10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan sebuah pengalaman akibat dari interaksi dengan lingkungan yang memungkinkan proses mental dan emosional terjadi sehingga menghasilkan
perubahan perilaku. Terdapat tiga ciri utama dalam belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku, serta pengalaman.
Pendapat tersebut dikuatkan oleh Gagne dalam Winataputra 2002: 2.3 yang memberikan definisi bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu
organisme berubah perilakunya akibat pengalaman. Slavin dalam Rifa’i, 2009: 82 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan
oleh pengalaman. Belajar menurut makna leksikal berarti usaha memperoleh kepandaian atau
ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 17
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
11
peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia Anni, 2009: 2.
2.1.1.2. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kegiatan dalam proses belajar dan mengajar
dimana terjadi komunikasi yang berarti menghasilkan respon antara siswa dengan guru untuk membentuk perubahan perilaku yang diinginkan melalui interaksi
dengan lingkungan sekitar Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 17, mendefinisikan kata
pembelajaran berasal dari kata ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan pembelajaran berarti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran menurut Briggs dalam Anni 2009: 191 merupakan
seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Unsur utama dari
pembelajaran adalah pengalaman anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar.
Gagne dalam Anni 2009: 192 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk
mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Piaget mengemukakan bahwa pembelajaran terdiri dari empat langkah.
Pertama , menentukan topik yang dapat dipelajari. Kedua, memilih atau
12
mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut. Ketiga, mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses
pemecahan masalah. Keempat, menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi Dimyati dan Mudjiono, 2009: 14.
2.1.1.3. Teori Belajar Pendidik harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk mendukung
profesi sebagai seorang pengajar. Teori belajar akan membantu pendidik dalam mengajar karena teori belajar mendeskripsikan bagaimana manusia belajar. Teori-
teori belajar menurut Rifa’i dan Anni 2011 antara lain: 1. Teori Belajar Behavioristik
Belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak overt behavior atau
perilaku yang tidak tampak innert behavior. Perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar bersifat permanen dan akan bertahan dalam waktu
relatif lama, sehingga pada suatu waktu perilaku tersebut dalam dipergunakan untuk merespon stimulus.
Pembelajaran menurut alirah behavioristik adalah upaya membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi
hubungan lingkungan dengan tingkah laku si belajar, karena itu sering disebut pembelajaran perilaku. Teori behavioristik ini beranggapan bahwa belajar
adalah suatu perubahan perilaku dengan hasil perilaku yang tampak maupun yang tidak tampak.
13
2. Teori Belajar Konstruktivisme Belajar berarti mengkonstruksi makna atas informasi dan masukan-
masukan yang masuk ke dalam otak. Inti sari dari teori belajar konstruktivisme dalah bahwa peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan
informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Hal ini berarti peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Teori Belajar Humanistik Teori belajar humanistik fokus utamanya adalah hasil pendidikan yang
bersifat afektif, belajar tentang cara-cara belajar, dan meningkatkan kreativitas dan semua potensi peserta didik. Kegiatan pembelajaran humanistik selalu
memelihara kebebasan peserta didik dari tekanan keluarga dan masyarakat. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan sosio emosional lebih
penting daripada yang bersifat akademik. 4. Teori Belajar Kognitivisme
Belajar merupakan interaksi antara individu dan lingkungan, dan hal itu terjadi terus-menerus sepanjang hayatnya. Kognisi adalah suatu perabot
dalam benak kita yang merupakan “pusat” penggerak berbagai kegiatan kita: mengenali lingkungan, melihat berbagai masalah, menganalisis berbagai
masalah, mencari informasi baru, menarik simpulan dan sebagainya. Peneliti berpendapat belajar pada kognitivisme adalah belajar dimana terjadi interaksi
antara individusiswa dengan lingkungannya, jadi siswa menbangun hubungan dengan apa yang ada disekitarnya.
14
2.1.2. Kualitas Pembelajaran