56 Seni Tari untuk SMAMA
Kelas X
•  Eksplorasi •  Panggung
•  Improvisasi •  Panitia
•  Komposisi •  Tema
Berkreasi Seni Tari Kelompok Nusantara
Pola Lantai
Menyusun Tari Penciptaan Gerak
Pementasan tari
Kata Kunci
Peta Konsep
Lurus Lengkung
Zig-Zag
Pelajaran 4 Berkreasi Seni Tari Kelompok Nusantara       57
A.  Penciptaan Gerak
Dalam pergelaran tari kelompok Nusantara, terdapat banyak sekali gerakan yang dilakukan oleh sejumlah penari. Gerakan-gerakan tersebut tidak hanya
muncul begitu saja tetapi merupakan hasil kreativitas pencipta tari. Kreativitas  seorang  penari  dapat  dikembangkan  melalui  eksplorasi  dari
materi-materi gerak tari dan juga melalui organisasi gerak yang menuju tari yang terbentuk. Kemampuan teknik dan kreativitas harus berjalan beriringan. Seringkali
dikatakan bahwa orang awam tidak siap mencipta. Namun, kreativitas dapat membantu orang awam dalam memberikan respons secara imajinatif didasarkan
pada pengalamannya dalam mengapresiasi seni tari. Pengalaman-pengalaman tari atau pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan alam atau sosial yang
mampu mendukung kreativitas adalah sebagai berikut. •  Eksplorasi
Eksplorasi  termasuk  di  dalamnya  berpikir,  berimajinasi,  merasakan,  dan merespons. Eksplorasi lebih banyak dirangsang oleh faktor eksternal, seperti
interasi dengan lingkungan dan pengalaman dalam seni tari. •  Improvisasi
Improvisasi dapat tumbuh dari gerak-gerak tertentu yang telah dipelajari,. Improvisasi  berfungsi  sebagai  pengembangan  kreativitas.  Cciri  khas  dari
berimprovisasi adalah spontanitas. Gerak-gerak improvisasi biasanya muncul begitu saja spontan tanpa terlebih dulu direncanakan.
•  Komposisi Tujuan akhir dari kreativitas adalah komposisi, yaitu terbentuknya gerak-gerak
estetis yang harmonis setelah terlebih dahulu dilakukan proses pemilihan dan penyatuan gerak-gerak. Hasil penyatuan yang terintagrasi itulah yang disebut
tari. Seperti halnya dalam proses penciptaan tari tunggal Nusantara, dalam proses
penciptaan tari kelompokberpasangan Nusantara pun melalui proses yang sama. Hal pertama yang dilakukan adalah mempelajari sikap dan gerak dasar tari.
Adapun gerak dasar tari dapat dicari melalui gerak sederhana sendiri dengan gerakan meniru alam sekitar, misalnya gerakan pohon atau binatang.
1.  Penciptaan Gerak pada Tari KelompokBerpasangan Berdasarkan Tema
Setelah  mendapatkan  gerak-gerak  sederhana,  susunlah  gerakan  tersebut berdasarkan tema tari. Tema dapat diambil dari berbagai hal, misalnya dari alam
sekitar, seperti tema kehidupan binatang di antaranya kjang, burung merak, kelinci, kupu-kupu, elang, monyet, kuda, ular, dan sebagainya. Tema alam lainnya,
seperti hujan, gelombang laut, lambai pohon tertiup angin, dan sebagainya.
58 Seni Tari untuk SMAMA
Kelas X
Kegiatan  sehari-hari  manusia pun dapat djadikan tema tari, seperti
bercocok tanam, bertani, mencangkul, berburu, dan berlayar. Selain itu, tema
tari dapat juga diambil dari berbagai keadaan  manusia,  seperti  keadaan
senang, gembira, sedih, dan marah. Agar lebih jelas, perhatikan contoh
penciptaan gerak berdasarkan tema kehidupan binatang berikut.
a.  Penari satu masuk dengan tangan berposisi  seperti  sayap  elang
sambil dikepakkan. Penari lainnya bergerak-gerak seperti ular yang
sedang merunduk akan dimangsa elang dengan ekspresi takut.
b.  Penari  yang  berperan  sebagai elang melakukan gerakan seperti
elang  yang  akan  memangsa ular, yaitu dengan terlebih dulu
mengelilingi mangsanya sebanyak tiga putaran.
c.  Penari  yang  berperan  sebagai ular melakukan gerakan meliuk-
liuk seolah-olah menghindar dari patukan elang.
Gerak-gerak di atas akan terkesan indah jika penari dapat menghayati perannya dan diikuti penghalusan gerakan.
2.  Menyusun Tari KelompokBerpasangan Nusantara
Dalam menyusun gerak menjadi sebuah tarian ada beberapa hal yang harus diperhatikan,  yaitu  ruang,  arah,  fokus,  tingkat  jangkauan  gerak,  kepadatan,
keleluasaan, serta desain. a.  Ruang adalah tempat pementasan tari. Ruang ini dapat menentukan arah
gerak. b.  Arah dalam pementasan tari terdapat dua macam, yaitu arah hadap dan
arah gerak. Arah hadap menunjukkan sikap hadap penari ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menunduk, atau menengadah. Adapun arah gerak
menunjukkan ke arah mana penari akan bergerak. Arah gerak tersebut dapat berbentuk lingkaran, maju-mundur, zig-zag, atau serong.
c.  Fokus adalah titik pandang penari dengan penonton sebagai pusatnya. Fokus dapat diperkuat dengan lengan, mata, dan sikap badan.
Gambar 4.1
Tari Merak adalah salah satu jenis tari yang mengambil tema dari alam sekitar
Sumber:
www.lickr.com
Gambar 4.2
Tari Nelayan adalah salah satu jenis tari yang mengambil tema kegiatan sehari-hari
Sumber:
www.deptan.go.id
Pelajaran 4 Berkreasi Seni Tari Kelompok Nusantara       59
d.  Tingkat jangkauan gerak ditentukan dan disesuaikan dengan kebutuhan gerak dalam tari. Misalnya, duduk tingkat jangkauan gerak rendah, membungkuk
tingkat jangkauan gerak sedang, dan meloncat tingkat jangkauan gerak tinggi. e.  Kepadatan adalah penguasaan ruang oleh penari sehingga pementasan secara
keseluruhan terkesan indah dan harmonis. f.  Keleluasaan adalah ukuran ruang yang digunakan penari dalam bergerak.
Misalnya, untuk gerakan sedih, ukuran ruang geraknya kecil, sedangkan untuk gerakan kuat, ukuran ruangnya besar.
g.  Desain pada ruang pentas merupakan kesan garis yang terlihat oleh penonton. Kesan tersebut ditimbulkan oleh gerak penari. Desain bawah adalah garis di
lantai yang dilalui penari. Desain atas adalah kesan garis yang ditimbulkan oleh gerakan penari di atas pentas. Misalnya, gerak payung, topi, atau tangan
menggapai.
3.  Penggunaan  Pola  Lantai  dalam  Menyusun  Tari  Kelompok Nusantara
Berikut  ini  akan  djelaskan  penggunaan  pola  lantai  berdasarkan  bentuk panggung  untuk  menyusun  tari  kelompok  Nusantara.  Pola  lantai  ini  dapat
menentukan arah gerak penari. Dengan demikian, gerak-gerak dasar yang telah diciptakan dapat ditarikan dengan mengikuti pola lantai sehingga terciptalah
pergelaran seni tari. Garis-garis penentu yang terdapat pada bentuk panggung di antaranya sebagai
berikut. a.  Apron, yaitu bentuk melengkung
ke luar menuju penonton. b.  Back  drop  stage  kanan,  yaitu
bagian sebelah kanan panggung pemain  yang  menghadap  ke
penonton. c.  Back drop stage kiri, yaitu bagian
sebelah  kanan  panggung pemain  yang  menghadap  ke
penonton. d.  Up  Stage,  yaitu  bagian  belakang
panggung pemain. e.  Down stage, yaitu bagian bawah panggung yang terdapat di depan apron.
Pola lantai di atas panggung terdiri atas pola lantai lurus dan lengkung. 1  Pola  lantai  lurus  dapat  divariasikan  dengan  pola  lantai  lurus  lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan pementasan tari.
Up Stage
Down Stage Right Stage
Let Stage
Gambar 4.3
Bentuk panggung