HUBUNGAN ANTARA KADAR UREUM DENGAN TERJADINYA SINDROM UREMIA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Gagal ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dan etiologi yang

beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat tertentu akan
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap yaitu berupa dialisis atau transplantasi
ginjal (Suwitra, 2006).
Azotemia menunjukkan peningkatan nilai nitrogen ureum darah (BUN) dan
kadar kreatinin dan sebagian besar berkaitan dengan menurunnya laju filtrasi
glomerulus. Azotemia sendiri dibagi menjadi dua, azotemia prarenal terjadi pada
hipoperfusi ginjal, sebagaimana terdapat pada gagal jantung kongestif, syok.
Azotemia pasca renal terjadi pada obstruksi pada ginjal. Uremia ditandai oleh
azotemia disertai berbagai tanda dan gejala klinis (Halim, 2007).
Data negara maju (Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang) didapatkan
variasi yang cukup besar pada insidensi dan prevalensi gagal ginjal kronik terminal.

Insidensi berkisar antara 77-283 per juta penduduk, sedangkan prevalensi yang
menjalani dialisa antara 476-1150 per juta penduduk (Suhardjono, 2001).
Data tahun 1995-1999 di Amerika Serikat, menyatakan insidens gagal ginjal
kronik diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat

1

sekitar 8% setap tahunnya. Di Malaysia, dengan populasi 18 juta, diperkirakan
terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di Negara-negara berkembang
lainnya, insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk pertahun
(Suwitra, 2006).
Tahun 1995 di Indonesia terdapat 170 pasien yang dirawat di rumah sakit
pendidikan dikarenakan gagal ginjal. Pasien terbanyak dirawat di Surabaya (26,5%),
kemudian disusul berurut-urut di Jakarta (24,7%), Badung (17,6%), dan Palembang
(8,2%) (Tessy, 2001). Dari data tahun 2007 di RSUD Jombang didapatkan kasus
dengan diagnosa gagal ginjal kronik sebanyak 205 pasien, pada tahun 2008
didapatkan 167 kasus, dan pada tahun 2009 sebanyak 142 kasus.
Gagal ginjal kronik menyebabkan fungsi renal menurun, produk akhir
metabolisme protein yang normalnya diekskresikan ke


dalam urin tertimbun di

dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak
timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat. Peningkatan ureum
kreatinin di otak mempengaruhi fungsi kerja, mengakibatkan gangguan pada saraf,
terutama pada neurosensori (Sekarwana, 2002).
Sindroma uremia adalah istilah yang umumnya dipakai untuk menyatakan
gejala klinis yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi renal yang sangat besar.
Meskipun penyebab sindroma uremia masih belum diketahui, sejak semula telah
dipakai istilah uremia karena diduga bahwa abnormalitas gejala pada sindroma
uremia diakibatkan oleh retensi urea dan hasil akhir metabolisme lainnya di dalam
darah yang secara normal diekskresikan ke dalam urin. Hebatnya tanda dan gejala
uremia berbeda dari pasien yang satu dengan yang lain, tergantung paling tidak

2

sebagian, pada besarnya penurunan masa ginjal yang masih berfungsi dan kecepatan
hilangnya fungsi ginjal (Brenner, 2007).
Gejala toksik ureum juga dapat dihilangkan dengan menurunkan kadar ureum
dengan jalan pengaturan diet rendah protein untuk pasien gagal ginjal berat (Effendi,

2006).
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin meneliti adanya keterkaitan antara
kadar ureum dengan terjadinya sindroma uremia pada gagal ginjal kronik di RSUD
kab. Jombang.
1.2

Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, didapatkan suatu rumusan masalah, yaitu :

Apakah ada hubungan antara kadar ureum dengan terjadinya sindroma uremia pada
gagal ginjal kronik?
1.3
1.3.1

Tujuan Penelitian
Tujuan umum :
Untuk mengetahui hubungan antara kadar ureum dengan terjadinya sindroma
uremia pada gagal ginjal kronik di RSUD kab. Jombang periode Januari –
Desember 2009.


1.3.2

Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui jumlah pasien gagal ginjal kronik berdasarkan umur,
jenis kelamin di RSUD Kab. Jombang periode Januari – Desember 2009.
2. Untuk mengetahui jumlah pasien yang mengalami peningkatan kadar
ureum, kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Kab. Jombang
periode Januari – Desember 2009.

3

3. Untuk mengetahui prevalensi sindroma uremia pada gagal ginjal kronik di
RSUD Kab. Jombang periode Januari – Desember 2009.
1.4

Manfaat Penelitian
1. Mengetahui keterkaitan antara kadar ureum dengan terjadinya sindroma
uremia pada gagal ginjal kronik.
2. Sebagai bahan penyuluhan bagi masyarakat khususnya pasien gagal ginjal
kronik mengenai pengaruh peningkatan kadar ureum terhadap kejadian

sindroma uremia.
3. Memberikan masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut tentang
hubungan antara kadar ureum dengan terjadinya sindroma uremia pada
gagal ginjal kronik.

4

KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA KADAR UREUM DENGAN TERJADINYA
SINDROM UREMIA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD
JOMBANG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

Oleh :
GESTI RATNA INDRADIWATI
07020074

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011


KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA KADAR UREUM DENGAN TERJADINYA
SINDROMA UREMIA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2009

Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh :
GESTI RATNA INDRADIWATI
07020074

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PENGESAHAN

USULAN KARYA TULIS AKHIR

Telah disetujui sebagai Karya Tulis Akhir
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 22 Agustus 2011:

Pembimbing 1

dr. Meddy Setiawan, Sp. PD

Pembimbing II

dr. Yoyok Subagyo

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang


dr. Irma Suswati, M.Kes

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Gesti Ratna Indradiwati ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 22 Agustus 2011

Tim penguji

dr. Meddy Setiawan, Sp. Pd, Ketua

dr. Yoyok Subagyo, Anggota

dr. Fathiyah Safithri, M. Kes, Anggota

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan pada

sahabatnya. Syukur Alhamdulillah penulis telah berhasil menyelesaikan Karya
Tulis Akhir yang berjudul “Hubungan Antara Kadar Ureum dengan Terjadinya
Sindrom Uremia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Jombang periode
Januari – Desember 2009”.
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Akhir ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan

penulis dengan

penuh kesabaran dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
3. dr. Yoyok Subagyo, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran
dan ketelitian untuk member saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktu dan membimbing serta memberikan masukan demi kesempurnaan

tugas akhir ini.
Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati
penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik
yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak .
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Malang, September 2011

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ini aku berikan kepada:
1. Mami yang paling hebat, yang telah membesarkan, memberikan ilmu, kasih
sayang dan dukungan kepada aku. Maaf belum bisa membalasnya, Mi. Tapi
aku akan selalu berusaha untuk tidak mengecewakan Mami. Ayah tersayang
yang telah memberikan kasih sayang dan nilai-nilai kehidupan yang menjadi
bekal kami, putra putrinya.
2. Kakak dan adik-adik tercinta, terima kasih telah karena telah menjadi saudara
“the best ever”. Gembul-gembul yang selalu menjadikan aku semangat dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Kakek, yang selalu memberi motivasi serta doa kepada cucu tercinta
4. Mama, Sioet yang tidak pernah putus dalam memberikan dukungan dan
pelajaran yang berharga dalam hidup. Terima kasih atas semuanya.
5. Semua keluarga besarku, terima kasih telah mendoakan dan mendukung aku.
6. Persahabatan “Three Mbak Khentir”, “sahabat yotin” dan “sahabat keke”
yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam segala hal.
Yang selalu ada di saat senang ataupun susah (tapi gak pernah susah,
walaupun susah tetep ajah senang, hehehe). Thanks for this unforgettable and
unbreakable friendship.
7. Sahabat- sahabatku, “partner in crime”, “sahabat ifit”, Ariya, Risang, Ulil,
terima kasih telah menjadi “ovj” di masa-masa kuliah. Terima kasih juga buat
Uma, Rista yang telah memberikan “wejangan-wejangan” dalam proses
penulisan karya akhir ini.
8. Teman-teman 2007 semua, selalu semangat dan jangan mudah putus asa.
9. Pak Yono, Mbak Romlah, Mas Faisal, Mas didit yang selalu berusaha
melayani kebutuhan kami.

10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam selesainya tugas akhir ini yang
tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas segalanya yang telah
diberikan.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat di masa yang akan datang.

September, 2011

Penulis

ABSTRAK
Indradiwati, Gesti Ratna. 2011 Hubungan Antara Kadar Ureum Dengan
Terjadinya Sindroma Uremia Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di
RSUD Jombang Periode Januari Sampai Desember 2009. Tugas
Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: (1) Meddy Setiawan (2) Yoyok Subagyo
Latar Belakang : Sindroma uremia adalah istilah yang umumnya dipakai untuk
menyatakan gejala klinis yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi renal yang
sangat besar. Meskipun penyebab sindroma uremia masih belum diketahui, sejak
semula telah dipakai istilah uremia karena adanya anggapan bahwa abnormalitas
gejala pada sindroma uremia diakibatkan oleh retensi urea dan hasil akhir
metabolisme lainnya di dalam darah secara normal diekskresikan ke dalam urin.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Kadar
Ureum Dengan Terjadinya Sindroma Uremia Pada pasien Gagal Ginjal Kronik.
Metode Penelitian : Deskriptif analitik observasional dengan pendekatan secara
cross sectional. Populasi adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani rawat
inap di RSUD Jombang periode Januari sampai Desember 2009 yang berjumlah
39 sampel dengan total sampling melalui rekam medik. Untuk menentukan
adanya hubungan antar variabel dilakukan uji Korelasi Lambda.
Hasil : Hasil uji Korelasi Lambda didapatkan hubungan antara kadar ureum
dengan terjadinya sindroma uremia pada pasien gagal ginjal kronik yang
ditunjukkan dengan nilai signifikansi (p) 0, 008
Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara kadar ureum dengan terjadinya
sindroma uremia pada gagal ginjal kronik.
Kata kunci : Ureum – Kreatinin Serum - Sindroma Uremia – Gagal Ginjal
Kronik

ABSTRACT
Indradiwati, Gesti Ratna 2011, The Correlation between Urea Level and
Uremic Syndrome in Chronic Renal Failure Patient in Public
Hospital of Jombang Period January to December 2009. Thesis,
Faculty of Medical Science. University of Muhammadiyah Malang.
Advisors: (1) Meddy Setiawan (2) Yoyok Subagyo.
Background : Uremic syndrome refers to a clinical symptom caused by massive
loss of renal function. Uremic syndrome is caused by retention of urea and other
blood metabolism which are normally excreted to urine.
Purposes : The study was aimed at investigating the correlation between urea
level and uremic syndrome in chronic renal failure patient.
Methods: The study employed observational analytical description with cross
sectional approach. The samples were 39 chronic renal failure inpatient in Public
Hospital of Jombang period January to December 2009. Data were taken from
patient’s medical record. The correlation between variables was determined by
Correlation Lambda test.
Result : Correlation Lambda test showed the correlation between urea level and
uremic syndrome in chronic renal failure patients with significance value (p)
0, 008
Conclusion : There was significant correlation between urea level and uremic
syndrome in chronic renal failure.
Keyword : urea – creatinine – uremic syndrome – chronic renal failure

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................

iv

LEMBAR UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………….. vi
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ......................................................................................................

x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gagal Ginjal Kronik ....................................................................... 5
2.1.1 DefinisiGGK ........................................................................ 5
2.1.2 Klasifikasi GGK .................................................................. 6
2.1.3 Patofisiologi GGK ............................................................... 8
2.1.4 Diagnosis GGK .................................................................... 10
2.1.5 PemeriksaanPenunjang GGK .............................................. 10
2.1.6 Komplikasi GGK ................................................................ 12
2.2 Cairan dan Elektrolit Tubuh .......................................................... 12
2.2.1 Definisi Cairan dan Elektrolit tubuh .................................... 12
2.2.2 Ureum .................................................................................. 14
2.3 Sindroma Uremia ........................................................................... 17
2.3.1 Definisi Sindroma Uremia ................................................... 17
2.3.2 Manifestasi Klinis Sindroma Uremia .................................. 17

2.3.3 Pengaruh Uremia Pada Fungsi Selular ................................. 18
2.3.4 Efek Uremia terhadap Metabolisme
Karbohidrat dan protein ...................................................... 19
2.3.5 Asidosis Metabolik ……………………………………….. 22
2.3.6 Ketidak seimbangan kalium………………………………. 22
2.3.7 Ketidak seimbangan natrium …………………………….. 22
2.3.8 Hipermagnesia ……………………………………………. 23
2.3.9 Azotemia ………………………………………………….. 23
2.3.10 Gangguan kemih ………………………………………… 23
2.3.11 Gangguan Kardiovaskular……………………………….. 24
2.3.12 Kelainan Hematologi…………………………………….. 24
2.3.13 Perubahan Kulit …………………………………………. 25
2.3.14 Gejala dan Tanda Saluran Cerna …………………………25
2.3.15 Terapi pada Sindroma Uremia ……………………………25
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 27
3.2 Hipotesa Penelitian ........................................................................ 28
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 29
4.2 Populasi dan Sample Penelitian ..................................................... 29
4.2.1 Populasi Penelitian ............................................................... 29
4.2.2 Sampel Penelitian ................................................................. 29
4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi.......................................................... 29
4.3.1 Kriteria Inklusi ..................................................................... 29
4.3.2 Kriteria Eksklusi .................................................................. 29
4.4 Tehnik Pemilihan Sampel .............................................................. 30
4.5 Lokasi dan Waktu ......................................................................... 30
4.6 Variabel Penelitian ......................................................................... 30
4.6.1 Variabel Bebas ..................................................................... 30
4.6.2 Variabel Tergantung ............................................................ 30
4.7 Definisi Operasional ...................................................................... 30
4.8 Instrumen Penelitian ...................................................................... 31

4.9 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 31
4.10 Analisa Data ................................................................................. 31
4.11 Alur Penelitian ............................................................................. 32
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1 Deskripsi Karakteristik Penderita GGK ...................................... 33
5.1.1 Deskripsi sampel .................................................................. 33
5.1.2 Karakteristik Penderita GGK Berdasarkan Jenis Kelamin .. 33
5.1.3 Karakteristik Pasien GGK Berdasarkan Kelompok Usia ... 34
5.1.4 Distribusi Pasien GGK Berdasarkan Hasil Pemeriksaan
Kreatinin Serum .................................................................. 35
5.1.5 Distribusi Pasien GGK Berdasarkan Hasil Pemeriksaan
Ureum ................................................................................. 36
5.1.6 Distribusi Pasien GGK Berdasarkan Hasil Perhitungan
LFG ..................................................................................... 37
5.1.7 Distribusi Kelompok Hasil Pemeriksaan
Kadar Ureum dan Sindroma Uremia……………………….. 38
5.1.7 Distribusi Kelompok Hasil pemeriksaan Kadar Ureum
dan Sindroma Uremia ......................................................... 39
5.2 Hasil Analisa Data dengan Menggunakan
Uji Korelasi Lambda .................................................................... 39
BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................... 41
BAB 7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan .................................................................................. 46
7.2 Saran ........................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar
Derajat Penyakit .............................................................................

7

Tabel 2.2 Laju Filtrasi Glomerulus pada Usia Dewasa ……………………..

8

Tabel 2.3 Komplikasi Derajat Penurunan Fungsi Ginjal ................................. 12
Tabel 2.4 Manifestasi Klinis pada Sindroma Uremia………………................ 19
Tabel 5.1 Karakteristik Penderita GGK Berdasarkan Jenis Kelamin………… 28
Tabel 5.2 Kelompok Usia Pasien GGK ……………………………………... 29
Tabel 5.3 Kadar Kreatinin Serum pada pasien GGK ……………………….. 30
Tabel 5.4 Kadar Ureum pada Pasien GGK ..................................................... 31
Tabel 5.5 Distribusi Perhitungan GFR pada pasien GGK .............................. 32
Tabel 5.6 Distribusi Kelompok Hasil Pemeriksaan Kadar Ureum
Dan Sindroma Uremia ..................................................................... 33
Tabel 5.7 Tabulasi Silang antara Sindroma Uremia dengan Kadar Ureum...... 34

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Metabolisme Pembentukkan Urea …………………………… 15
Gambar 5.1 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien GGK ………………….. 29
Gambar 5.2 Kelompok Usia pada Pasien GGK …………………………… 30
Gambar 5.3 Distribusi Pasien GGK Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan Kreatinin………………………………………... 31
Gambar 5.4 Distribusi Pasien GGK Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan Ureum ………………………………………….. 32
Gambar 5.5 Distribusi perhitungan GFR pada Pasien GGK ………………. 33
Gambar 5.6 Distribusi Kelompok Hasil Pemeriksaan Ureum
Dengan Sindroma Uremia ……………………………………... 34
Gambar 5.7 Korelasi antara Kadar Ureum dengan Terjadinya
Sindroma Uremia……………………………..……………....... 35

DAFTAR SINGKATAN

GGK

: Gagal ginjal kronik

BUN

: Blood Urea Nitrogen

LFG

: Laju Filtrasi Glomerulus

EKG

: Elektrokardiografi

Na

: Natrium

K

: Kalium

ATP

: Adenosin trifosfat

CRF

: Chronic Renal Failure

NHANES

: National Health and Nutrition Examination Survey

GFR

: Glomlrular Filtration Rate

CKD

: Chronic kidney disease

DAFTAR PUSTAKA

Alper

Jr,
A
Brent,
2011,
Presentation
of
Uremia,
http://emedicine.medscape.com/article/245296-clinical#1. Diakses tanggal
2 Agustus 2011

Brenner, Barry M, JM Laruz. 2001. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu penyakit
Dalam: Gagal Ginjal Kronik. Jakarta:EGC
Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta,
EGC
Dorland, W.A.Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta:
EGC
Effendi, Imam; H.M.S. Markum. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi IV: Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Goldstein SL, 2007, Kidney function assesstment in the critically ill child : is it
time to leave creatinine behind, Biomed Central Ltd, Houstan USA,
http://ukpmc.ac.uk/articlerender.cgi Diakses tanggal 3 April 2011
Graber MA, 2002, Terapi Cairan, Elektrolit, dan Metabolit. Framedia, Jakarta.
Guyton, Arthur C. 2000. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC
Harun, R Lubis, Markum MS, Ardaya. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II Edisi III : Nefropati interstitial, Jakarta : EGC
Murray, Robert.K. 2003. Biokimia Harper Edisi XXV: Katabolisme Protein dan
Nitrogen Asam Amino. Jakarta: EGC
Naber KG, Bergman B, Bishop MC, Johanes TEB, botto, Lobel B (ed), 2001,
Europan Association of Urology : Guidelines on Urinaryand Male Genital
Tract Infection
National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome Quality Initiativ
(K/DOQI) Advisory Board: K/DOQI Clinical Practise Guidlines for Chronic
Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification. Kidney
DiseaseOutcome Quality Initiative. AM J Kidney Dis Suppl 2002.
Nolan C. 2005. Strategies for Improving Long-Term Survival in Patients with ESRD.
J Am Soc Nephrol. 16: S120–S127

Rubenstein David, 2007. Lecture Notes on Clinical Medicine. Erlangga
Sekarwana N, Rachmadi D, Hilmanto D. Gagal Ginjal Kronik. Dalam Atlas H,
Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO Eds, 2002, Buku Ajar Nefrologi
Anak 2nd ed. Bali penerbit FKUI Jakarta.

Sjamsuhidayat R, 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2, Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
Suhardjono, R.P. Sidabutar. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Jilid III Edisi
III: Gagal Ginjal Kronik, Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Suwitra, Ketut. 2006. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III Edisi IV: Penyakit
Ginjal Kronik. Jakarta: Balai Pnerbit FKUI
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto, 2001, Buku Ajar Penyakit Dalam: Infeksi Saluran
Kemih. Edisi : 3, Jakarta: FKUI
Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
Wilson, Lorraine.M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit:
Gagal Ginjal Kronik. Jakarta: EGC