BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Alasan Menggunakan Metode
Berdasarkan lingkup
permasalahan yang
diteliti, penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disajikan dalam bentuk deskriptif.
Peneliti bertujuan mendeskripsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan relevansi kurikulum pada jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan dengan
dunia kerja lulusannya. Menurut Sukmadinata 2010, penelitian kualitatif
didasari oleh filsafat konstruktivisme yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individu maupun kelompok yang bertujuan untuk mengarah pada penyimpulan.
Menurut Bogdan dan Taylor 1975: 2 dalam Moleong 2003, metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data yang
diamati, artinya permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, dan tujuannya untuk menggambarkan serta
menguraikan keadaan tentang relevansi kurikulum jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dengan dunia kerja lulusannya.
3.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan diberbagai tempat yaitu, di instansi tempat masing-masing informan bekerja, ditempat tinggal informan, serta
34
ditempat yang telah disepakatai bersama untuk melakukan penelitian. Melihat banyaknya mahasiswa lulusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UNNES,
maka pada penelitian ini, peneliti hanya memilih beberapa informan yang akan dijadikan sebagai sample untuk menggali informasi-informasi yang dibutuhkan.
3.3 Sampel dan Subyek Penelitian
Teknik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan
faktor-faktor kontekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunannya constructions. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam
generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling adalah menggali
informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul.
Dalam menggali data, peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan sampelnya. Sukmadinata 2010: 101 menyatakan, sampel
purposive lebih memfokuskan pada informan-informan terpilih sebagai sumber data yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam, sampel yang
dipilih karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena yang ingin diteliti.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan data dan keterangan yang tepat, jelas, dan akurat, maka peneliti telah menentukan siapa saja yang akan menjadi sumber
data atau informan. Mengingat banyaknya alumni Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan, maka sebagai sampel dipilih 6 orang saja, yaitu BD dan SH yang bekerja sebagai guru TIK, CA dan LA yang bekerja di Dinas Pendidikan,
dan DA dan SP yang bekerja di Lembaga Diklat.
3.4 Teknik Pengumpulan Data