Uji Instrumen METODE PENELITIAN
dikatakan valid atau sahih manakala mempunyai tingkat validitas yang tinggi, mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 20.Untuk
pembahasan ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis pada taraf signifikansi 0,05 signifikansi 5 atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas
adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson Produk Momen Pearson. Analisis ini digunakan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item
dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item
tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a j
ika r hitung ≥ r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap
skor total dinyatakan valid; b jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap
skor total dinyatakan tidak valid http:teorionline.netanalisis-item-korelasi- item-total19Des2012.
Hasil analisis diperoleh dengan bantuan program SPSS, maka diperoleh perhitungan r
xy
. Pada α = 5 dan n=10 maka diperoleh r tabel 0,549. Jika r
xy
r
tabel, maka butir soal dikatakan valid. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item instrument memiliki nilai lebih dari 0,549. Maka
dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut berkorelasi signifikan, dengan perolehan minimal r
xy
0,947 sehingga seluruh butir instrumen tersebut valid. 2.
Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen sudah baik Arikunto, 2010:221. Realibilitas instrumen dalam
penelitian ini dihitung dengan software SPSS 20 dengan metode Corrected Item- Total Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item
dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang
overestimasi estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Dari output yang dapat dilihat pada lampiran berupa Corrected Item
– Total Correlation inilah nilai korelasi yang didapat. Nilai ini kemudian kita bandingkan
dengan nilai r tabel, dari hasil analisis dengan bantuan program SPSS, maka diperoleh perhitungan r
xy
. Pada α = 5 dan n=10 maka diperoleh r tabel 0,549.
Jika r
xy
r tabel, maka butir soal dikatakan valid. Pada α = 5 dan n=10 diperoleh
r
11
tabel = 0,549, dan r
11
= 0,952. Karenar
11
r
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item instrument memiliki nilai lebih dari 0,549. Maka dapat disimpulkan bahwa item-
item tersebut berkorelasi signifikan, sehingga seluruh butir instrumen tersebut reliabel. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada lampiran instrumen.