Metode Pengumpulan Data PENENTUAN TEMPUS DAN LOCUS DELICTI DALAM KEJAHATAN CYBER CRIME (Studi kasus di Reskrimsus Polda Jateng)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 3.5.1 Studi Kepustakaan “Penelitian pustaka library research, melalui penelitian ini penulis berusaha mempelajari buku-buku, majalah, surat kabar, serta beberapa peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan materi skripsi, selanjutnya mengutip dan menerjemahkan bagian-bagian tertentu yang mempunyai kaitan dengan materi skripsi ” Rachman, 1997:77. “Studi kepustakaan adalah penelaahan bahan-bahan kepustakaan, dengan cara membaca dan mencatat literatur-literatur terkait. Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan membaca dan mencermati aturan-aturan hukum, dan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan, serta mempelajari literatur-literatur lainnya yang kemudian berdasarkan studi pustaka tersebut selanjutnya dapat diperoleh aturan-aturan hukum yang sesuai dalam mengatur permasalahan yang sedang di teliti ” Rachman, 1997:77. Untuk keperluan analisis kualitatif, peneliti akan mengambil beberapa contoh kasus cyber crime yang terjadi di Semarang dan kemudian dianalisis dengan data sekunder yang telah di peroleh dari studi kepustakaan serta buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Sehingga dari analisis tersebut dapat diperoleh kesimpulan atas permasalahan yang sedang diteliti. 3.5.3 Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. “Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan atas pertanyaan itu”Moleong, 2004:186.Wawancara ini diadakan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan berwenang memberikan informasi yakni kepolisian yang khususnya di Reskrimsus Polda Jawa Tengah Jateng yang bernama Kompol Iswanto untuk menentuan tempus dan locus delicti dalam kejahatan cyber crime dan juga di Kejaksaan Negeri Semarang dengan jaksa penuntut umum Agung Dedhy, S.H., M.H, dan Hakim Pengadilan Negeri Semarang bernama Muhjari, S.H serta para pihak yang berkompeten untuk menyampaikan informasi yang diperlukan kepada peneliti. 3.5.4 Dokumentasi “Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal –hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya ” Arikunto, 1998: 236. Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dokumen atau arsip- arsip yang berkaitan dan dibutuhkan pada penelitian ini serta bertujuan untuk mencocokan dan melengkapi data primer, dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan Penentuan tempus dan locus delicti dalam kejahatan cyber crime.

3.6 Metode Analisis Data