Proses Penyelesaian Keberatan Prosedur Kerja a. Prosedur Pengajuan

Sebelum mengajukan keberatan, Wajib Pajak dapat meminta keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak atau penghitungan rugi kepada Direktur Jenderal Pajak melalui KPP paling lama 2 dua bulan setelah tanggal pengiriman surat ketetapan pajak. Kepala KPP atas nama Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan yang diminta oleh Wajib Pajak secara tertulis kepada Wajib Pajak paling lama 15 lima belas hari kerja sejak surat permintaan Wajib Pajak diterima. Jangka waktu pemberian keterangan tidak menunda jangka waktu pengajuan keberatan. Meskipun jangka waktu 2 dua bulan telah terlampaui, Wajib Pajak masih dapat meminta keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak atau penghitungan rugi kepada Direktorat Jenderal Pajak melalui KPP, dan Kepala KPP atas nama Direktorat Jenderal Pajak dapat memberi keterangan yang diminta oleh Wajib Pajak secara tertulis.

b. Proses Penyelesaian Keberatan

Dalam proses penyelesaian keberatan, Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan atas nama Direktorat Jenderal Pajak dapat meminjam buku, catatan, data, dan informasi dalam bentuk hardcopy danatau softcopy kepada Wajib Pajak, meminta Wajib Pajak untuk memberikan keterangan, meminta pihak lain di luar Direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan data, dan meninjau ke tempat Wajib Pajak jika diperlukan. Wajib Pajak wajib memenuhi peminjaman buku, catatan, data, dan informasi dalam bentuk hardcopy danatau softcopy paling lama 15 lima belas hari kerja sejak tanggal dikirimnya surat peminjaman. Apabila Universitas Sumatera Utara sampai dengan jangka waktu 15 lima belas hari berakhir, Wajib Pajak belum meminjamkan sebagian atau seluruh buku, catatan, data dan informasi, Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan menerbitkan peminjaman danatau permintaan yang kedua dalam jangka waktu 5 lima hari kerja sejak batas waktu tersebut diatas berakhir. Wajib Pajak wajib memenuhi peminjaman danatau permintaan yang kedua paling lama 10 sepuluh hari kerja sejak tanggal dikirimnya surat peminjaman danatau permintaan yang kedua. Apabila Wajib Pajak tidak memenuhi sebagian atau seluruhnya, keberatan tetap diproses sesuai dengan data yang ada dan Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan membuat berita acara. Dalam proses penyelesaian keberatan, Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan dapat melakukan pembahasan sengketa perpajakan yang diajukan keberatan oleh Wajib Pajak. Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan dapat memanggil Wajib Pajak untuk melakukan pembahasan sengketa perpajakan, surat pemanggilan dikirimkan paling lama 10 sepuluh hari kerja sebelum tanggal pembahasan sengketa perpajakan. Sebelum menerbitkan Surat Keputusan Keberatan, Direktur Jenderal Pajak wajib meminta Wajib Pajak untuk hadir guna memberikan keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai keberatan Wajib Pajak dengan menggunakan formulir Surat Pemberitahuan Untuk Hadir yang dilampiri dengan Pemberitahuan Hasil Penelitian Keberatan dan Formulir Surat Tanggapan Hasil Penelitian Keberatan. Apabila Wajib Pajak tidak memanfaatkan kesempatan untuk hadir, maka dibuat berita acara dan proses keberatan tetap dapat diselesaikan. Universitas Sumatera Utara Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan sepanjang Surat Pemberitahuan Untuk Hadir belum disampaikan kepada Wajib Pajak. Pencabutan pengajuan keberatan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan secara tertulis. Wajib Pajak yang mencabut pengajuan keberatan tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan yang tidak benar. Kepala Unit Pelaksana Penelitian Keberatan wajib memberikan jawaban atas pencabutan pengajuan keberatan paling lama 5 lima hari kerja sejak surat pencabutan pengajuan keberatan diterima. Apabila pencabutan keberatan tidak memenuhi syarat yaitu Surat Pemberitahuan Untuk Hadir sudah disampaikan kepada Wajib Pajak, maka proses keberatan tetap diselesaikan dengan penerbitan Surat Keputusan Keberatan. Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan Wajib Pajak paling lama 12 dua belas bulan sejak saat diterimanya surat keberatan. Keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar. Apabila jangka waktu 12 dua belas bulan telah terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberikan surat keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak harus menerbitkan Keputusan Keberatan paling lama 1 satu bulan sejak jangka waktu tersebut berakhir. Keputusan atas keberatan diberikan dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan dan melampirkan pemberitahuan tertulis mengenai hak dan kewajiban Wajib Pajak. Keputusan keberatan harus disampaikan kepada Wajib Universitas Sumatera Utara Pajak melalui pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan tanda bukti pengiriman surat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. Analisa Data Wajib Pajak Badan yang Mengajukan Permohonan Keberatan atas Pajak Penghasilan Badan

Berdasarkan data yang telah diungkapkan sebelumnya seperti yang terlihat pada Tabel 1, 2 dan 3 dapat dianalisa dengan melihat perbandingan antara jumlah Wajib Pajak yang terdaftar dengan jumlah Wajib Pajak yang mengajukan permohonan keberatan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Wajib Pajak Badan berjumlah 3.879, dari jumlah tersebut ada 1 satu Wajib Pajak yang mengajukan permohonan keberatan atas Pajak Penghasilan Badan berdasarkan SKPKB yang terbit pada tanggal 9 Agustus 2010 dan mengajukan permohonan keberatan pada tanggal 23 September 2010. Hal ini berarti hanya ada 0,03 yang mengajukan permohonan keberatan dari jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar. Apabila dibandingakan dengan total jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Barat, maka hanya ada 1 satu dari 25.454 Wajib Pajak seluruhnya, jika dipersentsekan maka hanya ada 0,004 yang mengajukan permohonan keberatan dari jumlah total Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Barat baik Wajib Pajak Badan, Orang Pribadi, dan Bendaharawan. Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa Wajib Pajak Badan yang mengajukan permohonan keberatan pada periode 2 Januari sampai dengan 31 Desember 2010 Universitas Sumatera Utara