6. Penerapan sanksi administrasi;
7. Penerapan penghasilan tidak kena pajak;
8. Penghitungan pajak penghasilan dalam tahun berjalan; dan
9. Penghitungan kredit pajak.
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tamabahan;
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil;
5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Syarat-Syarat Pengajuan Keberatan
Surat keberatan dapat diterima untuk dipertimbangkan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Satu Surat keberatan untuk satu ketetapan pajak atau satu bukti
pemotonganpemungutan pajak; 2.
Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia; 3.
Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib
Pajak; 4.
Disertai dengan alasan-alasan yang jelas;
Universitas Sumatera Utara
5. Diajukan paling lama 3 tiga bulan sejak tanggal Surat ketetapan pajak
atau tanggal pemotongan atau pemungutan pajak, kecuali karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak force majeur yang harus disertai bukti
pendukung adanya keadaan luar biasa tersebut; 6.
Dilampiri dengan surat kuasa khusus dalam hal Surat keberatan, ditandatangani oleh Wajib Pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 32
Undang-Undang KUP. Sebelum mengajukan keberatan Wajib Pajak dapat meminta keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan labarugi, pemotongan atau pemungutan pajak kepada Kepala KPP. Terhadap
permintaan Wajib Pajak tersebut Kepala KPP wajib memberikan keterangan secara tertulis mengenai hal tersebut paling lama 10 sepuluh hari kerja sejak
diterimanya Surat Wajib Pajak.
c. Penelitian Formal Berkas Keberatan
1. Penyampaian dan Penerimaan Surat Keberatan
a. Surat keberatan Wajib Pajak disampaikan langsung atau melalui
pos tecatat ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar atau ke KP4KP2KP dalam wilayah KPP yang bersangkutan.
b. Dalam hal surat keberatan disampaikan melalui KP4 atau KP2KP,
maka surat tersebut harus diteruskan KP4 atau KP2KP kepada KPP terkait melalui faksimili pada hari itu juga, dan mengirimkan asli
Universitas Sumatera Utara
surat tersebut dalam jangka waktu 2 dua hari sejak surat tersebut diterima.
c. Terhadap surat keberatan diberikan Bukti Penerimaan Surat yang
dilampiri Lembar Isian Surat Keberatan sebagaimana pada Lampiran I oleh petugas TPT atau petugas yang ditunjuk.
2. Penelitian Persyaratan Formal terhadap Surat Keberatan
a. KPP melakukan penelitian persyaratan formal terhadap surat
keberatan yang diterima dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Membuat pemberitahuan tertulis bahwa surat keberatan memenuhi persyaratan formal keberatan dengan menggunakan
formulir pada Lampiran II; 2.
Mencatat surat keberatan yang memenuhi persyaratan formal dalam register surat keberatan memenuhi persyaratan formal;
3. Mencatat surat keberatan yang tidak memenuhi persyaratan
formal dalam register surat keberatan tidak memenuhi persyaratan formal.
b. Surat pemberitahuan tersebut diatas disampaikan kepada Wajib
Pajak paling lama 5 lima hari kerja sejak surat keberatan diterima KPP.
c. Tanggal penerimaan surat yang dijadikan dasar untuk memproses
surat keberatan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Tanggal terima surat Wajib Pajak dalam hal disampaikan
secara langsung oleh Wajib Pajak pada petugas TPT atau petugas yang ditunjuk; atau
2. Tanggal stempel pos tercatat dalam hal surat keberatan
disampaikan melalui pos tercatat.
B. Data Hasil Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Data Jumlah Wajib Pajak