Teknik Pengujian Keabsahan Data

Muhammad Alfi Syahrin, 2015 STUDY ETHNOMATHEMATICS PADA KALENDER ABOGE ALIF, REBO, WAGE SEBAGAI PENENTU WAKTU HARI – HARI BESAR ISLAM DAN UPACARA ADAT DI KERATON KASEPUHAN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan bahan referensi dari berbagai sumber untuk memperkuat hasil data yang diperoleh serta mengkonfirmasi apa yang diperoleh peneliti dari berbagai referensi tersebut kepada narasumber. 2 Uji Transferability Menurut Sugiyono 2013, hlm. 276 bahwa “transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian pada populasi dimana sampel tersebut diambil”. Peneliti membuat laporan penelitian dalam bentuk skripsi dengan uraian yang jelas, rinci, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga orang lain dapat memahami hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. 3 Uji Dependability Sugiyono 2013 , hlm. 277 mengatakan bahwa “uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Jika peneliti tidak dapat menunjukkan ‘jejak aktivitas lapangannya’, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan”. Peneliti melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk melakukan audit atau pengawasan terhadap keseluruhan hasil penelitian. 4 Uji Konfirmability Menurut Sugiyono 2013, hlm. 277 bahwa “uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan ”. Peneliti melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing sebagai bentuk upaya uji Confirmability Muhammad Alfi Syahrin, 2015 STUDY ETHNOMATHEMATICS PADA KALENDER ABOGE ALIF, REBO, WAGE SEBAGAI PENENTU WAKTU HARI – HARI BESAR ISLAM DAN UPACARA ADAT DI KERATON KASEPUHAN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Penelitian

Terdapat 3 tahapan dalam skripsi ini yaitu: 1 Tahap Penelitian Pendahuluan Dilakukan di lapangan dan di luar lapangan. Pada tahap ini dimulai dengan penelitian pendahuluan, studi literatur, merumuskan masalah, tujuan umum. 2 Tahap Persiapan Mengidentifikasi masalah dan informasi hasil penelitian pendahuluan, serta melakukan analisis data hasil penelitian pendahuluan. Dari analisis data tersebut selanjutnya peneliti menentukan fokus masalah yang akan dijadikan bahan penelitian beserta tujuan penelitiannya, melakukan studi literatur, diskusi dengan pembimbing dan validasi instrumen kesiapan peneliti. 3 Tahap Pelaksanaan Melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. yaitu menemui subjek penelitian yang sesuai kriteria, melakukan penelitian dengan mengumpulkan data dalam bentuk catatan lapangan, audio record, video dan foto hasil dari proses observasi dan wawancara dengan narasumber. 4 Tahap Penyelesaian Pada tahap ini, peneliti menuangkan hasil penelitiannya ke dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data hasil penelitian. 2. Pengolahan data hasil penelitian. 3. Analisis data hasil penelitian, serta membahas dan mendeskripsilan temuan hasil dari penelitian ke dalam karya ilmiah. 4. Pengujian keabsahan data. 5. Penyimpulan data hasil penelitian. 6. Penulisan laporan hasil penelitian. 99 Muhammad Alfi Syahrin, 2015 STUDY ETHNOMATHEMATICS PADA KALENDER ABOGE ALIF, REBO, WAGE SEBAGAI PENENTU WAKTU HARI – HARI BESAR ISLAM DAN UPACARA ADAT DI KERATON KASEPUHAN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ide-ide matematis yang terdapat pada kalender aboge yang digunakan sebagai penentu waktu hari – hari besar Islam dan upacara adat di Keraton Kasepuhan Cirebon. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ide-ide matematis terkait dengan kehidupan berbudaya masyarakat Kampung Naga yang ditemukan yaitu: 1. Model matematika dibentuk untuk memudahkan menghitung secara cepat hari serta pasangan pasaran ke-n dari suatu hari pasaran misal hari pasaran m. Model matematika yang terbentuk adalah a ≡ b mod 35 atau a = 35p + b, dengan a adalah hari ke – n, b adalah sisa dan p anggota bilangan asli. 2. Model matematika dibentuk untuk memudahkan perhitungan hari dan pasaran pada kalender aboge. Untuk menentukan awal hari pada setiap bulan yakni dengan cara menjumlahkan antara HRHT dan HRHB, jika hasilnya lebih dari 7 maka bagi dengan tujuh. Jika hasil pembagian tersebut bersisa maka lihat sisanya jika sisa tersebut 1 maka jatuh pada hari rabu, 2 Kamis, dan seterusnya setiap kelipatan tujuh. Model matematika yang terbentuk adalah HRHT +HRHB ≡ b mod 7 atau HRHT + HRHB = 7p + b, dengan b adalah sisa dan p anggota bilangan asli. Untuk menentukan awal pasaran pada setiap bulan yakni dengan cara menjumlahkan antara HRPT dan HRPB, jika hasilnya lebih dari 5 maka bagi dengan 5. Jika hasil pembagian tersebut bersisa maka lihat sisanya jika sisa tersebut 1 maka jatuh pada pasaran wage, 2 kliwon, dan seterusnya setiap kelipatan lima. Model matematika yang terbentuk adalah HRPT +HRPB ≡ b mod 5 atau HRPT + HRPB = 7p + b, dengan b adalah sisa dan p anggota bilangan asli. 3. Terdapat keteraturan pola pada cara kedua untuk mengetahui awal hari dan pasaran pada setiap bulan yang digunakan pada kalender aboge.