Uji Realibilitas Uji Tingkat Kesukaran Soal

Muhammad Rizal Mardiansah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Animasi 3D Model Stimulasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tinggi rendahnya validitas dari koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : Sangat Rendah Sumber Arikunto 2006:276 Setelah itu kemudian diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus: Riduwan, 2009:98 Keterangan : t : nilai t hitung r : Koefisien korelasi hasil r hitung n : Jumlah responden Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n – 2 kriterianya apabila t hitung t tabel berarti korelasi tersebut signifikan atau valid. Namun apabila t hitung t tabel maka korelasi tersebut tidak signifikan atau tidak valid.

2. Uji Realibilitas

Selain uji validitas untuk mengukur ketepatan instrumen dalam penelitian digunakan pula uji realibilitas. Uji relibilitas dilakukan agar mengetahui apakah instrumen penelitian cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah sesuai. Untuk menguji derajat reliabilitas Muhammad Rizal Mardiansah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Animasi 3D Model Stimulasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tiap butir tes penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown. Berikut ini adalah rumus uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini. Arikunto 2006:180 Keterangan : : Reliabilitas instrumen : r xy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belah Instrumen. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r hit r tabel maka reliabel Jika r hit r tabel maka tidak reliabel

3. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Setelah dilakukan uji validitas dan realibilitas selanjutnya instrumen di uji tingkat kesukarannya menurut Arifin 2009:266 ”perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal”. Untuk menguji tingkat kesukaran pada instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan rumus tingkat kesukaran TK sebagai berikut : Arifin,2009:266 Keterangan : WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL : Jumlah kelompok bawah Muhammad Rizal Mardiansah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Animasi 3D Model Stimulasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu nH : Jumlah kelompok atas Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Jika jumlah persentase sampai dengan 27 termasuk mudah. Jika jumlah persentase 28 - 72 termasuk sedang. Jika jumlah persentase 73 keatas termasuk sukar Arifin,2009:270

4. Uji Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN WONOREJO 2 KECAMATAN KEDAWUNG KA

0 1 14

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

2 8 49

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-COMIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 50

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM: Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SD Negeri Gegerkalong KPAD Bandung.

0 0 50

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA STELLARIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI :Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi di MA Insan Mandiri Bandung.

2 5 42

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN 2 KANDANGWANGI KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 177

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA SD N SUKOMULYO NGAGLIK SLEMAN.

0 1 157