PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh: Widi Budiman

0800919

KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Widi Budiman 0800919

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Dr. H. Dinn Wahyudin, MA NIP. 19540206 197803 1 003

Pembimbing II

Dr. Laksmi Dewi, M.Pd NIP. 19770613 200212 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001 NIP. 19720505 199802 1 001


(3)

Pengaruh Penggunaan Film Dokumenter

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPS-Sejarah

Oleh Widi Budiman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© W2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

ABSTRAK

Widi Budiman (0800919), “Pengaruh Penggunaan Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang)

Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.

Masalah Pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar?” Lebih rinci masalah dalam penelitian ini adalah 1). Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?, 2). Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?, 3). Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?, 4). Apakah terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa antara yang menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar ?.

Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen, desain penelitian Nonequivalent Control Pre-test Post-test Only Design. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes objektif bentuk pilihan ganda dan angket. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara cluster sampling. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow. Adapun kesimpulan khusus adalah 1).Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. 2). Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. 3). Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menganalisis yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. 4). Peningkatan motivasi belajar yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow.


(5)

ABSTRACT

Widi Budiman (0800919), 'A Documentary Of Influence Student Learning Outcomes At IPS-History Lesson (Quasi-Experiments Against Fifth Grade Students at SDN 1 Jayagiri Lembang).

Thesis, Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Universitas Pendidikan Indonesia, in 2013.

Key Issues in the study was "Is there a difference in improving student learning outcomes in the cognitive domain between using documentary with animated slideshows on IPS-History Lesson in Elementary School?" More detailed problems in this study were 1). Is there a difference in improving student learning outcomes in the cognitive aspect of understanding (C2) between using documentary with animated slideshows on IPS-History Lesson in Elementary School?, 2). Is there a difference in improving student learning outcomes in the cognitive aspects of applying (C3) between using documentary with animated slideshows on IPS-History Lesson in Elementary School?, 3). Is there a difference in improving student learning outcomes in the cognitive aspects of analyzing (C4) between using documentary with animated slideshows on IPS-History Lesson in Elementary School?, 4). Is there a difference between the increase in students' motivation with a documentary that uses animated slideshow on Social Subjects in Primary Schools?.

The method used was a quasi-experimental, research design Nonequivalent Control Pre-test Post-test Only Design. Instrument in this study is a multiple choice objective tests and questionnaires. The samples in this study is cluster sampling. In general it can be concluded that there is a difference in improving student learning outcomes between the use of cognitive documentary with animated slideshow. The specific conclusions are 1). Improved student learning outcomes to understand the cognitive aspects of the use of documentary media is higher than using the media animated slideshows. 2). Improving student learning outcomes cognitive aspects of implementing the use of documentary media is higher than using the media animated slideshows. 3). Improving student learning outcomes to analyze the cognitive aspect of documentary media use is higher than using the media animated slideshows. 4). Increased motivation to learn the use of documentary media is higher than using the media animated slideshows.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR...ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTARTABEL...x

DAFTAR GRAFIK...xii

BAB IPENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BABIIKAJIAN TEORI…...…….... 11

A. KonsepBelajardanPembelajaran...11

1. PengertianBelajar………. ... 11

2. Prinsip-prinsipBelajar…... 13

3. PengertianPembelajaran….………... 18

B. Media Pembelajaran………...20

1. Konsep Media Pembelajaran... 20

2. ManfaatdanFungsi Media Pembelajaran...22

3. Karakteristik Media Pembelajaran….... 24


(7)

1. Jenis-jenis Film ……….……… 27

2. Unsur Visual dalam Film Dokumenter .……...…………... 28

3. KelebihandanKelemahanFilm ..……….. 29

D. Animasi Slideshow …...31

1. Kelebihan Media Slide ……….………... 32

2. Kekurangan Media Slide ………...……… …. 32

E. MotivasiBelajar………... 33

1. KonsepMotivasi ……… 33

2. FungsiMotivasiDalamBelajar ………. 34

3. Hal-Hal Yang MenggerakanMotivasi ……….……... 36

4. PerananMotivasiDalamBelajar ……..……… 39

F. HasilBelajar ………. 40

1. PengertianHasilBelajar ………. 40

2. HasilBelajarRanahKognitif ………. 41

3. Faktor-faktor Yang MempengaruhiHasilBelajar …………. 42

G. Mata Pelajaran IPS-Sejarah ……….……… 43

1. Pengertian IPS ……… 43

2. TujuanPembelajaran IPS ………...……… 44

H. Media Film DokumenterPada Mata Pelajaran IPS-SejarahTerhadapMotivasidanHasilBelajarSiswa ………. 45

I. Asumsi ……….. 47


(8)

BABIIIMETODOLOGI PENELITIAN... 50

A. Lokasi, PopulasidanSampelPenelitian... 50

1. LokasiPenelitian...50

2. Populasi Penelitian... 50

3. SampelPenelitian …………...………..………. 51

B. Desain penelitian... 51

C. Metode penelitian... 52

D. Definisi operasional... 54

E. InstrumenPenelitian ……….……… 55

1. Tes ……….………. 56

2. Angket ……… 56

F. TeknikPengembangan Instrumen...57

1. Uji Validitas...57

2. Uji ReliabilitasSoal...59

3. UjiReliabilitasAngket ………. . 60

4. Tingkat KesukaranSoal …….…………..………. 61

5. DayaPembeda ………..62

G. Analisis data...64

1. PengolahanData Kuantitatif ………... 64

a. UjiNormalitasSoal………..64

b. UjiNormalitasAngket ………. 65

c. UjiHomogenitas ………...66


(9)

H. ProsedurPnelitian ……… 67

BABVIHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Uji Coba Instrumen... 70

1. ValiditasSoal ……...70

2. ValiditasAngket ……… 72 3. ReliabilitasSoal ……... 74

4. ReliabilitasAngket ………... . 74 5. Tingkat KesukaranSoal ………...75

6. UjiDayaPembeda ……….76

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...77

1. HasilBelajarSiswa ……….. 77

2. MotivasiBelajarSiswa ………..………... 81

C. Analisis Data ...91

1. UjiNormalitasSoal ………...………... 91

2. UjiNormalitasAngket ……… 94 3. UjiHomogenitas ………….……….…..……. 95

4. UjiHipotesis ………..……….. …..99

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...104

1. Terdapat Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif Antara Menggunakan Film Dokumenter Dengan Animasi Slideshow Pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar.………..………106


(10)

2. Terdapat Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif Aspek Memahami Antara Menggunakan Film Dokumenter Dengan Animasi Slideshow Pada Mata Pelajaran

IPS di Sekolah Dasar.………..……...………. 108

3. Terdapat Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif Aspek Menerapkan Antara Menggunakan Film Dokumenter Dengan Animasi Slideshow Pada Mata Pelajaran IPS di SekolahDasar……….……… 110

4. Terdapat Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif Aspek Menganalisis Antara Menggunakan Film Dokumenter Dengan Animasi Slideshow Pada Mata Pelajaran IPS di SekolahDasar……….………….……113

5. Terdapat Perbedaan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Antara Menggunakan Film Dokumenter Dengan Animasi Slideshow Pada MataPelajaran IPS di Sekolah Dasar.……….………... . 116 BABVSIMPULAN DAN REKOMENDASI... 120

A. Simpulan...120

B. Rekomendasi... 121

DAFTAR PUSTAKA... 123 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 PopulasiPemelitian………..………...…………. 50

Tabel 3.2 Desain Penelitian ………..……… 52

Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel ……….,………. 54

Tabel 3.4 Skala Likert ………..……….… 57

Tabel 3.5 Kriteria Acuan Validitas Soal ………...………... 58

Tabel 3.6 Indek Uji Daya Pembeda ……….………. .63

Tabel 4.1 RingkasanPerhitungan Uji Validitas InstrumenSoal…….….... 70

Tabel 4.2 HasilUjiValiditasInstrumenSoal……….…….……… 71

Tabel 4.3 RingkasanPerhitungan Uji ValiditasInstrumenAngket………. 72

Tabel 4.4 HasilUjiValiditasAngket ………..……… 73

Tabel 4.5 Data Hasil Uji Reliabilitas Soal………..………..…...…… 74

Tabel 4.6 UjiReliabilitasAngket ……….…….….………. 74

Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Soal…….……….… …….75

Tabel 4.8 Uji Daya Pembeda ……….……..……….... 76

Tabel 4.9 Rata-rata SkorpretesdanPostes ……….…… 77

Tabel 4.10 Rata-rata Skor Pretes dan Postest Aspek Memahami (C2)…...78

Tabel 4.11 Rata-rata Skor Pretes dan Postest Aspek Menerapkan (C3)...….79

Tabel 4.12 Rata-rata Skor Pretes dan Postest Aspek Menganalisis (C4) ...80


(12)

Tabel 4.14 MotivasiBelajarKelasKontrol ……….…… 86

Tabel 4.15 PersentaseAlternatifjawabanKelasEksperimendanKontrol. 90 Tabel 4.16 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...…...91

Tabel 4.17 UjiNormalitasAngket ……… 94

Tabel 4.18 Uji Homogenitas Untuk Gain Total ...………..…….…….…...95

Tabel 4.19 Uji Homogenitas Aspek Memahami (C2) ...…...…...………..,.96

Tabel 4.20 Uji Homogenitas Aspek Menerapkan (C3) ..…………...…... . 97

Tabel 4.21 Uji Homogenitas Aspek Menganalisis(C4) …..…...………… 98

Tabel 4.22 Uji Hipotesis Umum ………...………....100

Tabel 4.23 Uji Hipotesis Aspek Memahami (C2) ……….…... 101

Tabel 4.24 Uji Hipotesis Aspek Menerapkan (C3) ……….…... 102


(13)

\

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata Skor Pretes dan Postes …..……….…...…... 78 Grafik 4.2 Rata-rata Skor Pretes dan Postes Aspek Memahami (C2) …….…...79 Grafik 4.3 Rata-rata Skor Pretes dan Postes Aspek Menerapkan (C3) ………… 80 Grafik 4.4 Rata-rata Skor Pretes dan Postes Aspek Menganalisis(C4) …………81


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat hasil penelitian yang dapat dilihat dibawah ini.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat menjadi pribadi yang tangguh dan mempunyai daya saing yang tinggi dalam menghadapi berbagai tuntutan kehidupan. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menjelaskan sebagai berikut.

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Melihat dari penjelasan di atas pendidikan turut berperan penting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya dalam menghadapi kehidupan. Selain itu pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk merencanakan suatu bangsa, sehingga lembaga pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas: pandai, cerdas, terampil, mandiri dan mampu menghadapi setiap permasalahan hidup yang dihadapi.

Pendidikan sekolah sebagai suatu lembaga formal, secara sistematis telah merencanakan bermacam lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan yang


(15)

2

menyediakan bermacam kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai macam kegiatan belajar sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajarnya sekolah tidak dapat terlepas dari yang namanya guru, guru sangat berperan untuk mengembangkan kompetensi siswa karena guru mempunyai peran sebagai pembimbing dan juga sebagai pendidik.

Guru mempunyai tugas sebagai penyampai informasi yaitu sebagai penyampai materi dalam proses pembelajaran di kelas. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru harus mampu membantu siswa dalam belajarnya yaitu mengatasi segala kesulitan yang dihadapi oleh siswa, sehingga siswa dapat mengatasi masalah belajar yang dialaminya, yang menjadikan siswa itu dapat menerima informasi atau materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya dengan baik. Guru sebagai pendidik harus mengacu kepada tujuan pembelajaran itu sendiri, apa tujuan yang harus dicapai dan harus dimiliki oleh siswa itu sendiri.

Guru sebagai seorang pengajar dalam mencapai tujuan pembelajarannya terkadang mendapatkan berbagai hambatan, salah satunya dikarenakan proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa kurang maksimal. Kurang maksimalnya penyampaian informasi menjadi sebuah masalah dalam pembelajaran, karena jika suatu informasi atau materi pembelajaran tidak maksimal dalam penyampaiannya akan berdampak pada siswa itu sendiri. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut maka sebuah media pembelajaran dapat menjadi salah satu jalan keluar agar penyampaian suatu informasi dalam pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa.


(16)

3

Hamalik dalam Azhar (2009:15) mengemukakan bahwa keuntungan pembelajaran dengan menggunakan media adalah “membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana dan Rivai (1991:2) mengemukakan manfaat media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

Pertama, pembelajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami oleh siswa mencapai tujuan yang lebih baik. Ketiga, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,dll.

Berdasarkan penjelasan diatas yaitu manfaat media pembelajaran dapat kita lihat bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dalam membantu menyampaikan suatu informasi atau materi kepada siswa dan siswa pun akan dengan mudah menerima materi dari guru. Dengan ini media dapat menjadi suatu solusi untuk guru dalam membantu menyampaikan materi atau informasi pembelajarannya kepada siswa.

Penggunaan media pembelajaran dewasa ini sudah cukup banyak digunakan di sekolah-sekolah, hal itu dikarenakan tingkat kreatifitas guru semakin berkembang dan di dukung oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Namun penggunaan media dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan, karena masing-masing peserta mempunyai karakter dan gaya belajar yang berbeda dan sebuah media harus disesuaikan dengan materi apa yang akan disampaikan apakah sudah tepat menggunakan media itu.


(17)

4

Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa hampir disemua jenjang pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Betapa pentingnya mata pelajaran IPS di sekolah tidak di dukung dengan hasil belajar siswa yang memuaskan karena masih banyak siswa yang mempunyai nilai di bawah rata-rata dan masih banyak siswa yang tidak mengetahui sejarah-sejarah perjuangan yang terdapat di Negara Indonesia ini, seperti dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh

“Haluan Padang” (2012) dalam sebuah wawancara terhadap 10 orang siswa

mengenai hari pahlawan, 5 dari 10 orang siswa tidak mengetahui tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Tidak berbeda dengan hasil belajar siswa tentang mata pelajaran sejarah yang tergabung kedalam mata pelajaran IPS di sekolah yang kurang maksimal. Salah satu contoh dapat dilihat dari tabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SDN 1 Jayagiri-Lembang seperti di bawah ini :

Tabel 1.1

Hasil Belajar Siswa di SDN 1 Jayagiri

No Tahun ajaran KKM

Presentase Hasil

Diatas KKM Dibawah KKM

1 2009/2010 65 44% 56%

2 2010/1011 65 41% 59%

3 2011/2012 65 48% 52%


(18)

5

Berdasarkan tabel di atas dapat di sebutkan hasil belajar siswa dari tahun ke tahun dengan standar KKM 65 di mulai dari tahun ajaran 2009/2010 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 44% dan yang di bawah KKM 56% dan pada tahun ajaran 2010/2011 yang mendapatkan nilai diatas KKM 41% sedangkan di bawah KKM 59% dan pada tahun ajaran 2011/2012 yang mendapatkan diatas KKM 48% dan dibawah KKM 52%. Dilihat dari data ini maka tergambarkan masih banyak siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM.

Berdasarkan data di atas banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kurang baiknya hasil belajar siswa Seperti motivasi yang kurang dari siswa untuk belajar yang berdampak pada kurang maksimalnya hasil belajar dan menurunnya prestasi belajar siswa. Sardiman (2010:87) menyatakan bahwa “motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi”. Melihat dari penjelasan di atas bahwa motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar dan prestasi belajar siswa, jika motivasi belajar siswa tinggi tentunya siswa akan lebih baik dalam belajarnya.

Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mencapai sebuah hasil belajar yang baik dalam pembelajaran IPS, Salah satu solusi yang tepat dalam menangani masalah ini adalah penggunaan film dokumenter. Penggunaan media film dokumenter ini sangat tepat karena mata pelajaran IPS erat kaitannya dengan sebuah peristiwa. Menurut Nasution (1999:104) film sangat baik untuk menjelaskan suatu proses, dan film sejarah dapat menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. Penggunaan media film dokumenter dalam pembelajaran memberikan banyak manfaat bagi


(19)

6

pembelajarannya, materi yang di terima oleh siswa dapat lebih diterima siswa dan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar karena media film dokumenter ini dapat memberikan kesan menarik kepada siswa

Film termasuk kedalam kategori audio-visual yang menyajikan tampilan gambar gerak dan suara, gambar gerak digunakan untuk merangsang siswa melalui indera penglihatan dan suara digunakan untuk merangsang siswa melalui indera pendengaran. Dengan menggabungkan audio dan visual diharapkan siswa akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran dengan maksimal. Hal ini diperkuat dengan adanya peneliti terdahulu mengenai media audio visual sebagai berikut :

Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Wahyudin (2008:80) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan media video dokumenter dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, dan aspek penerapan.

Peneliti lain mengemukakan kesimpulan yang hampir sama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nuralita (2012:118) menyimpulkan bahwa penggunaan film pendek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris, dengan meningkatnya pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, penerapan. Selain itu peneliti ini mengemukakan bahwa penggunaan media khususnya film pendek dapat meningkatkan minat siswa dalam belajarnya.

Berdasarkan hasil peneliti terdahulu di atas dapat kita lihat bahwa peran sebuah media dalam pembelajaran sangat penting. Selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa media dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan minat


(20)

7

atau motivasi siswa dalam belajarnya, sehingga media pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu jalan keluar atau solusi atas masalah yang dihadapi oleh guru atau siswa dalam pembelajarannya.

Hasil analisis lapangan yang dilakukan peneliti mengenai Mata Pelajaran IPS di SDN 1 Jayagiri Lembang, bahwa dalam pembelajarannya masih dirasakan kurang dalam pemanfaatan media, adapun media yang digunakan masih berupa media cetak seperti LKS (Lembar Kerja Siswa), sehingga berdampak pada pembelajaran di kelas yang dirasakan siswa kurang termotivasi untuk belajar dengan baik yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal.

Berdasarkan kondisi di atas peneliti mencoba untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran dengan menggunakan film dokumenter dengan judul

penelitian “Pengaruh penggunaan film dokumenter terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah”

B. Rumusan Masalah

Secara umum rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah

“Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar”.

Adapun rumusan masalah secara khusus seperti dibawah ini.

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?


(21)

8

2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?

4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siwa antara yang menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar ?.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Adapun tujuan penelitian secara khusus seperti dibawah ini.

1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar.


(22)

9

4. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan motivasi belajar siwa antara yang menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam dunia pendidikan baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal, dan khususnya bagi guru serta siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah kajian keilmuan tentang stategi pembelajaran baik dalam perancangan maupun dalam pengembangan.

2. Manfaat Praktis

a. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai pemanfaatan media film yang merupakan salah satu bagian dari kawasan teknologi pendidika yaitu kawasan desain.

b. Praktisi Pendidikan (Guru)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada praktisi pendidikan (guru) agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan media pendidikan.


(23)

10

c. Peneliti

Memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih dalam mengenai penggunaan media film dalam pembelajaran sejarah dan dalam pemanfaatan media pendidikan sebagai penunjang proses belajar mengajar di sekolah.


(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik analisis data, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar negeri 1 Jayagiri Lembang yang beralamat di Jl. Jayagiri No.27 Desa Jayagiri kec.Lembang.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SDN 1 Jayagiri yang terdiri dari 3 kelas yakni kelas V A, VB dan V C yang berjumlah 103 orang (siswa).

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

NO Kelas Jumlah Siswa

1 V A 34

2 V B 34

3 VC 35

Jumlah 103

Populasi merupakan sekumpulan objek atau subjek yang dapat berupa orang, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi di sekeliling kita. Selain ini populasi bukan hanya sekedar kumpulan yang menunjukan kuantitas suatu objek atau subjek penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki


(25)

51

subjek atau objek tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:117) mengungkapkan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

3. Sampel

Berdasarkan jumlah populasi di atas, maka kelas yang diambil untuk dijadikan sampel adalah siswa kelas V.A dan V.B. Dalam penelitian ini yang dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas V.A yang berjumlah 34 orang siswa dan yang dijadikan kelas kontrol adalah kelas V.B yang berjumlah 34 orang siswa.

Menurut Sugiono (2011:81) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan cluster sampling . cluster sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkna kelas-kelas atau kelompok-kelompok yang sudah ada.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Pre-test Post-test Only Design. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih tanpa adanya penugasan random dan untuk setiap kelompok diadakan pre-test dan post-test. Pola umum desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut.


(26)

52

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretes Treatment Postest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan :

O1 = tes awal pada Kelompok eksperimen dan kontrol O2 = tes akhir pada Kelompok eksperimen dan kontrol X1 = Perlakuan menggunakan film dokumenter

X2 = perlakuan menggunakan animasi slideshow C.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Menurut Nana Syaodih (2010:2) “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka untuk mendapatkan hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka peneliti menggunakan metode Kuasi eksperimen. Penelitian Kuasi eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Menurut John W. Creswell (2008:313) menyebutkan.


(27)

53

Quasi-experimental designs do not include the use of random assignment. Reseachers who employ these design rely instead on other techniques to control (or at least reduce) threats to internal validity. We shall describe some of these techniques as we discuss several quasi-experimental design. .

Metode ini memanfaatkan kelompok yang telah ada namun memiliki karakteristik perkiraan yang homogen sehingga memudahkan pengontrolan variabel penelitian. Penggunaan metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan penelitian ini siswa tidak merasa sedang di eksperimenkan sehingga situasi penelitian menjadi lebih alami, sehingga dengan situasi yang demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan penelitian. Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Menurut Sugiyono (2011:2) variabel penelitian merupakan suatu atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat disebut variabel independen atau bebas (X). Sedangkan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau bebas disebut variabel dependen/terikat (Y).

Dalam penelitian ini yang menjadi sebagai variabel independen atau bebas adalah pembelajaran yang menggunakan media Film Dokumenter. Sementara itu hasil belajar siswa pada ranah kognitif ditempatkan sebagai variabel terikat.


(28)

54

Tabel 3.3

Hubungan Antar Variabel Penggunaan media film dokumenter (X) Penggunaan Animasi Slide Show (Y) Hasil Belajar siswa ranah Kognitif Aspek Memahami

(C2) X1Y1 X2Y1

Aspek Menerapkan

(C3) X1Y2 X2Y2

Aspek

Menganalisis (C4) X1Y3 X2Y3

D. Deinisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memakai kata-kata pada penelitian ini, maka peneliti mencantumkan definisi operasional sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dalam sistem pembelajaran. Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah film dokumenter dan animasi slideshow untuk mendukung proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS agar dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Adapun film dokumenter ini di terapkan di kelas eksperimen dan animasi slideshow diterapkan di kelas control

2. Film Dokumenter

Film dokumenter disini adalah sebuah film yang dipergunakan dalam kelas dan merupakan film dokumenter tentang pembelajaran bukan semata-mata sebagai hiburan belaka. Film yang isinya bukan saja memberikan fakta-fakta, tetapi juga menjawab persoalan agar siswa mengerti tentang bab atau pokok

Y


(29)

55

bahasan yang harus disampaikan, sehingga film tidak lagi dianggap sebagai hiburan belaka tetapi merupakan alat untuk digunakan dalam pembelajaran. 3. Motivasi Belajar

Motivasi Belajar disini adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.

4. Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar ranah kognitif adalah hasil belajar yang terdiri dari 6 aspek dimana dalam penelitian ini hanya dipilih 3 aspek yaitu aspek memahami,menerapkan, dan menganalisis.

5. Mata Pelajaran IPS-Sejarah

Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah sejarah pokok bahasan “Pendudukan Jepang di Indonesia”. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari berbagai kejadian atau riwayat kejadian masa lampau dan benar-benar terjadi. E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah “ (Arikunto 2006:160). Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah.


(30)

56

1. Instrumen Test

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Penggunaan tes sebagai instrumen dimaksudkan untuk mengukur penguasaan siswa kelas V SDN 1 Jayagiri terhadap materi pelajaran. Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Arikunto (2006:150) “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilahan ganda. Soal tes objektif adalah suatu soal atau pernyataan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian atau konsep tertentu, sehingga penyekorannya dapat dilakukan secara objektif.

Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru IPS di sekolah yang bersangkutan. Selanjutnya soal tes diujicobakan pada siswa diluar sampel penelitian yaitu siswa SDN 1 Jayagiri yang telah terlebih dahulu mendapatkan pembelajaran mengenai kedatangan tentara Jepang ke Indonesia. Setelah uji coba tes dilaksanakan, kemudian dilakukan analisis mengenai validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda, dan indeks kesukaran butir soal tersebut.

2. Angket

Diharapkan dengan angket ini peneliti dapat menggali banyak informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus dalam penelitian ini.


(31)

57

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana pertanyaan telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagaimana alternatif jawaban. Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Nana Syaodih (2010:238) menyebutkan sebagai berikut.

Skala Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap sesuatu objek.

Berikut gambar rentang skala Likert dalam penelitian ini Tabel 3.4 Rentang Skala Likert Pernyataan

sikap

Sangat setuju

Setuju Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(Nana Syaodih, 2010:240) Angket yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang telah disusun dan kemudian disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Hal ini senada dengan Zainal Arifin (2011:228) “angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya”.

F. Teknik Pengembangan Instrument 1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006:168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.”


(32)

58

mengetahui tingkat validitas suatu instrumen, dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut :

(Sumber : Arifin, 2009: 254) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Banyaknya subjek (peserta tes)

X = Skor tiap butir soal Y = Skor total

Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi koefisien validitas berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Interpretasi

0,800 ≤ rxy≤ 1,00 Validitas Sangat Tinggi

0,600 ≤ rxy≤ 0,800 Validitas Tinggi

0,400 ≤ rxy≤ 0,600 Validitas Sedang

0,200 ≤ rxy≤ 0,400 Validitas Rendah

0,000 ≤ rxy≤ 0,200 Validitas Sangat Rendah


(33)

59

2. Uji Reliabilitas a. Uji Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown seperti dibawah ini:

r11 = 2 x r 1/21/2 (1 + r1/21/2)

(Arikunto, 2006:180) Keterangan :

ri = koefisien reliabilitas k = banyaknya butir soal 1 = bilangan konstan ∑si2

= jumlah varians skor tiap butir soal st2 = varians skor total

Adapun rumus untuk menghitung varians total dan varians item (Sugiyono,2011: 365) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

JKi = Jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = Jumlah kuadrat subyek

∑xt2


(34)

60

(∑xt)2 = Jumlah kuadrat skor tiap item n = Jumlah responden

b. Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil pengukuran yang sama. Menurut Zainal Arifin (2009: 258) “reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan”.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2011:365) seperti dibawah ini:

Keterangan :

ri = koefisien reliabilitas k = banyaknya butir soal 1 = bilangan konstan ∑si2

= jumlah varians skor tiap butir soal st2 = varians skor total

Adapun rumus untuk menghitung varians total dan varians item (Sugiyono, 2011: 365) adalah sebagai berikut:


(35)

61

Keterangan :

JKi = Jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = Jumlah kuadrat subyek

∑xt2

= Jumlah skor tiap item

(∑xt)2 = Jumlah kuadrat skor tiap item n = Jumlah responden

c. Tingkat Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut :

(Sumber : Zaenal Arifin, 2009:273) Keterangan :

ΣS = Jumlah peserta didik yang menjawab salah N = Jumlah Peserta didik yang mengikuti tes.

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut :


(36)

62

2) Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 72%, termasuk sedang.

3) Jika jumlah peserta didik yang gagal 72% ke atas, termasuk sukar.

(Sumber : Zaenal Arifin, 2009:273) d. Daya Pembeda

Zainal Arifin (2009: 273) mengungkapkan bahwa “daya pembeda adalah pengukuran sejumlah mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/ kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu”.. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut :

(Sumber : Arifin, 2009: 273) Keterangan :

DP = Daya Pembeda

WH= Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas WL= Jumlah peserta yang gagal dari kelompok bawah n = 27% x N

Setelah nilai daya pembeda diperoleh, kemudian di interpretasikan dalam kriteria sebagai berikut :


(37)

63

Tabel 3.6

Kriteria Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Daya Pembeda

0,40 atau lebih Sangat Baik 0,30 – 0,39 Cukup Baik 0,20 – 0,29 Minimum 0,19 ke bawah Jelek

(Surapranata, 2006 : 31)

Untuk menghitung signifikansi daya pembeda pada soal uraian digunakan rumus :

Keterangan :

= rata-rata dari kelompok atas = rata-rata dari kelompok bawah

= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah n = 27% x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok

bawah)

(Sumber : Arifin, 2009: 278-279)


(38)

64

G.Teknik Analisis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes (pretes dan postes). Berikut teknik yang digunakan peneliti mengolah data yang telah diperoleh :

1. Pengolahan Data Kuantitatif a. Uji Normalitas Soal

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Berikut langkah-langkah perhitungan uji Kologorov Smirnov (Irianto, 2009: 272-273) :

1. Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor. 2. Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a2 diperoleh dengan

mencari selisih antara f/n dengan P ≤ Z. sedangkan a1 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan a2.

3. Bandingkan angka tertinggi dari a1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:


(39)

65

Tolak H0 jika a1 maksimal > Dtabel

Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi datanya adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi datanya adalah normal.

b. Uji Normalitas Angket

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Berikut langkah-langkah perhitungan uji Kologorov Smirnov (Irianto, 2009: 272-273) :

1. Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor. 2. Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a2 diperoleh dengan

mencari selisih antara f/n dengan P ≤ Z. sedangkan a1 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan a2.


(40)

66

3. Bandingkan angka tertinggi dari a1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Terima H0 jika a1maksimal ≤ Dtabel Tolak H0 jika a1 maksimal > Dtabel

Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi datanya adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi datanya adalah normal.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji homogenitas menggunakan rumus Uji Levene. Menurut Irianto, (2009:278) “Uji Levene menggunakan analysis of variance satu arah. Data ditransformasikan dengan jalan mencari selisih masing-masing skor dengan rata-rata kelompoknya.”

Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 20 dengan uji Levene. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama.


(41)

67

d. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dengan uji t independent digunakan rumus berikut:

(Sumber : Sugiyono, 2008 : 138) Keterangan :

= Rata-rata skor gain kelompok eksperimen = Rata-rata skor gain kelompok kontrol S12 = Varians skor kelompok eksperimen S22 = Varians skor kelompok kontrol n1 dan n2 = Jumlah Siswa

Jika n1 ≠ n2, varians homogen (σΌ² = σ΍²) dapat digunakan uji t dengan polled varians, rumusnya sebagai berikut :

(Sumber : Sugiyono, 2008 : 138) dk = n1 + n2– 2

H. Prosedur Penelitain

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan


(42)

68

c. Mencari studi kepustakaan d. Menyusun proposal penelitian

e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian

f. Membuat surat permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke jurusan.

g. Membuat surat keputusan dosen pembimbing skripsi ke fakultas. h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat

akademik.

i. Menghubungi pembimbing untuk proses bimbingan

j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian tes objektif dan angket k. Membuat instrumen penelitian tes objektif dan angket

l. Membuat kunci jawaban

m.Mengkonsultasikan dan menjudgment instrumen penelitian kepada dosen ahli dan guru mata pelajaran IPS yang berada di sekolah tempat penelitian yang akan dilaksanakan

n. Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah dijudgment

o. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan intsrumen penelitian 2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada sampel penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa

b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel penelitian dengan menggunakan media film dokumenter dan media animasi slideshow.


(43)

69

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada sampel penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media film dokumenter dan media animasi slideshow. 3. Tahap Penyusunan Laporan

a. Mengolah dan menganalisis data penelitian

b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya.


(44)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini membahas tentang simpulan dan rekomendasi yang terdiri dari simpulan umum, simpulan khusus, rekomendasi untuk guru, sekolah, dan peneliti selanjutnya.

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan film dokumenter terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah, maka dapat disimpulakan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada mata pelajaran IPS-Sejarah di SDN 1 Jayagiri Lembang. Hal ini ditunjukan dengan pembelajaran siswa yang menggunakan media film dokumenter lebih meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan media animasi slideshow.

2. Simpulan Khusus

Secara rinci kesimpulan penelitian dapat diuraikan dibawah ini:

a. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan media film dokumenter menjadi hal yang turut mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.


(45)

121

b. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan media film dokumenter menjadi hal yang turut mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.

c. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menganalisis yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan media film dokumenter menjadi hal yang turut mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.

d. Peningkatan motivasi belajar yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow.

Sesuai dengan simpulan diatas maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media film dokumenter dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami, menerapkan, dan menganalisis pada mata pelajaran IPS-Sejarah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran dan rekomendasi berikut ini :

1. Sekolah

Para pengelola program pengembangan kurikulum dan akademik diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasaran media sumber belajar yang


(46)

122

memadai sehingga pembelajaran yang membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dapat dilakukan secara optimal demi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.

2. Guru

Mampu menerapkan dan menggunakan media pembelajaran ini sebagai variasi dan pilihan baru dalam pembelajaran. Karena film dokumenter merupakan media yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran IPS.

3. Peneliti Selanjutnya

Melihat kecilnya ruang lingkup subjek yang diteliti dalam penelitian ini, maka bagi peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian dalam lingkup yang lebih luas lagi. Selain itu sangat memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai film dokumenter pada setiap mata pelajaran di sekolah, jenjang sekolah, dan pokok bahasan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini mengetahui dengan jelas peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari penggunaan media pembelajaran ini di sekolah.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.

AriefS. Sadiman,dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, MA, Azhar, Prof. Dr. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Creswell, John, W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and. Evaluating Quantitative and Qualitative Research. USA: Pearson.

Hamalik, Oemar (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. (2005). Jakarta: Bumi Aksara

Irianto, Agus. (2009). Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :Prenada Media Group.

Mulyasa E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sebuah Panduan Praktis, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi (2008). Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada Nasution,M.A.Prof.Dr.(1999). Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara


(48)

124

Nuralita, Nidya. (2012). Pengaruh penggunaan media film pendek terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris. Skripsi Sarjana UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung : Alfabeta

Rusman.(2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sardiman.(2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

(2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana, N dan Ahmad Rivai.(1991). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru. Sugiyono, (2011).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

(2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Surapranata, Sumarna. (2006). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Susilana, Rudi danRiyana, Cepi. (2008) Media Pembelajaran : Hakikat Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung :Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Syaodih, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(49)

125

PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah, B. (2010). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran :Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. : Jakarta : Bumi Aksara. Uno, Hamzah B. 2012. Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Akasa

Wahyudin, Didin. (2008). Penggunaan media video documenter untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah menengah atas. Skripsi Sarjana UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Internet :

Haluan Padang (2012), Para Pelajar di Padang Tidak Tahu Hari Pahlawan. (onlone). Tersedia:

(http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/121109113154 /limit/0/Para-Pelajar-di-Padang-Tidak-Tahu-Hari-Pahlawan.htm, diakses, 14 november 2012).

Sulaiman (2011), Media Pembelajaran. (online). Tersedia:

http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/kekurangan-dan-kelebihan-slide.html, diakses, 2


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini membahas tentang simpulan dan rekomendasi yang terdiri dari simpulan umum, simpulan khusus, rekomendasi untuk guru, sekolah, dan peneliti selanjutnya.

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan film dokumenter terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah, maka dapat disimpulakan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada mata pelajaran IPS-Sejarah di SDN 1 Jayagiri Lembang. Hal ini ditunjukan dengan pembelajaran siswa yang menggunakan media film dokumenter lebih meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan media animasi slideshow.

2. Simpulan Khusus

Secara rinci kesimpulan penelitian dapat diuraikan dibawah ini:

a. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan media film dokumenter menjadi hal yang turut mempengaruhi


(2)

b. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan media film dokumenter menjadi hal yang turut mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.

c. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menganalisis yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow. meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan media film dokumenter menjadi hal yang turut mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.

d. Peningkatan motivasi belajar yang menggunakan media film dokumenter lebih tinggi dibandingkan menggunakan media animasi slideshow.

Sesuai dengan simpulan diatas maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media film dokumenter dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami, menerapkan, dan menganalisis pada mata pelajaran IPS-Sejarah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran dan rekomendasi berikut ini :

1. Sekolah

Para pengelola program pengembangan kurikulum dan akademik diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasaran media sumber belajar yang


(3)

122

memadai sehingga pembelajaran yang membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dapat dilakukan secara optimal demi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.

2. Guru

Mampu menerapkan dan menggunakan media pembelajaran ini sebagai variasi dan pilihan baru dalam pembelajaran. Karena film dokumenter merupakan media yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran IPS.

3. Peneliti Selanjutnya

Melihat kecilnya ruang lingkup subjek yang diteliti dalam penelitian ini, maka bagi peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian dalam lingkup yang lebih luas lagi. Selain itu sangat memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai film dokumenter pada setiap mata pelajaran di sekolah, jenjang sekolah, dan pokok bahasan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini mengetahui dengan jelas peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari penggunaan media pembelajaran ini di sekolah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.

AriefS. Sadiman,dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, MA, Azhar, Prof. Dr. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Creswell, John, W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and.

Evaluating Quantitative and Qualitative Research. USA: Pearson.

Hamalik, Oemar (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. (2005). Jakarta: Bumi Aksara

Irianto, Agus. (2009). Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :Prenada Media Group.

Mulyasa E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sebuah

Panduan Praktis, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi (2008). Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada Nasution,M.A.Prof.Dr.(1999). Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara


(5)

124

Nuralita, Nidya. (2012). Pengaruh penggunaan media film pendek terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris. Skripsi Sarjana UPI

Bandung. Tidak Diterbitkan.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung : Alfabeta

Rusman.(2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sardiman.(2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

(2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana, N dan Ahmad Rivai.(1991). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru. Sugiyono, (2011).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

(2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Surapranata, Sumarna. (2006). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi

Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Susilana, Rudi danRiyana, Cepi. (2008) Media Pembelajaran : Hakikat

Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung :Jurusan Kurikulum

dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Syaodih, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah, B. (2010). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran :Sebuah

Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. : Jakarta : Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. 2012. Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Akasa

Wahyudin, Didin. (2008). Penggunaan media video documenter untuk

meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah menengah atas. Skripsi Sarjana

UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Internet :

Haluan Padang (2012), Para Pelajar di Padang Tidak Tahu Hari Pahlawan. (onlone). Tersedia:

(http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/121109113154 /limit/0/Para-Pelajar-di-Padang-Tidak-Tahu-Hari-Pahlawan.htm, diakses, 14 november 2012).

Sulaiman (2011), Media Pembelajaran. (online). Tersedia: http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/kekurangan-dan-kelebihan-slide.html, diakses, 2 Desember 2012).


Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI 3D MODEL SIMULASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Cikaret IPPOR Sukabumi.

2 2 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 42

Efektivitas Penggunaan Media Film Dokumenter pada mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konflik Sosial Pada Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Pati.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA SD N SUKOMULYO NGAGLIK SLEMAN.

0 1 157

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN GARUNG WONOSOBO.

0 1 133

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Gemantar 1

0 0 14

PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER PETI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 8 PONTIANAK

0 1 12