commit to user
C. Fungsi Periklanan
Saat  ini  terdapat  banyak  sekali  produk  yang  dihasilkan  oleh  produsen. Berbagai perusahaan pasti menghendaki produk-produk yang dihasilkannya dapat
diterima  masyarakat.  Berkait  dengan  hal  tersebut,  maka  ia  membutuhkan  pihak lain  yang  mampu  mengkomunikasikan  produknya  secara  professional  kepada
masyarakat sekaligus membangkitkan keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi produk. Di sinilah awal munculnya industri periklanan yang berskala besar.
Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran dan pilihan. Kita tidak  membeli  barang  secara  langsung  kepada  pabrikan,  melainkan  melalui  agen
yang  disebut  para  distributor.  Distributor  inilah  yang  menjual  produk  ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan
informasi  yang  actual  yang  perlu  disampaikan  kepada  para  khalayak  berkenaan dengan  produknya.  Informasi  tersebut  disampaikan  melalui  sejumlah  media,
diantaranya suratkabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan
membeli  produk.  Akhirnya,  kegiatan  periklanan  menjadi  kegiatan  yang  di dalamnya melibatkan perputaran uang yang sangat besar.
Iklan  ada  karena  ia  mempunyai  fungsi.  Dilihat  sebagai  alat,  iklan  dapat digunakan  untuk  mencapai  berbagai  tujuan.  Ia  tergantung  pada  ke  mana
komunikator  hendak  menvapai  berbagai  tujuan.  Ia  tergantung  pada  ke  mana komunikator  hendak  mengarahkan  pesannya.  Bisa  jadi,  iklan  akan  diarahkan
hanya pada upaya memberitahukan kepada masyarakat atas  sesuatu hal. Artinya,
commit to user iklan  memang  diharapkan  hanya  sekedar  untuk  mengetahui  apa  yang
disampaikan. Komunikator tidak bermaksud untuk lebih dari sekedar mengetahui sesuatu,  misalnya  mengharap  agar  khalayak  terbujuk  atau  mengikuti  saran
sebagaimana yang disarankan dalam pesan iklan. Berbagai  fungsi  tersebut  dapat  digunakan  dalam  jangka  pendek  maupun
jangka  panjang.  Jangka  pendek  adalah  tujuan  dimana  iklan  diharapkan  mampu memberikan  damapak  segera  setelah  iklan  disampaikan  di  tengah  masyarakt.
Contoh  iklan  yang  membawa  dampak  pendek,  misalnya  iklan  undian  berhadiah, dimana khalayak mungkin diminta untuk mengirimkan sejumlah kemasan dengan
rasa  tertentu  untuk  dapat  diikutsertakan  dalam  undian  dengan  hadiah  yang menggiurkan.  Atas  iklan  semacam  ini,  merupakan  iklan  yang  menghendaki  efek
jangka pendek. Sementara  iklan  yang  menghendaki  efek  dalam  jangka  panjang  yaitu
dampak  yang  baru  dapat  dipetik  dalam  kurun  waktu  yang  lama  setelah  iklan diluncurkan.  Umumnya  dampak  jangka  panjang  yang  diharapkan  oleh  pengiklan
adalah terbentuknya citra baik perusahaan. Dampak jangka panjang tersebut, pada gilirannya  juga  bertujuan  untuk  meningkatkan  penjualan.  Namun  kenaikan
penjualan tersebut baru dapat dirasakan setelah jangka waktu yang lama. Berkait  dengan  tujuan  iklan,  meurut  beberapa  literature  dituliskan  secara
beragam. Menurut Alo Liliweri 1998 yang merangkum berbagai sumber tentang tujuan iklan menuliskan bahwa iklan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi-
commit to user fungsi tersebut meliputi fungsi pemasaran, fungsi komunikasi, fungsi pendidikan,
fungsi ekonomi, dan fungsi sosial. Fungsi  pemasaran  adalah  fungsi  iklan  yang  diharapkan  untuk  membantu
pemasaran  atau  menjual  produk.  Artinya,  iklan  digunakan  untuk  mempengaruhi khalayak  untuk  membeli  dan  mengkonsumsi  produk.  Hampir  semua  iklan
komersial memiliki fungsi pemasaran. Mengingat  iklan  mampu  berfungsi  membantu  pemasaran  produk,  maka
dalam kajian pemasaran, menempatkan iklan sebagai salah satu unsur pelangkap pemasaran.  Pemasaran  tidak  melakukan  kegiatan  periklanan,  akan  menyebabkan
pemasaran  yang  dilakukan  tidak  berjalan  sempurna.  Kegiatan  periklanan merupakan bagian dari kegiatan promosi. Sebagaimana diketahui, dalam aktivitas
promosi  di  dalamnya  terdapat  aktivitas  lain  bersama-sama  dengan  iklan,  yaitu penjualan pribadi, publisitas, dan promosi dagang.
Fungsi  kedua  menurut  Liliweri  adalah  fungsi  komunikasi.  Artinya,  bahwa iklan  sebenarnya  merupakan  sebentuk  pesan  dari  komunikator  kepada
khalayaknya.  Sama  halnya  dengan  kita  berbicara  kepada  orang  lain,  maka  iklan juga  merupakan  pesan  yang  menghubungkan  antara  komunikator  dengan
komunikan.  Dengan  kata  lain,  fungsi  iklan  seperti  ini  disebut  sebagai  fungsi komunikasi.
Fungsi ketiga menurut Liliweri dari iklan adalah fungsi pendidikan. Fungsi ini  mengandung  makna  bahwa  iklan  merupakan  alat  yang  dapat  membantu
mendidik  khalayak  mengenai  sesuatu,  agar  mengetahui,  dan  mampu  melakukan
commit to user sesuatu.  Mendidik  dalah  hal  ini,  tentu  saja  cenderung  diartikan  dalam  perspektif
kepentingan  komersialisme,  industrialism,  dan  kapitalisme.  Artinya,  situasi khalayak  yang  sudah  terdidik  tersebut  dimaksudkan  agara  khalayak  siap
menerima produk yang dihasilkan oleh produsen. Fungsi  keempat  dari  iklan  adalah  fungsi  ekonomi.  Fungsi  ini  mengandung
bahwa  iklan  mampu  menjadi  penggerak  ekonomi    agar  tetap  berjalan.  Bahkan dengan  iklan,  ekonomi  dapat  berkembang  dan  melakukan  ekspansi.  Fungsi  ini
terjadi  karena  melaui  iklan,  masyarakat  menjadi  terbujuk  untuk  membeli  barang dan  melakukan  konsumerisme.  Dengan  permintaan  yang  meningkat  tersebut,
pabrik  tentu  akan  berupaya  menyediakan  pasokan  yang  cukup.  Munculnya  iklan ternyata  juga  menyebabkan  lapangan  pekerjaan  baru,  misalnya  sebagai  penulis
naskah,  desainer  grafis,  account  execituve,  media  planner,  media  buyer, production  house,  dan  berbagai  bidang  pekerjaan  baru  yang  mendukung
terciptanya sebuah karya iklan. Dengan demikian, sebagaimana Liliweri tuliskan, maka iklan ternyata mampu berfungsi sebagai fungsi ekonomi.
Fungsi  kelima  dari  iklan  adalah  sebagai  fungsi  sosial.  Dalam  fungsi  ini, iklan  ternyata  telah  mampu  menghasilkan  dampak  sosial  psikologis  yang  cukup
besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya munculnya budaya konsumerisme, menciptakan status social baru, menciptakan budaya pop,
dan  sebagainya.  Rendra  Widyatama,  Pengantar  Perriklanan,  Buana  Pustaka Indonesia, 2005.
commit to user
Cara-cara alternatif untuk menampilkan fungsi periklanan .
Secara  umum,  pengiklan  memiliki  tiga  cara  altenatif  untuk  menampilkan fungsi periklanan.  Pertama, suatu perusahaan bisa mengelola operasi periklanan
inhouse-nya sendiri. Perusahaan seperti ini harus mempekerjakan staf periklanan serta  mengeluarkan  biaya  overhead  yang  diperlukan  untuk  mengelola  pekerjaan
staff  tersebut.  Cara  seperti  ini  tidaklah  menguntungkan  kecuali  perusahaan beriklan  dalam  jumlah  besar  dan  kontinyu.  Bahkan,  sebagian  besar  bisnis  yang
sering  beriklan  dan  kontinyu  lebih  memilih  untuk  menggunakan  jasa  para  agen periklanan.
Cara  kedua  adalah  menyewa  biro  iklan  sebagai  agen  periklanan  jasa purnawaktu  full-service.  Biro-biro  jasa  purnawaktu  melayani  penelitian,
menyediakan  jasa  kreatif,  melakukan  perencanaan  dan  belanja  media,  serta menyelenggarakan  beragam  jasa  lain  untuk  klien.  Mereka  bisa  jadi  juga  terlibat
dalam  proses  pemasaran  total  pengiklan  ,  dan,  bisa  jadi  melaksanakan  jasa pemasaran  lainnya  termasuk  promosi  penjualan,  publisitas,  desain  kemasan.
Perencanaan  pemasaran  strategik,  serta  perkiraan  penjualan  dengan  menuntut
pembayaran.
Mengapa  para  pengiklanan  ingin  menggunakan  jasa  agen  purnawaktu? Keuntungannya  mencakup:  1  memperoleh  jasa-jasa  ahli  yang  memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang periklanan, serta wawasan dan keterampilan komunikasi pemasaran lainnya yang terkini. 2   memperoleh kekuatan negosiasi
dengan media , dan 3 mampu mengkoordinasikan berbagai upaya periklanan dan
commit to user pemasaran.  Kerugian  utamanya  adalah  bahwa:  1  beberapa  kontrol  terhadap
fungsi  periklanan  hilang  bila  kontrol  tersebut  diselenggarakan  oleh  biro  iklan dibandingkan bila diselenggarakan oleh departemen in house, 2 agar periklanan
kadangkala lebih cenderung kepada klien yang besar saja dan menolak klien yang lebih  kecil,  3  biro-biro  iklan  terkadang  tidak  efisien  dalam  belanja  media
media-buying. Cara ketiga adalah dengan membeli jasa periklanan a la carte dengan harga
yang  berbeda  untuk  tiap  jenis  jasa.  Jadi,  daripada  hanya  bergantung  pada  satu biro  iklan  dengan  layanan  purnawaktu  untuk  menjalankan  semua  fungsi
periklanan dan fungsi yang terkait, seorang pengiklan bisa merekrut jasa-jasa dari berbagai perusahaan dengan spesialisasi di bidang kretif, seleksi media, produksi,
riset  periklanan,dan  sejenisnya.  Keuntungan  dari  cara  ini  adalah  :  1  dapat menyewa  jasa  biro  iklan  hanya  ketika  mereka  diperlukan,  2  tersedianya  bakat
kreatif  kaliber-tinggi,  dan  3  efisiensi  biaya  potensial.  Kerugianya  meliputi:  1 adanya tendensi para spesialis yang disebut boutique untuk mendekati masalah-
masalah klien dalam bentuk stereotip, bukan dengan gaya inovatif, 2 kekurangan akuntabilitas biaya, dan 3 ketidakstabilan financial dari berbagai boutique kecil.
Sebagian  besar  pengiklan  sebenarnya  menggunakan  kombinasi  pilihan periklanan  yang  berbeda,  daripada  menggunakan  salah  satunya  eksklusif.
Contohnya,  suatu  perusahaan  bisa  jadi  memiliki  biro  in-house  sendiri,  tetapi menyewa  para  boutique  untuk  keperluan  tertentu.  Walaupun  agen-agen  in-house
dan  boutique  mengalami  pertumbuhan  yang  patut  dipertimbangkan,  biro  iklan
commit to user dengan  layanan-  purnawaktu  kini  lebih  diutamakan,  khususnya  oleh  para
pengiklan besar.
D. Perencanaan dan strategi  periklanan