sebagai biaya
perseroan yang
pelaksanaanya dilakukan
dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran
3 Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimakud pada
ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur
dengan peraturan pemerintah.
2.4.2 Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Menurut Anggraini 2006 Pertanggung jawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting.
Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam
konteks pembangunan berkelanjutan sustainable development. Sustainability Reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial
terhadap kinerja organisasi Anggraini, 2006. Sustainability report harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan
peluang sustainable development yang membawanya menuju kepada core business dan sektor industrinya.
Menurut Rustiarini 2010 pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan
ekonomi perusahaan
terhadap masyarakat.
Konsep Corporate
Social Responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan bersama antara perusahaan,
pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, serta komunitas setempat. Kewajiban perusahaan atas Corporate Social Responsibility diatur dalam Undang-
undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Ketentuan ini dimaksudkan untuk
mendukung terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Pengaturan
Corporate Social Responsibility juga bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungannya. Paradigma enlightened self-interest yang menyatakan bahwa stabilitas dan
kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai jika perusahaan melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat Hartanti, 2006.
2.4.3 Pengungkapan dalam Laporan Tahunan
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 telah mewajibkan perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya
alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Seluruh kegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harus
dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini diperkuat dengan diterbitkannya peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 pada pasal 6
yang menyatakan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS. PP
tersebut lebih jauh lagi tidak menghalangi perseroan lainnya untuk berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
2.5 Manajemen Laba