Kerangka Pikir Hipotesa LANDASAN TEORI

20

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di Klinik Fisioterapi Kalasan Yogyakarta dengan kondisi fasciitis plantaris. Jumlah populasi 26 dua puluh enam orang. 2. Sampel a. Teknik pengambilan sampel Metode pengambilan sampel menggunakan motode purposive sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1 Kriteria Inklusi penerimaan a Responden menderita nyeri pada area plantar fascia yang telah dipilih berdasarkan prosedur assesment fisioterapi serta tes khusus berupa stretch test. b Responden bersedia mengikuti jalannya penelitian dan berkenan bekerja sama hingga penelitian berakhir 2 Kriteria Eksklusi penolakan a Responden Sedang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit atau mendapatkan terapi modalitas lain dalam 10 hari sebelumnya b Sedang mengalami gangguan menstruasi hamil trimester pertama c Responden dengan kondisi cidera ligament 21 d Nyeri yang disertai dengan penyakit lain pada telapak kaki misal menderita osteoforosis, kanker tumor e Responden dengan lesi meniscus dan fraktur pada area plantar fascia. 3 Kriteria Dropout a Responden mengundurkan diri dari program penelitian b Responden tidak hadir di Klinik Fisioterapi Kalasan sekurang- kurangnya 4 kali berturut-turut c Responden tidak melakukan metode yang sudah diberikan peneliti kepada pasien untuk diterapkan dirumah sekurang- kurangnya 3 hari berturut-turut b. Besar sampel penelitian Jumlah sampel penelitian ini adalah 18 delapan belas orang.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dibagi dalam 2 jenis, yaitu : 1. Variabel bebas independent variable yaitu latihan active stretching 2. Variabel terikat dependent variable yaitu nyeri fasciitis plantaris

E. Definisi Konseptual

1. Latihan Active Stretching Terapi latihan active stretching peregangan aktif yang dilakukan oleh pasien secara mandiri dengan diberitahukan terlebih dahulu latihannya oleh fisioterapi Kisner, 2007. 2. Nyeri Fasciitis Plantaris 22 Penekanan dan penguluran pada fascia plantaris dapat menimbulkan aksi potensial dari ujung saraf nocisensorik serabut saraf A-delta dan C yang menghantarkan impuls nyeri ke kornu dorsalis medulla spinalis lalu ke otak, dan diotak impuls tersebut di interprestasikan sebagai nyeri Periatna dan Gerhaniawati, 2006.

F. Definisi Operasional

1. Latihan Active stretching Terapi latihan active stretching peregangan aktif yang dilakukan oleh pasien secara mandiri dengan diberitahukan terlebih dahulu latihannya oleh fisioterapi Kisner, 2007. Metode yang diterapkan pada active stretching otot plantar flexor ankle meliputi latihan calf stretch, latihan peregangan dengan counter top, latihan Achilles stretch. Dosis yang diberikan : waktu utntuk menahan posisi yang berikan selama 10 detik, frekuensi pengulangan 10 kalisesi. Dilakukan 3 kali hari. 2. Nyeri Fasciitis plantaris Nyeri fasciitis plantaris terdapat pada tempat perlengkatan plantar aponeurosis yang letaknya dibawah dari tuberositas calcaneus atau pada facia plantaris bagian medial calcaneus. Proses pemeriksaan diawali dengan anmanesa pasien. Diperoleh data pasien mengeluhkan adanya nyeri dibagian medial atau lateral tumit. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik berupa tes cepat, didapat positif nyeri gerak saat gerakkan dorsal fleksi ankle. Dalam inspeksi dinamis diperoleh antalgic gait Wolf, 1994. Tes khusus berupa stretch test

Dokumen yang terkait

PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE DAN STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Myofascial Release Dan Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels di Matahari Departme

3 19 17

PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE DAN STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Myofascial Release Dan Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels di Matahari Departme

0 1 13

EFEK ACTIVE STRETCHING OTOT PLANTAR FLEXOR ANKLE TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS Efek Active Stretching Otot Plntar Flexor Ankle Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris.

1 14 15

PENDAHULUAN Efek Active Stretching Otot Plntar Flexor Ankle Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris.

0 5 4

PENGARUH AUTO STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels Di Matahari Departement Store Pekalongan.

0 0 18

PENDAHULUAN Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels Di Matahari Departement Store Pekalongan.

0 3 4

PENGARUH AUTO STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES Pengaruh Auto Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girls Pengguna High Heels Di Matahari Departement Store Pekalongan.

0 5 15

PENGARUH ACTIVE DAN PASSIVE STRETCHING OTOT FLEXOR HIP Pengaruh Active Dan Passive Stretching Otot Flexor Hip Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Hip Pada Lansia.

1 5 19

PENDAHULUAN Pengaruh Active Dan Passive Stretching Otot Flexor Hip Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Hip Pada Lansia.

0 2 4

PENGARUH ACTIVE DAN PASSIVE STRETCHING OTOT FLEXOR HIP Pengaruh Active Dan Passive Stretching Otot Flexor Hip Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Hip Pada Lansia.

1 8 14