4
2. Manfaat praktis Dapat dijadikan pedoman ilmiah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu dalam rangka mengembangkan metode serupa sehingga dapat bermanfaat bagi praktisi medis dan
masyarakat pada umumnya.
5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Anatomi dan Biomekanik Kaki a. Persarafan, otot pergelangan kaki
Persarafan pergelangan kaki berasal dari plexus lumbalis dan plexus sacralis. Persarafan yang berfungsi mengontrol pergerakan pergelangan
kaki yaitu n. tibialis, n. fibularis profundus dan n. fibularis superficialis. Saraf sensoris berasal dari n. suralis dan n. saphenus Gibson, 2002.
Gambar 2.1 Otot Plantar Flexor Ankle Netter, 1998
6
Otot yang berperan untuk gerakan plantar fleksi ankle yaitu m. gastrocnemius dan m. soleus, dibantu m. tibialis posterior, m. flexor
halusis longus dan m. flexor digitorum longus Faiz, 2002. b. Osteologi pergelangan kaki
Kaki dibentuk dari gabungan beberapa tulang : talus, calcaneus, cuboid, navicular, 3 ossa cuneiform, metatarsal I-V, phalanges I-V, 4 ossa
phalanges distal, 3 phalanges middle dan 2 ossa sesamoid di bagian plantar Netter, 1998.
c. Persendian pada pergelangan kaki Persendian pergelangan kaki terdiri dari sendi tibiofibularis distal
joint, merupakan pertemuan os tibia dan os fibula, yang merupakan syndesmosis sehingga pergerakannya terbatas. Sendi taloclularis joint
upper ankle joint, yang dibentuk oleh ujung distal os tibia dan os fibula serta bagian atas tulang talus. Sendi subtalaris joint talocalcanea joint
yang dibentuk oleh talus dan calcaneus. d. Ligament Plantar fascia
Ligamen plantar fascia atau aponeurosis plantaris yang berupa lapisan jaringan ikat tebal dan kuat pada telapak kaki Gibson, 2002.
Ligamen ini berjalan secara transversal dari tuberositas medial kalkaneus kearah caput ossa metatarsal I-V telapak kaki, berfungsi sebagai
penyangga bagian lengkung kaki Cooper, 2007.