Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant

sebelumnya. Selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua ini dan pertemuan kedua ini pertemuan yang terakhir untuk kelompok kontrol. Pada pertemuan keenam ini peneliti mengevaluasi kegiatan konseling behavioral yang telah dilaksanakan dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir dengan membagikan kembali angket seperti yang sudah dilakukan pada pertemuan pertama. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi hal apa yang sudah dilakukan oleh peserta didik setelah diberi treatment dan menanyakan tentang hal-hal yang sudah dilakukan oleh peserta didik serta hambatan apa saja yang dihadapi. Peneliti mengakhiri proses konseling behvioral dengan ucapan minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan serta ucapan terima kasih kepada peseeta didik karena sudah berkenan hadir mengikuti konseling behavioral dari awal hingga pertemuan akhir. Tidak lupa untuk menanyakan pemahaman apa yang sudah diperoleh dari pertemuan konseling behavioral, perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung, kesan yang diperoleh selama kegiatan kepada peserta didik. Peserta didik diminta untuk memberikan pesan dan kesan serta pada pertemuan terakhir ini anggota dan pemimpin kelompok secara bersama-sama saling menuliskan harapan kepada peneliti dan diakhiri dengan salam dan doa.

3. Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant

Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Pada Siswa Kelas VIII Di Mts Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017 Efektifitas konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik dapat dilihat dari perbandingan hasil gain score pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah pelaksanaan teknik operant conditioning. Sebelum dilakukan perbandingan gain score, terlebih dahulu dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik. 1 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Secara Keseluruhan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1 H o = konseling behavioral tidak efektif dapat mengurangi perilaku menyontek pada peserta didik di MTs muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017 2 H a = konseling behavioral dapat efektif mengurangi perilaku menyontek pada peserta didik di MTs muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017 3 Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H : µ 1 ≠ µ H 1 : µ 1 = µ Berdasarkan hasil uji t independen sampel test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengurangikan rasa percaya diri peserta didik dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 16 Hasil Uji t Independen Sampel Test Perilaku Menyontek Peserta Didik Kelompok Eksperimen dan Kontrol Secara Keseluruhan Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaa n Rerata Statistik Uji t Sign Sig.2 tail ed Keterangan Eksperimen 18,8750 12,60198 31,7 9,461 .900 .000 Signifikan Kontrol 15,7083 10,62188 diperoleh nilai Sig 0,000 ≤ α 0,05, maka varians kedua kelompok tidak homogen, dan berdasarkan hasil perhitungan pengujian diperoleh t hitung 9,461 pada derajat kebebasan Df 47 kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 = 2,012, maka t hitung ≥ t tabel 9,461 ≥ 2,012, nilai Sig.2-tailed lebih kecil dari nilai kritik 0,005 0,000 ≤ 0,005, ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, selain itu didapat nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol 18,8750 ≥ 15,7083. Jika dilihat dari nilai rata- rata, maka pengurangan perilaku menyontek pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol. Gambar 7 menunjukkan rata-rata peningkatan perilaku menyontek diri peserta didik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gambar 5 Grafik Rata-Rata perilaku menyontek Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 2 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Membuat Catatan Kecil. 14 15 16 17 18 19 20 keseluruhan eksperimen kontrol Hasil uji efektivitas konseling behavioral dengan teknik operant conditioning untuk mengurangi perilaku mencontek peserta didik pada indikator membuat catatan kecil sebagai berikut: Tabel 17 Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator membuat catatan kecil Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sig Sig.2 tail ed Keterangan Eksperimen 4,9583 3,12743 11,2 1,219 .706 .229 Tidak Signifik an Kontrol 3,8333 3,8333 Berdasarkan Tabel 17 pada indikator membuat catatan kecil, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol mengurang dan tidak signifikan, karena memiliki nilai sig 2. Tailed ≤ 0,05 0,229 ≤ 0,05. Jika dilihat dari rata-rata, maka pingkatan pada indikator membuat catatan kecil pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operan conditioning sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator membuat catatan kecil peserta didik. Peningkatan indikator membuat cacatan kecil peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 6 Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator Membuat Catatan Kecil 3 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Membuka Buku CatatanPelajaran. Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator membuka buku catatanpelajaran sebagai berikut. Tabel 18 Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator membuka buku catatanpelajaran Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sig Sig.2 tail ed Keterangan Eksperimen 4.8750 3.39197 7,5 0,889 .169 .379 Tidak Signifika n Kontrol 4.1250 2.36482 1 2 3 4 5 6 indikator 1 eksperimen kontrol Berdasarkan Tabel 18 pada indikator membuka buku catatanpelajaran hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol mengurang namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,379≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator membuka buku catatanpelajaran pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada membuka buku catatan pelajaran peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator membuka buku catatan pelajaran peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 7 Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator membuka buku catatan pelajaran 4 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Saling Tukar Jawaban Dengan Teman. Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator saling tukar jawaban dengan teman adalah sebagai berikut: Tabel 19 4 4 4 4 4 5 5 5 indiator 2 eksperimen kontrol Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator saling tukar jawaban dengan teman Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sig Sig.2 tail ed Keterangan Eksperimen 3.5833 1.90917 2,9 0,479 .910 .634 Tidak Signifika n Kontrol 3.2917 2.29326 Berdasarkan Tabel 19 pada indikator saling tukar jawaban dengan teman, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol mengurang namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,634≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator saling tukar jawaban dengan teman pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator saling tukar jawaban dengan teman peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator perilaku saling tukar jawaban dengan teman peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 8 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 indikator 3 eksperimen kontrol Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perilaku Menyontek pada Saling Tukar Jawaban Dengan Teman 5 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator MelihatMemberi Jawaban kepadaTeman. Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator melihatmemberi jawaban kepada teman adalah sebagai berikut: Tabel 20 Hasil Uji T Independen Perilaku Menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Pada Indikator MelihatMemberi Jawaban Dengan Teman Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sign Sig.2 tail ed Keterangan Eksperimen 2.6250 1.43898 1.2 0,321 .634 .321 Tidak Signifika n Kontrol 2.5000 1.25109 Berdasarkan Tabel 20 pada indikator optimis, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol mengurang namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,321≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator melihatmemberi jawaban kepada teman pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator membuka melihatmemberi jawaban kepada teman peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator melihatmemberi jawaban kepada teman peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 9 Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator MelihatMemberikan Kepada Teman 6 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Lempar-lemparan Kertas Jawaban Catatan dengan Teman Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman adalah sebagai berikut: Tabel 21 Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sign Sig.2 tail ed Keterangan 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 2.65 indikator 4 eksperimen kontrol Eksperimen 3.2083 2.20630 0.6 1,192 .110 .239 Tidak Signifika n Kontrol 2.5833 1.31601 Berdasarkan Tabel 21 pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol menurun namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,239≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditioning sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 10 Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 indikator 5 eksperimen kontrol 7 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Menggunakan KodeIsyarat. Hasil uji efektivitas konseling behavoral sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator menggunakan kodeisyarat adalah sebagai berikut: Tabel 22 Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator menggunakan kodeisyarat Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sign Sig.2 tail ed Keterangan Eksperimen 3,6250 2,29957 7,9 1,325 .286 .192 Tidak Signifika n Kontrol 2,8333 1,80980 Berdasarkan Tabel 22 pada indikator menggunakan kodeisyarat, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol menurun namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,192≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator menggunakan kodeisyarat pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator menggunakan kodeisyarat peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator menggunakan kodeisyarat peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 11 Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator menggunakan kodeisyarat 8 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Menggunakan Alat Komunikasi HP. Hasil uji efektivitas konseling puisi sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator menggunakan alat komunikasi HP adalah sebagai berikut: Tabel 23 Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator menggunakan alat komunikasi HP Kelompok Rata-Rata Sd Perbedaan Rerata Statistik Uji t Sign Sig.2 tail ed Keterangan 1 2 3 4 indikator 6 Series 1 Series 2 Eksperimen 7.0417 2.92633 3,8 5.091 .065 .000 Signifikan Kontrol 3.2083 2.24537 Berdasarkan Tabel 23 pada indikator menggunakan alat komunikasi HP, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol berkurang signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,000≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator menggunakan alat komunikasi HP pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator menggunakan alat komunikasi HP peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator menggunakan alat komunikasi HP peserta didik terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 12 Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator menggunakan alat komunikasi HP. 9 Perbandingan Nilai Prestest, Posttest, dan Gain Score Setelah dilakukan layanan konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling didapat hasil pretest, posttest, dan gain 2 4 6 8 indikator 7 eksperimen kontro score yang dapat dilihat pada tabel 24 sebagai berikut: Tabel 24 Deskripsi Data Pretest, Posttest, Gain Score Kelompok Eksperimen Kelompok Kontro No Pretest Postest Gain Score No Pretest Postest Gain Score 1 90 63 27 1 92 80 12 2 105 65 40 2 89 79 10 3 101 76 25 3 85 76 9 4 97 92 5 4 92 83 9 5 117 65 52 5 91 71 20 6 92 70 22 6 90 78 12 7 92 87 5 7 95 66 29 8 80 78 2 8 93 64 29 9 93 72 21 9 101 71 30 10 108 91 17 10 88 63 25 11 89 82 7 11 95 64 31 12 88 75 13 12 100 66 34 13 89 73 16 13 96 65 31 14 106 66 40 14 77 76 1 15 91 82 9 15 89 65 24 16 96 75 21 16 84 70 14 17 104 75 29 17 88 83 5 18 84 79 5 18 81 75 6 19 97 73 24 19 83 79 4 20 87 80 7 20 84 78 6 21 91 73 18 21 89 84 5 22 92 73 19 22 82 67 15 23 91 83 8 23 88 77 11 24 98 77 21 24 90 85 5 ∑ 2278 1825 453 ∑ 2142 1765 377 Ra 94,91667 76,04167 18,875 Ra 89,25 73,54167 15,70833 Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama mengalami pengurangan, pada kelompok eksperimen 94,92≤76,1 dan pada kelompok kontrol 89,25≤73,6. Namun, meskipun kedua kelompok sama-sama mengalami pengurangan, tetapi nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol, hal ini dapat dilihat dari hasil posttest kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol 76,1≥73,6. Maka dapat disimpulkan bahwa setelah pemberian layanan konseling behavioral peserta didik mengalami pengurangan perilaku menyontek: Sedangkan untuk mengetahui kelompok mana yang lebih efektif menggunakan konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata gain score. Pada tabel 27 terlihat bahwa rata-rata gain score kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata gain score kelompok kontrol 18,87 9 ≥ 15,70833. Maka dapat disimpulkan bahwa dikatakan layanan konseling behavioral sebagai media bimbingan dan konseling lebih efektif untuk mengurangi perilaku menyontek peserta didik. Gambar 13 Grafik pretest perilaku menyontek kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 20 40 60 80 100 120 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 eksperimen kontrol 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 eksperimen kontrol Gambar 14 Grafik postest perilaku menyontek kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Untuk mengetahui kedua kelompok yang lebih efektif dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata gain score. Pada tabel 40. Rata-rata gain score kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata gain score kelompok kontrol dengan perbandingan 18,879 ≥ 15,70833. Maka dapat dikatakan bahwa layanan konseling behavioral dengan operant conditioning sebagai media bimbingan dan konseling lebih efektif untuk mengurangi perilaku menyontek peserta didik dibandingkan dengan konseling behavioral tanpa operant conditioning sebagai media bimbingan dan konseling .

B. Pembahasan

1. Pembahasan Umum Perilaku Menyontek Peserta Didik Di MTs

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PRINSIP OPERANT CONDITIONING DALAM MENGURANGI PERILAKU MENGGANGGU TEMAN SEBAYA PADA ANAK ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)

10 48 21

Efektivitas Konseling Sebaya untuk Mengurangi Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja

2 25 123

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017 2018

25 125 106

EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK OPERANT CONDITIONING UNTUK MENGURANGI PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS VIII DI MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 1 167

EFEKTIVITAS ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG T A 2016 2017

0 2 151

Efektivitas Konseling Realita untuk Mengurangi Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Bimbingan dan Konseling - Repository UNIKAMA

2 6 6

RESUME TEORI OPERANT CONDITIONING BF SK

0 1 6

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MTS MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 120

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYINGPADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20172018 TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 120

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING TERHADAP PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII B DI MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 14