sebelumnya. Selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua ini dan
pertemuan kedua ini pertemuan yang terakhir untuk kelompok kontrol. Pada pertemuan keenam ini peneliti mengevaluasi kegiatan konseling
behavioral yang telah dilaksanakan dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir dengan membagikan kembali angket seperti yang
sudah dilakukan pada pertemuan pertama. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi hal apa yang
sudah dilakukan oleh peserta didik setelah diberi
treatment dan menanyakan tentang hal-hal yang sudah dilakukan oleh peserta didik
serta hambatan apa saja yang dihadapi. Peneliti mengakhiri proses konseling
behvioral dengan ucapan minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan serta ucapan
terima kasih kepada peseeta didik karena sudah berkenan hadir mengikuti konseling
behavioral dari awal hingga pertemuan akhir. Tidak lupa untuk menanyakan pemahaman apa yang sudah diperoleh
dari pertemuan konseling behavioral, perasaan yang dialami selama
kegiatan berlangsung, kesan yang diperoleh selama kegiatan kepada peserta didik.
Peserta didik diminta untuk memberikan pesan dan kesan serta pada pertemuan terakhir ini anggota dan pemimpin kelompok secara
bersama-sama saling menuliskan harapan kepada peneliti dan diakhiri dengan salam dan doa.
3. Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Pada Siswa Kelas VIII Di Mts Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 20162017
Efektifitas konseling behavioral sebagai media bimbingan dan
konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik dapat dilihat dari perbandingan hasil
gain score pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah pelaksanaan teknik
operant conditioning. Sebelum dilakukan perbandingan gain score, terlebih dahulu
dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh konseling behavioral sebagai
media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik.
1 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Secara Keseluruhan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1
H
o
= konseling behavioral tidak efektif dapat mengurangi perilaku
menyontek pada peserta didik di MTs muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017
2 H
a
= konseling behavioral dapat efektif mengurangi perilaku
menyontek pada peserta didik di MTs muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017
3 Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
H : µ
1
≠ µ H
1
: µ
1
= µ Berdasarkan hasil uji t
independen sampel test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengurangikan rasa percaya
diri peserta didik dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 16 Hasil Uji t
Independen Sampel Test Perilaku Menyontek Peserta Didik
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Secara Keseluruhan
Kelompok Rata-Rata
Sd Perbedaa
n Rerata
Statistik Uji t
Sign Sig.2 tail
ed Keterangan
Eksperimen 18,8750
12,60198 31,7
9,461 .900
.000 Signifikan
Kontrol 15,7083
10,62188
diperoleh nilai Sig 0,000 ≤ α 0,05, maka varians kedua kelompok
tidak homogen, dan berdasarkan hasil perhitungan pengujian diperoleh t
hitung
9,461 pada derajat kebebasan Df 47 kemudian dibandingkan dengan t
tabel
0,05 = 2,012, maka t
hitung
≥ t
tabel
9,461 ≥ 2,012, nilai Sig.2-tailed lebih kecil dari nilai kritik 0,005 0,000 ≤ 0,005, ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, selain itu didapat nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol 18,8750
≥ 15,7083. Jika dilihat dari nilai rata- rata, maka pengurangan perilaku menyontek pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dibanding dengan kelompok kontrol. Gambar 7 menunjukkan rata-rata peningkatan perilaku menyontek diri peserta didik kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Gambar 5
Grafik Rata-Rata perilaku menyontek Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
2 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Membuat Catatan Kecil.
14 15
16 17
18 19
20
keseluruhan eksperimen
kontrol
Hasil uji efektivitas konseling behavioral dengan teknik
operant conditioning untuk mengurangi perilaku mencontek peserta didik pada indikator membuat catatan kecil sebagai berikut:
Tabel 17
Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pada Indikator membuat catatan kecil
Kelompok Rata-Rata
Sd Perbedaan
Rerata Statistik
Uji t Sig
Sig.2 tail
ed Keterangan
Eksperimen 4,9583 3,12743
11,2 1,219
.706 .229
Tidak Signifik
an Kontrol
3,8333 3,8333
Berdasarkan Tabel 17 pada indikator membuat catatan kecil, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol mengurang
dan tidak signifikan, karena memiliki nilai sig 2. Tailed ≤ 0,05 0,229 ≤ 0,05. Jika dilihat dari rata-rata, maka pingkatan pada indikator
membuat catatan kecil pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan konseling
behavioral dengan operan conditioning sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat
efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator membuat catatan kecil peserta didik. Peningkatan indikator membuat
cacatan kecil peserta didik terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pada Indikator Membuat Catatan Kecil 3
Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik
Pada Indikator Membuka Buku CatatanPelajaran.
Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media
bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator membuka buku catatanpelajaran sebagai
berikut.
Tabel 18
Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator membuka
buku catatanpelajaran
Kelompok Rata-Rata
Sd Perbedaan
Rerata Statistik
Uji t Sig
Sig.2 tail
ed Keterangan
Eksperimen 4.8750
3.39197 7,5
0,889 .169
.379 Tidak
Signifika n
Kontrol 4.1250
2.36482
1 2
3 4
5 6
indikator 1
eksperimen kontrol
Berdasarkan Tabel 18 pada indikator membuka buku catatanpelajaran hasil uji t independen kelompok eksperimen dan
kontrol mengurang namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,379≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata,
maka pengurangan pada indikator membuka buku catatanpelajaran pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling
behavioral dengan
operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam
mengurangi perilaku menyontek pada membuka buku catatan pelajaran peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator
membuka buku catatan pelajaran peserta didik terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 7
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator membuka buku catatan pelajaran
4 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Saling Tukar Jawaban Dengan Teman.
Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media
bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator saling tukar jawaban dengan teman
adalah sebagai berikut:
Tabel 19
4 4
4 4
4 5
5 5
indiator 2 eksperimen
kontrol
Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pada Indikator saling tukar jawaban dengan teman Kelompok
Rata-Rata Sd
Perbedaan Rerata
Statistik Uji t
Sig Sig.2
tail ed
Keterangan Eksperimen
3.5833 1.90917 2,9
0,479 .910
.634 Tidak
Signifika n
Kontrol 3.2917 2.29326
Berdasarkan Tabel 19 pada indikator saling tukar jawaban dengan teman, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan
kontrol mengurang namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,634≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata,
maka pengurangan pada indikator saling tukar jawaban dengan teman pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan
dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator saling tukar jawaban
dengan teman peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator perilaku saling tukar jawaban dengan teman peserta didik terlihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 8
3.1 3.2
3.3 3.4
3.5 3.6
3.7
indikator 3
eksperimen kontrol
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perilaku Menyontek pada Saling Tukar Jawaban Dengan Teman
5 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator MelihatMemberi Jawaban kepadaTeman.
Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media
bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator melihatmemberi jawaban kepada teman adalah
sebagai berikut:
Tabel 20
Hasil Uji T Independen Perilaku Menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Pada Indikator MelihatMemberi Jawaban Dengan Teman Kelompok
Rata-Rata Sd
Perbedaan Rerata
Statistik Uji t
Sign Sig.2 tail
ed Keterangan
Eksperimen 2.6250 1.43898
1.2 0,321
.634 .321
Tidak Signifika
n Kontrol
2.5000 1.25109
Berdasarkan Tabel 20 pada indikator optimis, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan kontrol mengurang namun,
tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,321≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka pengurangan
pada indikator melihatmemberi jawaban kepada teman pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol
hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling
behavioral dengan operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada
kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator membuka melihatmemberi jawaban
kepada teman peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator melihatmemberi jawaban kepada teman peserta didik terlihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 9
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator MelihatMemberikan Kepada Teman
6 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Lempar-lemparan Kertas Jawaban Catatan dengan
Teman
Hasil uji efektivitas konseling behavioral sebagai media
bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan
teman adalah sebagai berikut:
Tabel 21
Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pada Indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman
Kelompok Rata-Rata
Sd Perbedaan
Rerata Statistik
Uji t Sign Sig.2
tail ed
Keterangan
2.3 2.35
2.4 2.45
2.5 2.55
2.6 2.65
indikator 4
eksperimen kontrol
Eksperimen 3.2083 2.20630
0.6 1,192
.110 .239
Tidak Signifika
n Kontrol
2.5833 1.31601
Berdasarkan Tabel 21 pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman, hasil uji t independen kelompok
eksperimen dan kontrol menurun namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,239≥0,05. Namun, jika dilihat
dari rata-rata, maka pengurangan pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman pada kelompok eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling
behavioral dengan operant conditioning sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen
dapat efektif dalam mengurangi perilaku menyontek pada indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman peserta didik
ada saat ujian. Pengurangan indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman peserta didik terlihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 10
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator lempar-lemparan kertas jawaban catatan dengan teman
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
indikator 5 eksperimen
kontrol
7 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Menggunakan KodeIsyarat.
Hasil uji efektivitas konseling behavoral sebagai media
bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik pada indikator menggunakan kodeisyarat adalah
sebagai berikut:
Tabel 22
Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pada Indikator menggunakan kodeisyarat
Kelompok Rata-Rata
Sd Perbedaan
Rerata Statistik
Uji t Sign Sig.2
tail ed
Keterangan Eksperimen
3,6250 2,29957 7,9
1,325 .286
.192 Tidak
Signifika n
Kontrol 2,8333 1,80980
Berdasarkan Tabel 22 pada indikator menggunakan kodeisyarat, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan
kontrol menurun namun, tidak signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,192≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka
pengurangan pada indikator menggunakan kodeisyarat pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol
hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling
behavioral dengan
operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam mengurangi perilaku
menyontek pada indikator menggunakan kodeisyarat peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator menggunakan kodeisyarat
peserta didik terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 11
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator menggunakan kodeisyarat
8 Hasil Uji Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Operant
Conditioning Untuk Mengurangi Perilaku Mencontek Peserta Didik Pada Indikator Menggunakan Alat Komunikasi HP.
Hasil uji efektivitas konseling puisi sebagai media bimbingan dan konseling dalam mengurangi perilaku menyontek peserta didik
pada indikator menggunakan alat komunikasi HP adalah sebagai berikut:
Tabel 23
Hasil Uji t Independen perilaku menyontek Peserta Didik Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pada Indikator menggunakan alat komunikasi HP
Kelompok Rata-Rata
Sd Perbedaan
Rerata Statistik
Uji t Sign Sig.2
tail ed
Keterangan
1 2
3 4
indikator 6 Series 1
Series 2
Eksperimen 7.0417 2.92633
3,8 5.091
.065 .000
Signifikan Kontrol
3.2083 2.24537
Berdasarkan Tabel 23 pada indikator menggunakan alat komunikasi HP, hasil uji t independen kelompok eksperimen dan
kontrol berkurang signifikan karena memiliki nilai sig 2. Tailed 0,05 0,000≥0,05. Namun, jika dilihat dari rata-rata, maka
pengurangan pada indikator menggunakan alat komunikasi HP pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol hal ini menunjukkan bahwa penerapan konseling
behavioral dengan
operant conditionong sebagai media bimbingan dan konseling pada kelompok eksperimen dapat efektif dalam
mengurangi perilaku menyontek pada indikator menggunakan alat komunikasi HP peserta didik ada saat ujian. Pengurangan indikator
menggunakan alat komunikasi HP peserta didik terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 12
Pengurangan Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pada Indikator menggunakan alat komunikasi HP.
9 Perbandingan Nilai Prestest, Posttest, dan Gain Score
Setelah dilakukan layanan konseling behavioral sebagai media
bimbingan dan konseling didapat hasil pretest, posttest, dan gain
2 4
6 8
indikator 7 eksperimen
kontro
score yang dapat dilihat pada tabel 24 sebagai berikut:
Tabel 24
Deskripsi Data Pretest, Posttest, Gain Score
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontro
No Pretest
Postest Gain
Score No
Pretest Postest
Gain Score
1 90
63 27
1 92
80 12
2 105
65 40
2 89
79 10
3 101
76 25
3 85
76 9
4 97
92 5
4 92
83 9
5 117
65 52
5 91
71 20
6 92
70 22
6 90
78 12
7 92
87 5
7 95
66 29
8 80
78 2
8 93
64 29
9 93
72 21
9 101
71 30
10 108
91 17 10
88 63
25 11
89 82
7 11 95
64 31
12 88
75 13 12
100 66
34 13
89 73
16 13 96
65 31
14 106
66 40 14
77 76
1 15
91 82
9 15 89
65 24
16 96
75 21 16
84 70
14 17
104 75
29 17 88
83 5
18 84
79 5 18
81 75
6 19
97 73
24 19 83
79 4
20 87
80 7 20
84 78
6 21
91 73
18 21 89
84 5
22 92
73 19 22
82 67
15 23
91 83
8 23 88
77 11
24 98
77 21 24
90 85
5
∑ 2278
1825 453
∑ 2142
1765 377
Ra 94,91667 76,04167
18,875 Ra 89,25 73,54167 15,70833
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata pretest dan posttest
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama mengalami pengurangan, pada kelompok eksperimen
94,92≤76,1 dan pada kelompok kontrol 89,25≤73,6. Namun, meskipun kedua
kelompok sama-sama mengalami pengurangan, tetapi nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol, hal ini dapat
dilihat dari hasil
posttest kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol 76,1≥73,6. Maka dapat disimpulkan bahwa
setelah pemberian layanan konseling behavioral peserta didik
mengalami pengurangan perilaku menyontek: Sedangkan untuk mengetahui kelompok mana yang lebih efektif
menggunakan konseling behavioral sebagai media bimbingan dan
konseling dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata gain
score. Pada tabel 27 terlihat bahwa rata-rata gain score kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata
gain score kelompok kontrol 18,87
9 ≥ 15,70833. Maka dapat disimpulkan bahwa dikatakan layanan konseling
behavioral sebagai media bimbingan dan konseling lebih efektif untuk mengurangi perilaku menyontek
peserta didik.
Gambar 13 Grafik pretest perilaku menyontek
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
20 40
60 80
100 120
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 eksperimen
kontrol
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 eksperimen
kontrol
Gambar 14 Grafik postest perilaku menyontek
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Untuk mengetahui kedua kelompok yang lebih efektif dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata
gain score. Pada tabel 40. Rata-rata gain score kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata gain
score kelompok kontrol dengan perbandingan 18,879 ≥ 15,70833. Maka
dapat dikatakan bahwa layanan konseling behavioral dengan operant
conditioning sebagai media bimbingan dan konseling lebih efektif untuk mengurangi perilaku menyontek peserta didik dibandingkan dengan
konseling behavioral tanpa operant conditioning sebagai media
bimbingan dan konseling .
B. Pembahasan
1. Pembahasan Umum Perilaku Menyontek Peserta Didik Di MTs