reflection, clarifikation, dan open-ended questioning;c kesadaran konseli dalam melakukan terapi dan partisipasi konselor ketika proses terapi
berlangsung akan memberikan pengalaman positif pada konseli dalam terapi; dan 4 memberikan kesempatan pada konseli karena kerjasama
dan harapan positif dari konseli akan membuat hubungan terapis lebih efektif. Sedangkan menurut Woolfe dan Dryden menegaskan bahwa
dalam kerangka hubungan antara konselor-konseli secara bersama-sama harus konsisten dalam hal, pertama: konseli diharapkan untuk memiliki
perhatian positif minat, kompetisi pengalaman, dan aktivitas bimbingan; kedua konselor tetap konsisten dalam perhatian positif,
self- disclosure engagement dan kooperatif berorientasi pada tujuan
konseli.
32
B. Teori Operant Conditioning
1. Latar Belakang Teori Operant Conditioning
Teori pembiasaan perilaku respon Operant Conditioning ini
merupakan teori belajar yang berusia paling muda dan masih berpengaruh di kalangan para ahli psikologi belajar kini. Penciptanya Burrhus Fredric
Skinner lahir pada tahun 1904
33
. B.F. Skinner ini merupakan penganut dari
Behavioralisme yang dianggap kontroversial, yang dianggap kontroversial, dengan teori pembiasaan perilaku responsnya. Karya tulis
32
Sigit Sanyata, Op. Cit, hal 6
33
Muhibbin Syah, Op. Cit. h. 98
terbarunya yang berjudul About Behavioralism. Di dalam karyanya ,
tingkah laku terbentuk oleh konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri.
34
B.F. Skinner menawarkan sistem yang didasarkan pada “cara kerja yang menetukan” Operant Conditioning. Setiap makhluk hidup
pasti selalu berada dalam proses “melakukan sesuatu” terhadap lingkungannya, yang dalam artian sehari-hari berarti dia hidup didalam
dunia, yang melakukan apa yang dituntut oleh hakikat alamiah dirinya. Selama melakukan sebuah proses makhlik hidup pasti akan menerima
respon atau stimulus-stimulus tertentu.
35
Seperti Pavlov dan Watson , Skinner juga memikirkan tingkah laku sebagai hubungan antara
perangsang dan respons. Perbedaanya, Skinner membuat perincian lebih jauh, yang membedakan dua macam respons, yaitu
Respondent Response dan Operant Rensponse.
a. Respondent Response reflexie response yaitu respons yang
ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu. Perangsang- perangsang yang demikian itu, yang disebut
elicting stimuli, menimbulkan respons-respons yang secara relatif tetap, misalnya
makanan yang menimbulkan keluarnya air liur. Pada umumnya,
34
Djaali, Psikologi Pendidikan, 2012, Jakarta: Bumi Aksara, h 88
35
Sunan Baedowi, “Pendidikan Karakter Siswa Melalui Pendekatan Behavioralal Model Operant Conditioning” Jurnal Tarbawi , Vol. 2. No. 2 Desember 2014
perangsang-perangsang yang demikian itu mendahului respons yang ditimbulkannya.
b. Operant ResponseInstrumental Response yaitu response yang
timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu. Perangsang yang demikian itu disebut
Reinforcing stimuli atau
Reinforcer, karena perangsang-perangsang tersebut memperkuat respons yang telah di lakukan oleh organisme. Jadi perangsang yang
demikian itu mengikuti dan karenanya memperkuat, lalu mendapat hadiah, maka dia akan menjadi lebih giat belajar responsnya menjadi
lebih intensifkuat.
36
Fokus teori Skinner adalah pada respons atau jenis tingkah laku yang kedua ini; soalnya ialah bagaimana menimbulkan, mengembangkan,
dan memodifikasi tingkah laku-tingkah laku tersebut. Ada beberapa prosedur pembentukan tingkah laku menurut Skinner, prosedur
pembentukan tingkah laku itu sebagai berikut: 1
Dilakukan identifikasi mengenai hal apa yang merupakan reinforcer ganjaran bagi tingkah laku yang akan dibentuk itu;
2 Dilakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen
kecil yang membentuk tingkahlaku yang dimaksud. Komponen-
36
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,2013, Jakarta: Rajawali Pers, h 271-272
komponen tersebut lalu disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya tingkah laku yang dimaksud;
3 Dengan menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai
tujuan-tujuan sementara, mengidentifikasikan reinforcer ganjaran
untuk masing-masing komponen itu. 4
Melakukan pembentukan tingkah laku, dengan menggunakan urutan komponen-komponen yang telah tersusun itu. Mulai dari komponen
yang pertama apabila komponen pertama sudah terlaksana maka kan diberikan hadiah, hal ini akan mengakibatkan suatu komponen akan
di lakukan berulang-ulang maka nantinya akan terbentuk tinggah laku baru yang diinginkan, apabila komponen pertama telah
terbentuk maka, komponen-komponen selanjutnya di lakukan pula seperti itu.
37
2. Konsep Utama Teori