Mengolah Data Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Dengan Menggunakan Brinet Teller System

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT.BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) adalah sebuah bank yang bergerak di bidang jasa perbankan dengan fokus UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia BRI mempunyai misi untuk melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. Dengan demikian BRI memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Untuk menjadi yang terbaik, sebuah bank sudah pasti harus memiliki sebuah sistem informasi yang akan mempermudah bank tersebut untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Selain mudah digunakan, sistem informasi tersebut juga harus mempunyai keamanan yang baik.

PT.BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) unit Regol Sumedang telah memiliki sistem informasi untuk mengolah data nasabah yang bernama Brinet Teller System. Sistem ini memungkinkan Bank Rakyat Indonesia untuk mengelola data nasabah dengan mudah dan cepat dengan sedikit kesalahan. Namun Brinet


(2)

Teller System belum memiliki panduan untuk para karyawannya sehingga bagi karyawan baru yang belum pernah mencoba sistem ini pasti tidak bisa menggunakannya.Oleh karena itu judul kerja praktek ini adalah “ Mengolah Data Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Menggunakan Brinet Teller

System “.

1.2 Perumusan Masalah

Sebagaimana telah diketahui bahwa Brinet Teller System memudahkan user untuk mengolah data nasabah, Adapun rumusan masalah meliputi :

1. Bagaimana cara menambah data nasabah ? 2. Bagaimana cara membuat rekening nasabah? 3. Bagaimana cara mengecek aktivitas nasabah? 4. Bagaimana cara membuat ATM?

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari pembuatan laporan kerja praktek ini adalah sebagai sarana pembelajaran mengenai bagaimana cara mengolah data nasabah dengan menggunakan Brinet Teller System agar menambah pengalaman bekerja.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :


(3)

1. Mengetahui cara menambah data nasabah. 2. Mengetahui cara membuat rekening nasabah. 3. Mengetahui cara mengecek aktivitas nasabah. 4. Mengetahui cara membuat ATM.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok masalah, maka yang dilakukan adalah mengambil langkah dengan membatasi pembahasan permasalahan sebagai berikut :

1. Program Brinet Teller System untuk customer service.

2. Bagian – bagian yang tidak ada kaitan dengan sistem pengolahan data nasabah tidak dibahas pada laporan ini.

3. Peneliti hanya meneliti bagaimana cara mengolah data nasabah pada

Brinet Teller System.

1.5 Metode Penelitian

Untuk dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek tersebut penulis melakukan beberapa metode pendekatan. Metode pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :


(4)

Literatur merupakan suatu upaya mengumpulkan data dengan cara mempelajari ilmu yang dituangkan melalui karya tulis, buku-buku referensi, artikel-artikel internet dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pokok bahasan pada laporan kerja praktek ini.

2. Metode Praktek

Penulis melakukan praktek dengan terlibat secara langsung dilapangan dengan memanfaatkan referensi, seperti buku, artikel, dan karya tulis yang telah dipelajari.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tinjauan pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka berisi tentang sejarah singkat instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi dan deskripsi kerja. Sedangkan landasan teori berisi teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi yang terdapat di Bank Rakyat Indonesia Unit Regol.


(5)

Bab ini berisi analisis hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui praktek langsung di lapangan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari sistem informasi yang ada di Bank Rakyat Indonesia Unit Regol dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.


(6)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

PT. BRI (Persero) adalah bank yang didasarkan pada pelayanan masyarakat kecil yang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pada pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.

Visi BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi BRI

Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


(7)

2.1.1 Sejarah Instansi

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,


(8)

sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.

PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah


(9)

4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2-1 Logo Bank BRI

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI adalah perseroan terbatas (PT). Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan


(10)

publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

2.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 2-2 Struktur Organisasi

1.1.5 Deskripsi Kerja

Sebagaimana diketahui dan secara rinci penguraian tugas pada bagian

deskman dan customer service di Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Regol Sumedang adalah sebagai berikut :

a. Melayani nasabah yang akan membuat rekening baru.

b. Melayani nasabah yang akan mengajukan pinjaman KUR dan KUPEDES. c. Memberikan informasi kepada nasabah yang ingin mengecek aktivitas

keuangannya seperti transfer dan bonus.


(11)

e. Melayani nasabah yang ingin membuat ATM.

f. Melayani nasabah yang membayar pinjaman KUR dan KUPEDES. g. Mengelola pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

h. Mengelola slip gaji bagi para pensiunan.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam


(12)

pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:

Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.

Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.

Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan, Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang


(13)

tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses, Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran, Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas, yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.


(14)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik, Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan, segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.2.2 Informasi

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi


(15)

statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

2.2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

2.2.4 Basis Data

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari


(16)

jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah Layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.


(17)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT.Bank Rakyat Indonesia Unit Regol Sumedang yang beralamat di Jalan Mayor Abdurrahman no 265 Sumedang. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 5 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 3 September 2010.

3.2 Prosedur penggunaan Brinet Teller System 3.2.1 Cara menambah data nasabah

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara untuk menambah data nasabah dengan menggunakan Brinet Teller System. Data nasabah sangat penting untuk mendukung setiap aktivitas perbankan sehingga nasabah bisa lebih aman dan nyaman dalam melakukan transaksi.

Berikut ini adalah langkah-langkah menambah data nasabah :

a. Buka aplikasi Brinet Teller System, kemudian akan tampil halaman seperti berikut :


(18)

19

Gambar 3-1 Halaman Utama Brinet Teller System

b. Klik menu non-monetery dan pilih CIF.


(19)

20

c. Pilih CIF Opening

Gambar 3-3 Menu CIF Opening

d. Isi form add 1 dengan nama lengkap nasabah sesuai dengan yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk (KTP).


(20)

21

e. Klik next, maka akan tampil form personal info-1. Isi data-data nasabah sesuai dengan yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Gambar 3-5 Form Personal Info-1

f. Kemudian klik personal info-2, maka akan tampil form sebagai berikut :

Gambar 3-6 Form Personal Info-2

g. Isi data-data nasabah sesuai dengan yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kemudian klik next, maka akan didapat tampilan sebagai berikut :


(21)

22

Gambar 3-7 Transaksi berhasil

h. Setelah itu akan didapat CIF Number. CIF Number adalah nomor registrasi nasabah.

Gambar 3-8 CIF Number

3.2.2 Membuat Rekening Nasabah

Untuk membuat rekening nasabah diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pilih menu Demand Deposit pada halaman utama, kemudian pilih SA Quick Account


(22)

23

Opening.

Gambar 3-9 Menu Demand Deposit

b. Isikan CIF Number atau nomor registrasi nasabah yang telah didapat ketika mengisi data nasabah, kemudian klik OK.

Gambar 3-10 Input CIF Number

c. Pilih jenis Account yang diinginkan nasabah antara Simpedes dan Britama, kemudian klik submit.


(23)

24

Gambar 3-11 Menu Account Creation

d. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 3-12 Transaksi Berhasil


(24)

25

Gambar 3-13 Muncul Nomor Rekening

3.2.3 Mengecek Aktivitas Nasabah

Untuk mengecek aktivitas nasabah diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pilih menu Demand Deposit pada halaman utama, kemudian pilih Account Inquiry.


(25)

26

b. Isikan nomor rekening nasabah dan untuk Account Type pilih Savings Account dan klik OK.

Gambar 3-15 Input nomor rekening

c. Kemudian akan muncul data-data tentang aktivitas nasabah/

Gambar 3-16 Informasi Aktivitas Nasabah

3.2.4 Cara membuat kartu ATM

Untuk membuat Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pilih menu Demand Deposit pada halaman utama, kemudian pilih ATM Maintenance.


(26)

27

Gambar 3-17 Menu Demand Deposit

b. Pilih menu ATM New Card Request.

Gambar 3-18 Menu ATM Card Request

c. Isikan nomor rekening nasabah, kemudian klik OK.

Gambar 3-19 Input nomor rekening

d. Setelah di Konfirmasi oleh Kepala Unit (KAUNIT) maka ATM sudah dapat dipergunakan.


(27)

(28)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Brinet Teller System akan lebih memudahkan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengelola data-data nasabahnya seperti membuat rekening, membuat kartu ATM, dan mengecek semua aktivitas keuangan nasabah apabila terdapat buku panduan penggunaan aplikasi tersebut.

4.2 Saran

Sebaiknya PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) membuat buku panduan tentang bagaimana menggunakan Brinet Teller System untuk karyawan-karyawan baru untuk meminimalisasikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam mengelola data nasabah.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem/Definisi Sistem/28 September 2010 2. http://www.bri.co.id/TentangKami/VisidanMisi/tabid/60/Default.aspx 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia


(30)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Indra Hermawan

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 16 Maret 1989

Alamat : Lingkungan Ketib RT.01 / RW.12 Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

Nomor Tlp/HP : 085222488195 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

E-mail : ihermawannn@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

SD : SDN Ketib lulus Tahun 2001 di Sumedang

SMP : SMPN 2 Sumedang lulus Tahun 2004 di Sumedang SMA : SMAN 2 Sumedang lulus Tahun 2007 di Sumedang

PENDIDIKAN NON FORMAL

Lembaga Pendidikan GO (Ganesha Operation) (2007) Lembaga Pendidikan Komputer (Professional) (2007)


(1)

26

b. Isikan nomor rekening nasabah dan untuk Account Type pilih Savings Account dan klik OK.

Gambar 3-15 Input nomor rekening

c. Kemudian akan muncul data-data tentang aktivitas nasabah/

Gambar 3-16 Informasi Aktivitas Nasabah

3.2.4 Cara membuat kartu ATM

Untuk membuat Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pilih menu Demand Deposit pada halaman utama, kemudian pilih ATM Maintenance.


(2)

27

Gambar 3-17 Menu Demand Deposit

b. Pilih menu ATM New Card Request.

Gambar 3-18 Menu ATM Card Request

c. Isikan nomor rekening nasabah, kemudian klik OK.

Gambar 3-19 Input nomor rekening

d. Setelah di Konfirmasi oleh Kepala Unit (KAUNIT) maka ATM sudah dapat


(3)

(4)

28

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Brinet Teller System akan lebih memudahkan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengelola data-data nasabahnya seperti membuat rekening, membuat kartu ATM, dan mengecek semua aktivitas keuangan nasabah apabila terdapat buku panduan penggunaan aplikasi tersebut.

4.2 Saran

Sebaiknya PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) membuat buku panduan tentang bagaimana menggunakan Brinet Teller System untuk karyawan-karyawan baru untuk meminimalisasikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam mengelola data nasabah.


(5)

29

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem/Definisi Sistem/28 September 2010 2. http://www.bri.co.id/TentangKami/VisidanMisi/tabid/60/Default.aspx 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Indra Hermawan

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 16 Maret 1989

Alamat : Lingkungan Ketib RT.01 / RW.12 Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

Nomor Tlp/HP : 085222488195 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

E-mail : ihermawannn@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

SD : SDN Ketib lulus Tahun 2001 di Sumedang

SMP : SMPN 2 Sumedang lulus Tahun 2004 di Sumedang SMA : SMAN 2 Sumedang lulus Tahun 2007 di Sumedang

PENDIDIKAN NON FORMAL

Lembaga Pendidikan GO (Ganesha Operation) (2007) Lembaga Pendidikan Komputer (Professional) (2007)