Keabsahan Data Teknik Analisis Data

dalam Mahsun, 2012:246 metode survei adalah metode penyediaa n data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner atau daftar tanyan yang terstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar informan yang dipandang representatif mewakili populasi penelitian. Metode survei mengharuskan peneliti menjangk au responden dalam jumlah besar, oleh karena itu instrumen penelitian yang lazim digunakan untuk menjaring data adalah kuesioner tertulis Chaer, 2009:138. Metode wawancara atau interview merupakan salah satu metode yang digunakan dalam tahap penyediaan data yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan percakapan atau kontak dengan penutur selaku narasumber Mahsun, 2012:251. Teknik catat yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data-data yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik catat ini digunakan oleh peneliti untuk mencatat data-data yang berupa kata dalam nama diri.

F. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas yang dilakukan dengan menggunakan trianggulasi. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu Sugiyono, 2006:273. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teori yakni membandingkan teori atau penjelasan yang satu dengan lainnya Moleong, 2011:331. Penelitian ini menggunakan trianggulasi teori yakni dengan cara membandingkan teori-teori atau penjelasan yang satu dengan lainnya untuk mendapatkan derajat kepercayaan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teori-teori dari peneliti lain yang mempunyai hubungan dengan nama diri dan sosiolinguistik.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka la ngkah selanjutnya yaitu analisis data. Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengelompokkan data. Pada tahan ini dilakukan upaya mengelompokkan, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tak sama Mahsun, 2012:253. Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan metode komparatif konstan. Metode komparatif konstan disebut juga dengan metode padan. Metode padan adalah metode ya ng dalam praktik analisis data dilakukan dengan menghubung-bandingkan antarunsur yang bersifat lingual, jika itu berupa metode padan intralingual atau menghubung-bandingkan unsur yang ekstralingual jika metode pada ekstralingual. Dalam penelitian ini menggunakan metode padan referensial, padan ekstralingual, dan padan pragmatik. Teknik padan referensial merupakan metode yang alat penentunya adalah peristiwa atau kejadian yang ditunjukkan oleh bahasa atau referen bahasa Sudaryanto, 1993:13. Teknik pragmatik adalah teknik dengan daya pilah mitra wicara sebagai pembeda reaksi dan kadar kedengarannya Sudaryanto, 1993:25. Metode padan dengan teknik padan referensial digunakan untuk menganalisis variasi pengisi vokal dan bentuk penyukuan. Misalnya nama Setyowati menggunakan empat vokal dengan vokal utama e. Bentuk rumus yang dapat ditulis yaitu e+o+a+i. Vokal utama e dapat divariasikan dengan vokal o pada urutan vokal kedua, vokal a pada urutan ketiga, dan vokal i pada urutan keempat. Nama Setyowati menggunakan dua cara penyukuan. Bentuk yang dimaksud yaitu gabungan cara penyukuan ditengah kata ada konsonan diantara dua vokal pemisahan dilakukan sebelum konsonan dengan penyukuan di tengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemisahan tersebut terdapat diantara kedua konsonan Set-yo-wa-ti. Metode padan ekstralingual ini digunakan untuk menganalisis fungsi dan makna dalam nama diri. Misalnya nama Maura Dhuha Nur Azziza memiliki empat fungsi penamaan dalam masyarakat. Maura yang berarti besar mengandung fungsi nama sebagai penanda kewibawaan yang ditunjukkan dengan pemilihan kata yang bernilai rasa hormat atau tinggi. Nama Dhuha menunjukkan pada fungsi nama sebagai penanda historisitas kelahiran anak pada saat pagi hari. Nur yang berarti cahaya, berfungsi sebagai penerang keluarga. Nama Nur berfungsi sebagai penanda yang berkaitan dengan makna yang baik. Azziza berfungsi sebagai penanda kekerabatan yang ditunjukkan pada pelekatan nama ayah pada komponen keempat. Nama Setyo memiliki makna yang berupa doa yang diberikan pada anak salah satunya berupa sifat yang baik. Pemilihan nama yang didasarkan pada doa dalam bentuk sifat anak, banyak dilekatkan pada nama diri di desa Sambiunggul. Orang tua berharap agar anaknya menjadi orang yang bersifat baik sesuai nama yang telah dilekatkan. Teknik pragmatik ini digunakan untuk hal- hal yang melatarbelakangi pemberian nama diri. Misalnya nam Rizki memiliki arti ‘rezeki’. Alasan pemilihan nama tersebut yaitu keluarga Rizki berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sulitnya mencukupi kebutuhan dialami setiap hari. Orang tua berharap apabila anaknya diberi nama Rizki, maka nasib anak tersebut akan lebih mapan dibanding orang tuanya.

H. Prosedur Penelitian