Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

2. Pembahasan

Pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan ketika bertugas malam dengan parameter tidur di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Sidikalang.

2.1 Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk Hidayat, 2006. Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang dapat dilihat dari kemampuan individu dalam mempertahankan tidur dan mendapat kebutuhan tidur yang cukup dari tidur NREM dan REM. Selain itu, menurut Hidayat 2006, kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Kualitas tidur perawat dapat di identifikasi dari beberapa parameter tidur dan dalam penelitian ini parameter tidur meliputi waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur, total jam tidur, frekuensi terbangun, perasaan segar saat bangun, kedalaman tidur, kepuasan tidur, dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar waktu yang di butuhkan untuk tertidur 16-30 menit 45, total jam tidur 6-7 jam 54, frekuensi terbangun 1-2 kali 44, kepuasan tidur sedang 49, perasaan Universitas Sumatera Utara responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk 48, kedalaman tidur yaitu tidur dan terbangun beberapa kali 35 dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi 48. Malam hari adalah waktu yang terbaik untuk tidur ini bukanlah masalah kebiasaan bahwa orang yang bekerja di siang hari akan tidur di malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan malam hari digunakan untuk beristirahat atau tidur. Menurut Prijaksono 2006ditinjau dari pengaturan tidur, ritme sirkandian memberikan sensasi segar pada jam-jam tertentu.biasanya rangsangan ini mencapai puncak pada pukul 9 pagi sampai 9 malam, sehingga waktu tidur siang tidak akan seefektif tidur malam. Dan hal ini juga disebabkan karena tidur dimalam hari merupakan waktu yang ideal, karena secara alamiah tubuh mengeluarkan hormone melatonin yang diproduksi oleh pineal body yang membantu tubuh untuk tidur, oeh karena itu tidur tidur disiang hari tidak sepulas dimalam hari.

2.2 Kualitas Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam