Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam Dan Setelah Bertugas Malam Di Rumah Sakit Umum Sidikalang

(1)

KUALITAS TIDUR PERAWAT KETIKA TIDAK BERTUGAS MALAM

DAN SETELAH BERTUGAS MALAM DI RSUD SIDIKALANG

SKRIPSI

Oleh

Yulice Wandari Sihotang 101101097

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

KUALITAS TIDUR PERAWAT KETIKA TIDAK BERTUGAS MALAM

DAN SETELAH BERTUGAS MALAM DI RSUD SIDIKALANG

SKRIPSI

Oleh

Yulice Wandari Sihotang 101101097

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

(4)

Judul : Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam dan Setelah Bertugas Malam di RSUD Sidikalang

Penulis : Yulice Wandari Sihotang

NIM : 101101097

Jurusan : Ilmu Keperawatan Tahun Akademik : 2010

ABSTRAK

Kualitas tidur seseorang tidak tergantung pada jumlah atau lama tidur, tetapi pemenuhan kebutuhan tidur. Rutinitas harian seseorang dapat mempengaruhi pola tidur dan kualitas tidur. Individu yang bekerja bergantian berputar seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur perawat di ruang rawat inap RSU Sidikalang ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam tahun 2014 dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan jumlah Sampel 69 orang. Hasil yang diperoleh, mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika tidak bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (45%), total jam tidur 6-7 jam (54%), frekuensi terbangun 1-2 kali (44%), kepuasan tidur sedang (49%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (48%), kedalaman tidur yaitu tidur dan terbangun beberapa kali (35%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (48%) yang menunjukkan kualitas tidur baik. Sedangkan mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (41%), total jam tidur kurang dari 5 jam (80%), frekuensi terbangun 1-2 kali (36%) dan lebih dari 5 kali (32%) , kepuasan tidur sedang (33%) dan tidak merasa puas (35%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (55%), kedalaman tidur yaitu tidur sebentar dan sering terbangun (42%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (41%)dan kurang berkonsentrasi (35%). Data ini menunjukkan adanya penurunan kualitas tidur pada perawat yang baertugas malam diruang rawat inap Rumah sakit.


(5)

Title : The Sleep Quality of Nurses Before and After on Duty at Night in

General Hospital of Sidikalang Name of Student : Yulice Wandari Sihotang Student Number : 101101097

Program : Nursing Science

Year : 2010

ABSTRACT

The quality of a person’s sleep does not depend on the number or sleep duration but it depends on how the need of sleep fulfilled. His/her daily routine can affect his/her sleep patterns and sleep quality. An individual who works with shift often finds difficulties to adjust the changes in his/her sleep schedules. This research aims to figure out the overview of sleep quality of nurses in inpatient room in General Hospital of Sidikalang before and after on duty at night in 2014 by using descriptive quantitative design with sample of 69 people. The result shows most of the time used by the nurses for sleep when they are not on duty at night is 16-30 minutes (45%), with total sleep time of 6-7 hours (54%) with frequency of awakening 1-2 times, sleep moderate satisfaction (49%) respondents still feels sleepy when they wake up (48%) the depth of sleep that is sleep with waking up several times (35%) and respondents have enough concentration in doing activities (48%) show that they have good sleep quality. While the majority of time needed by the nurses for sleep when they are on duty at night work is 16-30 minutes (41%) total sleep time less than 5 hours (80%), frequency of awakening 1-2 times (36%) and more than 5 times (32%), sleep moderate satisfaction (33%) and feel unsatisfied (35%) respondents still feels sleepy when they wake up (55%) the depth of sleep that is short sleep and waking up frequently (42%) and respondents have enough concentration in doing activities (41%) and less concentration (35%). The data shows that there is a decrease in sleep quality of nurses who work in inpatient room of the hospital.


(6)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas Kasih dan berkat-Nya yang senantiasa menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam Dan Setelah Bertugas Malam Di Rumah Sakit Umum Sidikalang” ini disusun sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Keperawatan USU. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini bukan hanya upaya penulis sendiri melainkan berkat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada:

1) dr.Dedi Ardinata M.Kes Selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2) Ibu Erniyati S.Kp, MNS Selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3) Ibu Evi Karota Bukit S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing sekaligus Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu, untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini

4) Bapak Ikhsanudin Ahmad Harahap S.Kp MNS Selaku Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

5) Ibu Nur Asiah S.Kep, M.Kep selaku dosen penguji I yang memberi banyak saran untuk penyelesaian skripsi


(7)

6) Ibu Yessi Aryani S.Kep, Ns selaku dosen penguji II yang memberi banyak saran untuk penyelesaian skripsi

7) Ibu Lufthiani S.Kp, Ns, selaku dosen Pembimbing Akademik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

8) Bapak ibu dosen serta seluruh staf Fakultas Keperawatan yang telah banyak membantu penulisan selama perkuliahan

9) Teristimewa buat bapak M. Sihotang dan mama S. Nadeak, Orang tua tercinta yang terbaik sepanjang masa dan abang serta adik-adik tersayang yang telah memberi support baik secara materi, moral, semangat maupun kasih dan doa 10) Semua teman teman yang sudah mensupport dan mendoakan selama

penyusunan skripsi ini

11) Dan semua pihak yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.


(8)

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Kasih berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga penelitian Ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan, Juli 2014


(9)

DAFTAR ISI

Judul Penelitian ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Abstarak ... iii

Kata pengantar ... v

Daftar Isi ... viii

Daftar tabel ... x

Daftar Skema ... xi

Bab 1. Pendahuluan ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

4. Manfaat Penelitian 4.1 Bagi Praktek Keperawatan ... 4

4.2 Bagi Rumah Sakit ... 5

4.3 Bagi Pendidikan Keperawatan ... 5

4.4 Bagi Penelitian keperawatan ... 5

Bab 2. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Konsep Tidur ... 6

1.1 Fisiologi Tidur ... 6

1.2 Tahapan Tidur ... 7

1.3 Siklus Tidur ... 9

1.4 Mekanisme Tidur ... 10

1.5 Manfaat Tidur ... 12

1.6 Pola Tidur ... 13

2. Kualitas Tidur ... 14

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur ... 15

Bab3. Kerangka Penelitian ... 18

1. Kerangka Konsep ... 18

2. Defenisi Konseptual dan Operasional ... 19

Bab 4. Metodologi Penelitian ... 20

1. Desain Penelitian ... 20

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

2.1Populasi Penelitian ... 20

2.2Sampel Penelitian ... 20

3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22


(10)

5. Instrumen Penelitian ... 22

5.1Kuesioner Data Demografi ... 23

5.2Kuesioner Kualitas Tidur Perawat ... 23

6. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 23

6.1Uji Validitas ... 23

6.2Uji Reliabilitas ... 24

7. Metode Pengumpulan Data ... 24

8. Analisis Data ... 25

BAB 5 Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 26

1. Hasil Penelitian ... 26

1.1Karakteristik Responden ... 26

1.2Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam ... 27

1.3Kualitas Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam ... 29

2. Pembahasan ... 31

2.1Kualatas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam ... 31

2.2Kualitas Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam ... 33

BAB 6 Kesimpulan Dan Rekomendasi ... 36

1. Kesimpulan Hasil Penelitian ... 36

2. Rekomendasi ... 37

Daftar Pustaka ... 39

Daftar Singkatan ... 41

Lampiran-lampiran

Surat Persetujuan Penggunaan Kuesioner Etikal

Surat Izin Uji Realibilitas Inform Consent

Instrumen Penelitian Reliabilitas Kuesioner Surat Izin Pengambilan Data Surat Selesai Pengambilan Data Data Demografi Responden

Distribusi frekuensi dan presentasi berdasarkan parameter tidur Surat pernyataan keaslian terjemahan

Biaya Penelitian Riwayat Hidup


(11)

Daftar Tabel

Tabel 1 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik

responden ... 27

Tabel 2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan parameter tidur perawat ketika tidak bertugas malam ... 28

Tabel 3 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan parameter tidur perawat setelah bertugas malam ... 30


(12)

Daftar Skema

Skema 1 Tahap-tahap siklus tidur ... 9

Skema 2 Kerangka konseptual penelitian kualitas tidur perawat ketika

tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di Rumah Sakit


(13)

Judul : Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam dan Setelah Bertugas Malam di RSUD Sidikalang

Penulis : Yulice Wandari Sihotang

NIM : 101101097

Jurusan : Ilmu Keperawatan Tahun Akademik : 2010

ABSTRAK

Kualitas tidur seseorang tidak tergantung pada jumlah atau lama tidur, tetapi pemenuhan kebutuhan tidur. Rutinitas harian seseorang dapat mempengaruhi pola tidur dan kualitas tidur. Individu yang bekerja bergantian berputar seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur perawat di ruang rawat inap RSU Sidikalang ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam tahun 2014 dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan jumlah Sampel 69 orang. Hasil yang diperoleh, mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika tidak bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (45%), total jam tidur 6-7 jam (54%), frekuensi terbangun 1-2 kali (44%), kepuasan tidur sedang (49%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (48%), kedalaman tidur yaitu tidur dan terbangun beberapa kali (35%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (48%) yang menunjukkan kualitas tidur baik. Sedangkan mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (41%), total jam tidur kurang dari 5 jam (80%), frekuensi terbangun 1-2 kali (36%) dan lebih dari 5 kali (32%) , kepuasan tidur sedang (33%) dan tidak merasa puas (35%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (55%), kedalaman tidur yaitu tidur sebentar dan sering terbangun (42%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (41%)dan kurang berkonsentrasi (35%). Data ini menunjukkan adanya penurunan kualitas tidur pada perawat yang baertugas malam diruang rawat inap Rumah sakit.


(14)

Title : The Sleep Quality of Nurses Before and After on Duty at Night in

General Hospital of Sidikalang Name of Student : Yulice Wandari Sihotang Student Number : 101101097

Program : Nursing Science

Year : 2010

ABSTRACT

The quality of a person’s sleep does not depend on the number or sleep duration but it depends on how the need of sleep fulfilled. His/her daily routine can affect his/her sleep patterns and sleep quality. An individual who works with shift often finds difficulties to adjust the changes in his/her sleep schedules. This research aims to figure out the overview of sleep quality of nurses in inpatient room in General Hospital of Sidikalang before and after on duty at night in 2014 by using descriptive quantitative design with sample of 69 people. The result shows most of the time used by the nurses for sleep when they are not on duty at night is 16-30 minutes (45%), with total sleep time of 6-7 hours (54%) with frequency of awakening 1-2 times, sleep moderate satisfaction (49%) respondents still feels sleepy when they wake up (48%) the depth of sleep that is sleep with waking up several times (35%) and respondents have enough concentration in doing activities (48%) show that they have good sleep quality. While the majority of time needed by the nurses for sleep when they are on duty at night work is 16-30 minutes (41%) total sleep time less than 5 hours (80%), frequency of awakening 1-2 times (36%) and more than 5 times (32%), sleep moderate satisfaction (33%) and feel unsatisfied (35%) respondents still feels sleepy when they wake up (55%) the depth of sleep that is short sleep and waking up frequently (42%) and respondents have enough concentration in doing activities (41%) and less concentration (35%). The data shows that there is a decrease in sleep quality of nurses who work in inpatient room of the hospital.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia, yang merupakan proses biologi universal yang biasa terjadi pada setiap orang, dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal (Kozier, Erb, Berman & Synder, 2004). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan waktu dimana terjadinya penurunan status kesadaran yang terjadi pada periode waktu tertentu, terjadi secara berulang, dan merupakan proses fisiologis tubuh yang normal.

Proses tidur bila diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang nyaman dapat mengumpulkan energi yang luar biasa. Tidur berperan dalam memulihkan dan meremajakan sel-sel tubuh, mengeluarkan zat-zat racun dari tubuh selama proses tidur dan memberi energi bagi tubuh dan otak. Berbagai aktivitas otak yang sedang tidur memainkan peranan penting, salah satunya adalah untuk proses kognitif, termasuk dalam penyimpanan, penataan dan penyimpanan informasi yang sudah disimpan di dalam otak (Potter & Perry, 2001).

Kualitas tidur seseorang tidak tergantung pada jumlah atau lama tidur seseorang, tetapi bagaimana pemenuhan kebutuhan tidur orang tersebut. Indikator tercukupinya pemenuhan kebutuhan tidur seseorang adalah kondisi tubuh waktu bangun tidur, jika setelah bangun tidur merasa segar berarti pemenuhan kebutuhan tidur telah tercukupi (Potter & Perry, 2006).


(16)

Rutinitas harian seseorang dapat mempengaruhi pola tidur dan kualitas tidur. Individu yang bekerja bergantian berputar (misalnya 2 minggu siang diikuti oleh 1 minggu malam) seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Jam internal tubuh diatur pukul 22, tetapi sebaliknya jadwal kerja memaksa untuk tidur pada pukul 9 pagi. Individu mampu untuk tidur hanya selama 3 sampai 4 jam karena jam tubuh mempersepsikan bahwa ini adalah waktu terbangun dan aktif (Asmadi, 2008).

Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayana profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pelayanan keperawatan ini mempunyai kekhususan dimana pelayanan diberikan langsung kepada pasien selama 24 jam. Untuk mengatur pelayanan keperawatan selama 24 jam ini harus dilakukan rotasi kerja secara bergiliran (Mood & Pesut, 2006).

Pekerja yang mendapatkan shift kerja akan merasa terganggu karena jadwal kerjanya berubah-ubah dan tidak pasti, terutama pada pekrja shift malam, waktu malam yang biasanya digunakan untuk tidur tetapi digunakan untuk bekerja. Dalam penelitian Lestari (2009) mengemukakan bahwa dari 15 orang 60% pekerja shift malam saat menjalani shift malam memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu tidak memiliki perasaan segar dan dari 18 orang 72% memiliki pengalaman merasakan kantuk yang berlebihan saat terjaga.

Hossain (2004) meneliti tentang tidur, kelelahan dan rasa mengantuk pada pekerja shift dan gangguan tidur yang terjadi. Ditemuan bahwa terjadi pengurangan waktu yang hilang karena kecelakaan ditempat kerja setelah adanya


(17)

perubahan jadwal shift, menigkatnya gangguan tidur pada subjek yang merasa kelelahan dibandingkan dengan subjek yang tidak mengalami kelelahan.

Penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kualitas tidur perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo pada 75 perawat (68 perawat shift dan 27 perawat non shift) menunjukan bahwa pada kelompok perawat shift paling banyak memiliki kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 64.7% sedangkan pada kelompok perawat non shift memiliki kualitas tidur baik sebanyak 81.5%. Hal ini menunjukan bahwa perawat yang bekerja dengan penerapan shift lebih banyak memiliki gangguan kualitas tidur dibandingkan perawat yang non shift (Safitrie, 2013).

Kerja shift memberikan dampak adanya gangguan pada irama sirkadian yang utama adalah gangguan pola tidur yang menyebabkan kekurangan tidur dan kelelahan (Maurits & Widodo, 2008). Salah satu penyebab kelelahan adalah gangguan tidur. Dari penelitian budnick et all terhadap 29 pekerja dengan kerja bergilir (shift) dalam perilaku pekerja dilaporkan hampir 84% pernah tertidur saat dinas dan hampir 50% pernah terjadi kecelakaan atau kesalahan karena rendahnya kewaspadaan dan kelelahan yang diakibatkan oleh gangguan irama sirkadian dan kekurangan tidur (Wahyuni,Sudarsono & Hardjono 2003).

Kualitas pelayanan perawat harus terus ditingkatkan sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat mencapai hasil yang optimal (Nursalam, 2002). Dengan demikian perawat dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik sehingga dibutuhkan pengturan kerja shift 24 jam. Dalam hal ini perawat yang bertugas malam mengalami perubahan pola tidur dan kualitas tidur yang


(18)

berpengaruh terhadap kinerja di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada perawat-perawat khususnya di Sidikalang yang berkaitan dengan kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.

2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang?

3. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di RSUD Sidikalang.

4 MANFAAT PENELITIAN 4.1 Praktek keperawatan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi praktek keperawatan di Rumah Sakit tentang kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam pada ruang rawat inap di rumah sakit

4.2 Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi manajerial bidang keperawatan di rumah sakit untuk membuat rancangan peraturan shift kerja perawat yang sesuai untuk meminimalkan resiko perubahan kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setlah bertugas malam


(19)

4.3 Pendidikan keperawatan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan penambahan data untuk evidance pracktik tentang kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam pada ruang rawat inap di rumah sakit

4.4 Penelitian keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data tambahan bagi penelitan selanjutnya tentang kualitas pelayana perawat yang berhubungan dengan shift kerja yaitu kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di rumah sakit


(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Tidur

Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (Wahit dan Nurul, 2007). Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia, sebuah proses biologis normal yang terjadi pada setiap orang. Tidur didefenisikan sebagai perubahan status kesadaran dimana persepsi seseorang berkurang dan terdapat penurunan reaksi terhadap lingkungan (Kozier, 2004). Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik. Dengan tidur, maka akan dapat diperoleh kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan kondisi tubuh baik secara fisiologis maupun psikis (Lanywati, 2001).

1.1 Fisiologi Tidur

Siklus alamiah tidur manusia dikontrol oleh otak dipusat yang terdapat dibagian bawah otak. Pusat ini secara aktif menghambat keterjagaan sehingga menyababkan tidur (Kozier, 2004). Irama tidur yang paling dikenal adalah siklus 24 jam (siang-malam) yang dikenal dengan irama sirkadian (Potter & Perry, 2006).Irama sirkadian mengacu pada perubahan siklus yang berfluktuasi dan terjadi selama 24 jam serta dikendalikan oleh jam biologis alami (Potter & Perry, 2006). Saat jam biologis seseorang bertepatan dengan pola tidur bangun dan siklus gelap terang, sesseorang dikatakan berada dalam irama sirkadian sinkronisasi, yaitu saat seseorang bangun pada ritme fisiologis dan psikologis


(21)

paling aktif dan tertidur saat ritme fisiologis dan psikologis paling inaktif (Kozier, 2004).

Sistem yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah reticular activating system (RAS) dan bulbar synchronizing regional (BSR) yang terletak pada batang otak (Potter & Perry, 2005). RAS merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons. Selain itu RAS dapat memberi rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. Demikian juga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu BSR (Potter & Perry, 2005).

1.2 Tahapan Tidur

Tidur terdiri atas beberapa tahapan tidur. Kozier (2004) menyatakan terdapat tiga indikator tahapan tidur yaitu aktifitas gelombang otak (dideteksi denganEEG), pergerakan mata (direkam EOG) dan tonus otot (direkam dengan EMG).


(22)

Fase-fase tidur adalah tidur NREM (Non Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid Eye Movement).

1. Tahap 1 NREM

Tahap transisi diantara mengantuk dan tertidur, ditandai dengan pengurangan aktifitas fisiologis yang dimulai dengan menutupnya mata, pergerakan lambat, otot berelaksasi serta penurunan secara bertahap tanda-tanda vital dan metabolisme, menurunnya denyut nadi. Seseorang mudah terbangun dalam tahap ini. Tahap ini berakhir selama 5-10 menit

2. Tahap 2 NREM

Tahap ini merupakan tahap tidur ringan.denyut jantung mulaimelambat, menurunnya suhu tubuh dan berhentinya pergerakan mata. Ddalam tahap in i seseorang masih relatif mudah untuk terbangun. Tahap ini akan berakhir 10-20 menit.

3. Tahap 3 NREM

Merupakan tahap awal tidur yang dalam. Laju pernapasan dan denyut jantung terus melambat karena system saraf simpatik semakin mendominasi. Otot skeletal semakin berelaksasi, terbatasnya pergerakan dan mendengkur mungkin saja terjadi. Pada tahap i ni, seseorang yang tidur sulit dibangunkan, tidak dapat diganggu stimuli sensori. Dan berakhir 15-30 menit.

4. Tahap 4 NREM

Tahap tidur terdalam, tidak ada pergerakan mata dan aktivitas otot. Tahap ini ditandai dengan tanda-tanda vital menurun secara bermakna disbanding selama terjaga, lalu pernapasan dan denyut jantung menurun sampai 20-30%.


(23)

Seseorang yang terbangun pada saat tahap ini tidak secara langsung menyesuaikan diri, sering merasa pusing dan disorientasi untuk beberapa menit setelah bangun dari tidur.

5. Tahap REM

Ditandai dengan pergerakan mata secara cepat ke berbagai arah, pernapasan cepat, tidak teratur dan dangkal, otot tungkai mulai lumpuh sementara, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah. Mimpi yang terjadi pada tahap REN penuh wara dan tampak hidup, terkadang merasa sulit untuk bergerak. Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata-rata 20 menit.

1.3 Siklus Tidur

Fase NREM dan REM terjadi secara bergantian sekitar 4-5 siklus dalam semalam, setiap siklus tidur berakhir selama 80-120 menit. Tahap NREM 1-3 berlangsung selama 30 menit kemudian diteruskan ke tahap 4 kembali ke tahap 3 dan 2 selama ± 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit, melengkapi siklus tidur yang pertama (Potter & Perry, 2005). Siklus tidur normal dapat dilihat pada skema berikut:

Tahap Pratidur

NREM tahap I NREM tahap II NREM tahap III NREM tahap IV

Tidur REM


(24)

Skema 1.Tahap-tahap siklus tidur (Potter & Perry, 2005)

Siklus ini merupakan salah satu dari irama sirkadian yang merupakan siklus dari 24 jam kehidupan manusia. Keteraturan irama sirkadian ini juga merupakan keteraturan tidur seseorang. Jika terganggu, maka fungsi fisiologis dan psikologis dapat terganggu (Potter & Perry, 2005).

1.4 Mekanisme Tidur

Pada tidur yang normal, masa tidur REM berlangsung 5-20 menit, rata-rata timbul setiap 90 menit dengan periode pertama terjadi 80-100 menit setelah seseorang tertidur. Tidur REM menghasilkan pola EEG yang menyerupai tidur NREM tingkat I dengan gelombang beta, disertai mimpi aktif, tonus otot sangat rendah, frekuensi jantung dan nafas tidak teratur (pada mata menyebabkan gerakan bola mata yang cepat atau rapid eye movement), dan lebih sulit dibangunkan daripada tidur gelombang lambat atau NREM.

Pengaturan mekanisme tidur dan bangun sangat dipengaruhi oleh sistem yang disebut Reticular Activity System. Bila aktivitas Reticular Activity System ini meningkat maka orang tersebut dalam keadaan sadar jika aktivitas Reticular

Activity System menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur. Aktivitas

Reticular Activity System (RAS) ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas

neurotransmitter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik, kolinergik, histaminergik (Japardi, 2002).


(25)

1) Sistem serotoninergik

Hasil serotoninergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam amino triptofan. Dengan bertambahnya jumlah triptofan, maka jumlah serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan keadaan mengantuk/ tidur. Bila serotonin dalam triptofan terhambat pembentukannya, maka terjadi keadaan tidak bisa tidur/ jaga. Menurut beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem serotoninergik ini terletak pada nucleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan aktivitas serotonis di nucleus raphe dorsalis dengan tidur REM.

2) Sistem adrenergik

Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepinefrin terletak di badan sel nucleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada lokus cereleus

sangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya REM tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktivitas neuron noradrenergik akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM dan peningkatan keadaan jaga.

3) Sistem kolinergik

Menurut Sitaram dkk, (1976) dalam (Japardi, 2002) membuktikan dengan pemberian prostigimin intravena dapat mempengaruhi episode tidur REM. Stimulasi jalur kolinergik ini, mengakibatkan aktivitas gambaran EEG seperti dalam kedaan jaga. Gangguan aktivitas kolinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM. Pada obat antikolinergik (scopolamine) yang


(26)

menghambat pengeluaran kolinergik dari lokus sereleus maka tampak gangguan pada fase awal dan penurunan REM.

4) Sistem histaminergik

Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur. 5) Sistem hormon

Siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti Adrenal

Corticotropin Hormone (ACTH), Growth Hormon (GH), Tyroid Stimulating

Hormon (TSH), Lituenizing Hormon (LH). Hormon-hormon ini masing-masing

disekresi secara teratur oleh kelenjar hipofisis anterior melalui jalur hipotalamus. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmitter norepinefirn, dopamine, serotonin yang bertugas mengatur mekanisme tidur dan bangun.

1.5 Manfaat Tidur

Kozhier (2004) mengatakan bahwa tidur meberikan efek fisiologis pada sistem saraf dan struktur tubuh. Tidur NREM merupakan bagian dari fungsi perbaikan tubuh yaitu waktu yang diperlukan tubuh untuk membangun kembali sumber-sumber yang diperlukan. Tidur berperan dalam mengurangi kelelahan, menyeimbangkan suasana hati, meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan siste protein, memelihara mekanisme perlawanan terhadap penyakit (system imun), memacu perkembangan dan perbaikan seluler dan meningkatkan kemampuan belajar dan menyimpan memory (Timbi, 2009).


(27)

Denyut nadi juga menurun yang dapat memelihara jantung. Denyut jantung dewasa normalnya 70-80/menit, tetapi pada saat tidur denyut jantung turun menjadi 60/menit bahkan kurang. Selama tidur NREM tahap 4, tubuh mengeluarkan hormon pertumbuhan dan memperbaiki/memperbaharui epitel khususnya sel otak. Selama tidur, tubuh menghemat energi. Otot dan tulang berelaksasi secara progresif dan tidak ada kontraksi otot sehingga mengawetkan energi kimia untuk metabolisme sel dan menurunkan basal metabolik rate. Tidur REM penting untuk memulihkan psikologis. Tidur REM dihubungkan dengan aliran darah serebral, meningkatkan aktivitas korteks, menigkatkan kebutuhan oksigen dan pengeluaran epineprin. Seseorang yang tidurnya berkualitas akan mudah untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan ide-ide baru. Mimpi memberikan seseorang untuk menjernihkan emosi dan mempersiapkan harapan untuk hari berikutnya (Perry & Potter, 2001).

1.6 Pola Tidur

Poal tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relative menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, lama tidur, frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur, dan kepuasan tidur (Depkes, 2007).

Kebutuhan tidur bervariasi pada setiap kelompok umur. Seseorang dapat puas dengan tidur hanya sekitar 4 jam, namun adapula yang butuh tidur 8 jam. Menurut Kozhier (2004), dewasa muda biasanya memiliki gaya hidup yang aktif. Usia ini membutuhkan 7-8 jam tidur sehari. Dewasa tengah biasanya


(28)

mempertahankan tidur sama seperti umur sebelumnya. Dua puluh persen dari tidur dewasa tengah adalah tidur REM.

2. Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk (Hidayat, 2006). Menrut Kozier (2004) kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap tidur dan untuk mendapatkan jumlah tidur REM dan NREM yang tepat. Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Daniel et al, 1998; Buysse, 1998).

Selain itu, menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Tanda-tanda kekurangan tidur dapat dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis.

Secara fisik ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak mata, konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk yang berlebihan (sering menguap), tidak mampu untuk berkonsentrasi (kurang perhatian), terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual dan pusing. Sedangkan secara psikologis menunjukkan bahwa adanya sikap menarik diri, apatis dan


(29)

respons menurun, merasa tidak enak badan, malas berbicara, daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan ilusi penglihatan atau pendengaran, kemampuan memberikan pertimbangan atau keputusan menurun.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur

1) Penyakit fisik

Penyakit atau kondisi yang menyebabkan nyeri, kesulitan bernafas, mual, atau gangguan alam perasaan seperti cemas maupun depresi dapat menyebabkan gangguan tidur. Individu dengan kondisi demikian biasanya mengalami kesulitan dalam memulai ataupun mempertahankan tidur (Potter dan Perry, 2007).

2) Penggunaan obat atau zat tertentu

Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping seperti rasa kantuk, insomnia, atau rasa lelah. Obat yang diresepkan untuk mengatasi gangguan tidur biasanya menimbulkan lebih banyak efek negatif dibandingkan manfaatnya. L-Tryptophan merupakan protein alami yang terkandung dalam makanan seperti susu, keju, dan daging yang dapat membantu seseorang untuk tidur (Potter dan Perry, 2007).

3) Gaya hidup

Rutinitas harian seseorang dapat mempengaruhi pola tidur. Misalnya individu yang bekerja pada shift siang dan malam secara bergantian biasanya mengalami kesulitan untuk menyesuaikan waktu tidur (Potter dan Perry, 2007).


(30)

4) Stres emosional

Kekhawatiran terhadap masalah personal maupun situasi dapat mempengaruhi tidur. Stres emosional dapat menyebabkan seseorang berupaya terlalu keras untuk dapat tertidur, sering terbangun saat siklus tidur, maupun tidur terlalu lama. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk (Potter dan Perry, 2007).

5) Lingkungan

Lingkungan fisik di mana seseorang tidur dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memulai dan mempertahankan tidur. Ventilasi yang baik, temperatur yang nyaman, dan ruangan yang redup penting untuk mencapai kualitas tidur yang baik (Potter dan Perry, 2007).

6) Suara

Kebisingan mempengaruhi tidur dengan mengurangi aktivitas REM (Potter & Perry, 2007). Suara dapat mengganggu tidur lansia dengan mudah karena tidur mereka sebagian besar terdiri dari fase tidur ringan. Sebagian orang memilih keadaan yang hening untuk tidur, namun sebagian lain memilih tidur dengan mendengarkan suara seperti musik maupun televisi (Potter dan Perry, 2007). 7) Aktivitas fisik dan kelelahan

Seseorang dengan tingkat lelah yang sedang biasanya dapat tidur dengan tenang, terutama jika lelah disebabkan karena pekerjaan atau aktivitas yang menyenangkan. Namun rasa lelah berlebihan yang disebabkan karena pekerjaan atau aktivitas yang penuh stres dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk memulai tidur (Potter dan Perry, 2007).


(31)

8) Asupan kalori dan makanan

Mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar 3-4 jam sebelum tidur dapat menyebabkan indigesti yang dapat mengganggu tidur. Konsumsi alkohol pada malam hari dapat menyebabkan insomnia dan efek diuretik. Kopi, teh, cola, dan coklat yang mengandung kafein dan xanthin dapat menghambat rasa kantuk sebagai akibat dari stimulasi CNS (Potter dan Perry, 2007).


(32)

BAB 3

KERANGKA KONSEP 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di Rumah Sakit Umum Sidikalang. Dalam penelitian ini kualitas tidur dapat diidentifikasi dari parameter tidur yaitu waktu untuk memulai tidur, total jam tidur dalam 24 jam, frekuensi terbangun, kepuasan tidur, rasa segar saat bangun tidur, kedalaman tidur dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas (Ellis et all, 1981; Buysee et all., 1988)

Skema 2. Kerangka konseptual penelitian kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang

Kualitas tidur berdasarkan parameter tidur  waktu untuk memulai tidur

 total jam tidur dalam 24 jam  frekuensi terbangun

 kepuasan tidur

 rasa segar saat bangun tidur  kedalaman tidur

 konsentrasi dalam melakukan aktivitas

Perawat yang bertugas malam Perawat yang tidak bertugas malam


(33)

2. Defenisi Konseptual dan Operasional 2.1 Kualitas Tidur

Defenisi Operasional

Kualitas tidur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan tidur yang dapat dilihat dari waktu untuk memulai tidur, total jam tidur dalam 24 jam, frekuensi terbangun, kepuasan tidur, rasa segar saat bangun tidur, kedalaman tidur dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas. Dan penilaian dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dirasakan ketika tidur dengan reantang waktu tidak lebih dari 1 bulan.

2.2 Perawat bertugas malam

Defenisi Operasional

Perawat bertugas malam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang melaksanakan tugas sebagai perawat yang bekerja dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh RSU pada jadwal shift malam pukul 21.00- 08.00 WIB. Dengan rentang waktu tidak lebih dari 1 bulan.

2.3. Perawat tidak bertugas malam

Defenisi Operasional

Perawat tidak bertugas malam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang melaksanakan tugas sebagai perawat yang bekerja dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh suatu instansi pada jadwal shift pagi ataupun shift sore.


(34)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dangan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (Notoadmojo, 2010).

2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti (Notoadmojo, 2010). Berdasarkan data kepegawaian tahun 2013 diketahui populasi perawat yang bekerja diruang rawat inap RSU Sidikalang sebanyak 84 orang.

2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti yang dianggap akan mewakili populasi (Notoadmojo, 2005). Sampel yang akan diteliti adalah sebagian dari perawat yang bekerja diruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Sidikalang. Dengan kriteria inklusi sampel yang diteliti yaitu perawat yang bekerja diruang rawat inap, perawat yang bertugas shift malam, bersedia menjadi responden, sehat jasmani dan rohani, tidak menggunakan obat-obatan untuk merangsang tidur. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan simpel random sampling.


(35)

Besar atau banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Issac dan Michael (Sarwono, 2006).

λ2

.N.P.Q n =

d2(N-1)+λ2.P.Q

keterangan : n= sample

N= jumlah populasi = 87 orang

λ= standar skor untuk sample yang dipilih (1,96) P=Q= proporsi populasi sebagai dasar asumsi (50%) d= sampling error (0,05)

jadi jumlah sample yang akan diteliti adalah:

λ2

.N.P.Q n =

d2(N-1)+λ2.P.Q (1,96)2(84)(0,5)(0,5) n =

(0,005)2(84-1)+(1,96)2(0,5)(0,5) 80,64

n =

1,16

n = 69 orang (dibulatkan)

Dengan demikian jumlah sampel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah 69 orang.


(36)

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan diruang rawat inap RSU Sidikalang yang berjumlah 7 ruangan dengan pertimbangan rumah sakit yang terjangkau, efisiensi waktu dan biaya penelitian dan belum ada penelitian dengan judul kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas mala dengan perawat yang sedang bertugas malam di Rumah Sakit ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2013.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengirimkan surat izin ke Rumah Sakit Umum Sidikalang sebagai tempat penelitian. Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu meminta kesediaan responden untuk membaca “informed concent” dan menginformasikan tujuan dari penelitian ini. Penelitian dimulai bila responden bersedia secara lisan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti tidak memaksa dan menghormati keputusannya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti memberi kode pada kuesioner yang diisi oleh responden dan hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut.

5. Instrumen Penelitian

Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner terbagi atas tiga bagian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner kualitas tidur saat tidak bertugas malam dan kuesioner kualitas tidur perawat ketika bertugas malam


(37)

5.1. Kuesioner Data Demografi (KDD)

Kuesioner data demografi terdiri dari: nama, usia, jenis kelamin, status pernikahan, agama, suku, pendidikan terakhir, konsumsi obat. Data ini tidak dianalisis, hanya sebagai data pendukung untuk mengetahui karakteristik responden.

5.2 Kuesioner Kualitas Tidur (KKT)

Kuesioner Kualitas Tidur (KKT) terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam (7 pertanyaan) dan kuesioner untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat setelah bertugas malam (7 pertanyaan). Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat yang bertugas malam dan tidak bertugas malam di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sidikalang. Jawaban untuk setiap pertanyaan disusun dalam pertanyaan tertutup responden hanya perlu memberikan jawaban berupa tanda silang (X) pada jawaban yang di anggap benar, adapun pertanyaannya yaitu waktu untuk memulai tidur, total jam tidur dalam 24 jam, frekuensi terbangun, kepuasan tidur, rasa segar saat bangun tidur, kedalaman tidur dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas (Evi Karota, 2003)

6. Uji Viliditas dan Reliabilitas Instrumen 6.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmojo, 2010). Suatu variabel dikatakan valid jika skor variabel tersebut berkolerasi secara signifikan debgan skor


(38)

totalnya. Dan Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang sudah Valid yang disusun oleh Evi Karota (2003).

6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaaya atau dapat diandalkan, serta menunjukkan apakah hasil pengukuran tetap konsisten atau tidak bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih pada gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2010). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan uji cronbach

alpha sebelum pengumpulan data kepada 10 orang responden yang memenuhi

kriteria sampel (Azwar, 2003) di RSUD Sidikalang. Dan diperoleh hasil uji realibilitas kuesioner kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam adalah 0,90 dan untuk kuesioner kualitas tidur perawat setelah bertugas malam adalah 0,72. Dan dari hasil dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

7. Metode Pengumpulan data

Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing, Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Fakultas Keperawatan USU. Kemudian permohonan izin yang telah diterima dikirim ke Rumah Sakit Umum Sidikalang. Setelah mendapatkan izin, peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria sample. Peneliti meminta izin kepada kepala ruangan dan meminta data perawat yang bertugas diruang rawat inap tersebut, dan peneliti melakukan undi dengan cara memberikan nomor urut untuk masing-masing nama perawat yang sudah didaftar dan mecatat perawat yang akan menjadi responden.


(39)

Peneliti menjelaskan identitas diri, judul dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Apabila responden setuju maka peneliti akan meminta responden untuk menandatangani informed consent atau secara lisan menyatakan bersedia untuk jadi responden. Kemudian peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner kepada responden dan menginformasikan bahwa responden boleh bertanya apabila terdapat pernyataan yang kurang jelas selama mengisi kuesioner. Apabila responden keberatan mengisi kuesioner, peneliti mewawancarai responden yang bertujuan agar tidak memberatkan responden dan data yang diperoleh lebih akurat. Setelah semua kuesioner diisi, maka semua data dikumpulkan untuk diolah melalui program SPSS.

8. Analisa Data

Analisa dilakukan setelah semua data terkumpul. Analisa data hasil penelitian diformulasikan dengan beberapa tahap yaitu Editing, memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban sudah diisi; tabulating, mengklarifikasi data dengan mentabulasi data yang telah dikumpul; Entering, memasukkan data ke dalam program komputer;

Cleaning, memeriksa atau mencek kembali data yang telah dimasukkan untuk

mengetahui ada tidaknya kesalahan; Saving, data disimpan, siap unutk dianalisis (Wahyuni, 2011).

Setelah langkah diatas selesai selanjutnya adalah melakukan analisa data. Analisa data yang digunakan adalah analisa data univariat yang dilakukan untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari setiap variabel yang bertujuan untuk menggambarkan distribusi dan proporsi variabel yang diteliti, baik variabel


(40)

dependen maupun variabel independent. Kuesioner data demogrfi diolah dengan menggunakan distribusi frekuensi dan presentase tetapi tidak dianalisa. Kuesioner kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan kuesioner kualitas tidur perawat yang sedang tugas malam diolah dengan distribusi frekuensi dan presentase.


(41)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian mengenai kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di ruang rawat inap RSUD Sidikalang. Penelitian ini telah dilakukan dengan pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret sampai 30 April 2014 di 7 ruang rawat inap RSUD Sidikalang dan jumlah kuesioner telah terkumpul sebanyak 69 orang yaitu semua perawat pelaksana yang bersedia menjadi responden. Penyajian data hasil penelitian ini meliputi, deskripsi karakteristik responden, deskripsi kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam, deskripsi kualitas tidur perawat ketika bertugas malam.

1.1 Karakteristik Responden

Hasil penelitian sesuai dengan tabel 1 menunjukkan bahwa usia responden berada pada rentang 23 tahun sampai 48 tahun (M=32, SD=6,4). Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (97%), menikah (93%), beragama protestan (84%), suku batak (100%). Berdasarkan jenjang pendidikan 97% responden lulusan D3.


(42)

Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden (N=69)

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase Umur

23-28 29-34 35-40 40-48

M=32 thn SD=6,4

18 28 18 5 26 41 26 7 Jenis Kelamin Laki-laki Wanita 2 67 3 97 Status Perkawinan Menikah Tidak menikah 64 5 93 7 Agama Islam Protestan 11 58 16 84 Suku

Batak 69 100

Pendidikan D3 S1 67 2 97 3

1.2 Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

Kualitas tidur perawat dapat di identifikasi dari waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur, total jam tidur, frekuensi terbangun, perasaan segar saat bangun, kedalaman tidur, kepuasan tidur, dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas.

Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika tidak bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (45%), total jam tidur 6-7 jam (54%), frekuensi


(43)

terbangun 1-2 kali (44%), kepuasan tidur sedang (49%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (48%), kedalaman tidur yaitu tidur dan terbangun beberapa kali (35%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (48%).

Tabel 2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan parameter tidur perawat ketika tidak bertugas malam

Parameter Tidur Frekuensi Persentase

Waktu yang dibutuhkan untuk tertidur >60 menit >30-60 menit 16-30 menit <15 menit 23 8 31 7 33 12 45 10 Total jam tidur

<5 jam 5-6 jam 6-7 jam >7 jam 12 17 37 3 17 25 54 4 Frekuensi terbangun >5 kali 3-4 kali 1-2 kali tidak ada 14 18 30 7 20 26 44 10 Kepuasan tidur

Tidak merasa puas Sedikit puas Sedang

Sangat merasa puas

12 3 34 20 18 4 49 29


(44)

Tabel 2 (lanjutan)

Parameter Tidur Frekuensi Persentase

Perasaan saat bangun tidur Sangat mengantuk Mengantuk Sedikit mengantuk Segar bersemangat 12 1 33 23 18 1 48 33 Kedalaman tidur

Tidur sebentar dan sering terbangun Tidur dan terbangun beberapa kali Tidur tetapi tidak nyenyak

Tidur sangat nyenyak

15 4 29 21 22 35 13 30 Konsentrasi dalam melakukan aktivitas

Tidak berkonsentrasi Kurang berkonsentrasi Cukup berkonsentrasi Konsentrasi baik 11 6 33 19 16 9 48 27

1.3 Kualitas Tidur Perawat setelah Bertugas Malam

Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika tidak bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (41%), total jam tidur kurang dari 5 jam (80%), frekuensi terbangun 1-2 kali (36%) dan lebih dari 5 kali (32%) , kepuasan tidur sedang (33%) dan tidak merasa puas (35%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (55%), kedalaman tidur yaitu tidur sebentar dan sering terbangun (42%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (41%)dan kurang berkonsentrasi (35%).


(45)

Tabel 3 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan parameter tidur perawat setelah bertugas malam

Parameter Tidur Frekuensi Persentase

Waktu yang dibutuhkan untuk tertidur >60 menit >30-60 menit 16-30 menit <15 menit 20 14 28 7 29 20 41 10 Total jam tidur

<5 jam 5-6 jam 6-7 jam >7 jam 55 7 6 1 80 10 9 1 Frekuensi terbangun >5 kali 3-4 kali 1-2 kali tidak ada 22 17 25 5 32 25 36 7 Kepuasan tidur

Tidak merasa puas Sedikit puas Sedang

Sangat merasa puas

24 18 23 4 35 26 33 6 Perasaan saat bangun tidur

Sangat mengantuk Mengantuk Sedikit mengantuk Segar bersemangat 12 13 38 6 17 19 55 8 Kedalaman tidur

Tidur sebentar dan sering terbangun Tidur dan terbangun beberapa kali Tidur tetapi tidak nyenyak

Tidur sangat nyenyak

29 15 20 5 42 22 29 7 Konsentrasi dalam melakukan aktivitas

Tidak berkonsentrasi Kurang berkonsentrasi Cukup berkonsentrasi Konsentrasi baik 12 24 28 5 17 35 41 2


(46)

2. Pembahasan

Pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan ketika bertugas malam dengan parameter tidur di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Sidikalang.

2.1 Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk (Hidayat, 2006).

Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang dapat dilihat dari kemampuan individu dalam mempertahankan tidur dan mendapat kebutuhan tidur yang cukup dari tidur NREM dan REM. Selain itu, menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Kualitas tidur perawat dapat di identifikasi dari beberapa parameter tidur dan dalam penelitian ini parameter tidur meliputi waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur, total jam tidur, frekuensi terbangun, perasaan segar saat bangun, kedalaman tidur, kepuasan tidur, dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar waktu yang di butuhkan untuk tertidur 16-30 menit (45%), total jam tidur 6-7 jam (54%), frekuensi terbangun 1-2 kali (44%), kepuasan tidur sedang (49%), perasaan


(47)

responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (48%), kedalaman tidur yaitu tidur dan terbangun beberapa kali (35%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (48%).

Malam hari adalah waktu yang terbaik untuk tidur ini bukanlah masalah kebiasaan bahwa orang yang bekerja di siang hari akan tidur di malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan malam hari digunakan untuk beristirahat atau tidur. Menurut Prijaksono (2006)ditinjau dari pengaturan tidur, ritme sirkandian memberikan sensasi segar pada jam-jam tertentu.biasanya rangsangan ini mencapai puncak pada pukul 9 pagi sampai 9 malam, sehingga waktu tidur siang tidak akan seefektif tidur malam.

Dan hal ini juga disebabkan karena tidur dimalam hari merupakan waktu yang ideal, karena secara alamiah tubuh mengeluarkan hormone melatonin yang diproduksi oleh pineal body yang membantu tubuh untuk tidur, oeh karena itu tidur tidur disiang hari tidak sepulas dimalam hari.

2.2 Kualitas Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat setelah bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (41%) dan lebih dari 60 menit (29%), hal ini disebabkan sulit untuk memulai tertidur pada pagi hari dan siang hari walaupun pekerjaan sudah selesai, ini dapat terjadi akibat jam biologis pada waktu pagi siang membuat seseorang selalu alert(terjaga) selain itu ada gangguan lain untuk melakukan aktivitas tidur, keadaan suhu lingkungan


(48)

yang panas, penerangan dan kebisingan juga mempengaruhi tidur sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memulai tidur (Kozier &Erb, 2004).

Dari hasil penelitian didapati total jam tidur perawat ketika bertugas malam kurang dari 5 jam (80%), hal ini disebabkan individu yang bertugas pada malam hari hanya dapat tidur 3-4 jam karena irama jam biologis merasa bahwa waktu tersebut adalah waktu untuk beraktivitas (Perry &Potter, 2001, Asmadi, 2008). Dan hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Dzauji (2000, dalam Wijaya dkk, 2006) bahwa pekerja yang menjalani shift akan kehilangan 15-20% waktu total jam tidur. Dengan bekerja shift, perawat juga dapat mengalami stimuli fisik dan sosial yang berasal dari sumber eksternal yang berlawanan dengan ritme sirkadian tidur dari siang ke malam.

Frekuensi terbangun 1-2 kali (36%) dan lebih dari 5 kali (32%), kedalaman tidur yaitu tidur sebentar dan sering terbangun (42%). Keadaan ini menunjukkan individu tidak dapat mempertahankan tidurnya. Hal ini beralasn ditinjau dari pengaturan tidur, ritme sirkandian memberikan sensasi segar pada jam-jam tertentu.biasanya rangsangan ini mencapai puncak pada pukul 9 pagi sampai 9 malam, sehingga waktu tidur siang tidak akan seefektif tidur malam (Prijaksono, 2006).

Responden melaporkan bahwa kepuasan tidur yang dirasakan ketika bertugas malam sedang (33%) dan tidak merasa puas (35%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (55%), hal ini menunjukkan tidak terpenuhinya total jam tidur selama 24 jam. Indikator tercukupinya pemenuhan kebutuhan tidur seseorang adalah kondisi tubuh waktu bangun tidur, jika setelah


(49)

bangun tidur merasa segar berarti pemenuhan kebutuhan tidur telah tercukupi (Potter & Perry, 2006).

Sebanyak 41% responden mengatakan cukup berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas dan kurang berkonsentrasi sebanyak 35%. Rasa kantuk akibat kekuranggan tidur dapat menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi, terganggunya suasana hati seperti emosional, mudah marah dan tersinggung, mudah cemas dan depresi, memperburuk daya tahan tubuh, selalu lelah, penurunan fungsi koordinasi dan mengganggu penampilan (Kozier,Erb, Berman, Snyder, 2004).

Hasil penelitian ini juga sesuai denga penelitian yang dilakukan oleh Padula dan De Abrau (2012) yang meneliti tentang kualitas tidur dan kantuk pada pekerja shift di brazil yang melibatkan 94 responden yaitu pekerja shift 75 responden laki-laki dan 19 responden perempuan. Dan didapatkan hasil sebanyak 63,1 responden perempuan memiliki kualitas tidur yang buruk dan 26,3 % mengalami berbagai macam ganguan tidur sedangkan 64% responden laki-laki memiliki kualitas tidur yang buruk dan 12% mengalami berbagai macam gangguan tidur.

Penelitian yang dilakukan Lestari (2009) yang melibatkan 25 responden pekerja shift, yaitu sebanyak 17 orang (68%) responden saat menjalani shift pagi memiliki kualias tidur yakni kedalaman tidur yang baik sedangkan 16 orang (64%) responden saat menjalani shift malam memiliki kualitas tidur dengan kedalaman tidur yang buruk saat menjalani shift.


(50)

Penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kualitas tidur perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo pada 75 perawat (68 perawat shift dan 27 perawat non shift) menunjukan bahwa pada kelompok perawat shift paling banyak memiliki kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 64.7% sedangkan pada kelompok perawat non shift memiliki kualitas tidur baik sebanyak 81.5%. Hal ini menunjukan bahwa perawat yang bekerja dengan penerapan shift lebih banyak memiliki gangguan kualitas tidur dibandingkan perawat yang non shift (Safitrie, 2013).


(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan Hasil Penelitian

Penelittian ini bersifat kuantitatif dengaan menggunakan desain deskriptif untuk mengetahui karakteristik kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang. Responden dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas malam diruang rawat inap di RSU Sidikalang yang berjumlah 69 orang.

Dan diperoleh data bahwa usia responden berada pada rentang 23 tahun sampai 48 tahun (M=32, SD=6,4). Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (97%), menikah (93%), beragama protestan (84%), suku batak (100%). Berdasarkan jenjang pendidikan 97% responden lulusan D3.

Hasil dari penelitian diperoleh mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat ketika tidak bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (45%), total jam tidur 6-7 jam (54%), frekuensi terbangun 1-2 kali (44%), kepuasan tidur sedang (49%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (48%), kedalaman tidur yaitu tidur dan terbangun beberapa kali (35%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (48%).

Sedangkan mayoritas waktu yang dibutuhkan oleh perawat setelah bertugas malam untuk tertidur 16-30 menit (41%), total jam tidur kurang dari 5 jam (80%), frekuensi terbangun 1-2 kali (36%) dan lebih dari 5 kali (32%) , kepuasan tidur sedang (33%) dan tidak merasa puas (35%), perasaan responden ketika bangun tidur merasa sedikit mengantuk (55%), kedalaman tidur yaitu tidur


(52)

sebentar dan sering terbangun (42%) dan konsentrasi responden dalam melakukan aktivitas yaitu cukup berkonsentrasi (41%)dan kurang berkonsentrasi (35%).

Data ini menunjukkan adanya penurunan kualitas tidur pada perawat yang baertugas malam diruang rawat inap Rumah sakit.

2. Rekomendasi

2.1 Praktek keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi praktek keperawatan tentang kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam pada ruang rawat inap di rumah sakit

2.2Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi manajerial bidang keperawatan di rumah sakit untuk membuat rancangan peraturan shift kerja perawat yang sesuai untuk meminimalkan perubahan kualitas tidur perawat.

2.3Pendidikan keperawatan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan penambahan data bagi mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat tentang kualitas tidur perawat ketika tidak bertugas malam dan setelah bertugas malam pada ruang rawat inap di rumah sakit.


(53)

2.4 Penelitian keperawatan

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan konsentrasi dalam melakukan aktivitas pada perawat yang bertugas malam dengan perawat yang tidak bertugas malam. Hal ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi penelitan selanjutnya tentang kualitas pelayana perawat yang berhubungan dengan shift kerja.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.(2008). Teknik prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Azwar, S. (2003). Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta:Pustaka Belajar

Bukit, Evi Karota. (2003). Kualitas Tidur dan Faktor-faktor Gangguan Tidur Klien Lanjut Usia yang Dirawat Inap di Ruang Penyakit dalam Rumah Sakit Medan (2003). Jurnal keperawatan indonesia Vol 9, 41-47. jakarta: FIK UI.

Hidayat, A.A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Hossain, J.L.(2004).Sleep, fatigue, and sleepness in shift workers and sleep disorders individuals.Proquest Disertations and Theses.

Japardi, I. (2002). Gangguan Tidur (Thesis). Bagian Bedah FK USU:Medan Kozier, B.Erb, G. Berman, A.Synder, S.(2004). Fundamentals of Nursing. (7th ed).

California:Addition Wesley Publisher Company

Lanywati, E.2001.Insomnia Gangguan Sulit Tidur.yogyakarta:Kanisius

Lestari, P.L.,& Allenidekania.(2009).Perbedaan Kualitas Tidur Pekerja Shift Saat Menjalani Shift Pagi dengan Saat Menjalani Shift MalamPT.Kobame Propertindo.Universitas Indonesia.Jakarta.

Mauriths,L.S., Widodo,J.D.(2008).Faktor dan Penjadwalan Shift Kerja.vol 13, no 2, 11-12.Journal

Moody, R.C Pessut,D.J. (2006). Motivasi untuk perawatan: aplikasi dan perpanjangan teori motivasi kerja keperawatan profesional.

Mubarak, Wahit dan Nurul Chayatin. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Dan Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, S.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.Jakarta

Nursalam.(2002). Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2.


(55)

Safitrie, A & Ardani M.H. Studi Komparatif Kualitas Tidur Perawat Shift dan Non Shift di Unit Rwat Inap dan Unit Rawat Jalan di RSUD Tugurejo.

Universitas Diponegoro

Potter, P.A., & Perry.A.G.(2001).Fundamentals of Nursing (5th rd). St. Louis: Mosby

____ ________________ .(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.

____ ________________ .(2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.

____ ________________ .(2007).Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.

Sarwono, Jonathan.(2006).Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Timby, B.K.(2009). Fundamental Nursing Skill dan Concepts (9th ed). Philadelphia:Lippincott Willian and Witkins.

Wahyuni, A.S.(2011).Statistika Kedokteran (disertai aplikasi SPSS).Bamboedoea Communication:Jakarta

Wahyuni, E.(2003). Gangguan Tidur. Digilib.Litbang. Depkes.go.id/go.php?id= jkpkbppk-gd-res-2003-endah-1733-shift-23k


(56)

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adrenal Corticotropin Hormone BSR : Bulbar Synchronizing Regional EEG : Electro Encephalo Graphy EMG : Electro Myo Graphy EOG : Electro Oculo Graphy

GH :Growth Hormon

KDD : Kuesioner Data Demografi KKT : Kuesioner Kualitas Tidur LH : Lituenizing Hormon NREM : Non Rapid Eye Movement RAS : Reticular Activating Sistem REM : Rapid Eye Movement TSH : Tyroid Stimulating Hormon


(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

Dan Setelah Bertugas Malam di Rumah Sakit Umum Sidikalang

Oleh

Yulice Wandari Sihotang

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas tidur perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Umum Sidikalang.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya kami mohon kesediaan bapak/ ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan sesuai dengan pendapat bapak/ibu sendiri. Identitas pribadi dan semua informasi yang didapatkan selama penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat suka rela. Bapak/Ibu bebas untuk menjadi peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu bersedia silahkan Bapak/Ibu menandatangani formulir ini.

Nama : Tanggal : No. Partisipan :

Peneliti,

Yulice W Sihotang

Medan, Februari 2014 Responden,


(62)

INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk pengisian: Bapak/ibu diharapkan:

1. Menjawab setiap pertanyaan yang ada dan memberikan tanda (X) pada tempat yang tersedia.

2. Semua pertanyaan harus dijawab

3. Tiap satu pertanyaan harus diisi dengan satu jawaban

4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanykan pada peneliti.

I. Kuesioner Data Demografi

No. Urut :

1. Usia : tahun

2. Jenis Kelamin

( ) Laki-laki ( ) Perempuan 3. Status

( ) Menikah ( ) janda/duda ( ) Tidak Menikah 4. Agama

( )Islam ( )Protestan ( )Katolik ( )Hindu ( )Budh 5. Suku Bangsa

( ) Batak ( ) Jawa ( ) Melayu ( ) Lain-lain, sebutkan... 6. Pendidikan

( ) SPK ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 7. Mengkonsumsi obat tidur


(63)

II. Kuesioner Kualitas Tidur

a. Berikut ini adalah kuesioner untuk memperoleh gambaran kualitas tidur perawat pada waktu pagi sampai sore hari setelah bertugas malam.

Berilah tanda (X) pada kolom yang tepat menurut saudara. No. Urut :

1. Bila anda sampai ditempat tidur, berapa lama waktu dibutuhkan untuk tertidur disiang hari setelah shift malam?

(1)> 60 menit (3)16-30 menit (2) >30-60 menit (4) <15 menit

2. Berapa total jam tidur anda dipagi sampai sore hari setelah tugas shift malam?

(1)<5jam (3)6-7 jam

(2) 5-6 jam (4)>7 jam

3. Selama anda tidur disiang hari setelah tugas shift malam, berapa kali anda terbangun?

(1)>5 kali (3)1-2 kali

(2)3-4 kali (4) tidak ada

4. Apakah anda merasa puas dengan tidur dipagi sampai sore hari setelah tugas

shift malam?

(1) tidak merasa puas ( 3) sedang


(64)

5. Bagaimana perasaan anda ketika bangun tidur disiang hari setelah tugas shift

malam?

(1) sangat mengantuk (3) sedikit mengantuk (2) mengantuk (4) segar, bersemangat

6. Bagaimana kedalaman tidur anda disiang hari seteleh tugas shift malam? (1) tidur sebentar dan sering terbangun (3) tidur tetapi tidak nyenyak (2) tidur dan terbangun beberapa kali (4) tidur sangat nyenyak 7. Bagaimana konsentrasi anda dalam melakukan aktivitas?

(1) tidak berkonsentrasi (3) cukup berkonsentrasi (2) kurang berkonsentrasi (4) konsentrasi baik

b. Berikut ini adalah kuesioner untuk memperoleh gambaran kualitas tidur perawat pada malam hari apabila anda tidak bertugas malam.

Berilah tanda (X) pada kolom yang tng tepat menurut saudara. No. Urut :

1. Bila anda sampai ditempat tidur, berapa lama waktu dibutuhkan untuk tertidur pada malam hari?

(1)> 60 menit (3)16-30 menit (2) >30-60 menit (4) <15 menit 2. Berapa total jam tidur anda dimalam hari?

(1)<5jam (3)6-7 jam


(65)

3. Selama anda tidur dimalam hari, berapa kali anda terbangun?

(1)>5 kali (3)1-2 kali

(2)3-4 kali (4) tidak ada

4. Apakah anda merasa puas dengan tidur malam? (1) tidak merasa puas ( 3) sedang

(2) sedikit puas (4) sangat merasa puas 5. Bagaimana perasaan anda ketika bangun tidur pagi?

(1) sangat mengantuk (3) sedikit mengantuk (2) mengantuk (4) segar, bersemangat 6. Bagaimana kedalaman tidur anda dimalam hari?

(1) tidur sebentar dan sering terbangun (3) tidur tetapi tidak nyenyak (2) tidur dan terbangun beberapa kali (4) tidur sangat nyenyak 7. Bagaimana konsentrasi anda dalam melakukan aktivitas setelah melakukan tidur dimalam hari?

(1) tidak berkonsentrasi (3) cukup berkonsentrasi (2) kurang berkonsentrasi (4) konsentrasi baik


(66)

Reliability Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.900 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 19.00 11.556 .635 .895

Q2 19.60 13.822 .483 .907

Q3 19.10 10.767 .850 .867

Q4 19.00 12.889 .769 .886

Q5 18.80 12.178 .906 .872

Q6 19.50 8.944 .935 .859


(67)

Reliability Kualitas Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.722 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 13.90 12.767 .132 .762

Q2 15.60 13.156 .191 .736

Q3 14.30 10.011 .716 .621

Q4 14.50 8.944 .691 .611

Q5 14.40 9.378 .709 .611

Q6 14.50 11.389 .276 .738


(68)

(69)

(70)

Data Demografi Responden Frequencies Statistics nama responde n jenis kelamin responde n usia responde n pendidikan responden status perkawinan responden agama responden suku responden

N Valid 69 69 69 69 69 69 69

Missin

g 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

jenis kelamin responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki laki 2 2.9 2.9 2.9

Perempuan 67 97.1 97.1 98.6

Total 69 100.0 100.0

pendidikan responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid D3 67 97.1 97.1 97.1

S1 2 2.9 2.9 100.0


(71)

usia responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 23 3 4.3 4.3 4.3

24 1 1.4 1.4 5.8

25 2 2.9 2.9 8.7

26 2 2.9 2.9 11.6

27 3 4.3 4.3 15.9

28 7 10.1 10.1 26.1

29 3 4.3 4.3 30.4

30 5 7.2 7.2 37.7

31 2 2.9 2.9 40.6

32 6 8.7 8.7 49.3

33 7 10.1 10.1 59.4

34 5 7.2 7.2 66.7

35 5 7.2 7.2 73.9

36 6 8.7 8.7 82.6

37 3 4.3 4.3 87.0

38 4 5.8 5.8 92.8

41 1 1.4 1.4 94.2

42 2 2.9 2.9 97.1

43 1 1.4 1.4 98.6

48 1 1.4 1.4 100.0


(72)

status perkawinan responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Menikah 64 92.8 92.8 92.8

tidak menikah 5 7.2 7.2 100.0

Total 69 100.0 100.0

agama responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid islam 11 15.9 15.9 15.9

protestan 58 84.1 84.1 100.0

Total 69 100.0 100.0

suku responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent


(73)

Data Kualitas Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

no Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7

1 3 2 3 3 3 2 3

2 3 3 2 2 3 3 3

3 2 3 2 1 3 2 4

4 1 1 1 1 1 1 1

5 3 3 4 4 4 4 4

6 3 2 2 3 3 2 3

7 3 2 3 3 3 3 3

8 4 2 2 3 3 2 3

9 2 3 3 3 3 3 3

10 3 3 4 4 4 4 3

11 4 4 4 4 4 4 4

12 3 2 3 3 3 2 3

13 1 2 1 3 3 1 2

14 1 1 1 1 1 1 1

15 1 3 1 1 1 1 1

16 3 3 4 4 4 4 3

17 1 3 4 4 4 4 4

18 1 3 1 1 1 1 1

19 1 1 3 3 3 1 2

20 1 2 1 3 3 1 2

21 3 4 3 2 4 4 4

22 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1 1

26 2 2 2 3 3 2 4

27 4 4 4 4 4 4 4

28 1 2 1 2 1 1 2

29 1 3 3 3 3 3 3

30 3 3 2 3 3 2 4

31 1 3 3 4 3 4 4

32 3 3 3 3 4 2 3

33 4 3 2 4 4 4 3

34 3 3 3 4 3 4 3

35 3 3 3 3 3 2 3

36 3 3 3 3 3 2 3

37 3 3 3 4 4 4 4


(74)

40 2 3 3 4 4 4 4

41 3 2 3 3 3 2 3

42 2 2 2 3 4 3 3

43 4 2 2 3 3 2 3

44 4 2 2 3 3 2 3

45 4 2 2 3 3 2 3

46 1 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 1 1

49 1 1 3 4 4 4 4

50 3 3 2 3 3 2 2

51 3 3 2 3 3 2 2

52 3 2 3 4 4 2 3

53 2 1 2 3 3 2 3

54 1 3 3 3 3 3 3

55 1 3 3 3 4 2 3

56 1 3 3 3 4 4 3

57 3 3 3 4 4 4 3

58 1 3 3 4 4 2 4

59 3 3 3 4 3 4 4

60 3 3 4 3 4 4 4

61 3 3 2 3 3 3 3

62 2 2 2 4 4 4 4

63 3 3 3 3 3 4 3

64 3 3 3 3 2 2 3

65 3 2 2 3 3 2 3

66 3 3 3 4 4 4 4

67 3 3 3 3 3 3 3

68 3 3 3 3 3 2 4


(75)

Data Kualitas Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam

no Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7

1 4 1 2 1 3 1 3

2 3 2 2 3 3 1 1

3 1 1 3 3 3 3 3

4 1 1 1 1 1 1 1

5 2 1 2 2 3 2 2

6 3 1 3 3 3 2 3

7 3 1 2 2 2 2 2

8 3 1 2 1 2 1 2

9 3 1 2 2 3 3 2

10 3 1 4 2 3 2 3

11 3 2 4 4 3 3 3

12 4 1 2 1 3 1 3

13 1 1 1 2 3 1 3

14 1 3 1 1 1 1 1

15 1 2 3 2 1 2 2

16 3 1 4 2 3 2 3

17 2 1 1 3 2 2 4

18 3 1 1 1 1 1 2

19 1 1 1 3 2 2 1

20 1 1 1 2 3 1 3

21 2 1 2 1 2 3 1

22 1 1 2 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1 1

26 3 1 1 3 2 3 2

27 3 2 4 4 3 3 3

28 1 2 1 3 1 1 3

29 2 1 1 2 3 1 2

30 1 1 1 2 3 3 2

31 2 1 2 2 2 3 2

32 1 1 3 1 3 2 2

33 4 1 3 2 3 3 2

34 3 1 3 3 3 3 3

35 2 2 3 2 3 2 3

36 3 3 3 3 2 4 4

37 3 1 3 3 3 1 2

38 3 2 2 4 3 3 3


(76)

40 2 1 2 2 4 1 3

41 3 1 3 2 3 3 3

42 1 1 3 3 4 3 4

43 3 1 2 1 2 1 2

44 3 1 2 1 2 1 2

45 3 1 2 1 2 1 2

46 1 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 1 1

49 1 1 1 3 3 3 4

50 2 1 3 2 3 1 2

51 2 1 1 2 3 1 2

52 1 1 3 1 2 2 2

53 2 1 1 1 4 2 3

54 2 1 1 1 3 1 2

55 2 1 3 1 3 1 2

56 3 1 1 3 3 1 2

57 2 1 4 2 3 3 3

58 4 1 3 1 3 2 2

59 4 4 3 3 4 4 4

60 4 1 3 3 4 3 3

61 4 1 2 3 3 2 3

62 2 1 2 1 2 3 2

63 3 3 3 3 3 4 3

64 3 3 3 4 3 4 3

65 3 1 3 3 3 2 3

66 3 1 3 3 3 3 3

67 3 1 3 3 3 3 3

68 3 3 3 3 3 4 3


(77)

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Parameter Tidur Perawat Ketika Tidak Bertugas Malam

Frequency Table

Waktu Yang Ddibutuhkan Responden Untuk Tertidur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >60 menit 23 33.3 33.3 33.3

>30-60 menit 8 11.6 11.6 44.9

16-30 menit 31 44.9 44.9 89.9

<15 menit 7 10.1 10.1 100.0

Total 69 100.0 100.0

Total Jam Tidur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <5 jam 12 17.4 17.4 17.4

5-6 jam 17 24.6 24.6 42.0

6-7 jam 37 53.6 53.6 95.7

>7 jam 3 4.3 4.3 100.0

Total 69 100.0 100.0

Kepuasan Tidur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak merasa puas 12 17.4 17.4 17.4

sedikit puas 3 4.3 4.3 21.7

Sedang 34 49.3 49.3 71.0

merasa sangat puas 20 29.0 29.0 100.0


(78)

Frekuensi Terbangun Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >5 kali 14 20.3 20.3 20.3

3-4 kali 18 26.1 26.1 46.4

1-2 kali 30 43.5 43.5 89.9

tidak ada 7 10.1 10.1 100.0

Total 69 100.0 100.0

Kedalaman Tidur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidur sebentar dan sering

terbangun 15 21.7 21.7 21.7

tidur dan terbangun

beberapa kali 24 34.8 34.8 56.5

tidur tetapi tidak nyenyak 9 13.0 13.0 69.6

tidur sangat nyeyak 21 30.4 30.4 100.0

Total 69 100.0 100.0

Perasaan Responden Saat Bangun Tidur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat mengantuk 12 17.4 17.4 17.4

mengantuk 1 1.4 1.4 18.8

sedikit mengantuk 33 47.8 47.8 66.7

segar, bersemangat 23 33.3 33.3 100.0


(79)

Konsentrasi Responden Dalam Melakukan Aktivitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidakberkonsentrasi 11 15.9 15.9 15.9

kurang berkonsentrasi 6 8.7 8.7 24.6

cukup berkonsentrasi 33 47.8 47.8 72.5

konsentrasi baik 19 27.5 27.5 100.0


(80)

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Parameter Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam

Frequency Table

Waktu Yang Ddibutuhkan Responden Untuk Tertidur

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >60 menit 20 29.0 29.0 29.0

>30-60 menit 14 20.3 20.3 49.3

16-30 menit 28 40.6 40.6 89.9

<15 menit 7 10.1 10.1 100.0

Total 69 100.0 100.0

Total Jam Tidur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <5 jam 55 79.7 79.7 79.7

5-6 jam 7 10.1 10.1 89.9

6-7 jam 6 8.7 8.7 98.6

>7 jam 1 1.4 1.4 100.0


(81)

Kepuasan Tidur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak merasa puas 24 34.8 34.8 34.8

sedikit puas 18 26.1 26.1 60.9

Sedang 23 33.3 33.3 94.2

merasa sangat puas 4 5.8 5.8 100.0

Total 69 100.0 100.0

Frekuensi Terbangun Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >5 kali 22 31.9 31.9 31.9

3-4 kali 17 24.6 24.6 56.5

1-2 kali 25 36.2 36.2 92.8

tidak ada 5 7.2 7.2 100.0

Total 69 100.0 100.0

Kedalaman Tidur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidur sebentar dan

sering terbangun 29 42.0 42.0 42.0

tidur dan terbangun

beberapa kali 15 21.7 21.7 63.8

tidur tetapi tidak

nyenyak 20 29.0 29.0 92.8

tidur sangat nyeyak 5 7.2 7.2 100.0


(82)

Perasaan Responden Saat Bangun Tidur

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat mengantuk 12 17.4 17.4 17.4

Mengantuk 13 18.8 18.8 36.2

sedikit mengantuk 38 55.1 55.1 91.3

segar, bersemangat 6 8.7 8.7 100.0

Total 69 100.0 100.0

Konsentrasi Responden Dalam Melakukan Aktivitas

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidakberkonsentrasi 12 17.4 17.4 17.4

kurang

berkonsentrasi 24 34.8 34.8 52.2

cukup berkonsentrasi 28 40.6 40.6 92.8

konsentrasi baik 5 7.2 7.2 100.0


(83)

(84)

Biaya Penelitian

No Biaya

1 Print Rp. 150.000,-

2 Jilid Rp. 20.000,-

3 Souvenir Rp. 220.000,-

4 Biaya Sidang Rp. 300.000,-

5 Konsumsi Rp. 250.000,-

6 Tranportasi Rp. 300.000,-

JUMLAH Rp. 1.140.000,-

Biaya tak terduga (10% dari pengeluaran) Rp. 114.000,-


(85)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yulice Wandari Sihotang

Tempat Tanggal Lahir : Kerinci, 10 juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Seruling, No. 30, Pasar 1, Padang Bulan, Medan

Riwayat Pendidikan

1. SD 166/III Koto Renah, Sungai Penuh, Kerinci 2. SD Inpres Sitao-tao, Pangururan

3. SD Negeri Sitohang

4. SLTP Swasta Saut Saroha Sigalingging 5. SMA Negeri 1 Parbuluan


(1)

Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Parameter Tidur Perawat Setelah Bertugas Malam

Frequency Table

Waktu Yang Ddibutuhkan Responden Untuk Tertidur

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >60 menit 20 29.0 29.0 29.0

>30-60 menit 14 20.3 20.3 49.3

16-30 menit 28 40.6 40.6 89.9

<15 menit 7 10.1 10.1 100.0

Total 69 100.0 100.0

Total Jam Tidur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <5 jam 55 79.7 79.7 79.7

5-6 jam 7 10.1 10.1 89.9

6-7 jam 6 8.7 8.7 98.6

>7 jam 1 1.4 1.4 100.0


(2)

Kepuasan Tidur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak merasa puas 24 34.8 34.8 34.8

sedikit puas 18 26.1 26.1 60.9

Sedang 23 33.3 33.3 94.2

merasa sangat puas 4 5.8 5.8 100.0

Total 69 100.0 100.0

Frekuensi Terbangun Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >5 kali 22 31.9 31.9 31.9

3-4 kali 17 24.6 24.6 56.5

1-2 kali 25 36.2 36.2 92.8

tidak ada 5 7.2 7.2 100.0

Total 69 100.0 100.0

Kedalaman Tidur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidur sebentar dan

sering terbangun 29 42.0 42.0 42.0

tidur dan terbangun

beberapa kali 15 21.7 21.7 63.8

tidur tetapi tidak

nyenyak 20 29.0 29.0 92.8

tidur sangat nyeyak 5 7.2 7.2 100.0

Total 69 100.0 100.0


(3)

Perasaan Responden Saat Bangun Tidur

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat mengantuk 12 17.4 17.4 17.4

Mengantuk 13 18.8 18.8 36.2

sedikit mengantuk 38 55.1 55.1 91.3

segar, bersemangat 6 8.7 8.7 100.0

Total 69 100.0 100.0

Konsentrasi Responden Dalam Melakukan Aktivitas

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidakberkonsentrasi 12 17.4 17.4 17.4

kurang

berkonsentrasi 24 34.8 34.8 52.2

cukup berkonsentrasi 28 40.6 40.6 92.8

konsentrasi baik 5 7.2 7.2 100.0


(4)

(5)

Biaya Penelitian

No Biaya

1 Print Rp. 150.000,-

2 Jilid Rp. 20.000,-

3 Souvenir Rp. 220.000,-

4 Biaya Sidang Rp. 300.000,-

5 Konsumsi Rp. 250.000,-

6 Tranportasi Rp. 300.000,-

JUMLAH Rp. 1.140.000,-

Biaya tak terduga (10% dari pengeluaran) Rp. 114.000,-


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yulice Wandari Sihotang

Tempat Tanggal Lahir : Kerinci, 10 juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Seruling, No. 30, Pasar 1, Padang Bulan, Medan

Riwayat Pendidikan

1. SD 166/III Koto Renah, Sungai Penuh, Kerinci 2. SD Inpres Sitao-tao, Pangururan

3. SD Negeri Sitohang

4. SLTP Swasta Saut Saroha Sigalingging 5. SMA Negeri 1 Parbuluan