Diagram Alir Asumsi Parameter yang Digunakan Perhitungan Panjang Gelombang Switched Beam Array dengan Metode Matriks Butler

22

BAB III SWITCHED BEAM ARRAY METODE DENGAN

MATRIKS BUTLER

3.1 Diagram Alir

Perancangan diawali dengan menentukan frekuensi kerja dan menentukan jarak antar elemen yang digunakan. Kemudian merancang switched beam array dan menganalisa pengaruh jarak terhadap cakupan berkasnya. Gambar 3.1 memperlihatkan diagram alir perancangan antena tersebut. Gambar 3.1 Diagram alir perancangan Antena Smart Mulai Menentukan frekuensi kerja Menentukan jarak antar elemen Perancangan switched beam array dengan metode matriks butler Perhitungan Cakupan Berkas Analisis Selesai Universitas Sumatera Utara 23

3.2 Asumsi Parameter yang Digunakan

Adapun parameter masukan yang digunakan dalam perancangan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi Parameter yang Digunakan Frekuensi Kerja 433 MHz Jumlah Elemen Antena 2,4,8 elemen Jarak Antar Elemen 0,1

3.3 Perhitungan Panjang Gelombang

Adapun panjang gelombang dari antena yang digunakan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.2 : = 0,692 meter

3.4 Switched Beam Array dengan Metode Matriks Butler

Dalam merancang switched beam array menggunakan matriks butler membutuhkan quad-hybrid dan phase shifter. Dengan menggunakan Persamaan 2.4 dan Persamaan 2.5 , maka:  Untuk N=2 elemen antena = 1 = 0 Universitas Sumatera Utara 24  Untuk N=4 elemen antena = 4 = 2  Untuk N=8 elemen antena = 12 = 8 Untuk merancang 2 elemen antena membutuhkan 1 quad hybrid, untuk merancang 4 elemen antena membutuhkan 4 quad hybrid dan 2 phase shifter serta untuk merancang 8 elemen antena membutuhkan 12 quad hybrid dan 8 phase shifter. Gambar 3.2 menunjukan bentuk hasil perancangan switched beam array dengan metode matriks butler dengan jumlah elemen 2 , 4 dan 8 antena. a b 1 2 2 4 1 3 Universitas Sumatera Utara 25 c Gambar 3.2 Hasil perancangan switched beam array dengan metode matriks Butler a 2 elemen antena b 4 elemen antena c 8 elemen antena Tabel 3.2 menunjukan beda fasa jaringan matriks butler 2x2 pada Gambar 3.2a, Tabel 3.3 menunjukan beda fasa jaringan matriks butler 4x4 pada Gambar 3.2b dan Tabel 3.4 menunjukkan beda fasa jaringan matriks butler 8x8 pada Gambar 3.2c. 45 67.5 45 45 22.5 22.5 67.5 Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 3.2 Beda fasa jaringan matriks butler 2x2 Port Output 1 Port Output 2 Beda Fasa Port Input 1 90 +90 Port Input 2 90 -90 Tabel 3.3 Beda fasa jaringan matriks butler 4x4 Port Output 1 Port Output 3 Port Output 2 Port Output 4 Beda Fasa Port Input 1 45 90 135 180 45 Port Input 2 135 225 90 -135 Port Input 3 90 225 -135 135 Port Input 4 180 135 90 45 -45 Tabel 3.4 Beda fasa jaringan matriks butler 8x8 Port Output 1 Output 2 Output 3 Output 4 Output 5 Output 6 Output 7 Output 8 Beda fasa Input 1 112,5 135 157,5 180 202,5 225 247,5 270 22,5 Input 2 135 247,5 112,5 225 337,5 90 202,5 112,5 Input 3 112,5 180 247,5 315 45 90 157,5 225 67,5 Input 4 180 337,5 135 292,5 90 247,5 45 202,5 157,5 Input 5 270 247,5 225 202,5 180 157,5 135 112,5 -22,5 Input 6 225 157,5 90 45 315 247,5 180 112,5 -67,5 Input 7 202,5 90 337,5 225 112,5 247,5 135 -112,5 Input 8 202,5 45 247,5 90 292,5 135 337,5 180 -157,5 Universitas Sumatera Utara 27

BAB IV PENGARUH JARAK ANTAR ELEMEN TERHADAP