51
Tania Fauzia Iqbal, 2014 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PROSES
PENCAMPURAN BAHAN PANGAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
taraf  signifikansi  5,  harga  r
tabel
adalah  0,444.  Apabila  r
i
r
tabel
berarti  instrumen soal dinyatakan reliabel.
Hasil  perhitungan  r
i
pada  uji  coba  tahap  pertama  dengan  39  responden adalah  0,632.  Ini  berarti  bahwa  r
i
r
tabel
0,632  0,316.  Hasil  perhitungan  r
i
pada uji  coba  tahap  kedua  dengan  20  responden  adalah  0,594  yang  berarti  bahwa  r
i
r
tabel
0,5940,444.  Oleh  karena  itu  dapat  disimpulkan  bahwa  seluruh  butir  soal yang  valid  adalah  reliabel.  Hasil  perhitungan  validitas  dan  reliabilitas  secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran B-2.
91
Tania Fauzia Iqbal, 2014 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PROSES
PENCAMPURAN BAHAN PANGAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Mengacu kepada  hasil penelitian dan pengembangan  multimedia  berbasis komputer  sebagai  media  pembelajaran  proses  pencampuran  bahan  pangan  yang
telah  dilakukan,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  multimedia  berbasis  komputer yang  dikembangkan  dapat  menunjang  pembelajaran  pada  materi  pencampuran
bahan pangan di kelas X AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Persentase  kelayakan  multimedia  berbasis  komputer  dari  segi  media
berdasarkan  penilaian  ahli  media  sebesar  83,5  dengan  interpretasi “Sangat  Layak”  sebagai  media  pembelajaran  proses  pencampuran  bahan
pangan. 2.
Persentase  kelayakan  multimedia  berbasis  komputer  dari  segi  materi berdasarkan  penilaian  ahli  materi  sebesar  95,8  dengan  interpretasi
“Sangat  Layak”  sebagai  media  pembelajaran  proses  pencampuran  bahan pangan.
3. Persentase  hasil  tanggapan  guru  mata  pelajaran  sebesar  92,5  dengan
interpretasi  “Sangat  Baik”  sebagai  media  pembelajaran  proses pencampuran bahan pangan.
4. Hasil  implementasi  multimedia  berbasis  komputer  sebagai  media
pembelajaran  proses  pencampuran  bahan  pangan  menunjukkan  bahwa multimedia  berbasis  komputer  yang  dikembangkan  merupakan  media
pembelajaran  yang  dapat  menunjang  proses  pembelajaran  materi pencampuran  bahan  pangan  dan  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa
secara  signifikan  dibandingkan  dengan  proses  pembelajaran  tanpa  media tersebut.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  rata-rata  N
gain
yang  diperoleh  kelas eksperimen  adalah  sebesar  0,693
atau pada kategori “Sedang” sedangkan rata-rata N
gain
yang diperoleh kelas kontrol adalah sebesar 0,344 atau pada kategori  “Rendah”.  Selain  itu,  hasil  Mann-Whitney  U-test  menunjukkan
92
Tania Fauzia Iqbal, 2014 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PROSES
PENCAMPURAN BAHAN PANGAN DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bahwa H ditolak dan H
1
diterima. Ini berarti terdapat perbedaan signifikan antara  peningkatan  hasil  belajar  siswa  pada  kelas  eksperimen  dan  kelas
kontrol.
B. Rekomendasi
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pengembangan  multimedia  berbasis komputer  sebagai  media  pembelajaran  proses  pencampuran  bahan  pangan  yang
telah dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang dapat direkomendasikan, yaitu: 1.
Sebaiknya  guru  mata  pelajaran  produktif  di  Jurusan  Agribisnis  Hasil Pertanian  menggunakan  multimedia  berbasis  komputer  yang  telah
dikembangkan pada materi proses pencampuran bahan pangan agar siswa dapat  lebih  mudah  memahami  materi  yang  diberikan  karena  multimedia
berbasis komputer ini dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik bagi siswa.
2. Multimedia  berbasis  komputer  yang  menampilkan  teks,  narasi,  gambar,
dan  video dapat  menunjang kegiatan pembelajaran  yang  lebih  efektif dan menarik  bagi  siswa.  Oleh  karena  itu,  sebaiknya  multimedia  berbasis
komputer  ini  dikembangkan  juga  untuk  dapat  menunjang  kegiatan pembelajaran pada materi-materi lainnya.