Penjelasan Istilah PERAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG PULO CANGKUANG KABUPATEN GARUT DALAM MENJAGA ADAT ISTIADAT SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA BANGSA DI ERA GLOBALISASI (Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecam

Ayu Fauziyyah , 2014 Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu didasarkan dengan alasan kebutuhan mendalam akan informasi atau data yang ingin didapatkan karena peneliti menganggap dengan metode ini, peneliti akan mendapatkan data dengan tingkat ketelitian yang tidak terpaku pada aturan baku yang kaku. Dengan demikian, sifat penelitian yang mendalam dan rinci akan mengakibatkan analisis bersifat spesifik, karena berasal dari wujud uraian terperinci, kutipan langsung, dalam bentuk open-ended narrative. Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data kualitatif memiliki keunggulan dibandingkan dengan pendekatan untuk mendapatkan data kuantitatif.

C. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan istilah-istilah, yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi pengertian dari setiap istilah tersebut sebagai berikut : 1. Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peran. Soekanto, 1990, hlm. 268 2. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama Koentjaraningrat, 1990, hlm. 118. 3. Masyarakat Hukum Adat adalah kesatuan manusia yang teratur, menetap di suatu daerah tertentu, mempunyai penguasa-penguasa, dan mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud, dimana para anggota kesatuan masing-masing mengalami kehidupan dalam masyarakat sebagai hal yang wajar menurut kodrat alam dan tidak seorangpun di antara para anggota itu mempunyai pikiran atau kecendurungan untuk membubarkan ikatan yang telah tumbuh itu atau meninggalkannya dalam arti melepaskan diri dari ikatan untuk meninggalkannya dalam arti melepaskan diri dari ikatan untuk selama- lamanya. Ter Haar dalam Ranidar Darwis, 2008, hlm. 102. Ayu Fauziyyah , 2014 Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Adat Istiadat menurut kamus besar bahasa indonesia adalah tata kelakuan yg kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. 5. Kebudayaan sebagai konsep budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan karyanya itu Koentjaraningrat, 1990, hlm. 39. 6. Pelestarian adalah konservasi, yaitu upaya melestarikan dan melindungisekaligus memanfaatkan sumber daya suatu tempat dengan adaptasi terhadap fungsi baru, tanpa menghilangkan makna kehidupan budaya Pontoh, 1992, hlm. 36. 7. Budaya Bangsa adalah kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya TAP MPR No.II tahun 1998 . 8. Globalisasi merupakan „proses globalisasi berjalan dengan sangat cepat, sehingga mendorong perubahan para lembaga, pranata dan nila-nilai sosial budaya social and culture values ‟. Dampak lebih lanjutnya globalisasi menyebabkan terjadinya gaya hidup life style dan struktur masyarakat kearah kesamaan yang menumbus batas-batas etnik, agama, daerah, wilayah, dan negara Alwi Dahlan dalam Komalasari dan Syaifullah, 2009, hlm. 146.

D. Instrumen Penelitian