PERAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG PULO CANGKUANG KABUPATEN GARUT DALAM MENJAGA ADAT ISTIADAT SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA BANGSA DI ERA GLOBALISASI (Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupate

(1)

No.Daftar FPIPS : 2125/UN.40.2.2/PL/2014

PERAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG PULO CANGKUANG KABUPATEN GARUT DALAM MENJAGA ADAT ISTIADAT SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA BANGSA

DI ERA GLOBALISASI

(Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh Ayu Fauziyyah

1000232

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PERAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG PULO CANGKUANG KABUPATEN GARUT DALAM MENJAGA ADAT ISTIADAT SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA BANGSA

DI ERA GLOBALISASI

(Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut)

Oleh Ayu Fauziyyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Imu Pengetahuan Sosial

© Ayu Fauziyyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

AYU FAUZIYYAH 1000232

PERAN MASYARAKAT ADAT KAMPUNG PULO CANGKUANG KABUPATEN GARUT DALAM MENJAGA ADAT ISTIADAT SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN KEKAYAAN BUDAYA BANGSA

DI ERA GLOBALISASI

(Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003

Pembimbing II

Dra. Hj. Dartim Nan Sati NIP. 13051477600

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630802 198803 1 001


(4)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Tentang Masyarakat Adat ... 8

1. Pengertian Masyarakat Adat ... 8

2. Ciri-Ciri atau Karakteristik Masyarakat Adat... 11

3. Bentuk Susunan Masyarakat Adat... 15

4. Dasar Hukum Masyarakat Adat ... 21

5. Masyarakat Adat Kampung Pulo ... 23

B. Kajian Tentang Kebudayaan ... 26


(5)

x

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Unsur, Wujud, Sifat Kebudayaan... 29

a. Unsur-Unsur Kebudayaan... 29

b. Wujud Kebudayaan ... 31

c. Sifat Kebudayaan... 32

3. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat ... 33

4. Substansi (Isi) Utama Budaya... 35

5. Nilai Budaya ... 37

a. Pengertian Nilai Budaya... 37

b. Fungsi Nilai Budaya... 39

C. Kajian Tentang Globalisasi... 40

1. Pengertian Globalisasi ... 40

2. Teori Globalisasi... 43

3. Tantangan Globalisasi ... 44

a. Perubahan Sosial ... 44

1) Pengertian Perubahan Sosial... 44

2) Teori Perubahan Sosial ... 45

a) Teori Klasik Perubahan ... 45

b) Teori-Teori Modern Perubahan Sosial... 47

b. Modernisasi ... 48

1) Konsep Modernisasi ... 48

2) Syarat-Syarat Modernisasi ... 49

3) Ciri-Ciri Modernisasi ... 50

4) Manusia Modern ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

A. Pendekatan Penelitian ... 54

B. Metode Penelitian ... 54

C. Penjelasan Istilah ... 56


(6)

xi

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Lokasi dan Subjek Penelitian... 57

1. Lokasi penelitian... 57

2. Subjek penelitian ... 58

F. Prosedur Penelitian ... 58

1. Tahap Pra Penelitian... 58

a. Menyusun Rancangan Penelitian ... 58

b. Menetapkan Sumber Data dan Lokasi Penelitian... 58

c. Perizinan Penelitian... 59

d. Membuat Instrumen Penelitian ... 60

e. Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan ... 61

f. Mengidentifikasi Informan ... 61

g. Pengumpulan Data... 61

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 62

G. Teknik Pengumpulan Data ... 63

1. Penelitian Lapangan (Field Research) ... 63

a. Observasi ... 63

b. Wawancara... 64

c. Dokumentasi ... 65

d. Catatan Lapangan (Field Note)... 65

2. Studi Kepustakaan (Library Research) ... 65

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 66

1. Reduksi Data ... 67

2. Display Data (Penyajian Data) ... 67

3. Verifikasi (Kesimpulan) ... 67

I. Validasi Data ... 68

1. Perpanjangan Masa Pengamatan ... 68

2. Triangulasi Data ... 69

3. Penggunaan Bahan Referensi... 69


(7)

xii

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 71

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 71

1. Lokasi Kampung Pulo Kabupaten Garut ... 71

2. Kependudukan ... 74

3. Sistem Religi ... 76

4. Pola Pemukiman ... 78

5. Sistem Kekerabatan ... 84

6. Kehidupan Sosial Budaya ... 85

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 86

1. Usaha Masyarakat Adat Kampung Pulo dalam Mempertahankan Adat Istiadat di Era Globalisasi... 87

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Adat Kampung Pulo Dalam Menjaga Adat Istiadatnya ... 90

3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Masyarakat Adat Kampung Pulo Dalam Mempertahankan Adat Istiadat ... 94

4. Upaya Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Adat Kampung Pulo Dalam Mengatasi Dalam Pelestarian Adat Istiadat ... 99

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101

1. Usaha Masyarakat Adat Kampung Pulo dalam Mempertahankan Adat Istiadat di Era Globalisasi... 102

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Adat Kampung Pulo Dalam Menjaga Adat Istiadatnya ... 107

3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Masyarakat Adat Kampung Pulo Dalam Mempertahankan Adat Istiadat ... 114

4. Upaya Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Adat Kampung Pulo Dalam Mengatasi Dalam Pelestarian Adat Istiadat ... 120


(8)

xiii

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan ... 125

1. Kesimpulan Umum ... 125

2. Kesimpulan Khusus ... 125

B. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 132

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR GAMBAR 3.1. Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data ... 69

4.1. Peta Wilayah Desa Cangkuang ... 72

4.2. Situ Cangkuang ... 73

4.3. Rakit (Getek) / Perahu Sederhana ... 74

4.4. Dokumen Tertulis Berupa Al Quran, Fiqih, Tauhid dan Naskah Khutbah Shalat Jum'at, Khutbah Idul fitri ... 77

4.5. Candi Cangkuang Bersebelahan dengan Makam Embah Dalem Arief Muhammad ... 78

4.6. Denah Rumah Kampung Pulo... 79

4.7. Posisi Rumah Yang Saling Berjejer dan Berhadapan... 79

4.8. Model Rumah Adat Kampug Pulo... 80

4.9. Model Rumah Adat Kampung Pulo Beratap Genteng ... 81

4.10. Model Rumah Adat Kampung Pulo Beratap Ijuk ... 82

4.11. Mesjid Adat Kampung Pulo ... 83

4.12. Plang Selamat Datang ... 94


(9)

xiv

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL


(10)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Ayu Fauziyyah (1000232). 2014. Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi. (Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut).

Di era globalisasi ini yang penuh dengan hal-hal yang bersifat modern, namun masih ada kelompok masyarakat yang mampu mempertahankan adat istiadatnya. Kelompok masyarakat itu biasanya disebut masyarakat adat. Masyarakat adat memiliki aturan dan gaya hidup yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Salah satu kelompok masyarakat yang masih mempertahankan adat istiadatnya yaitu Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang. Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan beberapa rumusan masalah yaitu: bagaimana usaha masyarakat adat Kampung Pulo dalam mempertahankan adat istiadatnya di era globalisasi, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya serta kendala yang dihadapi dalam melestarikan adat istiadatnya, dan bagaimana upaya dalam mengatasi kendala tersebut. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran masyarakat adat Kampung Pulo Cangkuang Garut dalam menjaga adat istiadat sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa di era globalisasi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Temuan ini dilengkapi dengan data yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, studi lapangan, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masyarakat adat Kampung Pulo sampai saat ini masih menjaga dan memegang teguh adat istiadatnya yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para leluhurnya. Usaha yang dilakukan masyarakat adat Kampung Pulo yaitu dengan melaksanakan dan menjalankan adat istiadat serta tradisi-tradisi yang merupakan pedoman hidup dan tata cara bertingkah laku masyarakat adat Kampung Pulo; (2) Faktor yang mempengaruhinya yaitu dari dalam diri masyarakat adat Kampung Pulo sendiri mereka menyakini bahwa nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada merupakan pedoman bagi mereka dalam menjalankan tata kehidupannya yang dapat membimbing mereka menuju kehidupan yang tenang dan sejahterah; (3) Ada dua faktor kendala yaitu faktor internal berasal asal dari dalam diri pribadi anggota masyarakat adat Kampung Pulo itu sendiri, selain faktor dari lingkungan keluarga terdapat juga dari lingkungan masyarakat. Faktor eksternal itu berasal dari adanya pengaruh dari arus globalisasi dan modernisasi yang berpengaruh pada perkembangan kepariwisataan, sehingga terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat adat Kampung Pulo; (4) Upaya yang dilakukan dengan memberikan pemahaman akan makna pentingnya adat istiadat yang ada melalui sistem belajar yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sehingga, nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku di kehidupan sehari-hari. Rekomendasi dari penulis bahwa semua


(11)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak baik masyarakat adat Kampung Pulo itu sendiri maupun pemerintah daerah harus saling bekerjasama dalam dalam menjaga adat istiadat sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa di era globalisasi.

ABSTRACT

Ayu Fauziyyah (1000232). 2014. Role of Indigenous Peoples Kampung Pulo Cangkuang Garut In Keeping In Shape Preservation Customs of Cultural Property in the Era of Globalization Nation. (Descriptive Analytical Study of In Situ Cangkuang Kampung Pulo Village Cangkuang Leles District of Garut).

In this globalization era, filled with things that are modern, but there are still groups of people who are able to maintain their culture. Community groups are usually called indigenous peoples. Indigenous peoples have a rules and different lifestyle with the community in general. Indigenous Peoples Cangkuang Kampung Pulo are One of the groups that still maintain their culture. This study attempt to reveal some of problem formulation there are: how are Kampung Pulo indigenous peoples effort in maintaining their culture in this globalization era, what factors that influence and constraints faced in preserving their culture, and how the efforts to overcome these obstacles. In general, this study aims to determine the role of indigenous people of Kampung Pulo Cangkuang Garut in maintaining customs as a form of wealth preservation of national culture in the globalization era. In this study, the method used was a descriptive study with a qualitative approach. These findings are supplemented by data obtained through observation, interviews, documentation, field studies, and literature study. The results showed that: (1) The indigenous peoples of Kampung Pulo until today still maintain and uphold the customs and traditions that have been passed down from generation to generation by the ancestors. The efforts of the indigenous people of Kampung Pulo by implementing and running the customs and traditions which are alive and procedure guidelines behave indigenous people of Kampung Pulo; (2) Factors that affecting the indigenous peoples are from within their own Kampung Pulo believe that cultural values and traditions that exist as a guideline for their lives in carrying out procedures that can guide them to a quiet life and prosperous; (3) There are two factors, namely the constraints comes from the internal factors of the members of indigenous self Kampung Pulo itself, apart from the family environment factors are also of society. External factors were comes from the influence of globalization and modernization that influential in the development of tourism, so that socio-cultural changes in Kampung Pulo indigenous peoples; (4) Efforts made to provide an understanding of the meaning of the importance of the existing customs through a system of learning that takes place within the family, school and community environments so, these values are used as guidelines to behave in everyday life. Recommendation of the authors that all the


(12)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indigenous people of Kampung Pulo both itself and local governments should cooperate in maintaining the tradition as a form of preservation of the nation’s cultural wealth in the globalization era.


(13)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Keragaman tersebut tidak ada begitu saja, tetapi juga karena pengaruh-pengaruh yang timbul dan tumbuh dalam masyarakat sehingga membentuk suatu kebudayaan tersebut. Perkembangan budaya lokal di setiap daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Pada hakikatnya kekayaan budaya yang sangat heterogen, karena corak masyarakatnya yang multi etnis, agama, kepercayaan, dan lain sebagainya.

Kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerah yaitu memiliki keunikan tersendiri yang merupakan menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Selain itu juga, kebudayaan yang sangat beragam itu merupakan ciri khas bangsa dan sebagai identitas bangsa yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 32 ayat (1) yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.

Setiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman budaya contohnya berbeda adat istiadat dan bahasa. Kenakaragaman ini menjadi hal yang sangat bernilai terlebih di era globalisasi, banyak pengaruh yang dapat mengikis kebudayaan bahkan sampai hilangnya nilai-nilai dan norma-norma dalam suatu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat tersebut. Akan tetapi di era globalisasi ini yang penuh dengan hal-hal yang bersifat modern, namun masih ada kelompok-kelompok


(14)

2

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masyarakat yang mampu mempertahankan adat istiadatnya. Kelompok-kelompok masyarakat itu biasanya disebut masyarakat adat. Masyarakat adat memiliki aturan dan gaya hidup yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Karena ada hukum yang mengikatnya yaitu hukum adat yang mengatur kehidupan bersama di dalam suatu kampung adat. Hukum adat yang berlaku dalam masyarakat adat sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan mereka.

Masyarakat adat biasanya lebih mengutamakan budaya yang di turunkan dari leluhur mereka secara turun-temurun. Artinya mereka tidak mudah untuk menerima pengaruh-pengaruh asing atau budaya yang berasal dari luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya yang mereka pegang. Salah satu kelompok masyarakat yang masih mempertahankan adat istiadatnya yaitu Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang yang terletak di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Mereka sangat mengutamakan budaya yang telah di turunkan dari leluhur mereka. Sehingga mereka tidak berani melanggar setiap aturan atau hukum adat yang telah berlaku karena mereka takut “kualat”. Jika mereka melanggar larangan-larangan yang telah diberlakukan, mereka akan mendapatkan malapetaka atau bencana. Oleh karena itu, mereka sangat patuh terhadap nilai-nilai budaya yang telah diturunkan oleh para leluhurnya, sehingga mereka dapat mempertahankan adat istiadatnya dari dahulu hingga sekarang.

Berdasarkan studi pendahuluan terhadap literatur dan dokumen yang peneliti lakukan, Masyarakat Adat Kampung Pulo masih memegang teguh nilai-nilai budayanya yang dijadikannya pedoman hidup dalam beradat istiadat. Kampung pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Kampung Pulo ini sendiri terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Masyarakat adat kampung pulo ini dulunya beragama Hindu, lalu ketika Embah Dalem Arief Muhammad singgah di daerah ini karena ia terpaksa mundur karena mengalami kekalahan pada


(15)

3

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyerangan terhadap Belanda. Karena kekalahan ini Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan agung. Beliau mulai menyebarkan agama islam pada masyarakat adat kampung pulo hingga akhir hayatnya. Embah Dalem Arief Muhammad beserta kawan-kawannya menetap di daerah Cangkuang yaitu kampung pulo ini. Sampai beliau wafat dan meninggalkan 6 orang anak wanita dan satu orang pria. Oleh karena itu, di kampung pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjejer saling berhadapan masing-masing 3 buah rumah dikiri dan dikanan ditambah dengan sebuah mesjid. Jumlah rumah tersebut tidak boleh diatambah atau dikurangi serta yang berdiam dirumah itu tidak boleh lebih dari 6 kepala keluarga.

Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100% masyarakat adat kampung pulo beragama islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan tradisi-tradisi Hindu yaitu seperti upacara adat. Dalam adat istiadat masyarakat adat kampung pulo terdapat beberapa ketentuan yang masih berlaku hingga sekarang yaitu:

1. Dalam berjiarah kemakam-makan harus memenuhi beberapa syarat yaitu berupa bara api, kemenyan, bunga-bungaan, minyak wangi, dan serutu. Hal ini dipercaya untuk mendekatkan diri kepada roh-roh leluhur.

2. Dilarang berjiarah pada hari rabu, bahkan dulu penduduk sekitar tidak diperkenenkan untuk bekerja berat, begitu pula dengan Embah Dalem Arief Muhammad tidak mau menerima tamu karena hari tersebut digunakan untuk mengajarkan agama. Karena menurut kepercayaan bila masyarakat melanggarnya maka akan timbul mala petaka bagi masyarakat tersebut.

3. Bentuk atap rumah selamanya harus memanjang (Jolopong). 4. Tidak boleh memukul goong besar.


(16)

4

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Khusus di kampung pulo tidak boleh memelihara ternak hewan berkaki empat seperti kambing, kerbau, sapi, dll.

6. Setiap tanggal 14 bulan maulud mereka melaksanakan upacara adat memandikan benda-benda pusaka seperti keris, batu aji, peluru dari batu yang dianggap bermakna dan berkah.

Oleh karena itu, masih dipertahankanya adat istiadat tersebut patut dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai peran Masyarakat Adat Kampung Pulo itu sendiri, sebagai subjek / pelaku budaya,sehingga adat istiadatnya masih terjaga eksistensinya. Selain itu patut dilakukan penelitian pula terhadap berbagai faktor-faktor dari luar kehidupan Masyarakat Adat Kampung pulo, sejauhmana faktor-faktor tersebut mempengaruhi adat istiadat masyarakat adat kampung pulo.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan masalah utama, yaitu “Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi” (Studi Deskriptif Analitis Di Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut).

Untuk lebih memfokuskan penelitian dan menghindari meluasnya permasalahan, peneliti membatasi permasalahannya, maka dari rumusan masalah pokok tersebut peneliti jabarkan dalam beberapa sub bab masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana usaha masyarakat adat kampung pulo dalam mempertahankan adat istiadat di era globalisasi?


(17)

5

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat adat kampung pulo dalam menjaga adat istiadatnya?

3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi masyarakat adat kampung pulo dalam melestarikan adat istiadatnya?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh masyarakat adat kampung pulo dalam mengatasi kendala dalam melestarikan adat istiadatnya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi.

Adapun secara khusus, dalam meneliti permasalahan ini peneliti memiliki beberapa tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui usaha masyarakat adat kampung pulo dalam mempertahankan adat istiadat di era globalisasi

2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat adat kampung pulo dalam menjaga adat istiadatnya.

3. Untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi masyarakat adat kampung pulo dalam melestarikan adat istiadatnya.

4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh masyarakat adat kampung pulo dalam mengatasi kendala dalam melestarikan adat istiadat.

D. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian bisa memiliki nilai yang dilihat dari manfaat yang diperoleh dan diberikan. Kemudian peneliti membagi dua manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.


(18)

6

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan dalam perkembangan Ilmu Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya dalam studi Ilmu Sosial terutama menyangkut Sosial Budaya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan manfaat praktis serta kontribusi bagi berbagai pihak, yaitu :

a. Bagi Peneliti, hasil dari penelitian ini mampu memberikan gambaran tentang menjaga adat istiadat yang masih sangat erat dipertahankan Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa di era globalisasi

b. Bagi Masyarakat Adat Kampung Pulo, untuk dijadikan pedoman dalam menjaga adat istiadat yang memberikan arah positif terhadap pembangunan pemikiran dalam kehidupan sehari-hari yang tidak berlawanan dengan kaidah agama dan hukum yang berlaku.

c. Bagi Masyarakat Sekitar, untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan adat istiadat yang memberikan arah positif terhadap pembangunan sikap dan mental manusia agar dapat berpikir rasional dalam menfilter budaya-budaya yang masuk dalam era globalisasi ini. d. Bagi Pemerintah daerah, untuk dijadikan referansi tentang adat

istiadat daerah, khususnya di daerah Garut. Hal ini dilakukan supaya pemerintah lebih memperhatikan dan mempertahankan eksistensi kebudayaan yang dimiliki masyarakatnya, serta mengingatkan pemerintah daerah untuk melestarikannya sehingga menjadi warisan budaya yang tidak luntur.

E. Struktur Organisasi Skripsi 1. BAB I Pendahuluan


(19)

7

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Bab I Skripsi ini berisi uraian tentang pendahuluan yang berisikan: a. Latar belakang penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan

alasan mengapa masalah tersebut harus diteliti.

b. Identifikasi masalah pada bagian ini rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya setelah di dahului uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabl yang di teliti, dan kaitan antara satu varibel dengan variabel lainnya.

c. Tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan. Oleh sebab itu, rumusan tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah.

d. Metode penelitian mengenai metode apa yang akan digunakan dalam penelitian yang akan di teliti. Dalam penelitian ini, peneliti bmenggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif.

e. Manfaat penelitian menjelaskan mengenai manfaat apa saja yang di peroleh peneliti maupun pihak-pihak yang diteliti dengan adanya penelitian yang akan dilakukan di lapangan.

f. Struktur Organisasi skripsi menguraikan urutan penulisan dari setiap bab dalam skripsi.

2. BAB II Kajian Pustaka

Pada Bab II ini berisikan tentang :

a. Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, serta hukum-hukum, dan turunannya dalam bidang yang dikaji.

b. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya.


(20)

8

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai metode dan pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam melakukan penelitian.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam Bab IV ini terdiri dari dua hal, yaitu :

a. Pengolahan serta analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian.

b. Pembahasan dengan menganalisis hasil temuan penelitian. 5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(21)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, maka pendekatan yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Moleong (2010, hlm. 3) yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Nasution (1996, hlm. 5), mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut:

Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar. Untuk itu peneliti harus terjun langsung ke lapangan dan berada disana dalam waktu yang cukup lama.

Intinya, peneliti memilih pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan maksud untuk menggambarkan hasil penelitian yang didapat, yaitu berkenaan dengan Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi, kemudian menggambarkannya kedalam bentuk uraian-uraian deskriptif dari temuan-temuan di lapangan yang menunjukan bagaimana usaha masyarakat adat kampung pulo dalam mempertahankan adat istiadat di era globalisasi, sehingga dapat diketahui perannya sebagai masyarakat adat yang melestarikan kekayaan budaya bangsa di era globalisasi ini.


(22)

55

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini. Menurut Best dalam Sukardi, (2004, hlm. 157) metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan demikian, untuk memperoleh hasil yang valid dan sesuai dengan fakta di lapangan dalam sebuah penelitian, maka diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus menerus untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian dilakukan. Maka diperlukan adanya metode yang mempunyai fungsi untuk memberikan patokan atau pedoman dalam menganalisis, mempelajari dan memahami keadaan yang dihadapi peneliti.

Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2009, hlm. 2), menyatakan bahwa:

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif degan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif peneliti dapat menguraikan beberapa data yang diperoleh. Menurut Lexy J. Moleong dalamn bukunya ”Metode Penelitian Kualitatif” (2007, hlm. 6) :

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan, secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode dengan bentuk deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode ini


(23)

56

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didasarkan dengan alasan kebutuhan mendalam akan informasi atau data yang ingin didapatkan karena peneliti menganggap dengan metode ini, peneliti akan mendapatkan data dengan tingkat ketelitian yang tidak terpaku pada aturan baku yang kaku. Dengan demikian, sifat penelitian yang mendalam dan rinci akan mengakibatkan analisis bersifat spesifik, karena berasal dari wujud uraian terperinci, kutipan langsung, dalam bentuk open-ended narrative. Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data kualitatif memiliki keunggulan dibandingkan dengan pendekatan untuk mendapatkan data kuantitatif.

C. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan istilah-istilah, yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi pengertian dari setiap istilah tersebut sebagai berikut :

1. Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peran. (Soekanto, 1990, hlm. 268)

2. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1990, hlm. 118).

3. Masyarakat Hukum Adat adalah kesatuan manusia yang teratur, menetap di suatu daerah tertentu, mempunyai penguasa-penguasa, dan mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud, dimana para anggota kesatuan masing-masing mengalami kehidupan dalam masyarakat sebagai hal yang wajar menurut kodrat alam dan tidak seorangpun di antara para anggota itu mempunyai pikiran atau kecendurungan untuk membubarkan ikatan yang telah tumbuh itu atau meninggalkannya dalam arti melepaskan diri dari ikatan untuk meninggalkannya dalam arti melepaskan diri dari ikatan untuk selama-lamanya. (Ter Haar dalam Ranidar Darwis, 2008, hlm. 102).


(24)

57

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Adat Istiadat menurut kamus besar bahasa indonesia adalah tata kelakuan yg kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat.

5. Kebudayaan sebagai konsep budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan karyanya itu (Koentjaraningrat, 1990, hlm. 39). 6. Pelestarian adalah konservasi, yaitu upaya melestarikan dan

melindungisekaligus memanfaatkan sumber daya suatu tempat dengan adaptasi terhadap fungsi baru, tanpa menghilangkan makna kehidupan budaya (Pontoh, 1992, hlm. 36).

7. Budaya Bangsa adalah kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya ( TAP MPR No.II tahun 1998 ).

8. Globalisasi merupakan „proses globalisasi berjalan dengan sangat cepat,

sehingga mendorong perubahan para lembaga, pranata dan nila-nilai sosial budaya (social and culture values)‟. Dampak lebih lanjutnya globalisasi menyebabkan terjadinya gaya hidup (life style) dan struktur masyarakat kearah kesamaan yang menumbus batas-batas etnik, agama, daerah, wilayah, dan negara (Alwi Dahlan dalam Komalasari dan Syaifullah, 2009, hlm. 146). D. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka instrumen penelitian yang digunakan adalah alat peneliti utama atau key instrument yaitu manusia sebagai peneliti dibantu dengan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Nasution,


(25)

58

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan

buku catatan.” Peneliti sebagai key instrument hanya dapat memahami makna

interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan responden. Penelitian ini lebih banyak menggunakan pendekatan antar personal, yang mana selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian, dengan demikian diharapkan peneliti dapat lebih leluasa mencari informasi dan mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Masyarakat Adat Kampung Pulo Situ Cangkuang Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan Masyarakat Adat Kampung Pulo masih memegang teguh tradisi adat istiadatnya di tengah arus era globalisasi.

2. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bapak Tatang, selaku kuncen (juru kunci), yang merupakan kepala adat yang mengetahui seluk beluk Kampung Pulo.

2. Bapak Zaki Munawar, selaku juru pelihara adalah orang yang memelihara kawasan wisata Situ Cangkuang terdapat di Kabupaten Garut.

3. Bapak Wawan S, S.Sn, selaku Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Disparbud Kab. Garut.

4. Bapak Umar, selaku tokoh adat yang merupakan seseorang yang mengetahui sejarah kebudayaan di Kab. Garut.


(26)

59

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Ibu Aam, selaku Masyarakat Adat Kampung Pulo yang melaksanakan adat istiadat sehari-hari.

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

a. Menyusun Rancangan Penelitian

Penyusunan rancangan penelitian diawalai dengan melakukan studi pendahuluan masyarakat adat Kampung Pulo terhadap permasalahan yang akan diteliti, yaitu berkenaan dengan Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi.

Selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian yang di dalamnya mengungkap latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, penelitian, metode dan teknik penelitian, serta menetapkan lokasi dan subjek penelitian sesuai dengan judul penelitian.

b. Menetapkan Sumber Data dan Lokasi Penelitian

Nasution (1996, hlm. 32) menyatakan dalam penelitian kualitataif yang dijadikan sumber data adalah Sumber yang dapat memberikan informasi baik berupa hal, peristiwa, manusia, dan situasi yang diobservasi, serta sering juga sumber data berupa responden yang dapat di wawancarai.

Berangkat dari pendapat Nasution, maka peneliti menentukan manusia sebagai sumber data yang berstatus sebagai responden. Yang dimaksudkan adalah Kuncen (juru kunci), Masyarakat Adat Kampung Pulo, Tokoh Adat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Kepala Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, dan Juru Pelihara Kampung Pulo yang bisa dijadikan responden.

Adapun peristiwa dan situasi yang bisa diobservasi sendiri adalah Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi.


(27)

60

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terakhir, hal-hal lain yang mendukung sebagai sumber data penelitian berupa dokumen-dokumen yang dapat bersifat arsip yang relevan dan mendukung terhadap pengumpulan sumber data penelitian.

c. Perizinan Penelitian

Tahapan perizinan penelitian sebagai upaya yang bersifat prosedural untuk mendapatkan kemudahan dalam melakukan penelitian. Adapun prosedur penelitian yang harus dilewati oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Pengajuan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diserahkan kepada Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia melalui Pembantu Dekan I untuk mendapat rekomendasi dari Direktur Bidang Akademik Universitas Pendidikan Indonesia yang secara kelembagaan mengatur urusan administratif dan akademis.

2) Direktur Bidang Akademik atas nama Rektor Universitas Pendidikan Indonesia mengeluarkan surat permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada

3) Mengajukan surat izin penelitian ke SUBAG MAWA Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan melampirkan foto copy proposal skripsi yang telah di sahkan oleh kedua pembimbing, tanda bukti pembayaran SPP, dan foto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa).

4) Pembantu Dekan I FPIPS mengeluarkan surat rekomendasi permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada rektor UPI melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional.

5) Rektor UPI melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional mengeluarkan surat permohonan izin mengadakan penelitian untuk disampaikan pada Setelah mendapatkan izin kemudian peneliti melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan yaitu di Kampung Pulo Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut


(28)

61

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Kemudian mengajukan surat penelitian ke KESBANG Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, untuk mengeluarkan surat izin penelitian di wilayah kerjanya, yaitu Kepala Desa Cangkuang, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Kepala Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Garut, dan Juru Pelihara Kampung Pulo demi mendapatkan data-data pendukung yang lebih akurat.

7) Kepala Desa Cangkuang mengeluarkan surat izin untuk melaksanakan penelitian di wilayah kerjanya yaitu kampung Pulo Cangkuang selama batas waktu yang ditentukan.

d. Membuat Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri. Selain itu, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat adat Kampung Pulo, Kuncen (Juru Kunci), Tokoh Adat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Kepala Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, dan Juru Pelihara Kampung Pulo. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan.

Dengan demikian, peneliti juga berlaku sebagai unsur utama pembangun realitas, dengan dasar pengamatan dan pengalamannya di lapangan. Dengan masuknya peneliti ke lapangan secara langsung, maka diharapkan data yang diperlukan dapat didapatkan secara faktual dan akurat, dengan dibantu pedoman observasi dan wawancara yang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi.

e. Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan

Pada tahapan ini, peneliti belum dapat mengungkapkan keadaan secara nyata dan lugas di lapangan. Orientasi lapangan masih diperlukan untuk dapat mengenal dan menilai lingkungan baik secara fisik maupun sosial dari objek


(29)

62

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, agar peneliti dapat mempersiapkan diri baik fisik maupun mental, maupun kelengkapan yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

Namun, peneliti melakukan upaya untuk mengenal dan menilai keadaan serta situasi nyata di lapangan, dengan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang dituju. Komunikasi dilakukan peneliti baik secara formal maupun informal dengan pihak yang diperkirakan akan menjadi sumber data dan informasi.

f. Mengidentifikasi Informan

Untuk mendapatkan keakuratan data atau informasi, dalam penelitian diperlukan adanya tindakan identifikasi terhadap informan, yaitu pihak-pihak yang akan menjadi sumber data dan keterangan. identifikasi dilakukan terhadap pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang yang memiliki keterkaitan terhadap masalah yang akan kita teliti.

Dalam hal ini, setelah lokasi penelitian ditentukan, maka langkah selajutnya yang dilakukan adalah mengidentifikasi informan. Adapun yang peneliti lakukan yaitu dengan mengidentifikasi informan yaitu masyarakat adat Kampung Pulo, Kuncen (Juru Kunci), Tokoh Adat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Kepala Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, dan Juru Pelihara Kampung Pulo, dan berbagai pihak yang dinilai memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

g. Pengumpulan Data

Pada proses ini, peneliti melakukan pencatatan terhadap segala hal yang terjadi di lokasi penelitian, berkaitan dengan Peran Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang Garut Dalam Menjaga Adat Istiadat Sebagai Bentuk Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa Di Era Globalisasi. Data-data ini akan didapatkan melalui wawancara dan observasi.

Sebagai instrumen utama, maka peneliti melakukan pengumpulan data secara bertahap, berkesinambungan, korelatif, terintegrasi dan mendalam. Itu


(30)

63

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semua dilakukan peneliti melalui tindakan wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Dalam pengumpulan data di lokasi penelitian, peneliti terlibat secara alamiah dalam situasi yang nyata di lapangan tanpa mengganggu aktivitas dan kegiatan yang ada di lokasi penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data di lapangan baik yang berasal dari pengamatan (observasi), studi dokumentasi maupun wawancara dengan responden. Ini dilakukan setelah peneliti melewati tahapan pra penelitian.

Selanjutnya peneliti harus melewati beberapa tahapan yang harus ditempuh dalam pelaksanaan penelitian, yaitu:

a. Menghubungi Kuncen (juru kunci), yang merupakan kepala adat yang mengetahui seluk beluk Kampung Pulo untuk meminta ijin pelaksanaan penelitian.

b. Menghubungi Masyarakat Adat Kampung sebagai responden yang akan di wawancarai.

c. Melakukan wawancara dengan Kuncen dan masyarakat adat Kampung pulo. d. Menghubungi Tokoh agama sebagai responden yang akan diwawancarai. e. Menghubungi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut,

Kepala Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, dan Juru Pelihara Kampung Pulo

f. Menentukan responden yang akan diwawancarai g. Menghubungi responden yang akan diwawancarai h. Mengadakan wawancara dengan para responden

i. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah yang diteliti

Setelah melakukan observasi dan wawancara, peneliti melakukan pencatatan terhadap data-data atau informasi yang diperoleh secara tak terstruktur


(31)

64

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke dalam catatan-catatan lapangan. Kemudian dilanjutkan dengan memasukkan catatan hasil wawancara kedalam catatan lengkap dan didukung oleh dokumen lainnya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus sampai pada satu titik yang berarti perolehan data sudah tidak dapat ditambah oleh informasi yang baru.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data kualitatif, maka diperlukan sebuah teknik pengumpulan data yang dapat mendukung penulis dalam melakukan peneliatiannya. Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang akan diteliti, baik itu perilaku, maupun proses berlangsungnya suatu kejadian, agar mendapatkan data-data akurat yang diharapkan. Metode observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2002, hlm. 175).

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal, dimana digunakan indera visual, pendengaran, rabaan dan penciuman. Observasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

1) Pengamatan langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa adanya perantara terhadap objek yang diteliti.

2) Pengamatan tidak langsung, dilakukan terhadap suatu objek penelitian melalui sesuatu alat atau cara, baik dilakukan dalam situasi sebenarnya atau buatan.

3) Pengamatan partisipasi dilakukan dengan cara melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.


(32)

65

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap masyarakat adat kampung pulo yang melaksanakan adat istiadat dalam kehidupan sehari-harinya.

Pengamatan tidak langsung dimungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan alat untuk menangkap gambar atau dalam bentuk rekaman video. Hal ini dilakukan apabila peneliti tidak mampu melakukan observasi secara langsung.

Selain itu, peneliti juga mengamati situasi lingkungan dengan maksud untuk mendapatkan informasi hal-hal apa saja yang dilakukan oleh masyarakat adat Kampung Pulo dalam menjaga dan melestarikan adat istiadatnya ditengah arus globalisasi. Dengan demikian, peneliti akan terlibat langsung dalam pengamatan yang bersifat partisipatif. Pengamatan ini biasa dilakukan untuk mendapatkan data sebanyak mungkin dan akurat, karena peneliti bisa merasakan langsung situasi dan kondisi objek yang diteliti, untuk dicatat dan diseleksi, sehingga bisa dibuat sederhana untuk dikonfigurasikan dalam bentuk data yang tersusun rapi sesuai keinginan dan kebutuhan peneliti.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi secara langsung dari sumber informasi (tanya jawab dengan responden/ informan). Teknik ini dilakukan apabila kita ingin mengetahui hal-hal dari narasumber/ informan secara lebih mendalam dan detil serta jumlah informan dirasa sedikit. Menurut Moleong, (2010, hlm. 186) wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan dengan maksud tertentu.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan yaitu masyarakat adat Kampung Pulo, Kuncen (Juru Kunci), Tokoh Adat, Kepala Dinas Kebudayaan


(33)

66

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Pariwisata Kabupaten Garut, Kepala Kasi Nilai Tradisional dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, dan Juru Pelihara Kampung Pulo.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber selain manusia sebagai subjek. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, kemudian mengkaji substansi / isi suatu bahan-bahan yang dapat dijadikan data pendukung.

Sugiyono (2012, hlm. 326) menyatakan bahwa “studi dokumentasi

merupkan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.” Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, kemudian mengkaji substansi/ isi suatu bahan-bahan yang dapat dijadikan data pendukung.

Dokumentasi ini bersumber dari dokumen-dokumen/ berkas-berkas. Dari dokumen-dokumen ini akan diperoleh data-data akurat sekaligus memverifikasi hasil pengamatan dan wawancara.

d. Catatan Lapangan (Field Note)

Peneliti melakukan pencatatan terhadap temuan-temuan di lapangan. Hal ini dimaksudkan agar terkumpul data-data pendukung dari hasil observasi dan wawancara. Catatan mentah yang tersedia kemudian diakumulasikan dan diolah sehingga bisa melengkapi hasil temuan peneliti di lapangan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari sumber dari literatur, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas, serta metodologi penelitian. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini


(34)

67

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai pengertian mengenai masalah yang dibahas.

Danial dan Wasriah (2009, hlm. 80) menyatakan bahwa studi literatur adalah teknik penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari sumber dari literatur, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas, serta metodologi penelitian. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai pengertian mengenai masalah yang dibahas. Studi kepustakaan dilakukan meliputi hal-hal yang menyangkut teori-teori yang berkatian dan relevan dengan rumpun ilmu sosial dan hukum dalam Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu masyarakat hukum adat, sosial, budaya dan literatur-literatur lain yang bisa dijadikan referensi dalam penelitian ini.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data sebagai tindak lanjut proses pengolahan data memerlukan penelitian dan daya pikir optimal. Penelitian terhadap analisis yang dilakukan bertumpu pada tipe dan tujuan penelitian serta sifat data yang terkumpul.

Dalam penilitian, teknik analisis data merupakan hal yang sangat penting untuk menguraikan dan memecahkan masalah yang diteliti berdasarkan data-data yang sudah dikumpulakan. Pada tahap ini seluruh data yang sudah terkumpul diolah sedemikian rupa guna memecahkan masalah yang telah ditemukan di awal, sehingga akan tercapai sebuah kesimpulan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Sedangkan Sugiyono (2008, hlm. 335) mengungkapkan analisis data sebagai berikut :


(35)

68

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam analisis data kualitatif yang peneliti lakukan selama di lapangan menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri atas tiga aktivitas, yaitu reduksi data, display data dan kesimpulan/verivikasi. Ketiga rangkaian aktivitas teknik analisis data tersebut, penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Sugiyono (2008, hlm. 338) menjelaskan bahwa “Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu”. Pada tahap ini, peneliti merangkum dan memilih data mana saja yang penting yang diperoleh dari lapangan yang akan digunakan untuk dijadikan bahan laporan. Melalui teknik memilah dan memilih, peneliti akan mengetahui data mana saja yang diperlukan dan membuang data yang tidak perlu. Data yang telah direduksi ini lah yang akan memberikan gambaran jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya bila diperlukan.

2. Display Data (Penyajian Data)

Sugiyono (2008, hlm. 342) yang menyatakan bahwa dalam “penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowechart dan sejenisnya”. Data yang diperoleh dari lapangan pasti banyak sekali, oleh karena itu supaya peneliti tidak terjebak dalam tumpukan data dari lapangan yang banyak, peneliti melakukan display data. Display data yang dilakukan lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian singkat.

3. Verification (Kesimpulan)

Lebih lanjut Nasution ( 2003, hlm. 130) mengatakan bahwa “Kesimpulan itu mula-mula masih sangat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan


(36)

69

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan itu harus senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung”. Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang perlu diverifikasi. Tujuan dari kesimpulan dan verifikasi adalah untuk mendapatkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Langkah yang ketiga ini peneliti lakukan di lapangan dengan maksud untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan. Agar mencapai suatu kesimpulan yang baik, kesimpulan tersebut senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung, supaya hasil penelitiannya jelas dan dapat dirumuskan kesimpulan akhir yang akurat.

Data-data yang didapat dari hasil observasi, berupa catatan-catatan mentah dan acak, hasil wawancara serta berbagai dokumentasi dikumpulkan, kemudian dipelajari oleh peneliti untuk kemudian dipilih dan diklasifikasikan sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Langkah selanjutnya, peneliti melakukan penyesuaian hasil temuan di lapangan yang telah diklasifikasikan tersebut sesuai dengan rumusan masalah utama, agar memudahkan peneliti melakukan analisa terhadap data-data tersebut. Kemudian, kesimpulan diambil setelah dilakukan pengujian terhadap hasil penelitian dengan menganalisa dan melakukan pemeriksaan terhadap data-data agar semua terintegrasi sesuai dengan alu penelitian yang telah direncanakan.

I. Validasi Data

Dalam sebuah penelitian, data yang diperolah harus sesuai dengan kondisi nyata lapangan, bukan rekaan semata. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji keabsahan atau validitas data, agar penelitian bisa menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Uji keabsahan dilakukan melalui perpanjangan masa


(37)

70

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan, triangulasi data, menggunakan berbagai bahan referensi dan melakukan member check.

1. Perpanjangan Masa Pengamatan

Perpanjangan masa pengamatan dalam sebuah penelitian dimungkinkan bila data yang diperoleh dirasa belum cukup untuk disusun sebagai satu kesatuan utuh yang kuat. Dengan perpanjangan ini diharapkan intensitas pertemuan antara narasumber dengan responden akan bertambah, maka akan tercipta pola interaksi yang semakin erat sehingga ada kepercayaan satu sama lain. Harapannya, tidak ada informasi yang masih disembunyikan oleh narasumber. Tentunya perpanjangan ini dilakukan dalam koridor kewajaran dan waktu yang tepat.

2. Triangulasi Data

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam triangulasi dapat ditemukan perbedaan informasi yang justru dapat merangsang pemikiran yang mendalam.

Basrowi (2008, hlm. 372), mengartikan triangulasi dalam pengujian validitas data sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian, terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

Gambar 3.1

Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data

Wawancara Observasi

Dokumentasi


(38)

71

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penggunaan Bahan Referensi

Data yang telah dihimpun oleh peneliti harus didukung oleh bahan-bahan lain yang dapat membuktikan keabsahan data. Misalnya adanya rekaman hasil wawancara, data-data tentang interaksi yang terjadi di lokasi penelitian, atau foto sebagai dokumentasi selama pengamatan dan wawancara dilakukan.

4. Penggunaan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Proses ini merupakan salah satu cara yang sangat penting dalam melakukan penelitian yang bertujuan agar informasi yang kita peroleh dalam penelitian dan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan yang dimaksudkan. Member check dimaksudkan agar informasi yang didapat sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti, seperti mengulang garis besar bahasan yang dilakukan ketika akhir wawancara. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan, kesalahan informasi atau bahkan masih ada informasi yang belum tersampaikan oleh narasumber.

Peneliti melakukan member check ketika akhir wawancara dengan mengulangi garis besar informasi yang telah diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang didapat supaya tidak terjadi sebuah kekeliruan atau bahkan dapat menambahkan informasi yang masih kurang.


(39)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan deskripsi serta pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan di dalam bab IV, maka bab V ini akan dirumuskan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran diperlukan sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pihak yang membutuhkannya. Peneliti merumuskan beberapa kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Masyarakat adat Kampung Pulo merupakan masyarakat adat yang berada di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, yang masih memegang teguh adat istiadat warisan nenek moyangnya. Hal ini terwujud dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, dengan adanya berbagai larangan yang bersifat sakral (tabu) atau pantangan yang dipegang teguh oleh masyarakat secara turun temurun. Masyarakat adat Kampung Pulo ini sangat meyakini bahwa dengan melaksanakan adat istidat yang telah diwariskan leluhurnya, merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada nenek moyang mereka. Selain itu, pelaksanaan adat istiadat serta tradisi ini merupakan keharusan masyarakat adat yang harus tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya dan harus tetap dijaga, dipertahankan dan dilestarikan. Melestarikan adat istiadatnya karena aturan-aturan adat istiadat merupakan pedoman hidup mereka dan mereka meyakini apabila mereka melanggarnya akan mendapatkan sanksi adat yang akan mengakibatkan malapetaka bagi masyarakat adat Kampung Pulo.


(40)

126

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kesimpulan Khusus

Secara khusus, penelitian ini dapat dirumuskan dalam beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Usaha masyarakat adat Kampung Pulo dalam mempertahankan adat istiadat di era globalisasi, yaitu:

1) Masyarakat adat Kampung Pulo sampai saat ini masih menjaga dan memegang teguh adat istiadatnya yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para leluhurnya, karena masyarakat adat Kampung Pulo berusaha untuk tetap memegang teguh adat istiadat dan tradisi-tradisi yang sudah ada, yaitu dengan melaksanakan dan menjalankan adat istiadat serta tradisi-tradisi yang merupakan pedoman hidup dan tata cara bertingkah laku masyarakat adat Kampung Pulo.

2) Adat istiadat masyarakat adat Kampung Pulo yang harus ditaati dan dilaksanakan sampai sekarang ini diantaranya yaitu, ketika berjiarah kemakam-makan harus memenuhi beberapa syarat yaitu berupa bara api, kemenyan, bunga-bungaan, minyak wangi, dan serutu, diilarangnya berjiarah pada hari rabu, bentuk atap rumah selamanya harus memanjang (jolopong), tidak boleh memukul goong besar, tidak boleh memelihara ternak hewan berkaki empat seperti kambing, kerbau, sapi, dan setiap tanggal 14 bulan maulud mereka melaksanakan upacara adat memandikan benda-benda pusaka seperti keris, batu aji, peluru dari batu yang dianggap bermakna dan berkah.

3) Adat istiadat yang masih ditaati oleh warga masyarakat Kampung Pulo merupakan warisan dari leluhur, yang dimaknai sebagai bentuk pedoman hidup. Warga masyarakat Kampung Pulo yang sangat bangga dan hormat kepada leluhurnya tersebut meyakini dengan melaksanakan adat-istiadat yang berasal dari leluhurnya,


(1)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjaga adat istiadat harus ditumbuhkan demi terciptanya hubungan silaturahmi yang harmonis antara masyarakat yang tinggal berdomisili di wilayah adat serta masyarakat Kampung Pulo yang berada di luar wilayah adatnya.

2. Bagi Tokoh Adat, yaitu:

Sehubungan dengan temuan penelitian, bahwa seorang kuncen sebagai tokoh adat yang menjadi juru kunci memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian adat istiadat di lingkungan masyarakat Kampung Pulo. Peran kuncen selain sebagai penyambung kehidupan di luar kampung yang membawa budaya yang berbeda, juga sebagai penyaring masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan falsafah hidup masyarakat adat Kampung Pulo. Kuncen juga berperan dalam memberikan keteladanan bagi masyarakat adat Kampung Pulo. Oleh karena itu, adanya kekhawatiran akan terkikisnya adat-istiadat yang menjadi ciri khas budaya masyarakat Kampung Pulo, sebaiknya disikapi serius oleh seorang kuncen. Sebagai sebuah cagar budaya yang menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat luar, maka masuknya budaya-budaya luar tidak akan terbendung. Seorang kuncen yang memiliki hak mutlak atas terbuka atau tidaknya akses terhadap Kampung Pulo, sangat dimungkinkan melakukan tindakan yang membatasi para pengunjung/wisatawan dari luar dalam melakukan setiap tindakan selama berada di wilayah kampung adat pulo, sampai terhadap cara berpakaian para pengunjung/wisatawan. Hal tersebut tentunya dimaksudkan untuk menyaring berbagai pengaruh negatif yang berasal dari luar yang bisa merusak kehidupan di dalam Kampung Pulo bahkan mengikis adat-istiadat. 3. Bagi Pemerintah Kab. Garut, yaitu:

Sehubungan dengan temuan penelitian, bahwa:

a. Kampung Pulo yang secara administratif berada di wilayah desa cangkuang kabupaten garut, mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah khususnya pemkab garut. Selain termasuk kepada salah satu


(2)

131

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kawasan segitiga emas pariwisata kab. Garut, wilayah sekitar Kampung Pulo juga sering dijadikan tempat untuk melaksanakan berbagai event wisata atau gelar budaya. Hal yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah yang memiliki otoritas di wilayah Kampung Pulo, adalah dampak yang ditimbulkan dari kegiatan kepariwisataan yang terjadi di wilayah adat Kampung Pulo dan sekitarnya.

b. Selain dampak postif yang ditimbulkan, tentunya dengan dijadikannya wilayah cangkuang sebagai kawasan wisata juga membawa perubahan yang bersifat negatif. Sebagai contoh, banyaknya wisatawan atau pengunjung yang berdatangan ke kawasan Kampung Pulo akan menimbulkan interaksi sosial baik langsung atau tidak langsung dengan masyarakat di kawasan Kampung Pulo. Interaksi tersebut selain membawa perubahan postifif seperti meningkatknya pendapatan dan taraf hidup, juga dikhawatirkan membawa akulturasi yang sedikit demi sedikit mengikis atau bahkan menghilangkan adat-istiadat yang menjadi ciri khas budaya masyarakat adat Kampung Pulo.

c. Dalam hal ini, pemerintah sebaiknya menyiasati dampak tersebut dengan melakukan berbagai strategi yang bisa menyeimbangkan antara tercapainya visi dan misi serta program pemerintah yang juga menyelamatkan Kampung Pulo dari dampak negatif yang timbul dari berbagai kegiatan kepariwisataan.


(3)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alo, L. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta. PT. LkiS Pelangi Aksara.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azizy, A. Qodri. (2004). Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam

(Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Basrowi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta Danial, E dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:

Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Darwis, R. (2008). Hukum Adat. Bandung:Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Daryanto. (2012). Perubahan Pendidikan dalam Masyarakat Sosial Budaya. Bandung: Satu Nusa.

Effendi. R dan Malihah. E. (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan

Sosial, Budaya, dan Teknologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Harsojo. 1993. Kebudayaan Sunda. Jakarta: Djambatan

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Bumi. _____________. (1994). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia.

_____________. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. _____________. (2011). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Komalasari, K dan Syaifullah. (2009). Kewarganegaraan Indonesia: Konsep,

Perkembangan dan Masalah Kontemporer. Bandung: Laboratorium PKn


(4)

133

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuntowijoyo. (1987). Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Mahadi. (1991). Uraian Singkat Tentang Hukum Adat RR 1854. Bandung:

Alumni.

Martono, N. (2012). Sosiologi. Perubahan Prespektif Klasik, Modern,

Pasmodern, dan Paskolonial. Jakarta: Rajawali Pers.

Menanti dan Pelly. (1994). Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Moleong, J. Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

______________. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Muhammad, B. (2002). Azas-Azas Hukum Adat (Suatu Pengantar). Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Ss

Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito _______. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia (Suatu Pengantar). Bogor:

Ghalia Indonesia.

Ritzer. A, and Goodman, J.D. (2010). Teori Sosiologi Modern, Edisi Ke-6. Jakarta: Kencana.

Sarangih, D. (1996). Pengantar Hukum Adat Indonesia. Bandung: Tarsito.

Setiadi, E. M. dkk. (2007). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Kencana Predana Media Group.

________________. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Kencana Predana Media Group.

Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers. _________. (2001). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Raja Grafindo Persada _________. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

_________. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.


(5)

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_________. (2012). Pengantar Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Soemardjan, S. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Supardan, D. (2007). Pengantar Ilmu Sosial(Sebuah Kajian Pendekatan

Struktural). Bandung: Bumi Aksara.

Suwarsono, dan Alvin. Y.So. (2000). Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Sya, A. (2004). Pengantar Antropologi. Bandung: Bina Cipta.

Syani, A. (2012). Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Uchajana, E. O. (1987). Komunikasi dan Modernisasi. Bandung: Alumni.

Warjita. (2003). Bangunan Warisan Budaya Kabupaten Garut. Garut: Cendekia. Zen, M. (1993). Pendidikan Tradisi Berbagai Budaya Sebagai Wahana

Pengembangan Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

B. SUMBER SKRIPSI

Anggraeni, R. Venny. (2010). Kajian Tentang Nilai-Nilai Budaya Pelaksanaan

Tradisi Upacara Tolak Bala Di Desa Nagrak Kabupaten Sumedang.

Skripsi Sarjana Pada FPIPS UPI .Bandung: Tidak diterbikan.

Mulyana, Andri Irfan. (2012). Budaya Upacara Adat Setiap Tanggal 14 Mulud

Pada Masyarakat Kampung Pulo Cangkuang (Studi Deskriftif Analitis di Masyarakat Adat Kampung Pulo Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut). Skripsi Sarjana Pada FPIPS UPI. Bandung: Tidak


(6)

135

Ayu Fauziyyah , 2014

Peran masyarakat adat kampung pulo cangkuang kabupaten garut dalam menjaga adat istiadat Sebagai bentuk pelestarian kekayaan budaya bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Praja, Wina N. (2012). Kajian Nilai-Nilai Budaya Upacara Adat Sakral Nyangku

Pada Masyarakat Panjalu. Skripsi Sarjana Pada FPIPS UPI. Bandung:

Tidak diterbitkan.

Purgasari, Gina Novia. (2011). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Di

Kampung Adat Pulo Cangkuang Kabupaten Garut (Kajian Historis Tahun 1976-2000). Skripsi Sarjana Pada FPIPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

C. SUMBER PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. Undang-Undang No.39 tahun 1999 tentang HAM.

D. SUMBER KETETAPAN

TAP MPR No. 11 Tahun 1998.

Keputusan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) No.01/KMAN/1999.

E. SUMBER ARTIKEL

Muslikhatun. (2014). Pewarisan Budaya. [Online]. Tersedia:http//muslikhatun-antropologi.blogspot.com/pewarisan-budaya.html [2014].

Rahman, Devi. (2014). Unsur-Unsur Masyarakat. [Online]. Tersedia:

http//devirahman.wordpress.com/2014/02/9/unsur-unsur-masyarakat/.[2014].

F. SUMBER LAIN