Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswi SMP Negeri 12 kelas. Penelitian dilaksanakan di aula SMP Negeri 12 Bandung.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan bagian dari sebuah penelitian. Populasi mempengaruhi tingkat keberhasilan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto 2013, hlm.
173 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Terkait dengan teori tersebut Sugiyono 2014, hlm. 117 mengatakan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pemaparan teori dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari subjek dalam
sebuah penelitian, memiliki kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti.
Populasi pada penelitian ini adalah siswi SMPN 12 Bandung kelas 7, 8 dan 9 yang terdiri dari terbagi atas 3 level yaitu siswi kelas 7, 8, dan 9. Kelas 7 terbagi
atas 9 kelas, kelas 8 terbagi atas 9 kelas, dan kelas 9 terbagi atas 12 kelas. Alasan mengapa memilih populasi SMPN 12 Bandung karena peneliti telah
melaksanakan PLP Praktek Latihan Profesi selama 5 bulan di sekolah tersebut, sehingga peneliti sudah memahami dan cukup mengenal ruang lingkup serta
karakteristik siswi di sekolah tersebut. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis melihat bahwa kemampuan daya tahan siswi di sekolah tersebut
sangat kurang, dilihat pada saat pelajaran olahraga dengan berbagai materi pembelajaran misalnyaa lari, senam irama dan lain lain. Siswi terlihat mudah
mengalami kelelahan, meski aktivitas dan gerakannya cukup sederhana, setelah merasa lelah siswi-siswi tersebut meminta untuk istirahat lebih cepat karena mulai
malas untuk bergerak. Selain itu di SMPN 12 Bandung belum ada ekstrakulikuler
Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
senam, modern dance atau semacamnya yang berkaitan dengan musik dan irama, mata pelajaran senam hanya 1-2 kali pertemuan dalam setahun
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang benar-benar mewakili sifat dan karakter populasi. Pengertian sampel menurut Arikunto 2013, hlm. 174
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Berkaitan dengan teori tersebut, kemudian diperkuat oleh pendapat dari Sugiyono 2014, hlm. 118
yang menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan teori dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang
dapat mewakili atau menggambarkan karakter dari sebuah populasi.
Tidak ada patokan dalam menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam sebuah penelitian. Hal ini dinyatakan oleh Nasution 1991, hlm. 118 “Untuk
menentukan besar sampel tidak ada aturan yang pasti. Makin besar jumlah sampel makin baik”. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti harus dapat
menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut. Dalam menentukan sampel penelitian, maka harus menggunakan teknik sampling. Sugiyono 2014, hlm. 118
menjelaskan bahwa “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Stratified Random Sampling, yaitu dengan mengambil 20
siswa putri dari setiap level populasi. Siswi di SMPN 12 Bandung terbagi atas 3 level yaitu siswi kelas 7, 8, dan 9. Kelas 7 terbagi atas 9 kelas, kelas 8 terbagi atas
9 kelas, dan kelas 9 terbagi atas 12 kelas. Apabila setiap levelnya di ambil sebanyak 20 maka didapatkan 2 kelas dari setiap level sebagai sampel. Dari
hasil pengundian ada beberapa kelas yang menjadi sampel yaitu kelas 7C dan 7G, 8A dan 8F, 9B dan 9H. Jumlah siswi setiap kelasnya adalah 20 orang, artinya
terdapat 40 siswi kelas 7, 40 siswi kelas 8 dan 40 siswi kelas 9. Langkah berikutnya adalah melakukan tehnik random sederhana, dengan mengambil 50
dari jumlah siswi dari setiap levelnya, dari hasil random ditemukan 20 siswi kelas 7, 20 siswi kelas 8 dan 20 siswi kelas 9. Total sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 60 orang. Setelah berhasil menemukan 60 orang sampel
Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
maka langkah berikutnya adalah menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, cara yang digunakan adalah dengan melakukan pendekatan
random sederhana, dengan tujuan agar kedua kelompok benar-benar homogen. Maka di dapatkan 30 siswi sebagai kelompok eksperimen dan 30 siswi sebagai
kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan siap menjalani pretest dan posttest yang sama.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah cara untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu yang kemudian diperlukan untuk mengatasi sebuah
masalah dalam sebuah penelitian. Pada umumnya penelitian memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan
artinya bahwa penelitian yang dilakukan merupakan penelitian baru yang belum pernah dilakukan oleh orang lain, sedangkan pembuktian merupakan penelitian
yang digunakan untuk membuktikan keraguan terhadap penelitian yang telah ada apabila terdapat keraguan tertentu. Sementara pengembangan merupakan
penelitian yang dapat memperluas serta memperdalam penelitian yang telah ada. Secara umum metode dalam penelitian dapat dibagi dalam tujuh jenis
penelitian, diantaranya: penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian kasus, penelitian korelasional, penelitian tindakan, dan
penelitian eksperimen. Sugiyono 2012, hlm. 107 menjelaskan “Dengan
demikian metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan”. Berangkat dari pernyataan yang telah dipaparkan di atas metode penelitian
yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Rusli Lutan 2007, hlm. 146 mengatakan “Penelitian eksperimen adalah jenis
penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variabel utama dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis yaitu tentang hubungan
sebab akibat”.
Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sebuah rancangan yang memberikan jalan dan arah dari proses menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan
sederhana sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti agar peneliti tidak keluar dari
ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini akan membantu peneliti memecahkan masalah penelitian yang
telah dirumuskan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Langkah-langkah yang telah disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian. b. Mengumpulkan data dan pelaksanaan survei.
c. Mengolah data. d. Menganalisis data.
e. Menetapkan kesimpulan. Adapun rancangan atau desain dalam penelitian ini dapat kita lihat pada bagan
berikut ini:
Gambar 3.1 Pretest
–Posttest Control Group Design Sugiyono 2014, hlm. 112
Keterangan :
R1 = Kelompok eksperimen. R2 = Kelompok kontrol.
O1 = Pre-test kelompok eksperimen dengan menggunakan bleep test. O3 = Pre-test kelompok kontrol dengan menggunakan bleep test.
X1 = Pemberian treatment atau perlakuan dengan zumba dance. X2 = Penjas konvensional.
O2 = Post-test kelompok eksperimen dengan menggunakan bleep test. O4 = Post-test kelompok kontrol dengan menggunakan bleep test.
R O1
X1 O2
R O3
X2 O4
Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat atau cara untuk memperoleh data hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan Bleep Test atau dapat juga dikatakan tes lari multi tahap. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru,
yang ditunjukkan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimal. Tes ini dapat mengetahui kemampuan fungsional dari jantung dan paru-paru yang dapat
dilihat dari daya tahan kardiovaskular, dalam hal ini daya tahan kardiovaskular seseorang dapat dilihat dari kemampuan konsumsi oksigen maksimal VO2Max.
Bleep test dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik mengikuti irama, yang secara bertahap meningkat kecepatannya.
Alat dan Fasilitas: 1
Lintasan lari sepanjang 20 meter yang datar dan tidak licin 2
Meteran 3
Kaset Pita suara 4
Kerucutcones 5
Speaker dan Sound system Petugas:
1 Pengukur jarak
2 Pengawas lintasan
3 Pencatat skor
Adapun prosedur dari pelaksanaan tes ini adalah sebagai berikut: 1.
Pertama-tama ukurlah jarak sepanjang 20 meter menggunakan meteran, kemudian diberi tanda pada kedua ujungnya menggunakan kerucut atau
cones. 2.
Siapkan kaset, sound system dan speaker. 3.
Peserta melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes. 4.
Peserta bersiap pada kerucut, kemudian berlari bertepatan dengan bunyi “TUT” yang pertama.
5. Peserta harus berusaha mencapai kerucut sebelum bunyi “TUT”
selanjutnya.
Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
6. Apabila peserta tes telah mencapai salah satu batas lari sebelum bunyi
“TUT” berikutnya, maka peserta tes harus menunggu bunyi “TUT” kemudian baru melanjutkan lari.
7. Dan apabila peserta dua kali berturut-turut tidak mencapai kerucut
sebelum bunyi “TUT” maka peserta dinyatakan selesai. 8.
Peserta harus meneruskan lari selama mungkin sampai tidak mampu lagi menyesuaikan dengan kecepatan yang telah diatur dalam kaset.
20 meter
Gambar 3.2 Pelaksanaan Bleep Test
Nomor Tahap
1 1 2
3 4
5 6
7 2
1 2 3
4 5
6 7
8 3
1 2 3
4 5
6 7
8 4
1 2 3
4 5
6 7
8 9
5 1 2
3 4
5 6
7 8
9 6
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 7
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 8
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
9 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 10
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
11 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
12 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
15 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 16
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 17
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 18
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
19 1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 20
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 21
1 2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16
Nomor Balikan
Tabel 3.1 Formulir Catatan Lari Multi Tahap
Raden Maulina Getari, 2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pengambilan tes VO2Max dengan menggunakan bleep test atau tes lari multi tahap dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebagai tes
awal pre test dan tes akhir post test. Peneliti terlebih dahulu mengukur lintasan dengan menggunakan meteran, kemudian menandai setiap ujung garis dengan
cones. Hal ini memudahkan peserta tes untuk melihat sasaran atau jarak yang harus dicapai serta sebagai tempat pemberhentian yang tetap untuk menunggu
bunyi atau aba-aba berikutnya. Nomor tahapan dalam Bleep Test mulai dari tahaplevel 1 hingga tahaplevel
21, dengan nomor balikan yang berbeda-beda dari setiap tahapnya. Semakin tinggi level maka akan semakin banyak jumlah nomor balikannya. Dengan
demikian waktu untuk peserta berhenti akan semakin singkat dan peserta tes dituntut untuk berlari lebih cepat.
Menurut Cooper dalam Irawan 2014, hlm. 48 menyatakan bahwa “Instrumen yang akan digunakan untuk tes ini yaitu menggunakan Bleep
TestMultistage fitness test dengan validitas 0,785”. Sedangkan untuk nilai
reabilitasnya menurut Chatterjee dkk dalam Irawan 2014, hlm. 48 menyatakan bahwa “reabilitas yang digunakan adalah senilai 0,81”.
E. Pelaksanaan Penelitian