Kritik Ekternal Didin Saripudin Ph.D NIP. 197000506 199702 1001

Irpa Harsaksila, 2015 SEPAK TERJANG SOKSI SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA DI DALAM SEKBER GOLKAR SEKRETARIAT BERSAMA GOLONGAN KARYA TAHUN 1960-1965 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keobjektifannya secara eksternal maupun internal. Kejelasan dan keamanan sumber-sumber tersebut dapat di peroleh melalui lima pertanyaan. Adapun lima pertanyaan tersebut antara lain: a. Siapa yang mengatakan itu? b. Apakah dengan satu atau cara lain kesaksian itu telah diubah? c. Apakah sebenarnya yang dimaksud oleh orang itu dengan kesaksiannya? d. Apakah orang yang memberikan kesaksian itu seorang saksi mata yang kompeten, apakah ia mengetahui fakta itu? e. Apakah saksi itu mengatakan yang sebenarnya dan memberikan kepada kita fakta yang diketahui itu? Sjamsuddin, 2007:104-105. Peneliti melakukan kritik sumber dengan cara memilih dan menyaring dari sumber yang telah diperoleh. Hal ini di lakukan karena tidak semua sumber terkumpul merupakan data dan fakta sesuai kebutuhan penulisan skripsi. Kritik sumber merupakan suatu proses penting dalam penulisan sejarah agar menjadi sebuah karya ilmiah sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi karya ilmiah penulisan sejarah karena peristiwa terjadi pada masa lampau. Kritik sumber bagi sejarawan erat kaitannya dengan tujuan sejarawan itu dalam rangka mencari kebenaran Sjamsuddin, 2007:118. Kritik sumber terbagi dalam dua bagian yaitu kritik eksternal dan internal. Tahapan kritik sangat penting dilakukan karena menyangkut verifikasi sumber, untuk diuji tentang kebenaran dan ketepatan sumber-sumber yang akan digunakan. Dengan demikian dapat di bedakan yang benar dan tidak benar, serta yang mungkin dan yang meragukan. Hal ini juga di dasarkan atas penemuan dan penyelidikan bahwa arti sebenarnya kesaksian itu harus dipahami, sehingga sumber yang di peroleh memiliki kredibilitas yang tinggi. Adapun kritik yang di lakukan dalam penyusunan skripsi ini untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

3.4.1. Kritik Ekternal

Kritik eksternal ialah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan Irpa Harsaksila, 2015 SEPAK TERJANG SOKSI SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA DI DALAM SEKBER GOLKAR SEKRETARIAT BERSAMA GOLONGAN KARYA TAHUN 1960-1965 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah di ubah oleh orang-orang tertentu atau tidak Sjamsuddin, 2007:105. Sumber kritik eksternal harus menerangkan fakta dan kesaksian bahwa, Kesaksian itu benar-benar di berikan oleh orang itu atau pada waktu itu authenticity atau otensitas. Kesaksian yang telah di berikan itu telah bertahan tanpa ada perubahan, atau penambahan dan penghilangan fakta-fakta yang substansial. Kritik eksternal di lakukan guna menilai kelayakan sumber tersebut sebelum mengkaji isi sumber. Peneliti melakukan kritik eksternal dengan cara melakukan penelusuran dan pengumpulan informasi mengenai penulis sumber sebagai salah satu cara untuk melihat karya-karya atau tulisan lain yang dihasilkannya. Hal tersebut di lakukan, sebagaimana di katakan Sjamsuddin 1996:106 bahwa “mengidentifikasi penulis adalah langkah pertama dalam menegakkan otensitas”. Untuk meminimalisir subjektivitas dari keterangan narasumber maka kritik sumber sangat di butuhkan sehingga fakta-fakta historis akan tampak lebih jelas baik dari sumber tertulis dan sumber lisan Dalam kritik eksternal penulis melakukan perlakuan yang berbeda terhadap jenis sumber yang penulis temukan. Penulis menggunakan beberapa sumber dalam penelitian ini, yaitu berupa buku otobiografi mengenai kehidupan dan peran Soehardiman sebagai pendiri SOKSI yang di tulis oleh Ade Komarudin. Selain itu penulis juga menggunakan buku catatan petunjuk atau laporan pelaksanaan dan peraturan organisasi SOKSI. Catatan ini disiapkan untuk memuat segala sesuatu yang telah direncanakan maupun di laksanakan selama Soehardiman mendirikan SOKSI yang pada akhirnya melahirkan Sekber Golkar, dan bagaimana SOKSI ini berjalan dibawah kepemimpinan Soehardiman. Buku lain yang memiliki pembahasan yang bisa membantu penulis adalah buku peran Historis Kosgoro, karena Kosgoro ini adalah selain dari MKGR salah satu cikal bakal dari kelahiran Sekber Golkar. Penulis juga memakai buku buku lainya yang berkaitan dengan Sekber Golkar Selain dari buku, penulis juga menggunakan arsip berupa foto foto kegiatan SOKSI misalnya tentang hasil Musyawarah nasional Munas yang memiliki kaitan dengan tema penelitian. Irpa Harsaksila, 2015 SEPAK TERJANG SOKSI SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA DI DALAM SEKBER GOLKAR SEKRETARIAT BERSAMA GOLONGAN KARYA TAHUN 1960-1965 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terlepas dari itu, peneliti juga melakukan pemilihan buku buku yang di anggap relevan dengan permasalahan yang akan di kaji, buku buku yang di gunakan memuat nama penulis buku, penerbit, tahun penerbit, jenis kertas yang di gunakan, dan tempat di terbitkannya buku tersebut. Kritik eksternal yang di lakukan oleh peneliti yaitu dengan melihat kredibilitas pengarang tersebut, atau orang yang benar benar menguasai bidang yang ditulisnya. Salah satu contoh kritik eksternal yang dilakukan penulis adalah terhadap buku yang berjudul Kupersembahkan Kepada Pengadilan Sejarah. Untuk mengkritik buku tersebut penulis melihat pengarang buku tersebut dan memperhatikan aspek akademis serta latar belakang dari buku pengarang tersebut. Setelah mencari tahu, ternyata pengarang buku tersebut yaitu Ade Komarudin merupakan seorang penulis yang handal, ternyata Ade Komarudin ini sudah menulis beberapa buku dan juga aktif menulis artikel tentang politik, sosial, ekonomi, hukum, keagamaan, diberbagai media masa nasional. Kemudian penulisan buku ini pun berdasarkan hasil dari interaksi dan kerjasamanya dengan Ade Komarudin.Soehardiman yang memberikan izin agar otobiografinya ditulis oleh Ade Komarudin. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa sumber ini sangat relevan dan dapat di gunakan dalam penelitian. Selain terhadap sumber tertulis, kritik ekternal juga di lakukan terhadap sumber lisan. Kritik yang di lakukan penulis terhadap sumber lisan adalah dengan melihat dan memperhitungkan usia narasumber, terkait dengan faktor kesehatan dan daya ingat, posisi dalam organisasi. Kritik ekternal yang penulis lakukan terhadap sumber lisan di antaranya adalah Soehardiman. Di lihat dari usianya yang sudah tua, yaitu 90 tahun serta pengabdiannya terhadap organisasi SOKSI hingga saat ini. Ingatannyapun masih cukup kuat karena sampai pada saat ini beliau masih cukup aktif di organisasi SOKSI sebagai Dewan Pembina SOKSI. Untuk menghindari subjektivitas, maka peneliti melakukan wawancara tidak hanya dengan pendiri tokoh SOKSI yaitu Soehardiman, tetapi juga dengan tokoh Kosgoro adalah Abdullah Kursin sebagai pengurus tahun 1964. Kritik eksternal ini di lakukan karena semua data yang diperoleh dari sumber Irpa Harsaksila, 2015 SEPAK TERJANG SOKSI SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA DI DALAM SEKBER GOLKAR SEKRETARIAT BERSAMA GOLONGAN KARYA TAHUN 1960-1965 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tertulis maupun lisan keberadaannya tidak sama. Keduanya diharapkan dapat saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat dibuat dengan seobjektif mungkin.

3.4.2. Kritik Internal