Negeri 4, dan SMA Muhammadiyah di Kota Madya Medan Tahun Pelajaran 20122013 pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
b. Untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa kelas X SMA Harapan 1, SMA Negeri 14 , SMA SWASTA ALFATAH, SMA Negeri 2, SMA
Negeri 4, dan SMA Muhammadiyah di Kota Madya Medan Tahun Pelajaran 20122013 pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
1.6 Manfaat Masalah
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Memberikan informasi mengenai miskonsepsi siswa pada pokok bahasan
Ikatan Kimia. b. Pedoman bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatakan pengajaran
kimia khususnya pada pokok bahasan Ikatan Kimia. c. Bagi penulis melalui penelitian ini diharapkan mampu menjadi
pengalaman tersendiri untuk mengetahui miskonsepsi siswa. d. Sebagai dasar pengembangan awal untuk bahan perbandingan bagi peneliti
lanjut yang akan mengadakan penelitian dalam permasalahan yang sama.
1.7 Defenisi Operasional
Konsep-konsep yang digunakan dalam operasioanal penelitian ini antara lain adalah konsep, konsepsi, miskonsepsi, analisis miskonsepsi, dan Ikatan
Kimia. Defenisi operasional dari konsep-konsep diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konsep adalah abstraksi yang mewakili objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
b. Miskonsepsi adalah pertentangan atau ketidakcocokan konsep yang dipahami siswa dengan konsep pada buku refrensi mengenai materi Ikatan
kimia. c. Materi ikatan kimia yang akan diuji berdasarkan indikator yang terdapat
pada silabus.
83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat miskonsepsi pada siswa di Kota Madya Medan pada pokok
bahasan Ikatan Kimia yang terjadi karena siswa kurang memahami konsep yang sebenarnya.
2. Persentasi siswa yang mengalami miskonsepsi pada pokok bahasan ikatan kimia sangat tinggi, yakni pada kestabilan unsur sebanyak 49,53, pada
ikatan ion sebanyak 26,63, pada ikatan kovalen sebanyak 33,13, pada ikatan kovalen koordinasi sebanyak 27,2, pada ikatan kovalen polar dan
nonpolar sebanyak 45,7, dan pada ikatan logam sebanyak 55,15.
5.2. Saran 1. Bagi Guru hendaknya memulai proses belajar mengajar dengan
memperhatikan prakonsepsi yang dimiliki siswa, menggunakan berbagai variasi metode mengajar, memilliki buku acuan, dan harus sering
menerapkan konsep dengan memberikan contoh sehingga siswa tidak mengalami miskonsepsi
2. Bagi Peneliti selanjutnya jika ingin meneliti dengan judul yang sama diharapkan pada saat melakukan penelitian harus lebih akurat agar
diperoleh hasil yang akurat juga. Selain itu diharapkan agar meneliti ditempat yang belum pernah diadakan penelitian sebelumnya.