Longsorlahan Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

14

1.5.3. Longsorlahan

Landslide Longsorlahan mendeskripsikan berbagai proses yang menghasilkan pergerakan ke luar dan ke bawah terlepas dari material pembentuk lereng berupa batuan, tanah, atau kombinasinya. Material dapat bergerak dengan jatuhan, robohan, longsoran, sebaran, atau aliran Varnes, 1978 dalam USGS, 2004. Gambar 1.9 berikut menunjukkan ilustrasi grafis dari longsorlahan, disertai penjelasan istilah dari kenampakan longsorlahan. Gambar 1.9 Jenis longsorlahan slump-earth flow , dan penamaan bagian-bagiannya Varnes, 1978 dalam USGS, 2004 Crown merupakan mahkota berupa material yang terletak di bagian tertinggi gawir utama. Crown cracks menunjukkan retakan pada mahkota dari material penyusun lereng seperti kekar. Main scarp merupakan lereng curam utama pada bidang kontak antara material bergerak dengan gawir besar. Head menunjukkan bagian sepanjang batas atas antara material bergerak dengan gawir besar. Minor scarp merupakan lereng curam minor dari material bergerak. Surface of rupture menujukkan rekahan permukaan pada bidang longsor. Main body merupakan tubuh utama pelongsoran. Toe of surface of rupture adalah bagian kaki yang mengalami rekahan permukaan pada bidang peluncuran. Surface of separation merupakan pemisahan permukaan berupa garis perpotongan antara bagian terbawah bidang longsor dengan permukaan lereng. Foot menunjukkan 15 material longsor pada permukaan lereng. Transverse cracks merupakan retakan melintang dari material longsor. Transverse ridge berupa punggungan melintang dari material longsor. Radial cracks merupakan susunan jari-jari yang melingkar dari material longsor, dan toe menujukkan jari-jari kaki dari material longsor sejauh material tersebut bergerak. Berbagai jenis longsorlahan dapat dibedakan oleh jenis material yang terlibat dan mekanisme pergerakan. Sistem klasifikasi pergerakan berdasarkan parameter jenis material ditunjukkan Tabel 1.3 berikut. Jenis Pergerakan Jenis Material Batuan dasar Teknika Tanah Berbukit kasar Berbutir halus Jatuhan Jatuhan batu Jatuhan bahan rombakan Jatuhan tanah Robohan Robohan batu Robohan bahan rombakan Robohan tanah Longsoran Rotasi Nendatan batu Nendatan bahan rombakan Nendatan tanah Translasi Longsoran blok batu Longsoran blok bahan rombahan Longsoran blok tanah Longsoran batu Longsoran bahan rombakan Longsoran tanah Sebaran Lateral Sebaran batu Sebaran bahan rombakan Sebaran tanah Aliran Aliran batu rayapan dalam Aliran bahan rombakan Aliran tanah Majemuk Kompleks Gabungan dua atau lebih jenis pergerakan Sumber: Varnes 1978, dalam USGS 2004 Meskipun longsorlahan sangat terkait pada daerah pegunungan, longsorlahan dapat terjadi di daerah dengan relief rendah. Longsorlahan yang terjadi di daerah relief rendah sebagai wujud aktivitas cut and fill jalan dan penggalian bangunan, aktivitas gerakan sungai, longsorlahan sebaran lateral, runtuhan dari tumpukan limbah tambang khususnya batubara, dan berbagai lereng terkait aktivitas galian tambang dan tambang terbuka. Jenis-jenis longsorlahan paling umum menurut Varnes 1978, dalam USGS, 2004 dijelaskan sebagai berikut dan diilustrasikan pada Gambar 1.10. 16 1. Longsoran Longsoran slides merupakan gerakan penurunan lereng dari tanah atau massa batuan sebagai perlapisan struktur batuan pada permukaan yang terpecah atau zona regangan geser yang kuat. Longsoran dicirikan dengan adanya permukaan geser yang jelas, pergerakan massa pada hubungan antara tanah atau batuan yang mendasarinya. Dua jenis utama dari longsoran, yaitu: longsoran rotasi dan longsoran translasi. Longsoran rotasi rotational slide merupakan longsoran dimana permukaan pecah dengan bidang cekung melengkung ke atas dan gerakan geser berotasi sekitar sumbu yang sejajar dengan permukaan tanah dan melintang terhadap longsoran Gambar 1.10.A. Longsoran translasi translational slide merupakan massa bergerak geser disepanjang bidang permukaan dengan sedikit rotasi atau mundur miring Gambar 1.10.B. Terdapat longsoran blok block slide merupakan longsoran translasi dimana massa batuan bergerak dengan terdiri dari satu unit atau beberapa unit terkait yang bergerak menuruni lereng sebagai massa relatif koheren Gambar 1.10.C. 2. Jatuhan Jatuhan falls merupakan gerakan pelepasan tanah atau batuan dari permukaan yang curam atau tebing, dimana gerakan perpindahan sedikit atau tidak terjadi yang kemudian material turun melalui udara dengan jatuh, berguling, dan memantul. Jatuhan sangat dipengaruhi gravitasi, pelapukan mekanis, dan tekanan air pori. Jatuhan menunjukkan gerakan mendadak dengan massa berupa material geologi, seperti batu dan batuan besar, yang terlepas dari lereng curam atau tebing Gambar 1.10.D. 3. Robohan Robohan topples merupakan gerakan rotasi maju keluar dari kemiringan massa tanah atau batuan dengan perpindahan massa di sekitar titik atau sumbu bawah pusat gravitasi Gambar 1.10.E. 4. Aliran Aliran flows merupakan gerakan turbulen massa cair yang berat, baik air atau udara sebagai fluida pori misalnya seperti tanah padat basah atau tanah pasir 17 kering. Ada gradasi dari aliran ke longsoran tergantung pada kadar air dan pergerakan. Ada lima kategori dasar jenis longsor aliran flow , antara lain: a. aliran runtuhan debris flow , adalah bentuk gerakan massa yang cepat dimana kombinasi tanah lepas, batuan, bahan organik, udara, dan air mengalami perpaduan material sebagai cairan yang mengalir menuruni lereng Gambar 1.10.F. Aliran runtuhan 50 berupa material halus. Aliran runtuhan umumnya disebabkan oleh aliran air permukaan yang kuat, karena berat curah hujan atau pencairan salju yang cepat, yang mengikis dan memindahkan tanah yang gembur atau batuan di lereng curam. Aliran runtuhan umumnya juga memindahkan dari jenis longsorlahan lain yang terjadi pada lereng yang curam, jenuh air, dan sebagian besar terdiri dari lumpur dan material berupa pasir. Sumber daerah aliran runtuhan sering berkaitan dengan selokan yang curam, dan aliran runtuhan biasanya ditandai dengan adanya kipas runtuhan yang menempati pada bibir selokan. Kebakaran yang menggunduli lereng vegetasi mengakibatkan lereng menjadi sangat rentan terhadap aliran runtuhan. b. longsoran runtuhan debris avalanche , adalah gerakan material tanah, batuan atau es yang sangat cepat Gambar 1.10.G. c. aliran tanah earthflow , memiliki karakteristik berbentuk jam pasir Gambar 1.10.H. Material lereng mencair dan bergerak, membentuk mangkuk atau depresi di kepala permukaan lereng. Alirannya memanjang dan biasanya terjadi pada material halus atau tanah liat dan batuan di lereng sedang dan dalam kondisi jenuh air. Namun, juga mungkin pada aliran kering dengan material granular atau berupa butiran-butiran kecil. d. semburanaliran lumpur mudflow , adalah aliran tanah yang terdiri dari material yang cukup basah mengalir cepat dan mengandung setidaknya 50 pasir, debu, dan tanah liat berukuran partikel. Aliran lumpur mudflow dan aliran runtuhan debris flow umumnya disebut sebagai mudslide . e. rayapan creep , adalah gerakan terasa lambat, stabil, turun dari lereng- pembentuk tanah atau batuan. Gerakan disebabkan oleh tekanan yang cukup memotong atau meretakkan material permukaan lereng yang menghasilkan pergeseran deformasi, namun terlalu kecil untuk menghasilkan aktivitas gesernya. 18 Pada umumnya ada tiga jenis longsor rayapan: 1 musiman, dimana gerakan dalam kedalaman tanah dipengaruhi oleh perubahan musim, kelembaban tanah dan suhu tanah; 2 terus menerus, dimana tekanan geser terus menerus melebihi kekuatan material; dan 3 progresif, dimana lereng yang mencapai titik kerusakan sebagai gerakan massa dari jenis longsor lain. Rayapan ditunjukkan dengan adanya batang pohon yang melengkung atau miring, pagar atau dinding penahan bengkok, tiang atau pagar miring, dan ombakan kecil berupa getaran dari tanah atau pegunungan Gambar 1.10.I. 5. Sebaran Lateral Sebaran lateral lateral spreads merupakan gerakan perluasan tanah kohesif atau massa batuan yang terkombinasi dengan turunnya massa yang patah menjadi material lembut yang mendasarinya Gambar 1.10.J. Rekahan permukaan tidak menunjukkan permukaan yang geser secara kuat. Sebaran dapat diakibatkan dari amblesan tanah liquefaction atau aliran dan tekanan dari material lunak. Longsor ini biasanya dipicu oleh tanah yang bergerak cepat, seperti selama gempa bumi, juga karena kegiatan yang ditimbulkan oleh manusia. Ketika material yang koheren, baik batuan dasar atau tanah, bertumpu pada material-material yang lunak, unit atas permukaan terjadi perpecahan material dan meluas, tanah mengalami surut, terjadi translasi, rotasi, dan mengalami hancuran tanah. Sebaran lateral dalam material dengan butiran halus di lereng dangkal biasanya progresif. Longsoran terjadi tiba-tiba di area kecil dan menyebar dengan cepat. Seringkali awal terjadinya adalah kemerosotan, namun dalam beberapa material gerakan terjadi tanpa alasan yang jelas. Kombinasi dari dua atau lebih dari jenis longsoran tersebut dikenal sebagai longsorlahan yang kompleks. 19 Gambar 1.10 Jenis-jenis peregerakan longsorlahan Varnes, 1978 dalam USGS, 2004

1.5.4. Penelitian Sebelumnya