Peta Topografi Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

6 3. Bagaimanakah pemetaan longsorlahan melalui pendekatan interpretasi ekspresi topografi dipertajam dengan visualisasi topografi 3D dan pengetahuan kebencanaan lokal? 4. Bagaimanakah akurasi hasil pemetaan berdasarkan kedua metode tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengidentifikasi longsorlahan berdasarkan ekspresi topografi di daerah penelitian; 2. memetakan longsorlahan dengan interpretasi ekspresi topografi di daerah penelitian; 3. memetakan longsorlahan dengan visualisasi topografi 3D dan pengetahuan kebencanaan lokal; dan 4. menguji tingkat ketelitian hasil pemetaan dengan membandingkan kesesuaian secara keseluruhan melalui survei lapangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat ilmiah dan praktis, yaitu: 1. penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan dan tambahan pustaka khususnya mengenai pemetaan longsorlahan berdasarkan ekspresi topografi dari peta topografi; 2. membuat peta atau memetakan longsorlahan melalui interpretasi peta topografi ekspresi topografi sebagai bahan monitoring longsorlahan saat ini dan masa mendatang guna berkontribusi dalam manajemen bencana.

1.5. Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

1.5.1. Peta Topografi

Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut yang diekspresikan melalui garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian yang sama Noor, 2011. Konfigurasi relief berupa bukit hill , lembah valley , punggung bukit ridge , 7 pelana saddle , cekungan depression , alur sungai draw , taji spur , tebing cliff , bahkan pemotongan dan pengisian daerah cut and fill dapat ditafsirkan melalui interpretasi garis kontur Department of The Army, 2001. Bukit pada garis kontur dicirikan dengan bentuk lingkaran konsentris. Bagian dalam lingkaran tertutup terkecil menunjukkan puncak bukit. Lembah dicirikan dengan garis ko ntur berbentuk “u” atau berbentuk “v”. Ujung tertutup dari bentuk kontur tersebut menunjukkan hulu atau daerah tinggi. Punggung bukit dicirikan dengan garis kontur berbentuk “u” atau berbentuk “v” yang lebar dengan pola yang seragam atau teratur. Pelana merupakan dataran tinggi diantara dua bukit yang dicirikan oleh adanya dua garis kontur yang berbentuk membulat atau lingkaran konsentris. Cekungan dicirikan oleh garis kontur tertutup yang memiliki tanda centang menghadap ke arah bawah tempat yang rendah. Alur sungai dicirikan dengan garis kontur berbentuk “n” menghadap ke atas atau menunjuk ke daerah tinggi dan tampak seperti jari yang panjang atau ranting karena berjumlah lebih dari satu. Taji dicirikan dengan garis kontur yang hampir sama dengan punggun g bukit, berbentuk “u” atau berbentuk “v” dengan pola seragam dan teratur. Tebing dicirikan oleh garis kontur dimana beberapa garis kontur tampak menjadi satu garis atau saling menyentuh dan berdekatan garis kontur satu dengan kontur lain. Pada cut and fill , pemotongan adalah daerah tinggi seperti punggung bukit yang dipotong oleh jalan seperti jalan kereta api, dicirikan dengan tanda centang di sepanjang alur garis kontur. Pengisian adalah daerah rendah yang dilalui oleh jalan, dimana daerah yang lebih rendah dari jalan diisi dengan material tanah atau batuan agar sejajar dengan permukaan jalan, dicirikan dengan tanda centang pada alur garis kontur menghadap ke luar Department of The Army, 2001. Konfigurasi relief dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut. 8 Gambar 1.2 Konfigurasi relief pada peta topografi Department of The Army, 2001 Selain relief, garis kontur dapat menunjukkan jenis atau bentuk lereng, yaitu lereng landai seragam gentle , lereng curam steep , lereng cembung convex , dan lereng cekung concave Aamli Kam, 2006; Department of The Army, 2001 . Lereng landai dicirikan dengan garis kontur berbentuk “u” yang seragam dan tampak lembut serta pola kontur yang tidak rapat sedang. Lereng curam dicirikan oleh garis kontur yang sangat rapat. Lereng cembung dicirikan dengan pola yang sangat rapat pada kaki lereng, dan pada atas lereng memiliki pola renggang. Sebaliknya pada lereng cekung sangat rapat garis konturnya pada atas lereng dan lebih renggang pada kaki lereng atau lereng bawah Department of The Army, 2001. Pola dan bentuk garis kontur pada topografi yang mencerminkan konfigurasi relief dan lereng menunjukkan kesan kenampakan permukaan bumi yang merupakan ekspresi topografi. 1. BUKIT 4. PELANA 7. TAJI 10. PENGISIAN 2. LEMBAH 5. CEKUNGAN 8. TEBING 3. PUNGGUNG BUKIT 6. ALUR SUNGAI 9. PEMOTONGAN 9 . Gambar 1.3 Lereng cembung dan lereng cekung Aamli Kam, 2006 Gambar 1.4 Lereng landai dan lereng curam Aamli Kam, 2006 10 Gambar 1.5 Bentuk lembah “v” dan bentuk lembah “u” Aamli Kam, 2006 Gambar 1.6 Bukit dan jurang Aamli Kam, 2006 11

1.5.2. Interpretasi Peta Topografi