56
D. Landasan Teoritik Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan melalui
Bermain Kartu Angka Bergambar
1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Proses belajar seseorang menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih, 2005: 37 akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangan sesuai dengan
umurnya. Pola dan tahap perkembangan berpikir bersifat hirarkis yaitu pola atau tahapan ini harus dilalui oleh semua anak. Setiap anak akan mengalami tahap
perkembangan yang sama walaupun kecepatan pencapaian perkembangan setiap anak berbeda. Kecepatan pencapaian perkembangan kognitif anak dipengaruhi
oleh lingkungan. Lingkungan yang mampu memberikan rangsangan yang tepat akan mempercepat pencapaian perkembangan kognitif tersebut. Namun perlu
diingat bahwa seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya, sehingga penyiapan lingkungan belajar harus disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif anak. Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih,
2005: 37-39 dibedakan menjadi empat tahapan yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Anak usia dini
khususnya usia Taman Kanak-kanak berada pada tahap praoperasional. Pada tahap ini, konsep mental yang stabil telah mampu terbentuk pada diri anak.
Penalaran mental pada diri anak mulai muncul sehingga anak mampu diajak untuk berpikir logis walaupun masih sangat sederhana.
Anak pada tahap praoperasional menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih, 2005: 37-39 sudah mampu memahami konsep-konsep yang
sederhana. Salah satu konsep yang sederhana dan sangat penting bagi
57 perkembangan anak adalah konsep bilangan. Konsep bilangan yang diajarkan
pada anak usia praoperasional bukan konsep bilangan yang rumit dan kompleks. Konsep bilangan yang diajarkan pada anak praoperasional adalah konsep bilangan
yang sangat sederhana. Menurut Permendiknas Nomor 58 tahun 2009, konsep bilangan 1-10 untuk anak usia 4-5 tahun dan konsep bilangan 1-20 untuk anak
usia 5-6 tahun. Anak pada tahap praoperasional selain mampu memahami konsep
sederhana, juga telah mampu menggunakan simbol atau bahasa tanda. Anak dapat dikenalkan simbol-simbol sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu simbol yang penting untuk dikenalkan pada anak adalah simbol bilangan atau lambang bilangan. Lambang bilangan yang dapat dikenalkan pada anak
praoperasional menurut Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 adalah lambang bilangan yang sederhana yaitu lambang bilangan 1-10 untuk anak usia 4-5 tahun
dan 1-20 untuk anak usia 5-6 tahun. Tahap praoperasional menurut teori Piaget dalam Desmita, 2010: 130
difokuskan pada keterbatasan pemikiran anak. Anak pada tahap praoperasional masih pada tahap berpikir konkret. Anak akan mudah mempelajari suatu hal yang
bersifat konkret atau nyata. Sementara itu, anak masih terbatas untuk berpikir hal- hal yang bersifat abstrak.
Mengenal lambang bilangan merupakan salah satu bentuk berpikir abstrak bagi anak. Mengenal lambang bilangan bukan hal yang mudah bagi anak
praoperasional dengan keterbatasan berpikir abstraknya. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat bantu untuk membantu anak dalam mengenal lambang
58 bilangan. Anak memerlukan alat bantu berupa media yang bisa digunakan untuk
mengenalkan lambang bilangan. Media yang digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan tidak
sembarang media. Media yang digunakan adalah media yang tepat dan menarik bagi anak. Media yang tepat dan menarik tidak harus media yang mahal akan
tetapi media yang efektif dan efisien untuk membantu mengenalkan lambang bilangan. Salah satu media yang tepat dan menarik adalah media kartu angka
bergambar. Kartu angka bergambar merupakan media yang tepat digunakan untuk
mengenalkan lambang bilangan. Kartu angka adalah sebuah kartu yang berisi sejumlah gambar dan lambang bilangan yang mewakili jumlah gambar tersebut.
kartu angka bergambar ini sangat tepat digunakan untuk mengenalkan konsep dan lambang bilangan sekaligus. Mengenalkan lambang bilangan harus disajikan
secara menyeluruh agar pemahaman anak akan bilangan terbentuk dengan baik. Pemikiran anak pada tahap praoperasional masih kacau dan belum
terorganisir dengan baik. Anak memiliki keterbatasan pada pemusatan perhatian. Anak belum mampu memusatkan perhatian dalam jangka waktu yang lama. Oleh
karena itu selain media yang digunakan harus menarik dan tepat, dibutuhkan cara belajar yang menyenangkan untuk memusatkan perhatian anak. Salah satu cara
belajar menyenangkan untuk mengenal lambang bilangan adalah dengan cara bermain.
Bermain kartu angka bergambar merupakan cara yang tepat digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan pada anak yang berada pada tahap
59 praoperasional. Bermain kartu angka bergambar membantu anak yang masih
berpikir konkret dan memiliki keterbatasan pemusatan perhatian. Bermain kartu angka bergambar membantu anak untuk mampu memusatkan perhatian dengan
media yang menarik dan cara belajar yang menyenangkan. Dengan demikian bermain kartu angka bergambar merupakan cara yang tepat untuk
mengoptimalkan kemampuan anak menganal lambang bilangan.
2. Teori Perkembangan Kognitif Bruner