Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang mendasari penelitian ini, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang muncul sebagai berikut. 1. Strategi yang biasa diterapkan oleh guru belum efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen di sekolah. 2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah belum pernah diujicobakan pada pembelajaran menulis cerpen siswa kelas XI MAN Tulungagung 1. 3. Kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1 belum diketahui perbedaanya. 4. Belum diketahui keefektifan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, perlu adanya batasan masalah agar penelitian ini lebih terfokus pada kajian yang akan diteliti. Penelitian dibatasi pada keefektifan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis cerpen antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1? 2. Apakah strategi Pembelajaran Berbasis Masalah lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen dibandingkan dengan pembelajaran menulis cerpen tanpa menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan kemampuan menulis cerpen antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1. 2. Mengetahui keefektifan pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa kelas XI MAN Tulungagung 1.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini peneliti mengharapkan agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai teori pembelajaran dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, terutama pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai teori pembelajaran. 2. Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian dapat bermanfaat bagi. a. Lembaga sekolah, dapat bermanfaat dalam meningkatan kualitas menulis cerpen di kelas. b. Siswa, mempermudah siswa dalam menulis cerpen sesuai dengan Kurikulum 2013. c. Guru, memberikan solusi terhadap pembelajaran di kelas menggunakan Kurikulum 2013. d. Peneliti, menambah pengetahuan peneliti bahwa strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dapat mempermudah siswa dalam menulis cerpen.

G. Batasan Istilah

Peneliti membatasi istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun batasan istilah sebagai berikut. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah adalah Pembelajaran yang menuntut siswa berpikir dan menemukan sendiri solusi terhadap masalah yang ada dengan pemahaman yang dimilikinya. 2. Cerpen adalah teks karya sastra berupa prosa yang didalamnya terdapat alur cerita dengan permasalahan tidak terlalu panjang. 7

BAB II KAJIAN TEORI

Kajian teori ini merupakan penjelasan tentang teori yang relevan dengan penelitian, yaitu mengenai strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis cerpen. Dalam bab ini akan dipaparkan teori mengenai menulis cerpen yang mencakup: pengertian cerpen; unsur pembangun cerpen, strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, dan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis cerpen.

A. Menulis Cerpen

Menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam pembelajaran menulis, siswa dituntut mampu menuangkan gagasannya dalam bentuk bahasa tulis. Seperti yang dikemukakan Nurjamal 2011: 69 bahwa menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis. Adapun kegiatan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, gagasan, sikap, pikiran, argumen, perasaan dengan jelas dan efektif kepada pembaca Keraf, melalui Pujiono, 2013: 53. Menurut Dalman 2012: 1, menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan ungkapan gagasan, pikiran, dan perasaan yang disampaikan melalui bahasa tulis.