6 pengolahan, baik melalui proses fermentasi maupun proses non-fermentasi,
senyawa isoflavon dapat mengalami transformasi, terutama melalui proses hidrolisa sehingga dapat diperoleh senyawa isoflavon bebas yang disebut aglikon
yang lebih tinggi aktivitasnya. Senyawa aglikon tersebut adalah Genistein, Daidzein, dan Glisitein Pawiroharsono, 1995 dalam Dwinaningsih, 2010.
2.2. Kedelai Lokal varietas Grobogan
Dilepas tahun : 2008
SK Mentan : 238KptsSR.12032008
Asal :Pemurnian
populasi Lokal
Malabar Grobogan
Tipe pertumbuhan : determinit
Warna hipokotil : ungu
Warna epikotil : ungu
Warna daun : hijau agak tua
Warna bulu batang : coklat
Warna bunga : ungu
Warna kulit biji : kuning muda
Warna polong tua : coklat
Warna hilum biji : coklat
Bentuk daun : lanceolate
Percabangan : -
Umur berbunga : 30-32 hari
Umur polong masak : ± 76 hari
Tinggi tanaman : 50–60 cm
Bobot biji : ± 18 g100 biji
Rata-rata hasil : 2,77 tonha
Potensi hasil : 3,40 tonha
Kandungan protein : 43,9
Kandungan lemak : 18,4
7 Daerah sebaran
: Beradaptasi baik pada beberapa kondisi lingkungan tumbuh yang berbeda cukup
besar, pada musim hujan dan daerah
beririgasi baik. Sifat lain
: - polong masak tidak mudah pecah, dan - pada saat panen daun luruh 95–100
saat panen 95 daunnya telah luruh Balitkabi, 2008
2.3. Tempe
Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Mempunyai ciri-ciri
berwarna putih, tekstur kompak dan flavor spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur yang
kompak juga disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya degradasi komponen-komponen dalam
kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi Kasmidjo, 1990 dalam Dwinaningsih, 2010.
Gambar 2.2. Tempe
8
Tabel 2.2. Komposisi Gizi Tempe
Komposisi Jumlah
Air wb 61,2
Protein kasar db 41,5
Minyak kasar db 22,2
Karbohidrat db 29,6
Abu db 4,3
Serat kasar db 3,4
Nitrogen db 7,5
Sumber: Cahyadi 2006
Menurut Standar Nasional Indonesia 01-3144-1992, tempe kedelai adalah produk makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang tertentu, berbentuk
padatan kompak dan berbau khas serta berwarna putih atau sedikit keabu-abuan.
Tabel 2.3. Syarat Mutu Tempe Kedelai Menurut Standar Nasional
Indonesia 01-3144-1992 Kriteria Uji
Persyaratan Keadaan
Bau normal khas tempe
Warna normal
Rasa normal
Air bb maks 65
Abu bb maks 1,5
Protein bb x Nx6,25 min 20
Cemaran mikroba E coli
maks 10 Salmonella
negative
Sumber: Badan Standarisasi Nasional 1992
2.4. Tempe Satu Kali Perebusan