39
E. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan metode yang telah dikaji pada Bab II, teknik analisis data dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Analisis Data Validasi Ahli Media dan Materi
Analisis data validasi ahli dilakukan dengan mengumpulkan data melalui ahli materi dan ahli media. Skor minimal adalah 1 dan skor
maksimal adalah 5. Data angket berupa skor dihitung kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala 5.
2. Teknik Analisis Data Testability
Analisis testability dilakukan dengan menjalankan tes pada setiap fungsi di dalam komponen perangkat lunak. Hasil tes kemudian
didokumentasikan dalam
test case.
Masing-masing test
case mencantumkan keterangan mengenai suatu fungsi aplikasi apakah
pengujian tersebut dikategorikan lolos atau gagal. Terkait dengan indikator, peneliti menggunakan standar yang ditetapkan oleh Microsoft
dalam program Microsoft Sertification Logo. Tabel 10. Standar Kriteria pada Uji Faktor Kualitas Testability
Kriteria Lolos Kriteria Gagal
1. Setiap fungsi primer yang diuji berjalan konsisten sesuai dengan
keluaran yang diharapkan. 2. Jika ada fungsi pendukung yang
tidak berjalan sesuai keluaran yang diharapkan, tetapi itu bukan
kesalahan yang serius dan tidak berpengaruh pada penggunaan
normal. 1. Setidaknya ada satu fungsi primer
yang diuji tidak berjalan konsisten sesuai
dengan keluaran yang
diharapkan. 2. Terdapat fungsi pendukung yang
tidak berjalan sesuai keluaran yang diharapkan dan itu merupakan
kesalahan yang
serius dan
berpengaruh pada penggunaan
normal.
40
3. Teknik Analisis Data Correctness
Analisis correctness dianalisa dengan menghitung jumlah error tiap thousand lines of code KLOC. Jumlah baris kode dan jumlah error
dalam suatu perangkat lunak dapat dihitung menggunakan plugin yang diinstall pada Eclipse yakni Eclipse Metrics dan FindBugs. Setelah nilai
dari kedua tools telah diperoleh, maka angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus matematika. Berikut rumus untuk menghitung jumlah error
density:
Jumlah error density yang diperoleh dalam pengujian kemudian
dibandingkan dengan standar. Aplikasi akan dinyatakan LOLOS
pengujian jika jumlah error lebih sedikit dari standar yang digunakan.
Sebaliknya, aplikasi dinyatakan GAGAL jika jumlah error melebihi standar
yang digunakan. Standar yang digunakan untuk analisis correctness sebagai berikut :
a. Tabel project size and error density dari Jones. b. Industry Average : 1-25 defect per 1000 lines of code.
c. The Applications Division at Microsoft : 0,5 defect per 1000 lines of code.
d. Harlan Mills : 0,1 defect per 1000 lines of code. e. Team Software Process TSP : 0,06 defect per 1000 lines of code.
Error Density = Err
tot
WPS Keterangan :
Err
tot
= jumlah total error WPS = jumlah baris kode
41
4. Analisis Data Portability