Model Pengembangan Aplikasi dengan Prototyping

8 untuk dikembangkan. Tidak terdapat biaya royalti, biaya keanggotaan, biaya pengujian, dan kontrak yang diperlukan. Pengembang memiliki beberapa pilihan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi berbasis android, salah satunya adalah Eclipse. Eclipse merupakan IDE yang paling populer karena memiliki Android plug-in yang mengambil sumber perangkat lunak langsung dari situs resmi Google untuk memfasilitasi pengembangan Android. Eclipse tersedia gratis, dan pada umumnya telah terpaket menjadi satu dalam bentuk Android SDK Software Development Kit bersama emulator. Emulator berjalan sesuai dengan versi android yang dipilih. Versi-versi android yang pernah dirilis yakni Cupcake 1.5, Donut 1.6, Eclair 2.0- 2.1, Frozen Yoghurt 2.2-2.2.3, Gingerbread 2.3-2.3.7, Honeycomb 3.0-3.2.6, Ice Cream Sandwich 4.0-4.0.4, Jelly Bean 4.1-4.3, dan KitKat 4.4+.

4. Model Pengembangan Aplikasi dengan Prototyping

Prototyping merupakan salah satu model proses yang digunakan pada rekayasa perangkat lunak RPL. Model proses ini termasuk bagian dari model proses evolusioner. Meski demikian, prototyping dapat digunakan sebagai model proses yang berdiri sendiri. Prototyping menggunakan pendekatan mulai dari tahap komunikasi communication, perencanaan secara cepat quick plan, permodelan perancangan secara cepat modeling quick design, pembentukan prototipe construction of prototype dan penyerahan sistem kepada pengguna, penguriman, serta umpan balik deployment, delivery and feedback Agarwal, 2010 : 41- 42. 9 Gambar 1. Model Prototyping Sumber : Buku Software Engineering and Testing Agarwal, 2010 Tahap komunikasi terdiri dari penetapan tujuan keseluruhan perangkat lunak yang akan dikembangakan dan mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan yang diketahui requirement gathering. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak. Proses prototyping selanjutnya adalah melakukan perencanaan dan permodelan dalam bentuk rancangan cepat quick design. Permodelan perancangan merupakan implementasi kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Rancangan tersebut kemudian digunakan untuk memulai konstruksi pembuatan prototipe. Prototipe yang sudah dibentuk selanjutnya diserahkan kepada para stakeholder dan dilakukan evaluasi-evaluasi. 10 Model prototyping menawarkan produk perangkat lunak yang lebih berkualitas dan spesifikasi kebutuhan yang lebih fleksibel. Fleksibilitas menjadi penting karena pada kenyataanya spesifikasi kebutuhan dapat berubah dari rencana awal. Selain itu, kemajuan teknologi terkadang menuntut sistem agar melakukan perubahan sehingga perlu memilih model proses yang mendukung adaptasi. Prototyping juga cocok digunakan untuk produk perangkat lunak dengan sasaran pengguna awam. Berbagai kelebihan yang ditawarkan menjadikan model prototyping ini memiliki nilai lebih untuk digunakan sebagai model pengembangan aplikasi shalat jenazah pada handphone.

5. Objek Multimedia dalam Pengembangan Aplikasi a. Teks