Pembelajaran Praktik Pemesinan CNC

cakupannya lebih sempit. Rumusan standar kompetesni dan kompetensi dasar menggambarkan target yang harus dikuasai peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan belajar atau pembelajaran. Standar Kompetensi dan kompetensi dasar harus benar-benar dikuasai oleh peserta didik agar menjadi bekal penguasan kompetensi kerja di Industri Pemesinan.

4. Relevansi

Relevansi memiliki arti yang berbeda menurut beberapa pendapat para ahli. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Relevansi berarti bersangkut paut, berguna secara langsung, maksudnya adalah ada kaitan atau hubungan. Sedangkan, Green dalam Feriaman, 2009 relevansi ialah sesuatu sifat yang yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi. Dokumen dinilai relevan bila dokumen tersebut mempunyai topik yang sama, atau berhubungan dengan subjek yang diteliti topical relevance. Selain itu, menurut Joan M. Reitz dalam Feriaman Laoli 2009 menyatakan relevance the extent to wich information retrieved in a search of library collection or other resource, such as an online catalog or bibliographic database, is judge by to user to be applicable to about the subject of the query. Berdasarkan teori relevansi di atas, maka relevansi materi pembelajaran ialah adanya kaitan, kecocokan antara materi pembelajaran yang tertuang dalam silabus mata pelajaran Teknik Pemesinan CNC di SMKN 2 Klaten dengan keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh Industri Pemesinan. Relevansi merupaka suatu kriteria keberhasilan SMK, karena relevansi mengukur tingkat kesesuaian antara produk yang dihasilkan oleh SMK dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat maupun perusahaan. Seberapa besar tingkat relevansi dapat dilihat dari kemampuan lulusan untuk memenuhi 14 kebutuhan dunia kerja, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh sewaktu SMK di tingkat yang lebih tinggi.

5. Kurikulum

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, Pasal 1 , Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dapat diartikan sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas hasil pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar Sholeh, 2013:68. Dokumen atau rencana tertulis tersebut berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti pendidikan dengan kurikulum tersebut. Proses pembelajaran praktik maupun teori di SMKN 2 Klaten pada tahun 2015 ini mengacu pada kurikulum 2013, dimana kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang dikeluarkan oleh Pemerintah. a Kurikulum 2013 Mulyasa E., 2014:20 m engemukakan pengertian Kurikulum 2013 yaitu sebagai kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan karakter dan kemampuan melakukan kompetensi tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakn oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Tidak hanya berbasis pada kompetensi, hal penting dalam penerapan Kurikulum 2013 adalah penerapan pendidikan karakter. Menururt Mulyasa 15