Minyak Pelumas Pengaruh Tekanan dan Temperatur Terhadap Kekentalan

21 Apparent Viscosity of Motor Oils at Low Temperature Using the Cold Crancing Simulator , dan hasilnya dilaporkan dalam centipoise cP. Kekentalan diukur dengan metode ini dan telah ditemui hubungannya dengan kecepatan putaran yang diberikan selama pengengkolan temperatur rendah. Tabel 2.3 Derajat kekentalan SAE untuk minyak pelumas mesin SAE J300 Engine Oil Viscosity Clasification. SAE Viscosity Grade Viscosity eP= at temp °C max. Borderline b pumping temp °C mwcos ; ty C ost at 100 °C . min Max 0W 3250 at -30 -35 3,8 - 5W 3250 at -30 -30 3,8 - 10W 3250 at -30 -25 4,1 - 15W 3250 at -30 -20 5,6 - 20W 3250 at -30 -15 5,6 - 25W - -10 9,3 - 20W - - 5,6 9,3 30W - - 9,3 12,5 40W - - 12,5 16,3 50W - - 16,3 21,9 60W - - 21,9 26,1

2.5.3 Minyak Pelumas

Multigrade Minyak pelumas multigrade sering menimbulkan keraguan. Pada dasarnya jenis ini merupakan salah satu yang mempunyai indeks kekentalan yang bersesuaian dengan persyaratan pada 100 °C dan -18 °C . Universitas Sumatera Utara 22 Tabe1 2.4 Klasifikasi Multigarde SAE Crankcase OH Viscosity Nomor SAE Ganda Indeks Kekentalan 10W30 145 10W40 169 10W50 190 20W40 113 20W50 133 Minyak pelumas mesin otomotif diklasifikasikan oleh SAE seperti tercantum pada tabel 2.4. Tabel 2.4 khusus menunjukkan kekentalan minyak pelumas multigrade. Ternyata bahwa minyak pelumas jenis ini mempunyai indeks kekntalan yang tinggi. Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa nomor SAE yang diikuti dengan letter W Winter ditunjukkan sebagai minyak pelumas yang dimaksudkan untuk kemudahan dalam menghidupkan mesin selama kondisi cuaca dingin. Misalnya SAE 20W50, artinya bahkan pada saat musim dingin atau pada pagi hari saat bukan musim dingin nilai kekentalannya akan sama seperti SAE 20, dan pada saat udara panas kondisi operasi atau bukan musim dingin kekentalan maksimalnya adalah akan sama seperti SAE 50. Minyak pelumas multigrade pada awalnya dibuat khusus untuk daerah yang memiliki empat musim iklim dalam satu tahun, termasuk didalamnya musim dingin, agar memudahkan pemilihan minyak pelumas untuk pengoperasian mesin pada keempat musim tersebut. Namun dalam perkembangannya penggunaan minyak pelumas multigrade tidak hanya digunakan pada wilayah Universitas Sumatera Utara 23 yang memiliki musim dingin, tetapi juga yang beriklim tropis, sehingga sering menimbulkan keragu-raguan bagi pengguna. Secara teori minyak pelumas SAE 20W50 tersebut dapat diaplikasikandigunakan pada sistem yang memerlukan minyak pelumas SAE 20, SAE 30, SAE 40 dan SAE 50.

2.5.4 Pengaruh Tekanan dan Temperatur Terhadap Kekentalan

Tekanan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kekentalan pelumas. Hal ini sangat penting dalam pelumasan tipe elastohidrodinamis dan bidang hidrolika. Minyak pelumas yang menunjukkan perubahan kekentalan yang besar terhadap temperatur juga akan menunjukkan perubahan yang besar dengan perubahan tekanan. Persamaan Baru memberikan solusi hubungan kekentalan dan tekanan, yaitu: .. . 2.4 sumber: Literatur 1, bab 4, ha129 Dimana µ o . dan e αp adalah kekentalan masing-masing pada tekanan p dan tekanan atmosfir, adalah koefisien tekanan untuk kekentalan. Koefisien tekanan untuk kekentalan untuk minyak pelumas yang memiliki indeks viskositas rendah dan menengah iebih tinggi daripada untuk minyak pelumas dengan indeks viskositas tinggi. Persamaan kekentalan-tekanan Roeland merupakan persamaan alternatif untuk menentukan kekentalan minyak pelumas terhadap perubahan tekanan yang dinyatakan dengan: Log 1,200+1og µ = log 1,200 + log µ + z log 2.5 Universitas Sumatera Utara 24 Dimana: µ = kekentalan pada tekanan pcP µ = kekentalan dalam tekanan atmosfer z = konstanta yang harganya bergantung pada jenis minyak pelumas Sumber: Analisa Karakteristik bantalan luncur terhadap minyak pelumasTugas Sarjana, Departemen Teknik Mesin USU . Gambar. 2.4 Pengaruh tekanan terhadap , persamaan Barus dan Persamaan Roeland Temperatur memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kekentalan minyak pelumas. Pada temperatur rendah molekul-molekul pada cairan sangat rapat sekali satu sama lain; dengan kata lain volume bebas terbatas. Pada daerah ini tahanan cairan untuk mengalir kekentalan bergantung secara kritis pada ukuran, bentuk dan fleksibilitas dari molekul-molekul dan gaya tarik molekul molekul tersebut. Pada temperatur tinggi volume bebas bertambah, kekentalan fluida turun dan ukuran, bentuk, molekul-molekul dan sebagainya tidak begitu penting. Universitas Sumatera Utara 25 Persamaan Roeland, Blok dan Vlugter memberikan hubungan antara kekentalan minyak pelumas dengan temperatur, dinyatakan sebagai berikut: Log 1,200+1og µ =log b - S log 2.6 sumber: Literatur I, bah 4, ha1.36 Dimana : µ = kekentalan cP t = temperatur ° C sumber: Lubrication and Reliability Handbook, by M.J.Neale. Gambar 2.5 pengaruh tempratur terhadap minyak pelumas pada tekanan atmosfer.

2.6 PengukuranPengujian Kekentalan Minyak Pelumas