11
2.4.4 Pelumasan Tekanan
Ekstrim
Pelumasan tekanan ekstrim mengacu pada kondisi apabila kontak yang terjadi di bawah pengaruh kerja paling hebatekstrim, seperti pada pemotongan
logam atau roda gigi yang mengalami beban kejut, sehingga aditif tekanan ekstrim EP additive digunakan untuk melumasi. EP Extreem Pressure additive
ini merupakan sennyawa minyak yang dapat larut dan biasanya mengandung zat belerang, chlorin atau fosfor yang bereaksi dengan permukaan bantalan pada
temperatur tinggi yang timbul dimana lapisan tipis minyak pelumas pecah, membentuk zat lapisan tipis yang titik cairnya tinggi antara permukaanpermukaan
yang berkontak.
2.4.5 Pelumasan Padat
Pelumasan padat Solid Lubrication adalah sistem pelumasan dimana diantara permukaan kontak saling melumasi sendiri oleh bahan padat yang dilapisi
dan kadang menyatu pada elemen tersebut. Pelumasan padat dapat dipahami misalnya pada sebuah contoh, misalnya
debu pasir dan kerikil pada permukaan jalan dapat menyebabkan kendaraan tergelincir karena debu, pasir dan kerikil mengurangi gesekan antara ban dan
permukaan jalan. Teknisnya, debu, pasir dan kerikil tersebut bertindak sebagai pelumas, namun tentu saja tidak ada yang merekomendasikan debu, pasir dan
kerikil sebagai pelumas padat pada elemen mesin. Walaupun telah banyak dikembangkan bahan inorganik untuk pelumasan
padat, seperti misalnya mica, talc, dan chalk namun sangat sedikit yang digunakan secara umum untuk permesinan. Bahan-bahan yang umum dan paling banyak
Universitas Sumatera Utara
12 digunakan sebagai pelumas padat adalah grafit dan molybdenum disulfida dan
PTFE Polytetrafluoroethylene teflon. Adapun karakterisitik bahan yang baik digunakan sebagai pelumas padat
adalah sebagai berikut: • Mempunyai koefisien gesek rendah namun konstan dan terkendali.
• Memiliki stabilitas kimia yang baik sepanjang temperatur yang diperlukan. • Tidak memiliki kecenderungan untuk merusak permukaan bantalan.
• Lebih diutamakan yang memiliki daya adhesi yang kuat terhadap
permukaan bantalan, sehingga tidak mudah hilangaus dari permukaan bantalan.
• Memiliki daya tahan terhadap keausan dan umur yang relatif panjang. • Mudah diaplikasikan pada permukaan yang bergesekan terutama bantalan.
• Tidak beracun dan ekonomis. Bahan inorganik seperti grafit dan molybdenum disulfida memiliki sifat
mampu membentuk lapisan tipis pada permukaan logam yang bergeser dengan mudah dan menahan penetrasi oleh permukaan-permukaan yang bergesek.
Senyawa-senyawa demikian dapat digunakan sendiri-sendiri atau disuspensikan dalam tempat cairan atau minyak gemuk. Jenis plastikpolimer seperti PTFE dapat
digunakan sebagai permukaan bantalan yang dalam penggunaan tidakmenggunakan atau membutuhkan pelumasan lanjutan ataupun lainnya.
Universitas Sumatera Utara
13
Tabe1 2.1 Bahan yang digunakan sebagai pelumas. Kelompok Bahan
Nama Bahan
Layer-lattice compounds Molybdenum disulphide
Tungsten diselenide Niobium diselenide
Calcium fluoride Graphite
Tungsten disulphide Tantalum disulphide
Graphite fluoride
Polymers PTFE
PTFCE PVF2
FEP PEEK
Nylon Acetal
Polyimide Polyphenylene sulphide
Metals Lead
Gold Tin
Silver Indium
Other Inorganics Molybdic oxide
Lead monoxide Boron trioxide
Boron nitride sumber : Lubrication and Lubricant Selection :A Practical Guide, Third Edition
by A.R Lansdow
2.4.6 Pelumasan Hidrostatis