Pengertian Makanan Kontinental Soup

35 c Special Soup Merupakan soup yang terbuat dari bahan yang terbuat dari bahan yang khususistimewa dan cara pengolahan yang khususistimewa pula. Disebut spesialistimewa karena tidak bisa digolongkan ke dalam clear soup maupun Thick Soup. Yang termasuk sup istimewa yaitu : 1 Chowders 2 Cold Soup 3 Soup Made from Fruits 4 Wine Soup d National Soup Merupakan soup yang terbuat dari bahan yang khusus, cara pengolahan yang khusus dan berasal dari suatu negara. Contohnya: 1 Minestrone dari Italia 2 Gaspacho Andaluzz dari Spanyol 3 Mulligatowny dari India 4 Scoth Mutton Broth dari Scotlandia 5 Onion Soup dari Perancis 6 Borsch dari Rusia 36

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang mendukung berhasilnya pembelajaran dengan video yaitu: 1. Penelitian Riya Agustina 2009 yang berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran Pengolahan Cake Dengan Substitusi Labu Kuning Pada Mata Pelajaran Pengolahan Kue dan Roti Di SMK N 2 Godean Yogyakarta” menunjukkan bahwa tingkat validasi video pembelajaran pengolahan cake dengan substitusi labu kuning berdasarkan ahli media, materi dan guru adalah valid dan layak, uji coba video pada kategori sangat layak sebesar 16,67 dan kategori layak sebesar 83,33. 2. Penelitian Septi Widiastuti 2011 yang berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran Pewarnaan Serat Daun Suji Dengan Zat Warna Alam Untuk Siswa SMK N 5 Yogyakarta” menunjukkan bahwa 80 peserta didik telah mencapai nilai minimal batas kriteria ketuntasan minimal 70. Yaitu 96 peserta didik mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dan telah dinyatakan tuntas dan 4 masih mendapat nilai kurang dari 70. 3. Penelitian Betri Cahyani 2006 yang berjudul “ Pengaruh Video Compact Disc VCD Terhadap Pengusaan Materi Topik Tahapan Pelaksanaan Pelayanaan Restoran Pada Siswa Kelas 1 SMK N 1 Sewon Bantul Yogyakarta” menunjukkan bahwa minat belajar kelompok eksperimen dengan rerata sebesar 75,412 lebih tinggi dari pada kelompok kontrol sebesar 72,118. Penguasaan keterampilan siswa setelah pembelajaran 37 dengan menggunakan VCD pada kelompok eksperimen lebih tinggi yaitu dengan rerata keterampilan sebesar 77,631.

C. Kerangka Berfikir

Upaya peningkatan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tangung jawab seorang guru. Karena guru yang berhadapan langsung untuk membina para siswa di sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan suatu kegiatan instruksional diklat atau kegiatan pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang guru dapat merencanakan program pengajaran, mengolah informasi yang relevan menjadi materi diklat, menjabarkan program yang disusun menjadi tujuan instruksional diklat, menyampaikan materi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, dan mengevaluasi hasil kegiatan instruksional diklat tersebut. Hal tersebut tidak terlepas dari media bantu mengajar yang digunakan oleh seorang guru. Pada penelitian ini akan dibuat pengembangan media video pembelajaran untuk kompetensi mengolah soup kontinental. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya kemudian ide untuk mengembangkan media pembelajaran muncul. Berikut adalah bagan yg menggambarkan kerangka berfikir penelitian ini : 38 Gambar 2. Kerangka berfikir peneliti Latar Belakang Identifikasi Masalah Ide mengembangakn media pembelajaran Pengembangan media pembelajaran Flowchart Storyboard Skrip Tahap pra produksi Tahap produksi Tahap pasca produksi Shooting Rec. Audio Editing Mixing Mastering Video pembelajaran yang sudah dikembangkan Validasi dan revisi Video pembelajaran yang layak untuk digunakan Uji kelayakan 39 Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka akan diadakan penelitian tentang Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X Pada Kompetensi Mengolah Soup Kontinental Di SMK N 2 Godean. Video pembelajaran ini dibuat menarik, interaktif, dan menggugah rasa ingin tahu sehingga akan mampu memotivasi peserta didik agar dapat belajar lebih efektif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan menurut Alessi Trollip. Stephen M. Alessi Stanley R. Trollip 2001 menawarkan model desain dan pengembangan multimedia pembelajaran yang terdiri dari 3 tiga tahap yang sudah dimodifikasi : 1. Planning perencanaan, meliputi : a menentukan kebutuhan dan tujuan, b mengumpulkan sumber, c menghasilkan gagasan. 2. Design tujuan, meliputi : a membuat flowchart, b membuat storyboards secara tertulis, c mempersiapkan skrip. 3. Development pengembangan, meliputi : a memproduksi audio dan video, b memprogram materi, c menyiapkan komponen pendukung, d mengevaluasi dan meninjau kembali pengujian dan pengesahan.