27
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Kamaltex yang berlokasi di Dusun Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Pemilihan ini
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1.
PT Kamaltex merupakan salah satu perusahaan pemintalan benang di Kabupaten Semarang yang sudah lama berdiri dan masih bertahan hingga
sekarang dengan jumlah karyawan mencapai 700 orang. 2.
Data-data yang peneliti perlukan tersediakan sehingga memudahkan untuk menyelesaikan penelitian ini.
3.3. Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan satu kasus. Dengan demikian subyek penelitian ini dapat dikategorikan dalam
beberapa kategori, yaitu: 1.
Kepala HRD
Human Resources Development
PT Kamaltex 2.
Karyawan HRD
Human Resources Development
PT Kamaltex 3.
Karyawan yang bekerja di PT Kamaltex 4.
Karyawan yang mengundurkan diri
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
Mengingat bahwa penelitian ini penelitian Kualitatif – Studi Kasus, data
yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data kualitatif, meski demikian dalam penelitian ini juga terdapat data kuantitatif sebagai data
28 pendukung. Supaya data dapat tervalidasi dengan trianggulasi, sumber data dalam
penelitian ini akan dicari dari HRD
Human Resources Development
PT Kamaltex dan karyawan PT Kamaltex yang telah mengundurkan diri. Teknik
pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Masing-masing teknik ini akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Wawancara
Kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. Maksud
mengadakan wawancara, seperti yang ditegaskan Lincoln dan Guba, antara lain:
“
Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain
kebulatan; merekontruksi
kebulatan-kebulatan demikian
sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan- kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa
yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia
maupun bukan manusia triangulasi; dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan
oleh peneliti sebagai pengecekan anggota
”
.
33
Wawancara digunakan untuk menggali data secara mendalam tentang seleksi penerimaan karyawan dan penempatan karyawan PT Kamaltex menurut
persepsi responden dalam hal ini proses rekruitment PT Kamaltex, proses penempatan karyawan PT Kamaltex, hasil seleksi dan penyebab pengunduran
33
Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif
. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 186.
29 diri karyawan PT Kamaltex. Pihak yang diwawancara guna penggalian data ini
antara lain: a.
Kepala HRD
Human Research Development
PT Kamaltex: 1.
Kebijakan-kebijakan proses seleksi dan penempatan 2.
Data umum PT Kamaltex, ,meliputi sejarah berdiri dan perkembangannya, tugas dan fungsi lembaga, serta kondisi ketenagaan
PT Kamaltex. b.
Karyawan HRD
Human Research Development:
1. SOP
Standart Operational Prosedure
rekrutmen PT Kamaltex 2.
Proses seleksi 3.
Hasil seleksi 4.
Proses penempatan kerja 5.
SOP
Standart Operational Prosedure
Kerja 6.
Penyebab karyawan mengundurkan diri c.
Karyawan yang masih bekerja di PT Kamaltex: 1.
Proses seleksi apa yang dulu dijalani 2.
Penempatan kerja d.
Karyawan yang mengudurkan diri: 1. Proses seleksi yang dulu dijalani
2. Penempatan kerja 3. Alasan mengundurkan diri
Peneliti menggunakan pedoman umum wawancara sebagai kerangka konseptual untuk mengangkat permasalahan penelitian. Kerangka tersebut
30 disusun sebelum wawancara dilakukan, dengan mempertimbangkan beberapa
keseluruhan aspek yang diduga akan diperoleh dari responden. Namun demikian pertanyaan-pertanyaan peneliti tersebut tidak menutup kemungkinan
berkembang di lapangan, disesuaikan dengan keadaan responden. Urutan pertanyaan yang tidak dilaksanankan pada saat itu, dapat ditanyakan pada
kesempatan lain secara mendalam. Jadi, walaupun data daftar wawancara dalam pelaksanaannya tidak harus terikat ketat pada pedoman wawancara.
2. Observasi
Dalam penelitian kualitatif pengamatanobservasi dimanfaatkan sebesar- besarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln:
“
pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung; kedua, teknik pengamatan
juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang
terjadi pada keadaan sebenarnya; ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; keempat,
sering terjadi ada keraguan pada peneliti jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias;
kelima, teknik pengamatan memeungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit; keenam, dalam kasus-
kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat
bermanfaat.”
34
Nasution menyatakan bahwa “observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan”.
35
Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
34
Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif
. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 174.
35
Nasution dalam Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta. Hal: 64.
31 Menurut Patton, dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah
sebagai berikut: “
1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh
2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,
sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau
discovery
3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang
atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena
itu tidak akan terungkap dalam wawancara. 4.
Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang
diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya
mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan- kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang
diteliti.”
36
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat keadaan atau situasi nyata dari kasus yang diamati, artinya peneliti melakukan
pengamatan langsung dalam proses seleksi penerimaan karyawan dan penempatan kerja karyawan PT Kamaltex. Observasi ini dimaksudkan
untuk mendapatkan data yang akurat, faktual, dan sesuai dengan konteksnya, yaitu:
36
Patton dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 67.
32 1.
Lokasi atau tempat diadakannya proses seleksi dan proses penempatan
2. Tahap-tahap dalam proses seleksi penerimaan karyawan PT
Kamaltex dan proses penempatan kerja karyawan PT Kamlatex 3.
Kegiatan atau aktivitas kerja para karyawan PT Kamaltex. Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi terus
terang atau tersamar. Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang
melakukan penelitian. Jadi, mereka yang diteliti mengetahui dari sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat
peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang
masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena
dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Guba dan Licoln alasan
menggunakan dokumen dan record adalah: “
1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber
yang stabil, kaya, dan mendorong 2.
Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian
33
3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif
karena sifatnya yang alami, sesuai dengan konteks, lahir da n berada dalam konteks
4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi
dokumen harus dicari dan ditemukan 5.
Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi
6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih
memperluas tubuh pengetahuan terhadan sesuatu yang
diselidiki”.
37
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. ”Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya
-karya monumental
dari seseorang”.
38
Dokumetasi digunakan untuk mempelajari dokumen yang ada di HRD
Human Resources Development
terkait dengan rekruitmen dan pengunduran diri karyawan.
4. Triangulasi
”
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
”.
39
Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan- perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
37
Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif
. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 217.
38
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 82.
39
Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hal: 330.
34 mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat men-
rescheck
temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan:
a. mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
b. mengeceknya dengan berbagai sumber data
c. memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat
dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik.
“
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapat
kan data dari sumber yang sama.”
40
I Sumber data dalam penelitian ini ialah HRD
Human Resources Development
PT Kamaltex dan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
3.5. Sampling
Tehnik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan yang nonkualitatif. Selain itu, dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan
faktor-faktor kontekstual. “
Jadi, maksud dari sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunanya constructions
”
41
.
40
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 83.
41
Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hal: 224.
35 Tehnik sampling dalam penelitian ini adalah
Snowball dan Purposive Sampling
. “
Snowball Sampling adalah tehnik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar
”
42
. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu
memberikan data yang lengkap, sehingga mencari orang lain lagi yang dapat digunakan untuk sumber data.
“Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”.
43
Adapun masalah penelitian di sini adalah bagaimanakah proses seleksi yang dilakukan PT
Kamaltex. Dengan demikian sampel dari penelitian ini adalah HRD
Human Resources Development
PT Kamlatex, karyawan produksi PT Kamaltex, dan karyawan yang mengundurkan diri.
3.6. Teknik Analisis Data