gender. Manifestasi gender ini tidak dapat dipisah-pisah karena saling berkaitan dan berhubungan, saling mempengaruhi secara dialektis Fakih, 1996:12-13.
2.6. Representasi
Menurut Marcel Danesi dalam bukunya pesan, tanda, dan makna yang mengatakan bahwa kapasitas otak untuk memproduksi dan memahami tanda
disebut semiosis, sementara aktivitas membentuk ilmu-pengetahuan yang dimungkinkan kapasitas otak untuk dilakukan oleh semua manusia disebut
Representasi.
Representasi dapat didefinisikan lebih jelasnya sebagai penggunaan tanda gambar, bunyi, dan lain-lain untuk menghubungkan,
menggambarkan, memotret, atau memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu. Dengan kata lain,
proses menaruh X dan Y secara bersamaan itu sendiri. Menentukan makna X = Y bukanlah pekerjaan yang mudah. Maksud dari pembuat bentuk, konteks
sejarah dan sosial saat representasi dibuat, tujuan pembuatannya, dan sebagainya, merupakan faktor kompleks yang masuk dalam sebuah lukisan.
Sebenarnya, salah satu dari pelbagai tujuan utama semiotika adalah untuk mempelajari faktor-faktor tersebut. Charles pierce menyebut bentuk fisik aktual
dari re presentasi X, sebagai representamen secara literal berarti “yang
merepresentasikan”; pierce mengistilahkan Y yang dirujuknya sebagai objek representasi; dan menyebut makna atau makna-makna yang dapat diektraksi dari
representasi X=Y sebagai interpretan. Keseluruhan proses menentukan makna representamen, tentu saja, disebut interpretasi.
Sebagai contoh untuk hal-hal yang ditimbulkan representasi, perhatikan
seks
, sebagai sebuah objek.
Seks
adalah sesuatu yang hadir di dunia sebagai fenomenon biologis dan emosional. Sekarang, sebagai objek,
seks
dapat direpresentasikan secara literal “presentasikan kembali” dalam bentuk fisik
tertentu. Misal dalam budaya kita, representasi umum
seks
meliputi: 1 foto dua orang yang sedang berciuman secara romantis; 2 puisi yang menggambarkan
pelbagai aspek emosional
seks
atau; 3 film erotis yang menggambarkan aspek seks yang lebih fisik. Danesi, 2004: 25
Repsentasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia : dialog, tulisan, video, film,
fotografi,dst. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui bahasa. Lewat bahasa simbol-simbol dan tanda tertulis, lisan, atau gambar tersebut
itulah seseorang yang dapat mengungkapkan pikiran, konsep, dan ide-ide. Juliastuti, 2000: 1.
Istilah representasi itu sendiri menunjuk pada bagaimana seseorang, satu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan dalam produk media.
Pertama
, apakah seseorang atau kelompok atau gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya. Kata „semestinya‟ ini mengacu pada apakah seseorang
atau kelompok itu diberitakan apa adanya atau diburukkan. Penggambaran yang tampil bisa jadi adalah penggambaran yang buruk dan cenderung memarjinalkan
seseorang atau kelompok tertentu.
Kedua,
bagaimanakah representasi itu ditampilkan, hal tersebut bisa diketahui melalui penggunaan kata, kalimat,
aksentuasi Eriyanto, 2001:113. Menurut Stuart Hall, representasi adalah proses sosial dari
representing.
Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk pemaknaan suatu
tanda. Representasi juga bisa merupakan proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrakdalam bentuk konkret. Representasi adalah konsep yang
digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia yaitu, dialog, tulisan, video, film, fotografi. Representasi adalah
produksi makna melalui bahasa Hall, 1997. Isi atau makna dari sebuah film dapat dikatakan merepresentasikan suatu realita yang terjadi karena menurut
Fiske representasi itu merujuk pada proses yang dengannya realitas disampaikan dalam komunikasi, via kata-kata, bunyi dan kombinasinya Fiske, 2004 : 282
2.7. Representasi Perempuan dalam Media