Penerapan Kajian Teori n

27 utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar yang direncanakan sesuai dengan kenyataan. Untuk itu maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang hadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diperbaiki. c. Proses pengawasan Dalam pengawasan manajeman terdapat proses yang runtun agar dan terencana dijelaskan oleh M. Manullang 2004:184 untuk mempermudah dalam mewujudkan tujuan, pengawasan harus melalui beberapa urutan pelaksanaan yang terdiri dari: 1 Menetapkan alat ukur Alat penilai atau standar bagi hasil pekerjaan bawahan, pada umumnya terdapat baik pada rencana keseluruhan maupun pada rencana-rencana bagian. Dengan kata lain dalam rencana pada umumnya terdapat standar bagi pelaksanaan pekerjaan. Agar alat penilai itu dapat diketahui benar oleh bawahan maka, alat penilai itu harus dikemukakan, dijelaskan kepada bawahan. Dengan demikian atasan dan bawahan bekerja dalam menetapkan apa yang menjadi standar hasil pekerjaan bawahan tersebut. 2 Mengadakan penilaian Dengan menilai dimaksudkan membandingkan hasil pekerjaan bawahan dengan alat ukur standar yang sudah ditentukan. Jadi pimpinan membandingkan hasil 28 pekerjaan bawahan dengan standar sehingga dengan perbandingan itu dapat dipastikan terdapat atau tidaknya penyimpangan 3 Mengadakan tindakan perbaikan Dengan adanya tindakan perbaikan diartikan bahwa tidakan yang diambil untuk menyesuaian hasil pekerjaan nyata yang menyimpang agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya. Tindakan perbaikan tidak serta merta dapat menyesuaikan hasil yang sebenarnya dengan standar. Maka dari itu, perlu adanya laporan-laporan sehingga dapat segera diketahui apabila terjadi penyimpangan, serta dengan tindakan perbaikan yang akan diambil,pelaksanaan pekerjaan seluruhnya dapat diselamatkan sesuai dengan standar.

8. Fasilitas K3

Dalam Kamus Bahasa Indonesia istilah fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi. Dalam hal penerapan K3, fasilitas yang digunakan berupa alat pelindung diri APD. Pengertian APD adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya- bahaya kecelakaan Suma’mur, 1991. APD berfungsi melindungi pekerja dari bahaya-bahaya yang mungkin menimpanya sewaktu menjalankan pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan APD yaitu jenis pekerjaan, resiko bahaya kecelakaan, tempat, bahan, dan waktu. Adapun syarat-syarat alat pelindung diri yang baik yaitu nyaman di pakai, tidak mengganggu proses pekerjaan, memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahaya, memberikan rasa aman, nyaman terhadap pemakai, dan praktismudah di 29 pakai. Suma’mur 1991 menggolongkan alat pelindung diri menurut bagian tubuh yang dilindunginya ke dalam 8 golongan yaitu: a. Alat Pelindung Kepala Tujuan dari penggunaan alat ini adalah melindungi kepala dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau keras yang menyebabkan luka tergores, terpotong, tertusuk, terpukul oleh benda jatuh, melayang dan meluncur, juga melindungi kepala dari panas radiasi, sengatan arus listrik, api, percikan bahan-bahan kimiakorosif dan mencegah rambut rontok dengan bagian mesin yang berputar Jenisnya berupa topi pengaman yang terbuat dari plastik, fiberglass, bakelite. b. Alat Pelindung Mata Masalah pencegahan yang paling sulit adalah kecelakaan pada mata, oleh karena biasanya tenaga kerja menolak untuk memakai pengaman yang dianggapnya mengganggu dan tidak enak dipakai. Kaca mata pengaman diperlukan untuk melindungi mata dari kemungkinan kontak dengan bahaya karena percikan atau kemasukan debu, gas, uap, cairan korosif partikel melayang, atau kena radiasi gelombang elektromagnetik. c. Alat Pelindung Muka Alat Pelindung Muka digunakan untuk mencegah terkenanya muka oleh partikel-partikel yang dapat melukai muka seperti terkena percikan logam pada saat melakukan pengelasan. Alat pelindung muka sekaligus pula dapat melindungi mata. Alat pelindung muka yang biasa digunakan berupa tameng muka atau perisai muka seperti goggles, helm pengelas dan topi penutup.