Kreatif Afektif Pendekatan PAIKEM

sudah menanamkan hal ini dipikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan target waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun pendekatan pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri, artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik, dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbang fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental sehingga mampu membangun rasa percaya diri siswa. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pembelajaran.

3. Kreatif

Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreatifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervareasi, 32 yang artinya pembelajaran ini menuntut guru merangsang kreativitas siswa baik dalam mengembangkan kecakapan berfikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. 32 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru..., hal. 324 Siswa dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berfikir kreatif dan mewujudkannya dalam bentuk hasil karya baru.

4. Afektif

Pembelajaran afektif yaitu pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa untuk membentuk kompetensi siwa serta mengantarkan mereka ketujuan yang ingin dicapai secara optimal, yang artinya pembelajaran ini menuntut keterlibatan siswa secara aktif karena mereka merupakan pusat kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Siswa harus didorong untuk menafsirkan informasi yang disajikan oleh guru sampai informasi tersebut dapat diterima oleh akal sehat. Hal ini memerlukan proses pertukaran pikiran, diskusi, dan perdebatan dalam rangka pencapaian pemahaman yang sama terhadap materi standar yang harus dikuasai siswa. Menurut Kenneth D. More, ada 7 langkah dalam mengimplementasikan pembelajaran afektif, yaitu : 1 perencanaan, 2 kompetensi, 3 pemaparan perencanaan pembelajaran kepada siswa, 4 proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi multistrategi, 5 evaluasi, 6 menutup proses pembelajaran, 7 tindak lanjut follow up. Proses pelaksanaan pembelajaran afektif dilakukan melalui prosedur sebagai berikut : 1 melakukan apersepsi, 2 melakukan eksplorasi, 3 melakukan konsolidasi pembelajaran, dan 4 melakukan penilaian. Untuk menciptakan pembelajaran yang afektif, guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu : 1 pengelolaan tempat belajar, 2 pengelolaan siswa, 3 pengelolaan kegiatan pembelajaran, 4 pengolalaan materi pelajaran, dan 5 pengelolaan media dan sumber belajar.

5. Menyenangkan

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan PAIKEM Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Himpunan Pada Siswa Kelas VII-A MTsN Langkapan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

Penerapan Pendekatan PAIKEM Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Himpunan Pada Siswa Kelas VII-A MTsN Langkapan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 3 15

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 12

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 23

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 57

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENERAPAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 3 2

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DENGAN MODEL NCTM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA MTs MUHAMMADIYAH WATULIMO KELAS VII PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5