Latar Belakang skripsi bilangan bulat\BAB I

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era kemajuan teknologi di abad moderen ini, komputer merupakan sarana penunjang aktifitas manusia di dalam bekerja dan berusaha demi tercapainya hasil kerja yang optimal efisien, efektif, dan ekonomis. Di dunia pendidikan misalnya, seiring dengan kemajuan teknologi komputer, banyak aktifitas pendidikan yang telah menggunakan teknologi ini. Proses pengolahan nilai siswa, pembuatan modul pembelajaran, demonstrasi materi belajarkuliah, dan proses penerimaan siswa merupakan contoh-contoh aktifitas pendidikan yang akhir-akhir ini telah menggunakan teknologi komputer. Oleh karena itu, bila sumber daya manusia yang ada di setiap jenjang pendidikan tidak mempersiapkan diri sedini mungkin terhadap pemanfaatan teknologi komputer, maka mereka akan mengalami kesulitan di dalam mencapai visi dan misi pendidikan. Sebagai satu contoh kasus dapat dikemukakan yaitu bahwa penilaian terhadap suatu hasil belajar berfungsi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Sementara itu, di dalam proses penilaian suatu hasil belajar tersebut salah satunya adalah proses perhitungan pada nilai siswa. Suatu masalah akan sangat lamban jika pekerjaan tersebut masih menggunakan kalkulator biasa non scientifict dan ditulis dengan tangan di atas kertas. Bila hal ini tetap dipertahankan dalam 1 suatu sistem pendidikan maka akan berdampak terhambatnya aktivitas lain yang terkait langsung maupun tidak langsung. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemampuan berfikir siswa. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar dan membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu: 1 memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah Depdiknas, 2006. Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan seperti perbaikan buku paket, penyempurnaan kurikulum, dengan meningkatkan kemampuan guru melalui penataran. Meskipun demikian, hasil belajar siswa masih rendah khususnya pada pelajaran matematika. Hal ini merupakan masalah bagi pengajar untuk memilih metode mengajar yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar sehingga menimbulkan minat dan motivasi bagi siswa untuk berprestasi yang juga akan mendukung terhadap hasil belajar matematika. Agar pembelajaran menjadi menarik dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep Bilangan Bulat menjadi meningkat, maka perlu adanya variasi strategi pembelajaran, penguasaan materi, sarana dan prasarana sekolah harus memadai dan adanya dukungan dari semua pihak yang terkait dengan pendidikan di sekolah. Untuk mengatasi permasalahan diatas diperlukan strategi pembelajaran yang nantinya mampu meningkatkan efektifitas siswa dalam belajar dan mampu memberikan nuansa baru bagi guru dalam mengajar, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Maka peneliti hendak memberikan alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut, dan sebagai alternatif adalah dengan penerapan strategi Think-Talk-Writen TTW. Srtategi pembelajaran Think-Talk-Writen TTW menjadi pilihan penelitian ini karena strategi Think-Talk-Writen TTW merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran yang paling sederhana, sehingga cocok bagi guru yang baru mulai menggunakan strategi pembelajaran. Disamping itu, pembelajaran Think-Talk-Writen TTW melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, berinteraksi dengan siswa lain, dan belajar bersama dengan siswa- siswa dengan latar belakang berbeda. Dalam pembelajaran Think-Talk-Writen TTW siswa belajar dalam kelompok kecil yang bersifat heterogen dari segi gender, etnis, dan kemampuan akademik untuk saling membantu satu sama lain dalam tujuan bersama. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba untuk mengatasinya dengan cara menerapkan penerapan strategi Think-Talk-Writen TTW dengan menggunakan media komputer sebagai media pembelajaran. Komputer bisa menghadirkan benda-benda untuk dijadikan contoh dalam bentuk gambar atau animasi yang lebih menarik dan berkesan, sehingga pembelajaran bisa dirasakan siswa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu media pembelajaran bisa mempercepat proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media komputer dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu dan pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang sesuatu, yang diajarkan selangkah demi selangkah Kardi dan Nur, 2000. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dapat menjadikan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif menjadi lebih menarik dan berkesan, sehingga pengalaman belajar dirasakan siswa lebih konkrit. Selain itu, Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran bisa memudahkan guru dalam menyampaikan materi, dan mempermudah siswa untuk menyerap apa yang disampaikan guru. Media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Sadiman, 1996. Kenyataan yang terjadi di SMPN 1 Proppo Pamekasan masih menerapkan metode pembelajaran konvensional. Ini terlihat dari siswa yang enggan bertanya pada Guru, kurang keseriusan siswa dalam mengerjakan soal Matematika, dan prestasi belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Matematika. Ini terbukti dari ketidak tuntasan belajar siswa yang terlihat dari KKM yang ditentukan oleh sekolah. Hal itulah yang menjadikan alasan penulis memilih penerapan strategi Think-Talk-Writen TTW dengan menggunakan media komputer pada pokok bahasan Bilangan Bulat kelas VII SMPN 1 Proppo tahun pelajarn 2013-2014. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengadakan penelitian tentang “ PENERAPAN STRATEGI THINK-TALK-WRITEN TTW DENGAN MEGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT KELAS VII SMPN 1 PROPPO PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014”

B. Permasalahan 1.