Anggaran Kas Sebagai Alat Pengawasan

650 670 Produktif Beban Lain-Lain Beban Non Operasional 1.142.368.000,00 14.920.626.000,00 Operasional Sumber : Pelaksana Akuntansi dan Laporan Anggaran kas yang menunjukkan angka yang terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Apabila hal ini terjadi, maka seluruh rencana mungkin perlu diperbaiki. Selain itu, anggaran dapat mengetahui dan mengatasi dengan segera apabila telah terjadi penyimpangan. Dan pada akhirnya realisasi dari anggaran inilah yang akan menjadi pedoman untuk menyusun anggaran tahun yang akan datang.

E. Anggaran Kas Sebagai Alat Pengawasan

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Dengan adanya anggaran kas, maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi dan sistem informasi yang lainya akan menjadi realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Universitas Sumatera Utara Perbedaan anggaran dengan realisasi anggaran disebut dengan varians atau selisih penyimpangan. Penyimpangan yang akan terjadi dapat dibedakan menjadi dua kemungkinan : 1. Penyimpangan yang menguntungkan favouriable varians, yaitu standard cost lebih besar dari aktual. 2. Penyimpangan yang merugikan unfavouriable varians, yaitu standard cost yang lebih kecil dari aktual cost. Pengawasan atau pengendalian menurut Supriyono 2001 : 7 adalah “Proses yang digunakan oleh manajemen agar para pelaksana bekerja dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau tujuan bagian organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.” Pengawasan adalah fungsi kedua dari seorang pemimpin setelah perencanaan. Pengawasan hanya mengikuti perencanaan yang telah ditentukan. Perencanaan yang baik sekalipun tanpa pengawasan atau pengendalian yang baik akan sia-sia. Dalam hal ini tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat padahal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan. Untuk mengawasi kegiatan operasionalnya, PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda setiap periode anggaran kas-nya melakukan perbandingan antara anggaran kas dengan realisasi anggaran kas yang terjadi Universitas Sumatera Utara untuk melihat keberhasilan anggaran kas yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut pemimpin cabang dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Adapun Realisasi Anggaran Kas Peiode 2013 yang dilakukan oleh PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda adalah sebagai berikut : Tabel III.3 Realisasi Anggaran Kas Pada Periode 2013 Rek Keterangan Jumlah Rek Keterangan Jumlah Pengeluaran Kas Penerimaan Kas Pengeluaran Kas 26.282.429.950,81 Penerimaan Kas 32.729.258.230,94 410 Bunga Yang Dibayarkan 6.074.460.228,86 310 Bunga Yang Diperoleh 19.232.612.592,91 420 Hadiah 11.115.546,81 510 Provisi Dan Komisi Yang Diterima Selain Dari Kredit 76.418.006,06 430 Propisi Dan Komisi Yang Dibayarkan U Mendapatkan Dana 0,00 520 Hasil Ongkos Administrasi 803.788.885,40 440 Koreksi Pendapatan Bunga 0,00 530 Hasil Deviden Atas Penyertaan 0,00 610 PropisiKomisiFee Yang Dibayarkan U Selain Penerimaan Dana 0,00 540 Hasil Operasional Lainnya 287.896.068,06 620 Beban Umum Dan Administrasi 1.351.624.191,61 550 Hasil Jasa Komunikasi 0,00 630 Beban Personalia 4.299.159.628,00 560 Koreksi Atas CKPN Dan Penyisihan Penghapusan 3.280.693.098,51 640 Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif 3.056.537.379,19 570 Penerimaan Non Operasional 9.047.849.580,00 650 Beban Lain-Lain 1.977.535.612,34 670 Beban Non Operasional 9.511.997.364,00 Sumber : Pelaksana Akuntansi dan Laporan Universitas Sumatera Utara

F. Analisis Penggunaan Kas