25
materi atau metode tersebut dapat memenuhi tolak ukur yang telah ditetapkan.
Evaluasi yang digunakan dalam mata diklat Kompetensi Kejuruan masing
– masing guru mempunyai cara mengevaluasi yang berbeda – beda, ada yang melakukan saat briefing menjelang praktek, pada saat
praktik berlangsung, dan pada saat teori. Pemberian ujian oleh guru bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah diserap dan
diterima oleh siswa. Sedangakan untuk mahasiswa PPL beberapa kali tatap muka kemudian dilakukan evaluasi, sebelum melakukan evaluasi
diberikan, postest, dan kuis, sehingga siswa mempunyai motivasi untuk selalu belajar karena setiap selesai materi mahasiswa PPL memberikan
tugas atau pun memberikan postest supaya siswa lebih paham dengan materi yang baru disampaikan apakah materi tersebut diterima atau tidak.
Pada pelaksanaan evaluasi praktik ada beberapa prosedur diantaranya sebelum melakukan ujian siswa diberi pertanyaan yang
berhubungan dengan prosedur kerja, tata cara maupun penggunaan suatu alat. Jika siswa tida dapat menjawab atau jawaban kurang tepat maka
siswa tidak dapat mengikuti ujian praktek. Hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi kerusakan pada alat dan media yang digunakan pada saat
ujian praktek berlangsung. Sebelum siswa melakukan evaluasi, adapun syarat lain yang harus dipenuhi yaitu mengumpulkan laporan praktik
dalam bentuk hardcopy.
C.
Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Pelaksanaan PPL di SMK N 2 Wonosari dalam proses pembelajaran teori maupun praktek dapat berjalan lancar, meskipun terdapat kendala kecil
namun berhasil di selesaikan oleh mahasiswa.Secara umum Mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami hambatan yang berarti
justru mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing di sekolah. Adapun hal hal yang
menjadi hasil dan analisis selama mahasiswa melaksnakan praktik mengajar di SMK N 2 Wonosari diantaranya :
1. Faktor Pendukung
26
Selama melaksanakan kegiatan PPL di SMK N 2 Wonosari, mahasiswa PPL juga mengamati berbagai faktor yang mendukung dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Meskipun suatu media yang digunakan begitu menarik dan mudah dipahami kemudian diterapkan dengan metode
yang semenarik mungkin, akan kurang mengena jika input siswa tersebut tidak antusias sama sekali.
Faktor pertama yang mendukung kegiatan belajar mengajar yaitu siswa SMK N 2 Wonosari memiliki semangat belajar yang tinggi dan
berpikir kritis. Terbukti pada saat mahasiswa PPL mengampu mata pelajaran AutoCAD. Siswa menyimak dengan serius kemudian jika ada
yang kurang dimengerti mereka akan langsung bertanya kemudian mahasiswa menjawab namun tidak semua, hanya sebagai pancingan saja.
Setelah itu mulailah dengan kelas yang aktif dengan siswa yang berhasrat ingin menjawab. Dengan menerapkan reward pada siswa yang aktif,
secara tidak langsung suasana kelas akan lebih kompetitif, siswa yang pasif juga akan terpancing untuk menjawab ataupun mengajukan
pertanyaan karena akan mendapatkan reward baik mendapat tepuk tangan maupun mendapatkan nilai.
Faktor pendukung kedua yaitu sikap yang diajarkan oleh guru disiplin dan jujur. Pada saat pelaksanaan PPL, guru pembimbing mengajar
dengan jelas dan mudah dipahami, namun jika ada siswa yang tidak memperhatikan dan bermain sendiri. Maka guru akan menindak dengan
tegas dengan cara diberi pertanyaan maupun dihukum dengan tugas. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab
pada siswa SMK N 2 Wonosari Jurusan Teknik Bangunan pada khususnya.
Faktor pendukung ketiga yaitu media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Media yang digunakan
sangat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran. Media yang digunakan SMK N 2 Wonosari sudah beragam dan menarik diantaranya
wallchart, power point, projector , dan media peraga. Penggunaan
wallchart pada pembelajaran sudah jarang dilakukan, namun terkadang
27
juga menggunakan untuk menjelaskan suatu sistem kemudian siswa disuruh maju untuk menjelaskan sistem yang berada pada wallchart.
Penggunaan power point dan projector yang paling sering digunakan oleh guru maupun mahasiswa PPL pada saat pembelajaran, karena
menggunakan media power point lebih mudah dan menarik siswa pada saat penyampaian pembelajaran. Penggunaan power point akan lebih
menarik jika dikombinasikan dengan video ataupun flash pada saat awal membuka pembelajaran. Apersepsi dengan menggunakan video lebih
efektif dari pada mengungkapkan panjang lebar, selanjutnya guru tinggal memperjelas kemudian memberikan pertanyaan terkait dengan video
tersebut pada siswa. Siswa lebih menyukai media yang interaktif yang membuat mereka tertarik dan mudah dipahami. Sehingga berdasarkan
pengalaman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan media pembelajaran turut menentukan tingkat kondusifitas siswa di kelas dan
nilai evaluasi siswa. Hal ini dikarenakan semakin menarik media pembelajaran yang diberikan, maka akan semakin besar minat siswa untuk
memperhatikan materi yang disampaikan.
2. Hasil Proses Pembelajaran