LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 2 WONOSARI PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015.

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

SMK NEGERI 2 WONOSARI

PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015

Disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menempuh mata kuliah PPL

Dosen Pembimbing PPL : Drs. H. SUMARJO H, M.T

Disusun Oleh : Dimas Wicaksono NIM. 12505244013

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015


(2)

PENGESAHAN

Setelah mendapatkan pengarahan serta bimbingan, maka laporan PPL yang disusun oleh :

Nama : Dimas Wicaksono NIM : 12505244013

Prodi : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan : Teknik Sipil dan Perencanaan

Fakultas : Teknik

Diajukan sebagai hasil akhir dari pelaksanaan PPL Universitas Negeri Yogyakarta di SMK Negeri 2 Wonosari dari tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015.

Demikian pengesahan ini kami berikan semoga dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, September 2015 Dosen Pembimbing

Drs. H. Sumarjo H, M.T NIP. 19570414 198303 1 003

Guru Pembimbing

Drs. Jamhari Mulyanto, M.M NIP. 19641023 199003 1 003

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Wonosari

Drs. Rachmad Basuki, S.H, M.T, NIP. 19620904 198804 1 001

Koordinator KKN- PPL SMK Negeri 2 Wonosari

Edy Novianto, S.Pd.T NIP. 19811106 201001 1 008


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun diberi kemudahan dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta di SMK Negeri 2 Wonosari.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan memberikan banyak sekali manfaat sebagai bekal masa depan. Melalui kegiatan PPL ini penyusun telah belajar banyak hal terutama dalam berorganisasi, saling memahami, saling bertukar pikiran, dan masih banyak hal lagi yang kami dapatkan.

Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama melaksanakan kegiatan PPL di SMK Negeri 2 Wonosari yang dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Tentunya, semua ini dapat terwujud bukan karena diri pribadi, tetapi banyak pihak yang telah membantu Dalam melaksanakan kegiatan PPL, semua dapat berjalan dengan lancar karena bantuan dan kerjasama dengan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kedua orangtua tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan materi. 2. Ketua LPPMP beserta staff yang telah memberikan semua informasi pelaksanaan

kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di Sekolah.

3. Bapak Drs. H. Sumarjo H, M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL yang telah memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan laporan ini. 4. Drs. Rachmad Basuki, S.H, M.T, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2

Wonosari.

5. Bapak Edy Novianto, S.Pd.T selaku koordinator PPL SMK Negeri 2 Wonosari 6. Drs. Agus Santoso, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan

Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta.

7. Drs. Jamhari Mulyanto, M.M, selaku guru pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran AutoCAD XI TA yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam tata cara praktik mengajar.

8. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa PPL SMK Negeri 2 Wonosari.

9. Bapak/ibu guru dan karyawan SMK Negeri 2 Wonosari yang sudah membantu melancarkan pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan selama ini.


(4)

10.Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta 2015 di SMK Negeri 2 Wonosari.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan kegiatan PPL, sehingga kritik maupun saran yang dapat membangun sangat diperlukan demi kesempurnanya laporan ini. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak SMK Negeri 2 Wonosari dan mahasiswa PPL Universitas Negeri Yogyakarta.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, September 2015


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

ABSTRAK ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi ... 2

B. Perumusan Program ... 9

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL . 12 A. Persiapan ... 12

B. Pelaksanaan ... 19

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ... 25

BAB III PENUTUP ... 31

A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 32 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Observasi

3. Laporan mingguan

4. Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban 5. Modul Ajar AutoCAD

6. Silabus

7. Kehadiran Siswa 8. Nilai Siswa 9. Foto mengajar


(7)

ABSTRAK

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

Oleh : Dimas Wicaksono NIM. 12505244013

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mempunyai misi sebagai wahana pembentukan dan peningkatan kemampuan keprofesionalan. Program Praktik Lapangan merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikan beragam teori yang telah diterima di bangku kuliah. Oleh karena itu, kegiatan PPL ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk menimba ilmu secara empirik, tidak sekedar mengetahui teorinya saja, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menerapkan teori tersebut, bukan dalam simulasi tetapi dalam situasi yang sesungguhnya. Kegiatan PPL ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah atau lembaga dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan, memberikan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner kedalam pembelajaran di sekolah, klub, atau lembaga kependidikan.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah lapangan yang bersifat intrakulikuler. Oleh karena pelaksanaan PPL yang langsung berinteraksi dengan peserta didik, maka dibutuhkan persiapan yang matang. Maka dari itu, pihak Universitas Negeri Yogyakarta memberi pembekalan khusus tentang pelaksanaan PPL dalam menyiapkan tenaga pendidik. Pengetahuan dan keterampilan diberikan untuk mahasiswa sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja di bidang pendidikan secara khusus dan dunia kerja secara umum.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Wonosari yang beralamatkan di Jalan KH Agus Salim No 46 Gunungkidul Yogyakarta adalah lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan PPL mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta selama ± 1 bulan. Kegiatan PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Dalam kegiatan PPL ini, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar yang terbimbing. Mahasiswa menjalankan program mengajar minimal 4 kali pertemuan. Metode yang digunakan dalam mengajar beragam, seperti metode


(8)

diskusi, tanya jawab, ceramah dan cooperative learning. Praktikan telah menyelesaikan tugas mengajar sebanyak 4 kali selama kegiatan PPL berlangsung. Mengampu mata pelajaran AutoCAD dengan tatap muka 1 kali seminggu dan setiap minggunya praktikan mengajar selama 4,5 jam.

Secara keseluruhan program kerja PPL terlaksana dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti pengelolaan kelas yang terkadang sulit untuk dikondisikan. Namun, semua itu merupakan sebuah proses untuk menuju yang lebih baik lagi. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, praktikan telah melaksanakan pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 4 RPP, membuat modul belajar siswa, melakukan kegiatan praktik mengajar minimal 4 kali pertemuan, dan melakukan 1 kali evaluasi belajar. Dalam pelaksanaan praktik mengajar metode yang digunakan yaitu menggunakan metode ceramah, demonstrasi, asimilasi tanya jawab dan penugasan.

Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini, praktikan mendapatkan banyak bekal seperti pengalaman serta gambaran nyata tentang kegiatan pembelajaran, serta nilai-nilai seperti kerja keras, kerjasama, tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dan memiliki keterampilan mengajar. Untuk pelaksanaan PPL periode yang akan datang ada baiknya jika antara pihak sekolah dan mahasiswa lebih meningkatkan kerjasama agar dapat lebih bermanfaat bagi semua pihak.


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan salah satu perguruan tinggi kependidikan yang mempunyai misi untuk menyiapkan serta menghasilkan guru atau tenaga pendidik yang diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagai tenaga profesional kependidikan. Usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus dilakukan. Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, penyelenggaraan PPL dilaksanakan secara terpadu yang selanjutnya disebut PPL.

Mata kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan ketrampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah.

PPL merupakan kegiatan kependidikan yang bersifat intrakulikuler, yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa kependidikan UNY, yang meliputi kegiatan praktek mengajar maupun kegiatan kependidikan lainnya. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang profesional.

Program kegiatan PPL terintegrasi dan saling mendukung satu dengan lainnya untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. Program – program yang dikembangkan dalam pelaksanaan PPL difokuskan pada komunitas sekolah atau lembaga. PPL merupakan mata kuliah yang wajib lulus bagi setiap mahasiswa Strata 1 (S1) program kependidikan dan dilaksanakan secara terpadu. Praktik ini akan memberikan kemampuan serta ketrampilan bagi mahasiswa, yaitu pengalaman belajar, dapat memperluas wawasan, melatih mengembangkan kompetensi meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan profesional dalam dunia kerja.

SMK Negeri 2 Wonosari sebagai Sekolah yang menjadi salah satu tempat yang dijadikan sebagai PPL oleh universitas. Dengan sistem manajemen serta administrasi yang sudah diakui, diharapkan mahasiswa dapat belajar dan menimba ilmu tentang kegiatan praktek mengajar di SMK Negeri 2 Wonosari.


(10)

A. Analisis Situasi

1. Sejarah Singkat dan Profil Sekolah

Pada pelaksanaan kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Wonosari, sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu untuk kegiatan awal adalah melakukan observasi di sekolah. Observasi langsung yang dilakukan secara individu maupun kelompok ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis situasi serta kondisi real di lapangan. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa peserta PPL mendapatkan gambaran fisik maupun psikis dari seluruh warga sekolah SMK Negeri 2 Wonosari. Observasi ini meliputi kondisi fisik sekolah, tata tertib yang berlaku, proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan-kegiatan yang ada disekolah. Hasil observasi ini nanti yang akan menjadi acuan dalam menyusun program dan rencana kegiatan di SMK Negeri 2 Wonosari.

Sudah sejak lama masyarakat Gunungkidul mendambakan keberadaan Sekolah Teknologi Menengah (STM) disamping sekolah menengah atas lainnya yang sudah ada. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lulusan STM akan lebih cepat bekerja atau berwirausaha dibandingkan dengan lulusan SMA

Pada tahun 1968 Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul mengupayakan berdirinya STM swasta dengan jurusan Geologi Pertambangan yang dipimpin oleh Bapak R. Tjokrohandojo yang berlokasi di kecamatan Patuk. STM ini pada akhirnya diijinkan menumpang di gedung transmigrasi Ledoksari, Wonosari. Disamping itu, di Wonosari telah berdiri Sekolah Teknik (ST) I Jurusan Mesin, yang dipimpin oleh Bapak Gitomartono, ST I berlokasi di Desa Kepek, yang sekarang ditempati oleh CV Pembina.

Di Desa Bandung, Playen didirikan ST II dengan jurusan Bangunan Air. ST II ini dipimpin oleh Bapak Masimin. Gedung yang ditempati adalah gedung milik Perindustrian. Sementara itu ST III didirikan di Desa Kepek yang sekarang lokasinya ditempati oleh toko Garuda Sport, mengambil jurusan Geologi Pertambangan yang dipimpin oleh Bapak Pareng.

Seiring dengan rencana regrouping ST/STM di Yogyakarta, maka STM Negeri Percobaan I Jetis yang dipimpin oleh Bapak Muchamad Daldiri Atmanegara setelah diserahterimakan koordinator komplek ST /STM Jetis (Bapak Soehardjo) kemudian pindah ke Wonosari dan diserahterimakan koordinator komplek ST di Wonosari dengan Surat Keputusan (SK) Menteri


(11)

Pendidikan dan Kebudayaan No. 2438/0/1972 tanggal 12 Desember 1972 terhitung tanggal 1 Januari 1973.

Selanjutnya, pemindahan tersebut dikuatkan lagi dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 020/0/1975 tanggal 7 Februari 1975 terhitung mulai tanggal 1 Januari 1975 dengan perubahan nama dari STM Percobaan Yogyakarta di Wonosari menjadi STM Negeri Wonosari dengan jurusan Bangunan Gedung, Mesin dan Listrik, dengan kepala sekolah Bapak Subandi HK.

Tidak lama kemudian, atas usaha Mayor Sutedjo dan Bupati Kepala Daerah kala itu, Bapak KRT Joyodiningrat, maka di Ledoksari dapat didirikan bangunan yang pertama berbentuk yang dilaksanakan oleh pengusaha yang dermawan dari Bandung, Jawa Barat. Gedung ini kemudian direhab oleh pemborong Wirama Karya sebagai bantuan Proyek Rehab pada tahun 1973/1974, dengan Bapak Drs. M. Oemar sebagai pimpinan proyek.

Pada tahun 1976, seluruh siswa ST sudah tamat, sehingga hanya siswa STM Negeri Wonsoari saja yang menempati gedung di Ledoksari. Hal ini didukung dengan banyaknya guru yang ditempatkan di STM Wonosari lulusan IKIP Yogyakarta. Beberapa tahun kemudian sejak tahun 1975/1976 berdasarkan Proyek Pelita, maka gedung STM Wonosari lama kelamaan semakin banyak didirikan, sehingga sekarang kita masih dapat melihatnya. Pada tahun 1985/1986, STM Negeri Wonosari memiliki 3 jurusan, yaitu Bangunan, Mesin, Listrik dengan jumlah kelas ada 21 kelas, jumlah siswa 649 orang, jumlah guru 73 orang dan pegawai tata usaha sebanyak 36 orang. Tahun 1987/1988 sampai dengan 1991/1992 STM Wonosari menerima siswa baru dengan tujuh kelas, masing-masing 32 siswa. Mulai tahun 1987 tampuk pimpinan STM Wonosari dipegang oleh Bapak Drs. Bambang Samsudin.

Sejak tahun 1992/1993 kapasitas kelas juga ditambah dengan komposisi sebagai berikut :

1. 3 kelas Jurusan Bangunan 2. 2 kelas Jurusan Listrik

3. 2 kelas jurusan Teknik Pengerjaan Logam 4. 2 kelas Jurusan Otomotif

Masing-masing kelas kelas berisi 36 siswa. Pada tahun 1997 STM Wonosari dipimpin oleh Bapak Drs. Mustangid. Seiring dengan bergesernya animo masyarakat terhadap STM, maka makin lama jumlah siswa yang diterima juga semakin bertambah, yaitu pada tahun 1998/1999 semua


(12)

jurusan sudah menerima tiga kelas dengan jumlah siswa masing-masing 36 siswa.

Pada tahun 2000, nama STM Wonosari diganti menjadi SMK Negeri 2 Wonosari. SMKN 2 Wonosari pada tahun 2000/2001 ditunjuk pemerintah untuk mengampu pendirian SMK Negeri 3 Wonosari dengan menerima dua kelas jurusan Informasi Komunikasi, yang pada akhirnya menempati bekas gedung SMEA Wonosari di Tawarsari sampai sekarang.

Pada tahun 2000/2001 SMK Negeri 2 Wonosari juga membuka jurusan baru, yaitu Nautika Pelayaran dengan dua kelas, sehingga pada tahun tersebut menerima siswa baru sebanyak 14 kelas, masing-masing 36 siswa. Di samping itu pada tahun ajaran ini ada kelas tandem untuk kelas 3 (Tiga) dengan 200 jam dengan materi Teknologi Informasi yang di koordinir oleh Bapak Muhtadi Zubeir dengan 40 siswa. Dan pada tahun 2001/2002 SMK Negeri 2 Wonosari resmi membuka program teknik Informatika Komersial dengan siswa 1 (satu kelas) berjumlah 36 siswa. Sejak tahun 2003/2004 jurusan Nautika Pelayaran sudah menerima 3 kelas.Akhirnya sejak 2006 Jurusan Nautika Pelayaran memisahkan diri dan membuka SMK Kelautan sendiri di Tanjungsari, Gunungkidul.

Pada tahun ajaran 2004/2005 sesuai perkembangan Teknologi Informasi maka kurikulum juga berubah dan pada tahun itu Teknik Informatika Komersial berubah menjadi Teknik Informasi dan Komunikasi di dalamnya ada 4 (empat) Program Keahlian (Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia dan Media Penyiaran dan Informasi (Broadcasting). Berdasarkan SDM yang ada dan bantuan peralatan dari Direktorat Dikmenjur maka SMK Negeri 2 Wonosari membuka Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Besarnya harapan peningkatan kualitas SMK Negeri 2 Wonosari, hal ini terwujud dengan besarnya dukungan dan antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMK Negeri 2 Wonosari.

Dengan kemauan yang keras dan tekad untuk membangun masyarakat, seluruh civitas SMK Negeri dengan dipimpin oleh Bapak Drs. Mustangid, M.Pd. Mencoba mengiringi derap langkah dunia industri yang merupakan institusi pasangan (baca : pelanggan) dari lulusannya dengan mengikuti audit sertifikasi ISO 9001 : 2000. Disamping sebagai pedoman bagi SMK Negeri 2 Wonosari dalam berpacu mengembangkan potensinya juga sebagai wahana menyiapkan siswa agar terbiasa dengan ISO yang akan mereka hadapi setelah kelak bekerja di DU/DI. Berkat dukungan dan doa


(13)

restu semua pihak dan anugerah Allah SWT, SMK Negeri 2 Wonosari dapat memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 pada tangal 12 Maret 2005

Dengan diperolehnya sertifikat ini, dan sekarang dipimpin oleh Bapak Drs. Sangkin, diharapkan dari tahun ke tahun SMK Negeri 2 Wonosari harus terus meningkatkan pelayanan kepada semua pihak dengan sebaik-baiknya.

2. Potensi Belajar Siswa

Dibalik semua permasalahan yang telah dipaparkan yang ada di SMK Negeri 2 Wonosari khususnya Jurusan Teknik Bangunan, mempunyai potensi belajar yang dapat mendukung proses pelaksanaan kegiatan PPL di jurusan Teknik Bangunan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, siswa di SMK Negeri 2 Wonosari memilki semangat belajar dan disiplin yang tinggi. Siswa cenderung akan lebih tertarik dan konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran karena beberapa hal diantaranya :

a. Siswa akan lebih tertarik dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran jika pada saat menerangkan suatu komponen atau cara kerja dari suatu gambar atau sistem pemindah tenaga menggunakan media langsung dengan media demonstrasi. Guru mendemonstrasikan cara kerjanya di depan kelas dengan media langsung kemudian siswa akan diberi kesempatan untuk mencoba bagaimana cara kerja komponen tersebut. Hal tesebut akan lebih menyenangkan karena dengan melihat langsung medianya siswa akan lebih mudah memahami dan akan bertanya langsung jika mereka belum paham. Karena rata–rata siswa memiliki sifat aktif dan kritis. Ketika melaksnakan observasi pada sebelum praktek briefing guru mencontohkan bagaimana suatu sistem bekerja, kemudian setiap siswa memperhatikan dengan serius dan seksama.

b. Siswa lebih senang dalam mengikuti pelajaran selain menggunakan media demonstrasi juga dengan video, siswa akan memperhatikan dan setelah diputarkan beberapa saat mengenai video, kemudian guru menanyakan perihal vidio tersebut. Biasa digunakan untuk apersepsi supaya siswa penasaran dan tertarik sehingga akan bertanya mengenai

video yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari.

c. Siswa akan lebih tertarik jika materi yang disampaikan oleh guru merupakan materi mengenai teknolgi terbaru bangunan. Setelah diberi sekilas materi perkembangan rekayasa bangunan banyak siswa yang bertanya. Hal ini terbukti pada saat melaksanakan observasi sebelum


(14)

PPL guru menjelaskan berbagai macam teknolgi dunia otomotif yang terkait dengan mata pelajaran yang akan dipelajari, siswa begitu antusias dalam mendengarkan guru pada saat menjelaskan tersebut. Kemudian guru memberi pancingan kepada siswa supaya lebih aktif. 3. Visi dan Misi SMK N 2 Wonosari

Visi: ”Terwujudnya SMK yang unggul untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkarakter, berbudaya, berwawasan lingkungan dan

mampu bersaing di tingkat global” Misi :

 Mengembangkan kurikulum,proses pembelajaran dan system penilaian.

 Meningkatkan prestasi dibidang akademik dan non akademik.

 Melaksanakan system penjaminan mutu untuk perbaikan berkelanjutan.

 Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

 Meningkatkan sarana prasarana dan lingkungan belajar yang nyaman.

 Meningkatkan kemitraan dengan lembaga dalam negeri maupun luar negeri.

Tujuan:

 Sekolah dapat menghasilkan tamatan yang mampu bersaing di tingkat global.

 Sekolah senantiasa meningkatkan kinerjanya.

 Sekolah dapat menjalin kerjasama dengan lembaga terkait dalam pengembangan sekolah dan penyaluran tamatan


(15)

4. Kondisi Fisik Sekolah

Secara geografis, letak SMK N 2 Wonosari cukup strategis karena Wonosari, sehingga mudah untuk dijangkau oleh alat transportasi. Secara rinci, SMK N 2 Wonosari berbatasan dengan; a) Sisi utara berbatasan dengan JalanK.H Agus

Salim.

b) Sisi barat berbatasan dengan Dusun Ledoksari, Kepek, Wonosari. c) Sisi Selatan berbatasan dengan Dusun Bansari, Kepek Wonosari. d) Sisi Timur berbatasan dengan Dusun Kranon, Kepek Wonosari.

Di sekitar sekolah juga terdapat beberapa warung, pertokoan alat tulis, warnet, sarana olahraga renang dan futsal serta tempat fotokopi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran siswa. Selain itu, sarana danp rasarana penunjang pembelajaran di SMK N 2 Wonosari yaitua danya:

Tabel 1.Sarana dan prasarana di SMK N 2 Wonosari

NO JENIS JUMLAH (Unit) LUAS(m2)

1 Ruangkelas/teori 31 1656

2 Ruang Gambar 3 63

3 Ruang praktek 23 3682

4 Ruang sidang 1 160

5 Laboratorium bahasa 1 45

6 Laboratorium fisika - -

7 Laboratorium kimia - -

8 Laboratorium komputer 4 185

9 Lapangan basket 1 1600

10 Lapangan volley ball 2 420

11 Lapangan badminton 1 120

12 Ruang olahraga - -

13 Sarana ibadah 2 135

14 Perpustakaan 1 224

15 Koperasi OSIS 1 15

16 KoperasiPegawai 1 24

17 Asrama - -

18 Ruang UKS 1 21


(16)

1) Kepramukaan 13) DebatBahasaInggris

2) OSIS 14) BahasaJerman

3) PMR 15) BahasaJepang

4) Karawitan 16) Basket

5) Pecinta Alam 17) Sepakbola

6) Basket 18) Volley

7) KIR 19) Bulutangkis

8) Drum band 20) TPA

9) Obarabir 21) Senibaca Al-Qur’An

20 Ruang tamu 1 30

21 Ruang guru 1 128

22 Ruang Kepala sekolah 1 24

23 Ruang Wakil Kepala Sekolah 4 33

24 Ruang Koordinator Administrasi 1 12

25 Ruang SIM 1 24

26 Ruang Tata Usaha 1 90

27 Ruang OSIS 2 84

28 Ruang Jaga 2 74

29 Ruang Koperasi Pegawai 1 22.5

30 Ruang Panel Listrik 1 60

31 Ruang Kantin 6 144

32 Ruang UPJ 1 12

33 Ruang Reproduksi 1 24

34 Ruang Satpam 1 6

35 Tempa tSepeda 4 208

36 Gudang Umum 1 146

37 Gudang Tata Usaha 1 24

38 KM/WC 21 75

4. Kondisi Non-Fisik Sekolah a) Potensi Sekolah

SMK N 2 Wonosari terletak di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Lokasinya yang berdekatan dengan institusi pendidikan lain juga ikut mendukung SMK N 2Wonosari sebagai tempat pembelajaran yang nyaman. Selain itu, letak sekolah yang berdekatan dengan toko alat tulis, warnet dan fotokopi juga ikut memberikan kemudahan bagi para siswa guna menunjang proses belajar mengajar.

b) Ekstrakurikuler

SMK N 2 Wonosari memiliki kegiatan ekstrakurikuler sebagai sarana penyaluran dan pengembangan minat dan bakat siswa-siswanya. Kegiatan ekatrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah ini antaralain :


(17)

9

10) Ketoprak 22) Kaligrafi 11) Taekwondo 23) Paskibra 12) Pencak silat 24) Aero modeling

B. Perumusan Program dan Rencana Kegiatan PPL

Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) adalah kegiatan kependidikan yang bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa, yang mencakup tugas-tugas kependidikan baik yang berupa latihan mengajar secara terpadu, maupun tugas-tugas persekolahan antara lain mengajar untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan dan keguruan yang professional.

Kegiatan Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) meliputi pra-PPL dan PPL, pra-PPL adalah kegiatan sosialisasi PPL lebih awal kepada mahasiswa melalui mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Sosio Antropologi Pendidikan, Pengembangan Kurikulum, Metodologi Pembelajaran, Media Pendidikan, Evaluasi Pembelajaran, Pengajaran Mikro. Kegiatan pra-PPL juga meliputi observasi di sekolah sebagai sarana sosialisasi mahasiswa agar dapat mengetahui sejak dini tentang situasi dan kondisi di lapangan. PPL adalah kegiatan mahasiswa di lapangan dalam mengamati, mengenal dan mempraktikan semua kompetensi yang diperlukan bagi guru. Pengalaman yang diperoleh tersebut diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk calon guru yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga professional kependidikan.

Supaya pelaksanaan PPL oleh mahasiswa dapat berjalan dengan baik maka diperlukan perencanaan kerja kegiatan PPL. Ada beberapa hal yang menjadi rencana kerja mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Secara garis besar rencana kegiatan PPL meliputi :

1. Melaksanakan Observasi Kelas

Observasi bertujuan untuk dasar mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan PPL di SMK N 2 Wonosari. Dalam observasi kelas aspek yang diamati diantaranya perangakat pembelajaran, proses pembelajaran dan perilaku siswa. Pada saat observasi juga dapat mempelajari beragai metode pembelajaran yang diterapkan kepada siswa sehinga mahasiswa dapat belajar bagaimana cara mengajar siswa dan menyelarasakan dengan guru pembimbing. Hasil observasi digunakan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMK Negeri 2 Wonosari.


(18)

10

Pembuatan persiapan mengajar ini meliputi pembuatan admnistrasi guru seperti pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, modul dan presentasi menggunakan power point. Selain itu disaat mengajar perlu menentukan dan menyiapkan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses pembelajaran.

3. Melaksanakan praktik mengajar dikelas

Kegiatan praktik mengajar dimulai bersamaan dengan tahun ajaran baru 2015/2016. Setiap mahasiswa bertugas untuk mengampu mata pelajaran sesuai dengan jurusan/komptensi mengajar masing – masing dan mempunyai kewajiban mengajar minimal 4 kali materi. Kegiatan PPL ini dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa PPL bersama guru pembimbingnya hingga kegiatan PPL di SMK N 2 Wonosari berakhir.

Pada umumnya kegiatan mengajar di kelas dilakukan secara terbimbing dan mandiri. Praktik mengajar terbimbing adalah praktik mengajar masih dibantu oleh guru pembimbing misalkan dalam membuka pelajaran ataupun ketika pelajaran dimulai. Praktik mengajar mandiri, praktikan melaksanakan praktik mengajar sesuai dengan bidang ajar guru pembimbing masing – masing dikelas yang diampu. Namun demikian, sebelum pembelajaran atau saat pembelajaran pembimbing oleh guru pembimbing tetap dapat dilakukan.

4. Evaluasi

Evaluasi perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan PPL, ada dua macam evaluasi dalam perencanaan kegiatan PPL yaitu :

a. Evaluasi hasil belajar siswa.

Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam penguasaan komptensi dasar yang telah diajarkan dan menetukan langkah berikutnya bagi guru apabila terdapat siswa yang mengalami kegagalan dalam evaluasi atau nilai tidak sesuai dengan KKM. b. Evaluasi praktik mengajar

Evaluasi praktik mengajar dilakukan oleh guru pembimbing. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses mengajar dikelas sehingga diharapkan nantinya akan dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan lebih baik lagi.

5. Menyusun laporan PPL.

Laporan ini berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban atas pelaksanaan program PPL. Dalam kegiatan penyusunan laporan ini, dosen pembimbing


(19)

11

lapangan dan guru pembimbing juga dilibatkan sebagai pembimbing pembuat laporan.


(20)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015, Pada pelaksanaan PPL dilaksanakan observasi sekolah dan observasi kelas sebelum PPL dimulai. Materi kegiatan PPL mencakup praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri sebagai lanjutan dari Microteaching. Oleh karena itu agar pelaksanaan PPL dapat berlangsung sesuai dengan rancangan progam, maka perlu persiapan yang matang baik yang menyangkut mahasiswa, Dosen Pembimbing, Sekolah, maupun Instansi tempat praktik, Guru Pembimbing/Instruktur, serta komponen lain yang terkait didalamnya.

A. Persiapan

PPL adalah mata kuliah dengan beban 3 SKS dan merupakan mata kuliah lapangan. Karena beban mata kuliah cukup besar, maka diperlukan suatu persiapan khusus agar hasil yang dicapai bisa maksimal. Sebelum melaksanakan PPL, praktikan terlebih dahulu mempersiapkan mental maupun fisik untuk memberikan gambaran tentang hal – hal dan permasalahan yang mungkin akan timbul dalam pelaksanaan PPL. Persiapan tersebut meliputi : 1. Pengajaran Mikro

Guru adalah sebagai pendidik, pengajar pembimbing, pelatihan, pengembangan program, pengelolaan program, dan tenaga professional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut, baik melalui preservice maupun

inservice training. Salah satu bentuk preservice training bagi guru tersebut

adalah dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar (teaching skill)

baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan microteaching atau pengajaran mikro.


(21)

Mata kuliah pengajaran mikro adalah mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa yang hendak melaksankan PPL. Mata kuliah ini khusus diberikan untuk membekali mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Pengajaran Lapangan yang langsung berinteraksi dengan siswa sebenarnya. Sedangkan materi yang diberikan adalah latihan mengajar, menyampaikan materi pelajaran, memberi pertanyaan kepada siswa, membuka dan menutup pelajaran, pengelolaan kelas serta keterampilan lain yang berhubungan dengan calon guru/pendidik. Dalam Pengajaran Mikro dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Pada tiap-tiap kelompok terdiri dari 8 sampai 10 orang karena jumlah ini adalah jumlah yang dianggap ideal dalam suatu praktek pengajaran. Pelaksanaan pengajaran mikro dibimbing oleh seorang dosen dan tiap mahasiswa diberikan waktu selama kurang lebih 15 menit untuk menyampaikan satu materi.

2. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL diselenggarakan pada saat perkuliahan mikro

teaching dengan materi yang disampaikan antara lain Mekanisme

pelaksanaan PPL di sekolah maupun lembaga, Profesionalisme Pendidik, dan Tenaga Kependidikan. Dalam kegiatan pembekalan ini juga diberikan materi tentang mekanisme palaksanaan PPL disekolah, teknik pelaksanaan PPL dan teknik untuk menghadapi sekaligus mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan PPL.

Adapun dalam pelaksanaan pembekalan PPL memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, dan tujuan, pendekatan, program, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PPL.

b. Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, potensi, dan permasalahan sekolah/lembaga yang akan dijadikan lokasi PPL.

c. Memiliki bekal pengetahuan tata krama kehidupan di sekolah/lembaga. d. Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga

pendidikan.

e. Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanakan program dan tugas-tugasnya di sekolah/lembaga.


(22)

f. Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara indisipliner dan lintas sektoral dalam rangka penyelesaian tugas di sekolah/lembaga.

g. Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien pada saat melaksanakan program PPL.

3. Observasi Pembelajaran di Kelas

Dalam observasi pembelajaran di kelas diharapkan diperoleh gambaran pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi di lingkungan sekolah juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik komponen kependidikan dan norma yang berlaku di tempat PPL.

a. Hal yang diobservasi 1) Perangkat Pembelajaran

a) Kurikulum b) Silabus

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Proses Pembelajaran

a) Membuka pelajaran

Pelajaran dibuka dengan salam, doa dan dilanjutkan dengan presensi kemudian pengecekan kejelasan siswa tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

b) Bahan ajar

Bahan ajar yang digunakankan guru berupa buku dan modul belajar.

c) Metode pembelajaran

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berlansung adalah ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. d) Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam proses belajar yang berlangsung adalah bahasa Indonesia dan bahasa jawa.


(23)

Secara keseluruhan penggunaan waktu belajar sudah cukup efektif, namun karena waktu yang tersedia cukup lama untuk pelajaran teori sehingga terkadang siswa merasa bosan.

f) Cara memotivasi siswa

Cara memotivasi siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan dengan aspek dalam kehidupan sehari – hari dan menggambarkan dengan sesuatu yang mudah dipahami dalam materi yang diajarkan sehingga siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran dikelas.

g) Teknik bertanya

Teknik bertanya yang digunakan guru kepada siswa yaitu setelah siwa diberi penjelasan, guru menanyakan kejelasan secara langsung.

h) Teknik penguasaan kelas

Dalam proses belajar mengajar di kelas untuk mengendalikan kondisi kelas guru memperhatikan siswa satu persatu dengan tetap menjaga pandangan mata kepada siswa. Dengan demikian siswa akan merasa terus diperhatikan oleh guru. i) Penggunaan media

Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar ini adalah spidol dan white board, alat peraga,dan guru juga menggunakan LCD viewer. Penggunaan media sudah maksimal.

j) Bentuk dan cara evaluasi

Untuk memperoleh hasil yang akurat tentanga tingkat pemahaman siswa, evaluasi yang dilakukan berupa tes tertulis dan tes praktek untuk mata diklat produktif.

k) Menutup pelajaran

Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menyimpulkan bersama tentang bahasan materi pada pertemuan tersebut. Dilanjutkan dengan doa dan ditutup dengan salam.


(24)

3) Perilaku Siswa

a) Perilaku siswa di dalam kelas

Perilaku siswa didalam cukup responsif tentang materi yang diajarkan dan cukup sopan.

b) Perilaku siswa di luar kelas

Perilaku siswa diluar kelas cukup sopan dan tidak menunjukan gejala kenakalan yang berarti.

b. Hasil observasi kelas

Berikut adalah hal penting hasil kegiatan observasi pra PPL yang dilakuakn di kelas XI TA tahun ajaran 2015/2016 yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada halaman lampiran. Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut.

1) Perangkat pembelajaran sudah tersiapkan dengan baik.

2) Cara guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi dan mengutarakan apa yang akan dipelajari atau dibahas pada pertemuan hari ini.

3) Interaksi guru dengan siswa dengan mengajak diskusi dan tanya jawab.

4) Cara guru memantau kesiapan siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah diberikan dahulu.

5) Media yang digunakan sudah baik seperti penggunaan LCD

Projector dan White Board .

6) Cara guru menutup pelajaran dengan mengutarakan apa yang akan dipelajari pada minggu depan dan mengingatkan peralatan apa saja yang digunakan untuk mendukung materi minggu depan. 7) Perilaku siswa tenang dan terkadang memberikan komentar

apabila ada kejadian yang mengganggu KBM seperti ketika ada siswa yang terlambat masuk dalam kelas.


(25)

8) Gerakan cukup bervariasi dari duduk, berdiri mengelilingi kelas, melakukan bimbingan secara langsung ketika siswa sedang mengerjakan praktik dan terkadang menulis dipapan tulis.

c. Kesimpulan observasi

Berdasarkan observasi diatas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Suatu kegiatan belajar pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila persiapan guru dalam mengajar sudah baik. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi administrasi guru dan kesiapan dalam mengajar. Sehingga selama kegiatan PPL maka mahasiswa dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, dengan membuat persiapan mengajar. Perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan tertuang dalam administrasi guru yaitu :

1) Silabus

2) Alokasi waktu 3) Program Tahunan 4) Program Semester

5) Perhitungan minggu efektif 6) RPP

4. Pembuatan Persiapan Mengajar

Dari hasil observasi kelas diwajibkan membuat sebuah buku administrasi guru selama satu tahun. Ada beberapa perangakat yang sudah ada antara lain silabus, kalender pendidikan dan jadwal menagajar guru sehingga mahasiswa praktikan tinggal melengkap beberapa perangkat yang harus ada pada buku adminstrasi guru. Berikut ini merupakan isi buku administrasi guru tersebut.

a. Kalender Pendidikan b. Silabus

c. Jadwal mengajar guru d. Program satu tahun e. Perhitungan Jam Efektif f. Program semester


(26)

g. RPP selama satu tahun

h. Bahan Ajar (Modul/Diktat/Jobsheet/Power Point/ dll) i. Daftar Buku/Modul Pegangan Guru dan Siswa

j. Agenda Kegiatan Guru k. Daftar hadir siswa l. Daftar nilai siswa m.Penilaian Ahlak n. Penilaian Kepribadian

o. Buku catatan pembinaan siswa p. Laporan prestasi siswa

q. Laporan hasil perbaikan r. Kisi-kisi butir soal s. Analsis hasil ulangan t. Tingkat daya serap siswa u. Pencapaian target kurikulum

Sebelum pembuatan RPP harus memilih terlebih dahulu metode dan media pembelajaran. Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Metode mengjaar bersifat prosedural dan merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing – masing metode mengajar mempunyai kebaikan dan keburukan, sehingga metode mengjara yang dipilih memainkan peranan utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi metode mengajar bukanlah merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan media merupakan alat pembantu proses pembelajaran.

Pembuatan RPP disusun berdasarkan progam semester, program tahunan,, materi dan tugas untuk evaluasinya. Penyesuaian RPP materi dan tugas untuk evaluasi maupun program semester tersebut dikarenakan agar nanti setelah mahasiswa selesai PPL, guru mampu meneruskan pelajaran tanpa mengurangi subtansi yang ada.

Bagi mahasiswa PPL jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Arsitektur mendapatkan tugas untuk membuat RPP dengan menyisipkan nilai – nilai


(27)

budi pekerti dan karakter selama satu tahun untuk kelas 1 sesuai dengan guru mata pelajaran.

5. Bimbingan dengan guru

Sebelum mengajar penulis melakukan bimbingan kepada guru pembimbing yaitu Bapak Drs. Jamhari Mulyanto, M.M tentang RPP yang telah disusun dan kelengkapan yang lain agar kegiatan mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain RPP penulis juga menyiapkan kelengkapan administrasi seperti daftar siswa dan lembar penilaian. Selain masalah kelengkapan mengajar, mahasiswa PPL juga konsultasi masalah yang dihadapi ketika mengajar seperti mengendalikan siswa dan bagaimana penyampaian materi yang lebih menarik. Bimbingan tersebut berjalan supaya semakin lama mahasiswa PPL semakin terampil dan kompeten dalam mengajar siswa.

B. Pelaksanaan PPL 1. Praktik Mengajar

Dalam pelaksanaan kegiatan praktik mengajar, didapat tugas untuk mengajar kelas XI TA dengan mata pelajaran AutoCAD. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan kurikulum 2013, juga disesuaikan dengan susunan program pendidikan dan pelatihan keahlian masing-masing. RPP yang digunakan dalam pelaksanaan mengajar ini adalah RPP yang disisipi Pendidikan Karakter Dispilin, Mandiri, Kerjasama dan Tanggung jawab.

Kegiatan pembelajaran pada masing-masing kelas setiap minggunya adalah terdiri 8 jam pelajaran. Secara komulatif kegiatan pembelajaran untuk kelas XI TA kelas setiap minggunya 6 jam pelajaran @ 45 menit. Kegiatan praktik mengajar ini dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015.

Namun pada kenyataannya, alokasi waktu pada RPP tidak sesuai dengan yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena adanya perikan mahasiswa PPL. Ada beberapa jalan yang ditempuh untuk menanggulanginya yaitu dengan memberikan motivasi kepada siswa atau


(28)

dengan penyampaian yang sederhana tapi mengenai pada materi yang disampaikan sehingga sisa alokasi waktu di RPP dapat dipenuhi.

a. Praktik Mengajar Terbimbing

Sebelum praktik mengajar mandiri mahasiswa praktikan mengikuti praktik mengajar terbimbing terlebih dahulu. Pada praktik mengajar terbimbing, mahasiswa praktikan masih diperkenalkan oleh guru pembimbing dan belum menyampaikan teori secara langsung, namun membantu guru pembimbing ketika mengajar praktik. Praktik mengajar terbimbing hanya dilaksanakan satu hari saja karena mahasiswa praktikan diberi kesempatan untuk praktik mengajar mandiri pada hari berikutnya sampai tanggal 12 September 2015.

b. Praktik Mengajar Mandiri

Praktik mengajar mandiri dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 yaitu mengajar kelas XI TA/ Pada praktik mengajar mandiri mahasiswa praktikan diberi kesempatan mengajar dari awal membuka pelajaran hingga menutup pelajaran. Berhubung materi yang diajarkan adalah AutoCAD sehingga kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan penyampaian materi..

Pada saat pelaksanaan praktik mengajar, Mahasiswa PPL langsung mengajar mata pelajaran yang diampu oleh guru pembimbing, Mahasiswa PPL telah diberi tanggung jawab untuk mengajar mata pelajaran AutoCAD, guru pembimbing hanya mengawasi dan terkadang sedikit memberikan ulasan mengenai materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa PPL.

Guru pembimbing memberikan tugas kepada Mahasiwa PPL selama pelaksanaan berlangsung semua mata pelajaran AutoCAD yang diampu oleh guru pembimbing digantikan oleh mahasiswa PPL, sehingga harus menyiapkan materi–materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa diwajibkan untuk dibuat menarik dan interaktif. Materi – materi tersebut dibuat dengan menggunakan


(29)

lebih menarik dan berjalan lancar. Selain dengan menggunakan media AutoCAD ditunjang juga dengan menggunakan media flash

dan video. Flash dan video sangat berguna untuk memperjelas suatu

komponen dari suatu sistem serta bagaimana cara kerjanya, dengan menggunakan media flash dan video maka siswa akan lebih tertarik dan semakin mudah memahami pelajaran yang disampaikan.

Pelaksanaan mengajar kelas XI TA materi yang diajarkan yaitu fungsi tool dasar dalam software AutoCAD, mahasiswa PPL pada saat awal mengajar menggunakan media software AutoCAD

dan projector. Untuk lebih menarik pada saat awal ditayangkan

video penunjang pelajaran yang akan disampaikan, namun para

siswa masih kurang bisa memahami secara penuh jika belum melihat barang nyata atau benda yang sebenarnya. Pada saat pelajaran berlangsung siswa ditunjukan bagian–bagian tool dasar dan modify secara langsung kemudian tiap siswa melihat dan mempraktekannya dalam komputer yang telah disediakan. Selain itu pada saat mengajar

software AutoCAD ditampilkan beberapa macam manfaat tool dasar

untuk membuat denah rumah tinggal 1 lantai ditampilkan agar siswa dapat mengerti dan memahami mengenai tool dasar dalam software AutoCAD.

Dalam kegiatan belajar mengajar meliputi tiga hal yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

1) Kegiatan awal yang berisikan pembukaan, apersepsi, dan motivasi.

Pada kegiatan awal ini dimulai dengan membuka pelajaran dengan salam, kemudian doa bersama setelah itu dilakukan presensi. Setelah presensi kegiatan berikutnya adalah proses apersepsi dan pemberian motivasi. Kegiatan inti yang meliputi penyampaian materi kepada peserta didik.

Pada kegiatan inti umumnya berupa penyampaian materi secara teori. Lebih jelasnya penyampaian materi meliputi 3 tahap yaitu ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.


(30)

a) Ekplorasi (Penjelajahan)

Pada tahap ini mahasiswa praktikan menyampaikan materi secara garis besar tentang materi yang disampaikan sesuai dengan topik pembahasan.

b) Elaborasi (Perluasan)

Pada ini tahap dilakukan dengan memberikan contoh-contoh materi secara luas dan umum, serta dengan memberikan tugas sehingga pengetahuan tentang dasar-dasar AutoCAD. Dari kesulitan tersebut akan didapat pemecahan masalah sehingga secara tidak langsung pengetahuannya bertambah.

c) Konfirmasi (Penegasan)

Konfirmasi kepada siswa bertujan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan. Konfirmasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan sehingga siswa dapat menjawab baik secara tulisan, lisan, dan gerakan melalui praktek. Dengan kegiatan konfirmasi dapat digunakan untuk menentukan perlunya pengulangan penyampaian materi kepada siswa serta untuk menentukan bentuk evaluasi dan tingkat kesulitan yang tepat bagi siswa. 2) Kegiatan akhir

Kegiatan akhir berisi mengenai rangkuman kegiatan dan penutup. Dalam kegiatan merangkum kegiatan dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai apa yang telah disampaikan dari awal materi sampai dengan akhir materi. Di akhir kegiatan siswa diberikan motivasi dan penguatan supaya siswa senantisa belajar dan mencari tahu mengenai materi yang sudah disampaikan dan materi pendukung. Kegiatan penutup berisi dengan doa dan salam.

Kegiatan praktik mengajar untuk kelas XI TA hanya berlangsung dari 10 Agustus 2015 – 12 september 2015. Pada saat memberikan pengarahan mahasiswa PPL lebih sering


(31)

menjelaskan dengan menggunakan objek/media yang akan digunakan oleh praktik siswa, dengan begitu siswa akan mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam pada saat disampaikan dengan media yang sama digunakan untuk praktek. Dalam mengajar praktik mahasiswa tidak sendiri, yaitu dengan menggunakan metode team teaching. Dengan begitu pada saat praktik 1 kelas diawasi oleh 4 orang termasuk mahasiswa PPL, guru pembimbing, dan guru pengampu mata pelajaran. Sebagai contoh pada saat praktek AutoCAD. Mahasiswa PPL ditugaskan oleh guru pembimbing untuk membuat modul AutoCAD menggambar denah 1 lantai, membuat rekapitulasi nilai praktik, mengevaluasi praktik.

Pada saat mengajar praktik sering juga mendapatkan kesulitan seperti siswa ada yang belum paham apa yang akan dia gambar. Hal tersebut menjadi tanggung jawab para pendamping tersebut. Pendamping praktik harus menunggu dan juga sedikit membantu siswa sampai objek praktik kembali seperti keadaaan semula. Hal ini bertujuan agar praktik selanjutnya dapat berjalan dengan lancar.

2. Pemilihan Metode dan Media Pembelajaran a. Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Metode mengajar bersifat prosedural dan merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing – masing metode mangajar mempunyai kebaikan dan keburukan, sehingga metode mengajar yang dipilih memainkan peranan utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Metode yang digunakan selama kegiatan praktik mengajar adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. Selain itu adanya tanya jawab akan


(32)

memungkinkan siswa melakukan interaksi dengan guru saat PBM berlangsung.

b. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala macam alat atau perlengkapan berupa apapun yang dapat digunakan oleh guru atau pengajar atau instruktur atau pelatih untuk membantu dan memperlancar proses belajar mengajar.

Adapun media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu; Projector, White Board, Black Board, dan Power Point. Power

Point dan yang dibuat sama dengan RPP yaitu untuk jangka 1 tahun.

Penggunaan projector digunakan saat memberikan teori saja atau setiap akan ada job terbaru.

Projector yang ada belum terpasang di ruangan dan projector

tersebut disimpan di ruang koordinator jurusan sehingga sebelum memulai pelajaran guru harus menyiapkan projector dulu namun akan lebih lama lagi jika belum mendapat ruangan untuk pembelajaran sehingga kegiatan dilakukan dibengkel. Selain menggunakan media

power point dan projector pada saat pembelajaran juga menggunakan

alat peraga unuk melakukan demonstrasi pada saat menjelaskan suatu sistem. Media pembelajaran sangat penting dan mempengaruhi proses dan hasil belajara para siswa. Jika media yang digunakan interaktif dan menarik maka siswa dalam menerima pelajaran akan lebih bersemangat dan nyaman. Jika media yang digunakan masih sangat terbatas maka pembelajaran akan terasa sangat membosankan dan siswa juga sering merasa bosan.

3. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah proses penimbangan yang diberikan kepada nilai materi ataupun metode tertentu untuk tujuan atau maksud tertentu pula. Sedangkan penilaian adalah proses penumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (PP 19 tahun 2005, pasal 1). Penimbangan tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif dengan maksud untuk memeriksa seberapa jauh


(33)

materi atau metode tersebut dapat memenuhi tolak ukur yang telah ditetapkan.

Evaluasi yang digunakan dalam mata diklat Kompetensi Kejuruan masing – masing guru mempunyai cara mengevaluasi yang berbeda – beda, ada yang melakukan saat briefing menjelang praktek, pada saat praktik berlangsung, dan pada saat teori. Pemberian ujian oleh guru bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah diserap dan diterima oleh siswa. Sedangakan untuk mahasiswa PPL beberapa kali tatap muka kemudian dilakukan evaluasi, sebelum melakukan evaluasi diberikan, postest, dan kuis, sehingga siswa mempunyai motivasi untuk selalu belajar karena setiap selesai materi mahasiswa PPL memberikan tugas atau pun memberikan postest supaya siswa lebih paham dengan materi yang baru disampaikan apakah materi tersebut diterima atau tidak.

Pada pelaksanaan evaluasi praktik ada beberapa prosedur diantaranya sebelum melakukan ujian siswa diberi pertanyaan yang berhubungan dengan prosedur kerja, tata cara maupun penggunaan suatu alat. Jika siswa tida dapat menjawab atau jawaban kurang tepat maka siswa tidak dapat mengikuti ujian praktek. Hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi kerusakan pada alat dan media yang digunakan pada saat ujian praktek berlangsung. Sebelum siswa melakukan evaluasi, adapun syarat lain yang harus dipenuhi yaitu mengumpulkan laporan praktik dalam bentuk hardcopy.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

Pelaksanaan PPL di SMK N 2 Wonosari dalam proses pembelajaran teori maupun praktek dapat berjalan lancar, meskipun terdapat kendala kecil namun berhasil di selesaikan oleh mahasiswa.Secara umum Mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami hambatan yang berarti justru mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing di sekolah. Adapun hal hal yang menjadi hasil dan analisis selama mahasiswa melaksnakan praktik mengajar di SMK N 2 Wonosari diantaranya :


(34)

Selama melaksanakan kegiatan PPL di SMK N 2 Wonosari, mahasiswa PPL juga mengamati berbagai faktor yang mendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar. Meskipun suatu media yang digunakan begitu menarik dan mudah dipahami kemudian diterapkan dengan metode yang semenarik mungkin, akan kurang mengena jika input siswa tersebut tidak antusias sama sekali.

Faktor pertama yang mendukung kegiatan belajar mengajar yaitu siswa SMK N 2 Wonosari memiliki semangat belajar yang tinggi dan berpikir kritis. Terbukti pada saat mahasiswa PPL mengampu mata pelajaran AutoCAD. Siswa menyimak dengan serius kemudian jika ada yang kurang dimengerti mereka akan langsung bertanya kemudian mahasiswa menjawab namun tidak semua, hanya sebagai pancingan saja. Setelah itu mulailah dengan kelas yang aktif dengan siswa yang berhasrat ingin menjawab. Dengan menerapkan reward pada siswa yang aktif, secara tidak langsung suasana kelas akan lebih kompetitif, siswa yang pasif juga akan terpancing untuk menjawab ataupun mengajukan pertanyaan karena akan mendapatkan reward baik mendapat tepuk tangan maupun mendapatkan nilai.

Faktor pendukung kedua yaitu sikap yang diajarkan oleh guru disiplin dan jujur. Pada saat pelaksanaan PPL, guru pembimbing mengajar dengan jelas dan mudah dipahami, namun jika ada siswa yang tidak memperhatikan dan bermain sendiri. Maka guru akan menindak dengan tegas dengan cara diberi pertanyaan maupun dihukum dengan tugas. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab pada siswa SMK N 2 Wonosari Jurusan Teknik Bangunan pada khususnya.

Faktor pendukung ketiga yaitu media pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Media yang digunakan sangat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran. Media yang digunakan SMK N 2 Wonosari sudah beragam dan menarik diantaranya

wallchart, power point, projector, dan media peraga. Penggunaan


(35)

juga menggunakan untuk menjelaskan suatu sistem kemudian siswa disuruh maju untuk menjelaskan sistem yang berada pada wallchart. Penggunaan power point dan projector yang paling sering digunakan oleh guru maupun mahasiswa PPL pada saat pembelajaran, karena menggunakan media power point lebih mudah dan menarik siswa pada saat penyampaian pembelajaran. Penggunaan power point akan lebih menarik jika dikombinasikan dengan video ataupun flash pada saat awal membuka pembelajaran. Apersepsi dengan menggunakan video lebih efektif dari pada mengungkapkan panjang lebar, selanjutnya guru tinggal memperjelas kemudian memberikan pertanyaan terkait dengan video

tersebut pada siswa. Siswa lebih menyukai media yang interaktif yang membuat mereka tertarik dan mudah dipahami. Sehingga berdasarkan pengalaman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan media pembelajaran turut menentukan tingkat kondusifitas siswa di kelas dan nilai evaluasi siswa. Hal ini dikarenakan semakin menarik media pembelajaran yang diberikan, maka akan semakin besar minat siswa untuk memperhatikan materi yang disampaikan.

2. Hasil Proses Pembelajaran

Berdasarkan pengalaman selama mengajar, terkait dengan metode pembelajaran yang paling tepat dilakukan selam mengajar adalah dengan menggunakan metode demonstrasi dan tanya – jawab, baik siswa kepada guru, siswa kepada siswa, dan guru kepada siswa, sehingga suasan kelas menjadi lebih aktif untuk pembelajaran. Metode demonstrasi juga sangat efektif jika menjelaskan suatu cara kerja atau pun komponen dari suatu sistem, akan lebih efektif menggunakan media peraga kemudian mendemonstrasikan pada siswa, setelah itu siswa akan menimbulkan minat untuk mengetahui dan mencoba untuk ikut mendemonstrasikan. Metode demonstrasi sangat cocok dilakukan untuk teori kejuruan produktif karena penunjang kegiatan praktek khususnya Jurusan Teknik Bangunan. Jika setelah belajar mengenai teorinya mereka kurang paham, maka langsung dihubungkan media kerja yang nantinya akan digunakan untuk melakukan praktik.


(36)

3. Hambatan

Adapun hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan PPL dan usaha untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :

a) Hambatan menyiapkan administrasi

Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara lain disebabkan karena praktikan kurang memahami tentang keperluan administrasi apa saja yang dimiliki oleh seorang guru. Pembuatan RPP, dan kelengkapan buku administrasi guru yang lain kurang dipahami oleh praktikan..

b) Hambatan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran

Permasalahan dalam menyiapkan materi adalah harus mempersiapkan bahan sesuai dengan buku yang biasa digunakan dan ditambahkan dengan referensi lain. Selain itu modul, bahan mengajar yang perlu dipersiapkan adalah presentasi berupa power point.

c) Hambatan dari siswa

Siswa yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan adalah siswa kelas XI TA SMK Negeri 2 Wonosari. Saat proses belajar mengajar pada pertemuan pertama, mahasiswa tidak mendapat kendala yang berarti. Namun saat pertemuan kedua dan seterusnya, mahasiswa praktikan mengalami sedikit kesulitan dalam mengendalikan kelas. Masalah–masalah yang muncul dari siswa didik tersebut muncul dari kejenuhan dalam menerima teori karena waktu proses pembelajaran yang terlalu lama. Permasalahan lain yang muncul adalah menangkap atau memahami akan materi yang akan disampaikan, terutama siswa barisan bangku belakang. Selain itu jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan dibengkel maka tingkat konsentrasi siswa akan sangat terganggu karena suara bising kelas lain yang sedang melaksanakan praktek dibengkel sehingga materi yang disampaikan tidak semuannya tercerna dengan baik.


(37)

Hambatan dari sekolah secara umum terletak pada minimnya media pembelajaran/fasilitas untuk menunjang dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Solusi

Jika ada suatu masalah tentu ada solusi pemecahan yang ada untuk mengatasi permasalah atau hambatan–hambatan yang ada. Solusi tersebut diantaranya menjawab hambatan–hambatan mulai dari penyiapan admnistrasi, materi pemelajaran, siswa dan sekolah.

a) Hambatan menyiapkan administrasi solusi yang dilakukan adalah pada saat penyiapan adminsitrasi pengajaran dilakukan dengan bertanya langsung kepada guru pembimbing dan melihat contoh–contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi kurikulum 2013 yang akan diberikan. Setalah itu berkoordinasi dengan guru pembimbing dan melakukan pelaporan apa yang telah dikerjakan dalam adminstrasi guru, kemudian guru akan mengoreksi jika masih ada yang kurang atau salah.

Setelah mengkonsultasikan dengan guru pembimbing, maka pembuatan administrasi dapat diselesaikan. Pembuatan administrasi tersebut cukup memakan waktu karena banyak revisi dalam pengerjaannya. Meskipun demikian banyak ilmu yang didapat oleh mahasiswa praktikan terutama dalam pembuatan administrasi guru. b) Hambatan dari siswa solusi yang dilakukan untuk menangani masalah

tersebut adalah memberikan atau menyampaikan materi dengan media pembelajaran yang menarik dan komunikatif. Menarik dalam artian mudah untuk diikuti serta pembuatan media presentasi yang membuat siswa mudah untuk memahaminya sehingga penyampaian materi lebih terasa komunikatif. Penanganan untuk siswa yang duduk dibelakang ialah dengan memindahkan posisi ke bagaian depan atau memberi pengawasan lebih ketika mengerjakan tugas. Untuk masalah suara yang kurang terdengar sampai kebelakang dengan lebih mengeraskan suara supaya barisan belakang mendengar dengan jelas tentang materi yang sedang diajarkan.


(38)

c) Solusi dalam penanganan permasalahan tersebut adalah dengan memberi pengertian pada siswa untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya. Untuk mengatasi kendala dalam praktek sebaiknya siswa langsung bertanya dengan guru dan mencari

alternative lain jika tidak ada manual book, maka setelah praktik siswa

bisa mencari spesifikasinya dengan mencari referensi di internet. Solusi untuk ruangan sebaikanya menjadwal ruangan teori yang lebih kondusif sehingga sewaktu pembelajaran tidak dilakukan dibengkel yang notabennya sebagai tempat untuk praktek, sehingga siswa lebih fokus dan konsentrasi dalam menerima pelajaran.


(39)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membahas mengenai persiapan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan PPL di SMK N 2 Wonosari yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015 pada mata pelajaran AutoCAD maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Berdasarkan observasi pembelajaran kelas yang telah dilakukan oleh mahasiswa PPL di SMK N 2 Wonosari bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Suatu kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila persiapan guru dalam mengajar sudah baik. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi administrasi guru dan kesiapan dalam mengajar.

2. Dalam persiapan mengajar yang perlu diperhatikan ialah pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan ajar, dan presentasi power

point serta software AutoCAD untuk praktiknya. Selain itu guru juga

harus menentukan media pembelajaran yang tepat. Ada pun langkah – langkahnya yaitu :

a. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran hal penting yang perlu diperhatikan adalah perencaan waktu yang tertuang pada administrasi guru.

b. Pembuatan RPP harus dilakukan dengan matang menyesuaikan program semester dan tahunan yang telah dibuat, serta dalam penyampaian materi perlu dirancang dalam tiga tahap yaitu; Eksplorasi (Penjelajahan), Elaborasi (Perluasan) dan Konfirmasi (Penegasan).

c. Pemilihan metode untuk pelajaran AutoCAD adalah dengan metode ceramah, demontrasi dan tanya jawab, serta media yang digunakan berupa Projector, White Board dan Modul pembelajaran.


(40)

3. Pelaksanakan PPL dituntut untuk memiliki kompetensi profesionality

(kemampuan profesi), kompetensi personality (kemampuan individu), dan kemampuan sociality (kemampuan bermasyarakat) kaitannya dengan kompetensi profesionality, maka PPL memberikan kontribusi yang lebih konkrit dan berharga.

B. Saran

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas maka perlu adanya masukan-masukan yang sifatnya membangun, sehingga ada pembenahan untuk kegiatan yang selanjutnya.

1. Bagi Pihak Jurusan Teknik Bangunan SMK N 2 Wonosari

a. Sarana dan prasarana sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran, oleh karena itu alangkah baiknya apabila melengkapi sarana praktik beserta alat–alatnya dan mengkondisikan jadwal pelajaran teori dan ruangannya. Supaya pada saat pembelajaran teori siswa bisa lebih konsentrasi dan nyaman menerima pelajaran.

b. Jumlah ruang kelas teori yang kurang memadai, perlu diperhatikan secara serius sehingga diharapkan nantinya setiap kelas memilki kelas teori masing–masing. Sehingga pada saat akan memulai pembelajaran tidak harus mencari ruangan mana yang kosong, karena selain memakan waktu juga kurang efektif.

c. Proses pembelajaran di kelas akan menjadi semakin baik apabila fasilitas yang digunakan menunjang kegiatan pembelajaran seperti dalam ruang teori sudah disediakan projector, dan white screen. Sehingga pada saat akan mengajar tidak perlu membawa projector dan kelengkapannya selain memakan banyak waktu dalam persiapan juga kurang efisien. Jika semua sudah tersedia maka guru akan lebih mudah melakukan proses pembelajaran.

2. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa diharapkan pada saat melaksanakan praktik mengajar menerapkan suatu metode pembelajaran yang menarik dan interaktif. Misalnya menggunakan metode tanya jawab dan demonstrasi dengan


(41)

begitu siswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam menerima pelajaran.

b. Mahasiswa diharapkan memanfaatkan semua media yang tersedia di SMK pada saat melakukan praktek mengajar. Menggunakan alat peraga yang tepat dan mudah dipahami. Menggunakan media lain seperti video dan flash yang lebih praktis dan efisien dalam hal memberikan apersepsi ataupun menjelaskan suatu kerja dari sistem. c. Mahasiswa diharapkan aktif konsultasi kepada guru pembimbing

untuk mendapatkan binaan cara-cara mengajar yang baik. Hal ini penting, karena mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan PPL adalah seseorang yang sedang dalam proses belajar bagaimana mengatur anak didiknya agar mau mengikuti yang di perintah dan menjadikan dirinya pribadi yang bertanggung jawabdan mandiri. d. Bagi mahasiswa PPL yang akan datang diusahakan lebih

mempersiapkan diri, baik dari segi materi pelajaran yang akan diampu maupun fisik dan mental agar proses PPL dapat berjalan dengan lancar.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan (PP PPL dan PKL) LPPMP. Panduan PPL UNY 2015. Yogyakarta: UNY Press

SMK N 2 Wonosari. Diakses pada 11 September 2015 21.00 WIB dari http://www.smkn2wonosari.sch.id


(43)

(1)

30

c) Solusi dalam penanganan permasalahan tersebut adalah dengan memberi pengertian pada siswa untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya. Untuk mengatasi kendala dalam praktek sebaiknya siswa langsung bertanya dengan guru dan mencari alternative lain jika tidak ada manual book, maka setelah praktik siswa bisa mencari spesifikasinya dengan mencari referensi di internet. Solusi untuk ruangan sebaikanya menjadwal ruangan teori yang lebih kondusif sehingga sewaktu pembelajaran tidak dilakukan dibengkel yang notabennya sebagai tempat untuk praktek, sehingga siswa lebih fokus dan konsentrasi dalam menerima pelajaran.


(2)

31

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membahas mengenai persiapan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan PPL di SMK N 2 Wonosari yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015 pada mata pelajaran AutoCAD maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Berdasarkan observasi pembelajaran kelas yang telah dilakukan oleh mahasiswa PPL di SMK N 2 Wonosari bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Suatu kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila persiapan guru dalam mengajar sudah baik. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi administrasi guru dan kesiapan dalam mengajar.

2. Dalam persiapan mengajar yang perlu diperhatikan ialah pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan ajar, dan presentasi power point serta software AutoCAD untuk praktiknya. Selain itu guru juga harus menentukan media pembelajaran yang tepat. Ada pun langkah – langkahnya yaitu :

a. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran hal penting yang perlu diperhatikan adalah perencaan waktu yang tertuang pada administrasi guru.

b. Pembuatan RPP harus dilakukan dengan matang menyesuaikan program semester dan tahunan yang telah dibuat, serta dalam penyampaian materi perlu dirancang dalam tiga tahap yaitu; Eksplorasi (Penjelajahan), Elaborasi (Perluasan) dan Konfirmasi (Penegasan).

c. Pemilihan metode untuk pelajaran AutoCAD adalah dengan metode ceramah, demontrasi dan tanya jawab, serta media yang digunakan berupa Projector, White Board dan Modul pembelajaran.


(3)

32

3. Pelaksanakan PPL dituntut untuk memiliki kompetensi profesionality (kemampuan profesi), kompetensi personality (kemampuan individu), dan kemampuan sociality (kemampuan bermasyarakat) kaitannya dengan kompetensi profesionality, maka PPL memberikan kontribusi yang lebih konkrit dan berharga.

B. Saran

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas maka perlu adanya masukan-masukan yang sifatnya membangun, sehingga ada pembenahan untuk kegiatan yang selanjutnya.

1. Bagi Pihak Jurusan Teknik Bangunan SMK N 2 Wonosari

a. Sarana dan prasarana sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran, oleh karena itu alangkah baiknya apabila melengkapi sarana praktik beserta alat–alatnya dan mengkondisikan jadwal pelajaran teori dan ruangannya. Supaya pada saat pembelajaran teori siswa bisa lebih konsentrasi dan nyaman menerima pelajaran.

b. Jumlah ruang kelas teori yang kurang memadai, perlu diperhatikan secara serius sehingga diharapkan nantinya setiap kelas memilki kelas teori masing–masing. Sehingga pada saat akan memulai pembelajaran tidak harus mencari ruangan mana yang kosong, karena selain memakan waktu juga kurang efektif.

c. Proses pembelajaran di kelas akan menjadi semakin baik apabila fasilitas yang digunakan menunjang kegiatan pembelajaran seperti dalam ruang teori sudah disediakan projector, dan white screen. Sehingga pada saat akan mengajar tidak perlu membawa projector dan kelengkapannya selain memakan banyak waktu dalam persiapan juga kurang efisien. Jika semua sudah tersedia maka guru akan lebih mudah melakukan proses pembelajaran.

2. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa diharapkan pada saat melaksanakan praktik mengajar menerapkan suatu metode pembelajaran yang menarik dan interaktif. Misalnya menggunakan metode tanya jawab dan demonstrasi dengan


(4)

33

begitu siswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam menerima pelajaran.

b. Mahasiswa diharapkan memanfaatkan semua media yang tersedia di SMK pada saat melakukan praktek mengajar. Menggunakan alat peraga yang tepat dan mudah dipahami. Menggunakan media lain seperti video dan flash yang lebih praktis dan efisien dalam hal memberikan apersepsi ataupun menjelaskan suatu kerja dari sistem. c. Mahasiswa diharapkan aktif konsultasi kepada guru pembimbing

untuk mendapatkan binaan cara-cara mengajar yang baik. Hal ini penting, karena mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan PPL adalah seseorang yang sedang dalam proses belajar bagaimana mengatur anak didiknya agar mau mengikuti yang di perintah dan menjadikan dirinya pribadi yang bertanggung jawabdan mandiri. d. Bagi mahasiswa PPL yang akan datang diusahakan lebih

mempersiapkan diri, baik dari segi materi pelajaran yang akan diampu maupun fisik dan mental agar proses PPL dapat berjalan dengan lancar.


(5)

20

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan (PP PPL dan PKL) LPPMP. Panduan PPL UNY 2015. Yogyakarta: UNY Press

SMK N 2 Wonosari. Diakses pada 11 September 2015 21.00 WIB dari http://www.smkn2wonosari.sch.id


(6)