35 20
2 Perwakilan Masyarakat
Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan interaksi antara pendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas nama dami
kepentingan masyarakat dampingannya. Pekerja sosial dapat bertugas mencari sumber-sumber, melakukan pembelaan
menggunakanmedia, meningkatkan hubungan masyarakat, dan membangun jaringan kerja.
3 Peran-Peran Teknis
Mengacu pada aplikasi ketrampilan yang bersifat praktis. Pendamping dituntut tidak hanya mampu menjadi manajer
perubahan yang mengorganisasi kelompok, melainkan pula mampu melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan berbagai
ketrampilan dasar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran pendampingan adalah sebagai motivator, fasilitator, dan katalisator, selain itu pendamping
dapat juga berperan sebagai pendidik, perwakilan masyarakat, dan peran- peran teknis.
d. Metode Pendekatan Pendampingan
Menurut Pusat Studi IPB 2011, metode pendekatan pendampingan adalah
sistem pendampingan
kepada suatu
komunitas dengan
menggunakan kombinasi antara strength based, yaitu pendekatan yang terpusat pada potensi-potensi atau kemampuan-kemampuan yang dimiliki
oleh individu atau organisasi untuk menjadikan hidup lebih baik dan deficit based, yaitu pendekatan yang terpusat pada berbagai macam
permasalahan yang ada serta cara-cara penyelesaiannya. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan
pendampingan menurut Bambang Ismawan 2000 adalah : 1
Sosiokarikatif, adalah pendekatan yang melihat masyarakat sebagai pihak yang lemah, miskin dan tak berdaya, sehingga
perlu dikasihani, diberi bantuan atau santunan dan sebagainya.
36 21
2 Sosioekonomis, adalah pendekatan yang melihat masyarakat
yang lemah, miskin tersebut akan mampu mengatasi persoalan mereka bila kemampuan ekonomisnya ditingkatkan, misalnya
denya dibantu dalam permodalan, ketrampilan teknis produksi, pemasaran dan sebagainya.
3 Sosioreformis, yakni lebih melihat masyarakat yang lemah,
miskin diakibatkan oleh tidak berjalannya fungsi-fungsi sosial yang ada, seperti kehilangan rasa aman, kehilangan sumber
daya akibat bencana alam, peperangan dan sebagainya. Oleh karena itu upaya yang dilakukan adalah mengembalikan
fungsi-fungsi sosial mereka.
4 Sosiotransformis, yakni pendekatan yang lebih melihat
masyarakat kecil, lemah dan miskin tersebut sebagai masyarakat yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa
dalam pergulatan hidup melawan kemiskinan mereka. Jadi mereka itu tidak perlu dikasihani. Mereka hanya perlu diberi
motivasi, kesempatan dan pengetahuan serta ketrampilan mereka lebih mampu Merencanakan Mengembangkan Potensi
yang mereka miliki.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa metode pendekatan pendampingan terdiri dari metode pendekatan terpusat pada potensi atau
kemampuan, metode pendekatan tepusat pada permasalahan, metode pendekatan yang melihat masyarakat sebagai pihak yang lemah dan perlu
dikasihani, melihat masyarakat miskin yang dapat mengatasi persoalannya, masyarakat miskin yang kehilangan rasa aman, serta metode pendekatan
yang melihat masyarakat miskin berjuang untuk melawan kemiskinannya.
e. Bentuk-Bentuk Pendampingan