Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam paradigma ini terdapat dua variabel bebas X 1 , X 2 dan satu variabel terikat Y seperti terlihat pada gambar dibawah ini: Keterangan : X 1 = Latar belakang pendidikan X 2 = Pengalaman mengajar Y = Profesionalisme guru Sugiyono, 2010 : 11 Gambar 2. Paradigma Ganda Dua Prediktor Gambar diatas adalah paradigma ganda dengan dua variabel bebas atau independent. Untuk mencari besarnya pengaruh antara X 1 dengan Y, dan X 2 dengan Y, dapat menggunakan rumus korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya pengaruh antara X 1 dan X 2 terhadap Y digunakan rumus korelasi ganda dalam paradigma ini.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subyek penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh guru SMK yang mengajari siswa jurusan Teknik Audio – Video TAV yang ada di Kota Yogyakarta, dengan rincian guru sebagaimana pada tabel dibawah ini. X 1 X 2 Y r 1 r 2 R Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian Nama Sekolah Populasi Guru D 3 S 1 D 4 S 2 Total SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta 3 16 19 SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta 4 55 1 60 SMK PIRI 1 Yogyakarta 1 60 61 SMK Negeri 3 Yogyakarta 6 106 8 120 SMK Negeri 2 Yogyakarta 3 106 5 114 Total 17 343 14 374 Sumber : datapokok.ditpsmk.net 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan subjek dalam penelitian dan mampu mewakili populasi, hal ini sejalan dengan pendapat Sukardi 2005: 54 “sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data disebut sampel atau cuplikan.” Sampel dari penelitian ini adalah guru kompetensi keahlian Teknik Audio – Video SMK yang ada di Kota Yogyakarta yang berjumlah lima sekolah. Pada tabel 1, terlihat bahwa jumlah populasi guru Diploma dan S 2 tidak proporsional, sehingga keseluruhannya dijadikan sebagai anggota sampel, teknik pengambilan sampel seperti ini disebut dengan teknik disproportionate stratified random sampling, karena populasi yang akan diteliti berstrata tetapi kurang proporsional. Menurut Sugiyono 2010: 64; “Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S 3 , 4 orang lulusan S 2 , 90 orang S 1 , 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S 3 dan empat orang S 2 itu diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S 1 , SMU, dan SMP.” Untuk populasi guru S 1 D 4 yang berjumlah 343 orang, diambil 172 orang sebagai sampel, sehingga jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 203 orang, penentuan jumlah tersebut berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dalam Sugiyono, 2010: 71 dengan taraf kesalahan 5. Untuk menentukan anggota sampel S 1 D 4 pada masing-masing SMK, digunakan perhitungan dengan cara berikut ini: SMK Marsudi Luhur 2 = 16343 X 172 = 8.02 = 8 SMK Muhammadiyah 3 = 55343 X 172 = 27.6 = 28 SMK PIRI 1 = 60343 X 172 = 30.08 = 30 SMK Negeri 3 = 106343 X 172 = 53.15 = 53 SMK Negeri 2 = 106343 X 172 = 53.15 = 53 Total = 172 = 172 Tabel 2. Jumlah Sampel Penelitian Nama Sekolah Pendidikan Guru Dip S 1 D 4 S 2 Total SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta 3 8 11 SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta 4 28 1 33 SMK PIRI 1 Yogyakarta 1 30 31 SMK Negeri 3 Yogyakarta 6 53 8 67 SMK Negeri 2 Yogyakarta 3 53 5 61 Total 17 172 14 203

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Profesional Guru MA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 17

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Profesional Guru MA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 17

PENGARUH PROFESIONALISME, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG KARANGANYAR.

0 0 9

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru Mata Diklat Teknik Audio - Video SMK Negeri di Kota Semarang.

2 8 81

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 0 238

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 185

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMKN 3 YOGYAKARTA.

0 0 1

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA SMK NEGERI SE-KOTA PALOPO BERDASARKAN PENGALAMAN MENGAJAR

0 2 12

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SOSIOLOGI SMA SE KOTA PONTIANAK

0 2 8