digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dihimpun. Kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti
asbab al-nuzul, kosakata, dan sebagainya. Semua dijelaskan dengan rinci dan tuntas,serta didukung oleh dalil-dalil
atau fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik argument itu berasal dari al-
Qur’an, hadis, maupun pemikiran rasional.
Dalam metodologi penafsirannya corak ilmi menggunakan metode tahlili
tetapi ada yang mengatakan bahwa corak ilmi atau tafsir ilmi ini pertama-tama harus menentukan tema ayat yang ingin dikaji, setelah itu baru kemudian dapat diketahui
pembahasan apa yang dapat lebih dikaji lagi. Maka dalam corak ini metode yang dapat digunakan juga dapat dikatan menggunakan metode
maudhu’i yaitu membahas ayat-ayat al-
Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan, dihimpun. Kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari
berbagai aspek yang terkait dengannya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penafsiran T{ant{awi Jawhari tentang makna Sab’a Samawat
Pada surat al-Baqarah ayat 29, T{ant{awi Jawhari menafsirkan ayat tersebut secara rinci dan lughawi tentang makna
Sab’a Samawat. Hasil penafsiran beliau yaitu bahwa ketahuilah sesungguhnya bumi ini di makmurkan di dalamnya yang meliputi
macam-macam penyakit dan keinginan-keinginan kemudian manusia, menghalang- halangi untuk mengetahui kedudukan jagat raya dan ekosistemnya dan menjelaskan
keajaiban-keajaibannya. Yaitu ketika atau tatkala langit yang begitu agung itu manusia saksikan di dalamnya berbagai macam pemandangan tentang langit
keindahan dan kemudian sinar dan muncul rasa kebahagiaan dan kebaikan itu semuanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berakal sehat atau orang yang
mempunyai agama yang kokoh dan sebaliknya dan apa yang sampai kepada kita itu sudah dijelaskan pada zaman yunani pada saat itu mempengaruhi ulama-ulama di
askandaria sesungguhnya bulan, merkurius, venus, matahari, mars, jupiter, saturnus, uranus, pluto, semuanya mengelilingi bumi kemudian pendapat-pendapat orang-orang
tersebut mengenai bumi sebagai sentral atau pusat di seluruh dunia. Setiap salah satu diantarannya itu masuk cakrawala yang mengitari bumi dari arah timur sampai ke
barat adapun hal-hal yang berjalan secara alami, berjalan menuju ke timur kebalikan dari gerakan setiap rotasi, bintang-bintang itu ada di atasa cakrawala yang berjalan di
77
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
jalan yang tidak keluar dari jalannya tidak ada pergeseran, gerak bintang-bintang tersebut itu muncul setiap bulan Qomariah dalam 1 kabisat dan beberapa tahun.
2. Metodologi Penafsiran
Dalam metodologi penafsirannya corak ilmi menggunakan metode tahlili yaitu
menafsirkan ayat-ayat al- Qur’an dengan memaparkan aspek yang terkandung di
dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassir yang menafsirkan
ayat-ayat tersebut. tetapi ada yang mengatakan bahwa corak ilmi atau tafsir ilmi ini pertama-tama harus menentukan tema ayat yang ingin dikaji, setelah itu baru
kemudian dapat diketahui pembahasan apa yang dapat lebih dikaji lagi. Maka dalam corak ini metode yang dapat digunakan juga dapat dikatan menggunakan metode
maudhu’i yaitu membahas ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan, dihimpun. Kemudian dikaji secara
mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya.
B. Saran dan Kritik
Penelitian tentang tafsir ilmi ini sangatlah menarik untuk dikaji lebih lanjut dalam penelitian selanjutnya, karena melihat dari penafsiran ayat-ayat
yang ada didalamnya dijelaskan sangat rinci baik dengan table maupun gambar- gambar, yang seharusnya tidak ada. Tidak salah jika, pendapat ulama ada yang
mengakatan bahwa
tafsir ilmi
itu tidak
membahas porsi
yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
seharusnnya,karena di dalam nya dijelaskan apa saja yang seharusnya tidak di jelaskan, yaitu membahas selain tafsir.
Dan perlu diketahui bahwa penelitian ini adalah penelitian yang original yang perlu untuk dikembangkan atau diperbarui lagi di masa yang akan datang,
barang kali juga penelitian ini memberikan pandangan-pandangan yang juga kurang relevansi dari penulis.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Rosihon,
Pengantar Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia, 2009. Khaeruman, Badri,
Sejarah Perkembangan Tafsir Al- Qur’an, Bandung:
Pustaka Setia, 2004. M. Yusuf, Kadar
, Studi Al- Qur’an, Jakarta: Amzah, 2009.
Shihab, M.Quraish, Membumikan Al-
Qur’an, Bandung: Mizan, 1994. Al-Aridl, Ali Hasan,
Sejarah Metodologi Tafsir, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994.
Depag RI, Al-
Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta, PT Sari Agung, 2002. Hanafi, Ahmad,
Tafsir al-Ilmi lil Ayaati al Kauniyah fi Al- Qur’an. Mesir:
Darul Ma’arif, 1119. Kemenag RI,
Al Quran dan Tafsirnya, Jakarta: PT Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.
Saifullah, Mahyudin, Permata Al-Quran, Ed. I, Cet. 2, Jakarta: Rajawali,
1987.
Mashadi, “KajianCoraktafsirIlmi”,http:cucumashaikalhikam.blogspot.co.id
20150326kajian-corak-tafsir-ilmi Minggu, 29Mei 2016, 22.26. Skripsi, Ahmad Syafi’I Aslam, Tafsir ilmi Yusuf Al-Qaradawi: Telaah atas
Kitab Kaifa Nata’amal Ma’a Al-Qur’an Al-Azim, UIN Sunan Kali Jaga, 2014. Skripsi, Moh. Mufid Muwaffaq
, Orientasi Ilmi dalam Tafsir Al-Ibriz karya Bisyri Mustafa, UIN Sunan Kali Jaga, 2015.
Skripsi, Moh. Anwar, Sains dalam al-
Qur’an Perspektif Muhammad Mutawalli Al-
Sha’Rawi, NIM: FO. 5.4.10.208, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2012.
Surakhmad, Winarno, Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan tehnik .
Bandung: Tarsito, 1998.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Baidan, Nashruddin, Metodologi Penafsiran al-
Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Izzam, Ahmad Izzam, Metodologi Ilmu Tafsir, Bandung:Tafakur, 2009.
Samsurrohman, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta: Amzah, 2014.
Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-
Qur’an, Yogyakarta: Adab Press, 2014.
Kholis Setiawan, M. Nur Al-
Qur’an Kitab Sastra Terbesar, Yogyakarta: eLSAQ, 2005.
Hermawan, Acep, ‘Ulumul Quran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, Jakarta: Ictiar Baru
Van Hoeve, 1994. Goldzhiher, Ignaz,
Madzha Tafsir dari Klasik Hingga Modern, terj. Muhammad Alaika Salamullah dkk, Yogyakarta: eLSAQ Press, 2006.
Al-Dhahabiy, Muh{ammad H{usain, al-Tafsir wa al-Mufassirun jilid I, Kairo:
Dar al-Hadits, 2005. Nasution, Harun,
Ensiklopedia Islam di Indonesia jilid 3, Jakarta: Departemen Agama, 1992.
jadu, ‘Abdul al-aziz , Syaikh T{ant{awi Jawhari: Dirasatu wa Nus{us{, Tk: Dar
Ma’arif, 1980. Abdusallam al-Muhtasib , Abdul Majid,
Visi dan Paradigma tafsir al- Qur’an
Kontemporer, terj. Muhammad Maghfur; Bangil: al-Izzah, 1997. httpwww.republika.co.idberitashorlink8039 6 12 2015. 21:02
Ikhwani, Hasan, Tafsir Saintifik Al Jawahir fi Tafsir al-
Qur’an al-Karim Karya Syaikh
T{ant{awi jawhari,. Nasution, Harun Nasution,
Islam Rasionla, Bandung: Mizan, 1998. Al-Syirbashi, Ahmad, terj.
Sejarah tafsir Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1985.